Semua Bab Friendzone! Hasrat Terpendam: Bab 81 - Bab 90
92 Bab
79 - Simpan Untuk Istri Loe Nanti
Alice segera melihat mobil mewah Jordi yang sudah terparkir di parkiran basement kantor.Jordi yang sudah melihat kedatangan Alice segera membuka pintu dan berjalan ke arah pintu penumpang, membukakan pintu untuk Alice, sang kekasih."Thanks." Alice meluncur masuk ke dalam mobil tanpa basa-basi lagi.Jordi tersenyum kecut. Tidak ada pelukan atau bahagia karena dijemput pacar pada hari pertama bekerja, tapi nada suara Alice hanya datar untuk mengucapkan terima kasih kepadanya.Jordi segera masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil itu."Hari pertama kerja koq sampai lembur, Al?" tanya Jordi untuk memulai percakapan dengan sang pujaan hati yang wajahnya sudah ditekuk. Jordi mengerti kalau Alice begitu lelah."Ya. Banyak yang harus dipelajari."Alice menjawab sekenanya saja. Ia masih tidak bisa menyembunyikan betapa kalutnya perasaan Alice terhadap Jordi. Bayang-bayang Jordi dengan wanita lain membuat Alice sudah naik darah."Mama Ranti tad
Baca selengkapnya
80 - Berharap Jordi Jujur
Jordi benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan Alice tentang istri. Alice berbicara seolah gadis itu tidak mau menjadi istri Jordi. Padahal sudah banyak rencana yang ingin Jordi wujudkan bersama Alice.Terus terang, Jordi bingung dengan perubahan sikap Alice itu. Padahal tadi pagi, Alice sangat manja terhadap dirinya. Tapi kenapa saat malam, Alice berubah menjadi sangat dingin. Apakah ia melakukan kesalahan? Tapi apa?"Jawab, Al! Apa maksud kata-kata loe tadi?" desak Jordi."Ya ... kita kan gak akan pernah tahu, Jor. Siapa nanti pasangan hidup loe? Gue ..."Bisakah Alice mengatakan bahwa ia marah kepada Jordi yang sudah berselingkuh diam-diam di belakangnya? Apakah Alice memiliki hak itu? Apakah di mata Jordi, Alice adalah kekasih yang akan menjadi istrinya di masa depan? Alice tidak tahu. Tepatnya Alice bertambah ragu setelah melihat pemandangan tidak enak tadi siang."Al, loe itu segalanya buat gue. Kalau gak ada loe, gue itu bisa mati! Depresi. Loe n
Baca selengkapnya
81 - Foto Jordi dan Wanita Lain
"Ke mall. Gue bosan sendiri di rumah." Ok lah, sekarang Jordi sudah mulai jujur. Pria itu mengaku pergi ke mall. Lebih baik Alice mengajukan pertanyaan selanjutnya untuk mengetahui kejujuran dari Jordi. "Sama siapa?" "Sendiri," jawab Jordi dengan lantang. Fix! Jordi bohong. Alice sudah malas dengan ucapan bohong dari Jordi. Ia adalah orang yang paling tidak suka dibohongi oleh Jordi. Artinya jika Jordi berbohong, wanita itu sangat spesial bagi Jordi atau Jordi takut Alice marah jika mengatakan yang jujur. Wajah Alice berubah jadi kecut. "Ok." Hanya itu jawaban Alice untuk Jordi dan ia segera melepaskan kedua tangannya dari genggaman Jordi. "Al." "Gue capek, mau pulang." Alice sudah malas membahas. Sementara itu di pikiran Jordi ... "Sorry, Al. Gue gak mau loe cemburu. Tadi gue ke mall sama Anita. Dia itu cuma teman lama, gak ada yang berarti sama sekali," batin Jordi yang merasa sedikit bersalah kepada Alice karena ia sudah tidak jujur. Jordi tidak mau ada masalah apapun d
