All Chapters of Dulu Pembantu Sekarang Menantu: Chapter 11 - Chapter 20
39 Chapters
Mau Menikah?
Devan diberitahukan oleh orangtuanya kalau lamaran dengan orangtuanya Aisha sudah dilakukan. Sekarang tinggal giliran Devan mengakui ajakan pernikahan itu kepada Aisha.Pria itu menunggu jam makan siang untuk bisa berduaan dengan Aisha. Malam ini juga akan pulang ke rumah pribadinya. Aisha juga sudah kembali lagi ke rumahnya Devan. Mereka akan tinggal bersama lagi untuk nantinya.Ceklek.Devan menoleh ke sumber suara, pintu ruangannya dibuka. “Mas Devan.” Wanita itu ceria begitu datang membawakan makanan.Dia hanya menghela napas panjang.Jadi begini calon istrinya?Devan bangun dari tempat duduknya lalu membantu Aisha meletakkan makan siang itu di atas meja. “Ibu kamu sudah ngomong sama kamu?”“Soal lamaran?”Devan mengangkat kepalanya. “Ya.”“Mas Devan yakin mau menikah sama aku?”Devan tersenyum. ‘hanya sebagai penyelamat karena Aisha bilang tidak akan pernah menikah’ dia berkata di dalam hati lalu pria itu mengangguk. “Yakin kok.”“Mas Devan nggak masalah aku jadi pembantu?”“Kapa
Read more
Takkan Sanggup
Devan baru saja selesai menghubungi orangtuanya tentang rencana pernikahan dengan Aisha. Orangtuanya justru antusias mendengar mereka berdua akan menikah. Aisha juga menerima, tidak keberatan dengan ajakannya Devan. Sedangkan Devan ingin menikah karena tanggung jawab semata.Bukan karena mencintai, ataupun jatuh cinta kepada Aisha.Mungkin bisa dikatakan kalau pernikahan mereka sementara.Devan belum siap berumah tangga. Apalagi kalau ada anak nantinya. Dia berpikir panjang soal itu. hanya saja mengajak Aisha menikah memang merupakan kesalahan terbesar. Tapi kalau tidak seperti itu. Aisha akan jauh lebih terpuruk.Memaksakan diri untuk jatuh cinta kepada Aisha.Dia membalas pesan dari papanya tentang gedung pernikahan yang sepenuhnya diserahkan pada orangtua.Devan memilih gedung yang banyak sekali foto diberikan oleh papanya.Pria itu menghela napasnya lalu turun untuk mengambil air minum. Ketika dia turun, dilihatnya televisi sedang menyala. Devan melanjutkan langkahnya ke dapur dan
Read more
Rencana
Devan bangun lebih awal dibandingkan Aisha. Wanita itu masih nyenyak, semalam mereka berdua begadang karena bertukar banyak cerita. Devan mendengarkan, Aisha cerita. Juga begitu sebaliknya untuk giliran menceritakan kegiatan mereka. Devan menahan diri tidak menyentuh Aisha lantaran berpikir masih ada hari esok ketika pernikahan mereka melakukannya.Dia berpakaian rapi dan keluar dari kamar untuk siapkan sarapan.Devan ke dapur dan membuka kulkas untuk bahan sarapan pagi ini. Hanya bahan sederhana, jadi ketika menikah nanti Aisha akan berhenti bekerja. Akan full di rumah. Mengenai anak yang dibahasnya di kantor. Devan akan pikirkan nanti.Sarapan yang disiapkan adalah sandwich untuk Aisha dan itu cukup mudah sekali dibuat. Juga ada tambahan salad buah.Lama Devan menyiapkan sarapan. Aisha keluar dengan dandanan sudah rapi. Aisha menghampiri. “Maaf kalau telat bangun.”“Nggak apa-apa.” Jawabnya Devan menaruh sarapan itu di atas meja. Aisha duduk setelah Devan menaruh piring di atas meja
