Semua Bab KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN: Bab 61 - Bab 70
90 Bab
Bab 61
"Ssst, sudah tak usah dipikirkan, atau gini aja, kamu, Mas antar ke rumah Papa dan Mama, Mas gak tega membiarkanmu dirumah sendirian, Mas khawatir sama kamu juga anak kita ini, " Anam memegang perut istrinya yang masih rata itu. "Sudahlah, Mas, aku tak apa-apa. ""Ayolah, Ri, kali ini saja jangan keras kepala, nanti pulang dari kampus, Mas jemput kamu lagi. "Akhirnya Riri pun menuruti keinginan suaminya itu, karena biar bagaimanapun Anam adalah kepala rumah tangga, surganya Riri ada pada Anam, jadi sudah kewajiban Riri untuk menuruti apa yang Anam ucapkan selagi itu baik. ***"Mas pergi dulu ya, kamu di rumah Ma istirahat, nanti pulang kuliah Mas langsung kesini, " titah Anm pada Riri saat mereka sudah ada di depan gerbang rumah orangtua Riri. "Iya, Mas, hati-hati, jaga mata jaga hati, ada istri dan anakmu yang menunggu disini. ""Siap tuan putri, Mas janji akan selalu memberikan hati dan mata ini hanya untukmu, ya udah, Mas pergi dulu ya, " ucap Anam dengan mencium kening Riri, l
Baca selengkapnya
Bab 62
"Eh kamu, Ma, ngagetin aja. ""Kamu lagi ngeliatin siapa sih? " tanya Irma yang terheran melihat Anita tak melepaskan pandangannya ke arah kelas Anam. "Eh, kamu tau Anam kelas B2 gak? ""Anam mahasiswa baru yang tinggi, kulit putih dan tampan itu? " Anita mengangguk antusias. Terlihat binar terang di matanya saat sahabatnya ternyata mengetahui pria yang disukainya. "Taulah, siapa yang gak tahu sma tuh laki, dari awal kedatangannya di kampus ini banyak cewek yang membicarakannya. ""Masa sih? Kok aku baru tau? ""Huuu, kamu mah kan memang gak doyan sam makhluk berjenis laki-laki, eh tapi tumben nanyain cowok, ada apa? ""Enak aja ngatain aku gak doyan cowok, aku normal kali.""Ya terus? Ada apa nanyain dia?""Kamu bilang kan tadi kalau gak ada cewek yang gak tau soal Anam kan, termasuk kamu dong? " Irma mengangguk menjawab pertanyaan Anita. "Terus kamu juga tau tentang keluarganya? ""Tau, dia udah punya istri, itu sebabnya meskipun dia termasuk cowok idola di sini tapi karena sudah
Baca selengkapnya
Bab 63
"Next time aja lah, masa iya baru kenal udah mepet-mepet, nanti di cap murahannya. ""Ya kali obralan makanya murah, hahahaha, " seloroh Irma sembari merangkul pundak Anita dan mereka pun berjalan beriringan meninggalkan kampus mereka, tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang mendengarkan obrolan mereka dengan rahang yang mengeras."Sialan, aku sudah bertahun-tahun aku menyukai Anita tapi sekalipun tak pernah ditanggapinya, dan kini Anita menyukai orang yang baru saja dikenalnya? