Semua Bab Friendzone! Hasrat Terpendam: Bab 61 - Bab 70
92 Bab
60 - Interview yang Aneh
"Hati-hati.""Sip."Ojek online yang dipesan oleh Alice sudah sampai tepat di depan rumahnya. Untung saja tidak lama, kalau tidak, bisa terlambat nanti Alice untuk melakukan interview lanjutan. Hari ini adalah interview dengan para petinggi di perusahaan akuntan X. Jadi Alice harus siap sedia dengan performa terbaik yang bisa ia berikan untuk diterima di perusahaan akuntan bergengsi itu.***Alice sudah sampai di perusahaan X, perusahaan besar, idaman para akuntan dengan gaji yang sangat besar."Kamu pasti bisa, Alice." Alice meyakinkan dirinya sendiri. Ia sangat berharap bisa diterima di perusahaan itu. Jika ia mendapatkan kenaikan jabatan dan gaji yang besar, Alice sangat berharap bisa membuat Ranti berhenti menjahit.Alice sangat kasihan dengan Ranti yang selalu bekerja tanpa lelah untuk menghidupi Alice dari kecil. Ya ... walaupun Alice juga bekerja part time, tapi pekerjaan itu tidak seluruhnya membantu keuangan di rumahnya. Masih banyak yang harus mereka baya
Baca selengkapnya
61 - Diterima Kerja
Entah kenapa Nathan sangat terpesona dengan Alice. Wanita yang ada di hadapannya itu tidak seksi, tidak juga terlalu menonjol. Tapi aura pintar dan bijaksana membuat Nathan sangat terpesona. Pakaian yang digunakan Alice juga sangat sederhana. Sesuai dengan CV yang diberikan oleh Alice. Terlihat juga bahwa wanita itu berada di kalangan menengah ke bawah dengan sejuta prestasi. Terutama Alice selalu mendapatkan beasiswa dari sekolah menengah pertama hingga kuliah.Artinya Alice adalah wanita yang berpendidikan dan bisa diandalkan."Ya sudah, kamu diterima," putus Nathan langsung.Semua mata yang berada di ruangan itu melihat ke arah Nathan. Jarang sekali Nathan langsung menerima pekerja. Biasanya ada tambahan lagi untuk tes. Tapi Alice langsung diterima. Tidak seperti empat pelamar sebelumnya yang harus mengikuti tes berikut. Seperti tes kesehatan.Tentu saja perusahaan tidak mau menerima seorang karyawan yang sudah sakit. Tapi, Nathan tidak memberlakukan tes berikut kepad
Baca selengkapnya
62 - Maafkan Gue, Jor
"Sa-saya tidak tahu, Pak. Tadinya saya kan melamar menjadi akuntan, bukan sekertaris.""Baiklah, saya gaji kamu dua puluh juta. Seharusnya gaji itu lebih besar daripada seorang akuntan," ucap Nathan dengan sangat ringan tanpa beban."Du-dua puluh juta, Pak?" Alice sangat kaget. Padahal untuk menjadi seorang akuntan junior, paling ia baru digaji sebesar lima juta. Tapi menjadi asisten sang bos, ia akan digaji dua puluh juta rupiah."Iya. Tapi tentunya, pekerjaan kamu akan senilai dengan gaji itu.""A-apa pekerjaan saya, Pak?" Alice terlihat ragu-ragu. Tapi uang dua puluh juta itu begitu besar. Dengan uang itu, artinya Ranti juga tidak perlu bekerja keras lagi. Apapun akan Alice lakukan, meskipun sulit. Tidak mudah untuk mendapatkan gaji sebesar itu di masa sekarang. Apalagi Alice baru saja lulus kuliah."Mengatur jadwal saya dan membantu untuk laporan. Hmm ... selain itu, kamu juga harus bersedia keluar kota untuk proyek-proyek. Makanya tadi saya tanya kepada kamu, apa
Baca selengkapnya
63 - Kita Buat Anak Yuks!