Read more
Larangan
Aisha diminta pulang oleh orangtuanya untuk bicarakan mengenai pernikahan dirinya dengan Devan. Sedangkan Aisha juga sudah yakin kalau dia dan Devan akan menikah dan memiliki anak sesuai dengan yang diucapkan oleh pria itu kepadanya. Tidak mencintai, tapi akan mencoba untuk membina rumah tangga.Aisha pulang sendirian, tanpa ditemani oleh Devan. Karena Juan memintanya untuk bertemu malam ini di rumah ayahnya. Bukan di rumah yang ditempati oleh ibunya Aisha. Hendra sengaja tidak ikut karena ini akan bicara dengan mereka saja. Tanpa libatkan Hendra.Dia meminta izin kepada Devan untuk pulang ke sana.Pria itu juga tidak keberatan. Tapi baru kali ini orangtuanya mengajak untuk bicara secara rahasia seperti ini. Ibunya juga tumben mau pulang ke rumah ini lagi dan bertemu bersama dengan Juan.Dia tiba terlambat, sedangkan ibunya sudah lebih dulu di sana.“Ibu sama siapa ke sini?”“Hendra yang antar.”Tapi ekspresi ayahnya berbeda dari biasanya. “Duduk, Aisha!”Wanita itu juga melihat ke ar
Read more
Belum Siap
“Pikirkan ucapan Ayah kamu semalam, Aisha. Ibu tidak mau kamu terjebak dalam pernikahan sama Devan.”Aisha membaca isi pesan itu dari ibunya pagi-pagi. Harusnya tidak akan ada pesan seperti itu yang diterimanya di hari ini. Mereka akan memutuskan pernikahan. Aisha juga yakin kalau pernikahan dengan Devan bisa berjalan dengan lancar.Keputusan yang sudah diambil oleh mereka berdua. “Aisha, buruan dandan! Kita pergi segera!”Wanita itu mendengar ucapan dari kamar mandi langsung menutup ponselnya. “Ya, Mas.”Aisha buru-buru selesaikan dandan karena Devan pasti akan cepat sekali siap-siap untuk hari ini. Mereka berdua akan cari gaun pengantin yang diinginkan oleh Aisha.Dia takut untuk mengatakan apa yang baru saja dibacanya itu. berusaha untuk pura-pura kalau tidak ada yang membuat dia kepikiran. Aisha sudah sangat yakin mengenai pernikahannya dengan Devan.Usai berdandan, pria itu juga sudah bersiap. “Aisha, ponsel baru kamu nggak ada masalah?”“Nggak ada, Mas.” Ujarnya Aisha lalu pria
Read more
Lepas Tangan
Masih berada di rumahnya Juan, Aisha hanya duduk usai mendengarkan pria itu bertanya mengenai kedekatan antara Aisha dengan Devan. Memastikan kalau pernikahan itu serius. Karena Juan sendiri tahu dari istrinya bahwa Devan pernah gagal menikah dengan mantan kekasihnya karena pernah diselingkuhi. Khawatir kalau Aisha hanyalah pelampiasan.Biar bagaimanapun hancurnya Juan dengan Nita. Mereka adalah orangtua yang masih memikirkan soal pernikahan ini. Antara Nita dan Juan keduanya kompak untuk diskusi soal pernikahan Aisha.Bagi Juan ini tidak ada keseriusan dalam diri Devan untuk pernikahan ini. sebagai seorang pria juga yang pernah punya pengalaman dengan pernikahan dan itu sudah sangat sering sekali. meskipun dia pernah menikah lebih dari satu kali. Tapi Nita tetap tujuan untuk pulang.“Ayah, aku sama Mas Devan serius untuk ke jenjang pernikahan ini.”Akan tetapi bagi Juan. Ini bukan tentang pernikahan yang serius. Karena ingat kalau anak gadisnya tidak ada pengalaman dalam berpacaran.