Baca selengkapnya
82 - Alarm Perpisahan
Bingung ... itulah yang dirasakan oleh Alice sekarang. Ia hanya bisa mendoakan Jordi bahagia saja dengan wanita tadi siang. Norita juga sudah mengatakan bahwa wanita itu calon menantu. Artinya sudah tidak ada harapan bagi Alice. Semakin cepat ia pergi, semakin baik. Alice tidak mau mengganggu dua orang yang bermain di belakangnya itu."Gue akan bahagia kalau ada loe di samping gue. Selamanya."CUP!Jordi mengecup bibir Alice sekilas.Tidak ada senyum ataupun wajah yang malu dari sang dara, hanya wajah datar saja seakan kecupan itu tidak berarti sama sekali. Mungkinkah ini yang disebut dengan pasrah?"Gue harap loe akan bersama gue seumur hidup," ucap Jordi lagi.Ia sangat tahu ada perubahan di dalam diri Alice. Jordi bisa merasakannya, tapi ia tidak tahu kenapa. Apa mungkin mamanya mengancam Alice lagi sehingga Alice berubah dan ingin meninggalkan dirinya? Tidak akan pernah Jordi biarkan hal itu terjadi."Kita lihat saja nanti, Jor. Gue ... gue gak
Baca selengkapnya
83 - Doa yang Mencurigakan
"Enggak ... itu para tetangga sudah mulai bisik-bisik dan tante agak risih," ucap Ranti berbohong dengan meyakinkan."Oh."Jordi mengerti. Memang ia belum menikah dengan Alice dan pastinya tetangga sekitar rumah Ranti akan bergunjing karena dirinya yang terlalu mencolok. Mobil sport di depan rumah Ranti pastinya akan membuat orang lain memperhatikan.Ranti masih menunggu jawaban dari Jordi, semoga saja Jordi secepatnya pergi dari rumahnya itu."Nanti malam saya gak tinggal di sini, Tan." Jordi tahu diri.Tidak enak merepotkan Ranti dan Alice terus. Semoga saja ia bisa secepatnya menikah dengan Alice agar bisa memboyong dua orang yang ia sayangi itu untuk pindah ke rumah baru. Rumah baru yang akan Jordi beli dalam waktu satu bulan lagi."Baiklah. Maaf ya, Jor. Tante bukannya mengusir kamu."Sebenarnya Ranti tidak enak hati karena harus membuat Jordi pergi dari rumahnya. Tapi mau bagaimana lagi. Ranti tidak ingin semuanya semakin memburuk dan Jordi
Baca selengkapnya
84 - Anita Hanya Teman!
"Terima kasih, Tan." Jordi sangat bingung."Tan ... ini bukan artinya kalian mau meninggalkan saya bukan? Apa ini ada hubungannya dengan mama saya?" tanya Jordi yang sangat curiga dengan semua ucapan bahagia dari Alice dan Ranti."Tidak. Ini hanya tante dan Alice yang ingin kamu bahagia di dalam hidup. Hmm ... semoga kamu menemukan jodoh kamu yang terbaik dan bahagia selamanya."Jordi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia ingin mengatakan bahwa ia mencintai Alice dan hanya Alice yang bisa membuatnya bahagia. Tapi bagaimana juga ia harus mengatakannya kepada Ranti?"Tante ... please jangan pernah tinggalkan saya sendiri. Saya bisa gila kalau tidak ada tante dan Alice. Kalian adalah keluarga saya," mohon Jordi dengan air mata yang sudah mulai menetes.Ranti hanya bisa tersenyum penuh arti. Antara kasihan dan harus tega terhadap Jordi. Sungguh ... Ranti tidak tahu keputusannya ini baik atau tidak untuk seorang Jordi Soebrata."Tante … jika m
Baca selengkapnya
85 - Kemana Mama Saat Jordi Butuhkan?
