All Chapters of Friendzone! Hasrat Terpendam: Chapter 71 - Chapter 80
92 Chapters
69 - Wanita Lain Untuk Jordi
Setelah Alex dan Norita masuk ke dalam mobil mereka ..."Pa, koq mama jadi takut sama Hana ya," Norita bergidik ngeri karena mendengarkan ide dari Hana."Hmm ... mungkin sebaiknya memang pertunangan itu dibatalkan ma. Sepertinya ... Hana ini tipe kriminal dan mungkin saja menyakiti orang lain." Alex juga meneliti Hana lebih dalam lagi.Memang Alex baru beberapa kali bertemu dengan Hana. Saat mereka bertemu, Hana terlihat sebagai gadis yang baik dan sopan. Tapi baru kali Alex melihat sifat Hana yang asli. Sangat menakutkan. Pantas saja Jordi tidak mau menikah dengan Hana.Jikapun Alex adalah Jordi, pastinya ia akan menolak langsung dan tidak ada pertimbangan lagi. Untuk apa ia mempertahankan wanita seperti Hana? Wanita yang sangat menakutkan."Mama juga pikir begitu, Pa." Norita mengakuinya. Ia merasa salah telah memaksa Jordi untuk menerima Hana sebagai calon pendampingnya nanti.Bahkan sekarang Norita berpikir, apakah sebenarnya kelakuan Hana yang mena
Read more
70 - Separah Itukah?
Jordi dan Alice sudah sampai ke rumah Alice. Jordi memarkirkan mobil sportnya di depan rumah Alice yang pastinya besok akan menjadi tontonan banyak tetangga karena mobil Jordi sangatlah mencolok.CEKLEK!Alice membuka pintu terlebih dahulu. Sekarang sudah pukul dua puluh dua lewat tiga puluh menit. Terlalu malam untuk pulang ke rumah."Kalian koq malam sekali pulangnya?" protes Ranti yang sedari tadi menunggu Alice dan Jordi untuk pulang ke rumah."Iya, Ma. Tadi Jordi lama banget liat ke sana ke sini. Terus kita makan dulu," ucap Alice berbohong."Ya sudah. Kalian mandi dulu. Habis itu tidur. Besok kan mau kerja." Ranti segera mematikan televisi yang sedari tadi menemaninya untuk menunggu Alice pulang."Iya, Ma."Alice segera meletakkan barang belanjaannya. Ia mencari pakaian dan selanjutnya mandi. Jordi juga membuka kopernya dan mengambil pakaian. Menunggu gilliran Alice selesai mandi."Gue tidur dulu yak," ucap Alice tersenyum. Berpamitan ti
Read more
71 - Apakah Kamu Punya Kekasih?
Pagi sudah menjelang, semua orang yang berada di rumah Alice sudah bangun. Hari ini adalah hari pertama Alice bekerja. Ia menggunakan kemeja berwarna merah dan blazer hitam, dipadankan dengan celana bahan berwarna hitam. Alice sudah seperti wanita karir. Make up natural dan rambutnya digerai sepinggang.Cantik? Sudah pasti. Cantik natural dan pastinya membuat Jordi semakin terpesona dengan kecantikan alami dari Alice."Wah ... ada bidadari jatuh ya, Tante?" puji Jordi yang sangat terpesona dengan kecantikan Alice."Hihi ... aduh cantik banget sih anak mama ini." Ranti juga memuji Alice."Serius? Make up berlebihan gak sih?" Alice seakan tidak percaya diri dengan make up yang sudah ia gunakan untuk hari pertamanya bekerja."Gak. Cantik pol." Jordi mengangkat dua jempolnya ke atas untuk memuji kecantikan Alice yang luar biasa. Sederhana tapi tetap memiliki pesona yang tidak tertandingi daripada wanita lainnya. Menurut Jordi, Alice terlalu sempurna bagi dirinya
Read more
72 - Alice Mirip Mantan Nathan