"Beli baju kerja yang bagus. Soalnya tadi bos gue suruh pakai baju kerja yang bagus. Dia bilang, asisten itu cerminan dari bosnya.""Siap.""Tadi bos gue kasih uang dua juta.""Hah ... bos kasih uang buat karyawan yang baru mau masuk? Serius loe?"Alice mengangguk."Bos yang mencurigakan. Apa dia udah tua?""Enggak. Kayaknya sekitar umur tiga puluh tahun kali.""Ganteng?" Jordi tiba-tiba merasa tersaingi."Ganteng sih. Tapi gantengan loe. Yang membuat dada gue bergetar-getar," rayu Alice dengan semua rayuan maut yang bisa ia ucapkan agar hati Jordi melambung tinggi."Hihi ... tapi inget ya! Loe itu milik gue! Jangan macem-macem atau genit sama itu bos!""Siap Jor.""Kiss me, please. I miss you very much.""Nanti di apartemen ya. Jangan di sini!""Ya udah. Ayo kita ke apartemen. Gue udah gak tahan. Gue uda kangen mampus sama loe."Alice tersenyum sumringah. Ia pun sangat rindu dengan kekasih backstreet-nya itu.***Jordi sudah memesan m
Baca selengkapnya
64 - Be Mine
"Ah .. gila loe! Gue gak mau ah," tolak Alice."Supaya mama gue setuju sama loe. Kalau loe hamil, pastinya dia akan terima loe. Suka gak suka, dia harus terima," bujuk Jordi."Gue gak mau, Jor! Jangan buat jalur pintas begitu! Lagian gue baru mau mulai kerja. Di sana perjanjian kerjanya tuh ... gak boleh menikah selama satu tahun. Lah ... kalau hamil, gue bagaimana nanti?" protes Alice."Ya gak usah kerja lagi. Loe hidup sama gue dan gue akan penuhi semua kebutuhan loe."Jordi sama sekali tidak putus asa untuk membujuk Alice. Dia sudah tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Norita luluh selain membuat Alice hamil terlebih dahulu."Gue gak mau jadi benalu di dalam hidup loe," lirih Alice.Alice memiliki harga diri setinggi langit. Ia tidak mau menyusahkan orang lain sama sekali atas kehidupannya. Lebih baik ia mencari uang sendiri daripada harus bergantung kepada orang lain. Walaupun suaminya sendiri.Jordi membalikkan tubuh Alice. Ia me
Baca selengkapnya
64 - Jangan Pakai Kontrasepsi!
Jordi terkekeh. Padahal ia ingin memberitahukan kepada semua orang yang berada di kantor bahwa Alice sudah memiliki pasangan. Tapi karena Alice sudah mencegahnya, Jordi jadi mengurungkan niatnya."Kalau di tempat lain yang gak kelihatan, boleh?" Jordi meminta persetujuan dari Alice."Hmm ... boleh."Sudahlah. Alice sudah tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Jordi. Ia sendiri menikmati semua sentuhan lembut dari Jordi atas tubuhnya. Yang terpenting adalah, kissmark itu tidak terlihat oleh orang lain. Jadinya Alice tidak akan pusing untuk menyembunyikan semua tanda yang diberikan Jordi atas tubuhnya."Ok, darling. I will."Jordi membuka kaos hello kitty yang sedari tadi ia gunakan. Terlihat sekali perut sixpack bak roti sobek di hadapan Alice.Alice meneguk salivanya sendiri. Terpesona akan keindahan tubuh Jordi yang pastinya bisa membuat para wanita tergila-gila terhadap apa yang sekarang Alice lihat.Jordi kembali mendekati tubuh Alice setel
Baca selengkapnya
65 - Satu Ronde Lagi?