"Saya mencintai Alice dengan seluruh hati saya. Jika Alice pergi, maka saya bisa mati sekarang di hadapan mama, jika itu yang mama mau!" teriak Jordi lebih histeris lagi. Terlihat sekali urat-urat di leher Jordi yang semakin menegang karena teriakan itu.Tidak bisa dipungkiri, Norita bisa melihat bahwa Jordi sangat mencintai Alice. Tapi masalahnya adalah, Norita tidak setuju dengan Alice. Ia membenci gadis yang sudah mengambil dunia Jordi dari dirinya. Gadis yang membuat semua pikiran dan perhatian Jordi tidak pada Norita lagi dan lebih kesalnya adalah, gadis itu sangat miskin."Jordi!" bentak Norita yang sangat tidak suka dengan semua ancaman dari anak semata wayangnya itu."Sekarang mama pilih, mau aku mati sekarang di hadapan mama, atau biarkan aku hidup tenang dengan Alice?"Norita terdiam, ia memalingkan wajahnya. Ia sama sekali tidak mau melihat wajah Jordi. Tidak terasa air mata Norita mulai menuruni mata ke pipinya.Sakit hati. Itulah yang dirasakan
Baca selengkapnya
86 - Jordi Kecelakaan
Norita bangkit dari tempat duduknya, ia berjalan mendekati anaknya itu dan memeluk erat sambil menangis sesegukkan.Jordi hanya terdiam menerima pelukan dari sang mama yang memang sampai saat ini tidak pernah ia rasakan. Terlalu dingin hubungan yang terjadi antara Norita dan Jordi. Hubungan mereka hanya sekedar kebutuhan uang. Tidak ada hubungan kasih sayang antara ibu dan anak."Maafkan mama, Jor." Norita menangis terus. Menyesali dengan apa yang telah ia lakukan selama ini terhadap anaknya sendiri. Terlalu tidak peduli karena merasa Jordi sudah cukup dewasa untuk menghadapi semua permasalahan hidup."Ma ... please jangan mencampuri percintaan Jordi lagi, maka Jordi akan memaafkan mama. Kita bisa menjadi keluarga yang hangat lagi.""Baiklah, terserah Jordi. Mama tidak memaksa Jordi lagi."Sudahlah, lebih baik Norita mengalah saja daripada ia kehilangan anaknya. Tapi tentunya ia akan mencari cara bagaimana membuat Alice menyingkir dari hidup Jordi."Ser
Baca selengkapnya
87 - Jordi Kritis
"Jordi kenapa, Nino?" Alice mulai tegang karena mendengar suara Nino yang bergetar sedikit ketakutan."Jordi kecelakaan. Sekarang lagi dibawa ambulans ke rumah sakit terdekat. Nanti saya akan menghubungi kamu saat sudah sampai ke rumah sakit itu."Seketika tubuh Alice lemas mendengar berita yang sangat mengejutkan itu."Iya ... iya, Nino. Thanks. Nanti saya akan ke rumah sakit."Alice segera menutup sambungan teleponnya dengan Nino. Ia sangat khawatir dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Apa yang terjadi dengan Jordi? Pantas saja dari tadi Jordi menelepon dirinya tapi Alice tidak sempat mengangkat telepon itu karena terlalu banyak pekerjaan yang harus ia lakukan.Menyesal?Pastinya Alice menyesal. Andaikan waktu bisa diputar. Huft ... sayangnya semua itu hanya andaikan saja.Dengan langkah yang gontai, Alice mendatangi ruangan Nathan. Ia hendak meminta izin kepada sang bos untuk keluar dari kantor sebentar.Tok! Tok! Tok!Alice me
Baca selengkapnya
88 - Diusir Norita
Alice sudah tiba terlebih dahulu di rumah sakit. Ia langsung mencari Nino yang katanya sudah menunggu di UGD. Para dokter akan menyiapkan operasi karena luka yang dialami Jordi cukup parah terutama di bagian kepala. Terjadi pendarahan yang cukup serius dan Jordi tidak sadarkan diri. Tidak lama kemudian, Norita juga sampai di rumah sakit itu. Ia melihat Alice dan langsung menampar gadis itu. "Apakah kamu senang melihat Jordi seperti ini, HAH?" bentak Norita yang sudah sangat marah. Ia tidak suka melihat wajah Alice dan ia benci karena Alice sudah mengambil Jordi darinya. Alice mengubah Jordi secara keseluruhan sehingga terus membangkang pada mama kandungnya sendiri. "Ma-maaf, Tante." Alice menundukkan kepala. Ia sama sekali tidak berani melihat Norita."Sudah aku katakan sebelumnya, jauhi dirimu dari Jordi! Jangan pernah berharap lebih dari Jordi! Alice terdiam mendengar semua bentakan dari Norita. Ia tak bisa membalas apapun"Sek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status