"Kekasih? Bukannya kemarin saya sudah mengatakannya kepada Bapak?""Lalu siapa yang mengantarmu tadi?"Alice langsung sadar. Ah ... artinya Nathan melihat Jordi mengantarkannya ke kantor."Tidak mungkin kamu bilang itu supir kamu, bukan?" tanya Nathan penuh selidik."Oh ... itu teman saya, Pak. Dia sekalian lewat." Alice sudah pasti berbohong. Ia harus menutupi identitas Jordi. Bisa runyam nanti pekerjaan Alice yang baru saja akan ia mulai."Teman? Aneh. Kenapa harus repot-repot dengan mobil sport mengantarkan kamu untuk ke kantor?" tanya Nathan lagi yang tidak percaya kepada Alice."Iya. Teman. Ya kalau bapak tidak percaya ya tidak masalah sih." Alice membalikkan keadaan. Ia tidak mau dipojokkan oleh Nathan."Apakah kamu tinggal di perumahan mewah sehingga teman kamu itu bisa menjemput?""Tidak, Pak. Saya tinggal di rumah sederhana."Nathan masih tidak percaya dengan ucapan Alice. Dari CV yang diberikan Alice saat wawancara, Nathan tah
Read more
73 - Sahabat Lama Kembali
Jordi segera membuka aplikasi pesan itu dan ternyata bukan Alice yang memberinya pesan. Entahlah ... nomor yang Jordi tidak kenal sama sekali.Anita : Hai, Jor. Gue Anita. Loe masih inget sama gue gak? Gue tahu nomor ponsel loe dari tante Norita.Jordi tersenyum. Teman masa kecilnya tiba-tiba mengirimkan pesan kepadanya.Rindu? Pastinya Jordi rindu. Sepuluh tahun lalu, Anita yang selalu menemaninya di saat Norita dan Alex terlalu sibuk dengan pekerjaan. Ia berteman dengan Anita juga sudah lima belas tahun lamanya.Rumah Anita adalah rumah persinggahan bagi Jordi di kala pria itu kesepian.Jordi : Apa kabar loe, Nit? Dimana loe sekarang?Jordi sangat antusias. Setidaknya ia tidak akan bosan saat menunggu Alice pulang dari kantor.Anita : Gue udah balik ke Jakarta. Ketemu yuks.Jordi : Kapan dan dimana?Anita : Cafe yang dulu kita datangin itu loh.Jordi : Yang ada bunny?Anita : Nah tuh loe inget.Jordi : Udah ditutup. Gak l
Read more
74 - Apakah Jordi Selingkuh?
Anita adalah orang yang sangat ceria. Auranya sangat positif dan menular ke Jordi. Jordi seketika berubah menjadi orang yang benar-benar ceria.Tidak lama kemudian, Jordi dan Anita sampai ke mall yang megah itu.Seperti biasanya, Anita akan menggenggam tangan Jordi, seperti waktu kecil dahulu. Jordi juga tidak keberatan dengan teman masa kecilnya itu. Mereka tertawa dan berbahagia. Dunia seakan hanya milik mereka berdua saja.Kalau dilihat orang lain, Jordi dan Anita seperti pasangan yang sangat serasi. Sama-sama ganteng dan cantik, kaya, pintar dan masa depan terjamin.Sekarang sudah jam makan siang, pastinya mall itu penuh dengan orang yang menikmati makan siang mereka dan melepas penat di kantor.Salah satunya Alice dan Nathan yang baru saja menyelesaikan meeting panjang bersama klien mereka yang terlalu perhitungan. Alice membuka ponselnya dan ia cukup kaget karena melihat banyaknya pesan dari Jordi. Ia segera membalas pesan Jordi.Alice : Jor ... s
Read more
75 - Bersama Nathan
Nathan cukup curiga melihat mata Alice yang berair dan hidungnya yang sedikit merah. Seperti habis menangis."Ah ... tidak apa-apa, Pak," kelit Alice."Apakah kamu menangis?" tanya Nathan yang terus memperhatikan wajah Alice."Tidak Pak. Tadi ada bulu mata yang masuk ke dalam mata, jadinya saya gosok-gosok," ucap Alice memberikan alasan yang mungkin bisa membantunya agar Nathan tidak curiga."Baiklah." Nathan tidak bisa memberondong pertanyaan lagi kepada Alice. Tidak enak juga memaksa seseorang untuk berkata jujur di saat yang sama tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. "Pasti kamu lapar ya? Yuks kita makan dulu."Nathan mengalihkan pembicaraan."Baik, Pak."Mereka masuk ke dalam sebuah restaurant. Hanya ada Alice dan Nathan saja di dalam ruangan itu. Mungkin restaurant itu terlalu mahal karena harga makanan di list menu sangatlah mahal. Tidak semua orang bisa makan di tempat seperti ini."Kamu mau makan apa, Al?" tawar Nathan sambil membolak