Jordi rubuh di atas tubuh Alice. Rasa lelah sekaligus nikmat yang sangat dirasakan kedua insan yang berbagi kenikmatan bersama itu. Pakaian mereka sudah berantakan di atas lantai, dibuang Jordi secara random karena ingin lekas melepaskan semua halangan yang melekat dari tubuhnya dengan tubuh Alice.Alice memeluk erat tubuh Jordi yang masih berada di atasnya, lalu mencium pipi pria yang kelelahan itu. Alice sama sekali tidak menyangka, bahwa niatnya yang hanya untuk mengambil pakaian Jordi berubah menjadi pergulatan panas mereka untuk yang kedua kali.Terus terang, Alice juga sangat menikmati kebersamaannya dengan Jordi. Apakah ini yang namanya ketagihan?Begitupula dengan Jordi. Jika sudah bersama dengan Alice, ia sedikit sulit untuk menguasai dirinya. Pastinya ia menahan diri untuk menjamah tubuh Alice, tapi jika hanya berdua tanpa Alice cegah, maka Jordi pastinya tidak bisa menahan hasratnya sendiri. Jordi ketagihan dengan Alice.Ini adalah kali keduanya mereka
Baca selengkapnya
66 - Gemas
Ya ... akhirnya setelah perjalanan panjang di kamar mandi dan drama untuk pergi ke mall selesai sudah. Alice dan Jordi sudah berada di mall untuk memilih baju kerja Alice yang akan dipakai besok.Tentu saja mereka belum makan, karena takut terlambat untuk membeli pakaian. Mereka itu sampai ke mall pukul dua puluh lewat tiga puluh menit. Yang artinya mereka hanya memiliki waktu satu jam setengah untuk mencari pakaian. Jadi waktu makan tentunya terlewat.Sebenarnya Alice khawatir, takut Jordi sakit lagi. Tapi Jordi mengatakan bahwa ia masih bisa tahan lapar.Setelah mencari kesana sini, akhirnya Alice bisa mengumpulkan tujuh buah kemeja dan tiga buah celana panjang. Ya ... totalnya sekitar dua juta rupiah. Sesuai yang diberikan Nathan untuk Alice merubah penampilannya."Kita makan yuk. Gue lapar," ucap Jordi sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan. Cacing di dalam perut Jordi sudah berdisko ria."Ayo. Loe mau makan apa? Yang lembek-lembek ya. Perut loe
Baca selengkapnya
67 - Pembatalan Pertunangan
Rumah Hana ...Norita dan Alexander yang tidak enak dengan keluarga Tanuwijaya, yaitu keluarga Hana mendatangi rumah mewah itu. Mereka ingin menjelaskan duduk persoalannya kepada orang tua Hana tentang hubungan Jordi dan Hana."Jadi begini, Pak Tomo dan Bu Silvi. Saya datang kemari untuk membicarakan persoalan pertunangan Jordi dan Hana," ucap Alexander sebagai pembuka. Orang tua Hana itu adalah rekan bisnis dari Alex, jadinya ia lebih sedikit tidak formal kepada mereka.Hana tersenyum-senyum melihat kedatangan dua orang yang akan menjadi mertuanya itu. Ia mengira, pernikahannya akan dipercepat, sesuai dengan ucapan dari Norita sebelumnya."Hmm ... pertama saya mau ucapkan permintaan maaf.""Loh koq maaf, Pak Alex?" tanya Silvi bingung. Kenapa kabar bahagia harus dimulai dengan kata maaf. Hatinya menjadi tidak enak."Jadi begini, sebenarnya Jordi meminta kami untuk membatalkan rencana pertunangan mereka."Hana tercengang. Bukankah Norita mengatakan
Baca selengkapnya
68 - Hana Menakutkan
Alex dan Norita tidak punya pilihan. Jordi anak mereka satu-satunya. Mereka tentu saja tidak mau kehilangan Jordi, padahal mereka mau memperbaiki masa kecil sampai masa sekarang dengan Jordi.Lebih baik mereka mengalah untuk kehidupan keluarga yang lebih baik. Norita juga sudah menyerah dengan ancaman Jordi. Nanti ... setelah Jordi tenang, Norita akan mencarikan wanita lain yang bisa membuang Alice dari hidup Jordi.Tidak apa sekarang Norita kalah, tapi ia akan menjadi pemenang dan tertawa terakhir. Sementara Alice ... gadis itu akan tersingkir dan meratapi hidupnya sendiri. Tunggu saja pembalasan dari Norita.Hana terlihat menangis. Ia tidak rela dengan batalnya pertunangan dengan pria yang sangat ia sukai itu. Ia kesal dan terus terang, di dalam hati Hana, ia menuduh Alice sebagai tersangka utama dan harus ia adili segera. Entah bagaimana caranya agar Alice dan Jordi berpisah. Hana tidak tahu.Tapi pastinya dengan semua akses keuangan yang Hana miliki, menyingk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status