Read more
Resmi Menikah
Aisha tetap melancarkan pernikahannya dengan Devan sesuai dengan rencana awal. Seperti yang telah dikatakan oleh ayahnya kalau pria itu tidak akan datang ke acara pernikahan karena ada kesibukan di Bandung. Acaranya cukup meriah. Karena mengundang banyak orang penting dari pihaknya Devan. Tapi Aisha semakin percaya kalau pernikahan ini sungguhan. Tidak ada main-main karena tamunya juga semua dari kerabat Devan. Aisha ingat ucapan Juan beberapa waktu lalu mengenai pernikahan Aisha ini hanyalah untuk punya anak. Tapi kalau dilihat dari pihak keluarga Devan yang sangat antusias sekali perihal pernikahan. Juga karena Devan mengundang semua teman-teman bisnisnya. Acara juga berlangsung selama dua hari. Aisha beserta keluarga besar mengadakan pesta ini dengan baik. Keluarga besar Devan juga semuanya hadir di sini. Dua jam setelah acara selesai. Aisha membuka gaunnya. Pulang ke rumahnya Devan. Selama proses pernikahan Aisha tidak pernah disentuh oleh Devan karena janjinya wa
Read more
Butuh Dipuaskan
Dua minggu Aisha menghabiskan waktunya untuk bulan madu bersama dengan suaminya di Belanda. Tapi hari ini, akan pergi ke kantor seperti biasanya. Karena dia meminta waktu untuk bekerja. Menghidupi adik juga ibunya. Meski sudah menikah, Aisha merasa kalau tanggung jawab itu masih dia pegang dengan cukup kuat sebagai seorang kakak yang akan membiayai kehidupan adiknya di masa depan. Setelah menyiapkan sarapan, juga bekal makan siang. Serta kemejanya Devan di atas tempat tidur. Pria itu juga akan kembali ke kantor hari ini. Menjadi karyawan dari suaminya sendiri tidak akan ada salahnya. Devan juga sangat baik memperlakukan dirinya selama ini. Perusahaan tidak terlalu mengikat Aisha. Karena milik suaminya. Tapi tidak membuat dia merasa berkuasa di sana meskipun menjadi istri dari direktur utama di perusahaan itu. Aisha masih bisa jaga sikapnya dengan baik. Tahu kapan harus menjadi seorang istri. Tahu kapan menjadi seorang karyawan biasa tanpa perlu melibatkan hubungan suami istri di ka
Read more
Hadiah
Nita kembali ke rumahnya Juan atas dasar permintaan dari pria itu yang mengatakan kalau ia dan Hendra harus kembali lagi untuk bisa berkumpul dengan keluarganya. Bahkan seorang Juan yang terkenal cuek terhadap anak-anak mendadak menolak pernikahan Aisha dengan Devan. Tidak menghadiri pernikahan itu juga lantaran kecewa dengan keputusan Aisha yang mendadak. Tidak ada pemberitahuan apa pun. Nita menuju ruang tengah ketika Hendra baru saja keluar dari kamarnya dan melihat kalau Juan ada di sana juga. Mereka hendak membuka obrolan. “Ayah, mau ke mana?” “Tunggu di sini dulu. Ayah ada perlu. Kamu sama Ibu kamu di rumah.” Ujarnya pria itu sambil memasang jaket kulitnya. Dia memang terlihat seperti preman pada umumnya. Tapi Nita sendiri tahu kalau suaminya sedang bekerja sekarang. Melakukan transaksi jual beli barang bekas. Juga menjadi tukang di beberapa orang yang membutuhkan jasanya. Pria itu keluar dari rumah dengan mengendarai mobil yang merupakan barang untuk diperjual bel
Read more
Belum Ada Restu
Aisha mengerang di pagi hari ketika diajak berhubungan oleh suaminya. Meskipun tidak setiap hari, tapi Aisha mengerti kalau sang suami punya nafsu yang begitu besar, tubuhnya lemas saat Devan selesai dengan pelepasannya. Jarak waktu tiga menit kemudian Devan bangun dari tempat tidurnya lalu mengatakan akan mandi karena harus pergi ke kantor.Aisha sudah siap-siap untuk pergi, tapi menurut suaminya tadi. Hari ini Aisha tidak perlu ke kantor karena akan menemani Linda untuk perawatan ke klinik kecantikan. Perintah suaminya menjadi suatu hal yang paling utama bagi Aisha untuk dituruti.Ia memejamkan matanya usai percintaan itu, juga karena Devan sudah meninggalkan terlebih dahulu dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.Cukup lama suaminya ada di sana. Aisha sudah pakai jubah mandinya karena bergiliran untuk mandi. Kehidupan rumah tangga memang berbeda, awalnya Aisha ragu. Tapi semenjak Devan meyakinkan untuk menjadi seorang istri dari pria itu.Sekembalinya Devan dari kamar mandi. Aish
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status