Read more
76 - Alice Ingin Pindah
"Hmm ... dulu sih ada. Tapi sudah putus," jelas Alice."Kenapa?" Nathan terpancing rasa ingin tahunya."Karena dia kaya dan saya miskin. Begitu saja sih." Alice malas membahas panjang lebar tentang Nino ataupun Jordi yang sebentar lagi menjadi para mantan Alice. Mungkin memang sebaiknya Alice menjomblo saja sampai maut menjelang."Hmm ... pemikiran yang kolot," decih Nathan yang tidak setuju dengan pemikiran kaya dan miskin. Ia sendiri juga dipisahkan dari Sinta karena hal itu dan menyebabkan Nathan tidak mau dekat lagi dengan orang tuanya. Nathan marah kepada kedua orang tuanya hingga saat ini."Ya ... mungkin karena takut dengan orang miskin seperti saya, Pak. Jadi ... ya orang kaya memang harus berpasangan dengan orang kaya. Wanita seperti saya ya ... memang harusnya sejak awal tahu diri sih. Haha ... Mungkin saya tidak tahu diri dan berani menjalin hubungan tidak selevel itu." Alice menertawakan kebodohannya sendiri."Cinta itu tidak bisa dipaksa, Alice.
Read more
77 - Secercah Harapan untuk Alice
Tiba-tiba ada secercah harapan dari Nathan untuk Alice. Mungkin dengan cara ini, Alice bisa menghindari Jordi maupun Nino. Sudahlah ... lebih baik ia menutup masa lalunya. Membiarkan dua orang itu bahagia tanpa kehadirannya. Selain itu, Alice juga bisa bebas dari tekanan Norita dan Ratna. Mungkin ini jalan yang terbaik. Ia juga bisa membawa Ranti ke Bandung bersama dengannya."Saya serius, Al. Tapi tentunya kamu harus bolak-balik antara Jakarta dan Bandung karena terus mengikuti saya.""Tidak masalah, Pak. Saya mau. Saya mau ikut kemanapun, Pak." Alice mengangguk setuju dengan tawaran dari Nathan."Baiklah. Hmm ... dalam satu minggu ini, lebih baik kamu bersiap untuk bekerja di Bandung.""Iya, Pak. Bolehkah saya membawa mama?" Gadis itu sama sekali tidak pernah meninggalkan Ranti, jadi pastinya ia akan takut jika Ranti ditinggal sendiri."Tapi kamu akan tinggal di mes karyawan, jadi sepertinya kamu tidak bisa membawa mama kamu sementara waktu.""Ok, Pak
Read more
78 - Pikiran Nathan
Mereka hanya berpacaran kurang dari satu minggu dan semuanya sudah selesai. Alice merasa ia menjadi seperti mantan-mantan Jordi yang lainnya, yang hanya bertahan kurang dari satu minggu. Apakah ini karma karena selama ini Alice terlalu dekat dengan Jordi sehingga para kekasih pria tampan itu sangat tidak nyaman dengan kehadirannya? Sekarang Alice baru tahu. Bagaimana jika kekasihnya bersama dengan wanita lain. Alice memalingkan wajahnya dan tidak mau melihat Jordi lagi. Ia sudah membulatkan tekad untuk pergi dari Jordi.***Hari kian gelap dan Alice masih berada di kantor. Bekerja dan belajar semua hal tentang perusahaan dan segala macam aspeknya. Nathan sudah mengatakan banyak hal yang harus dipelajari Alice jika ia ingin pindah ke Bandung. Sebagai asisten pribadi dari Nathan Tanuwijaya, pastinya Alice harus siap untuk mengerjakan segalanya.Drtt ...Ponsel Alice bergetar. Gadis itu sama sekali tidak menjawab panggilan dari siapapun termasuk dari Jordi dan R
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status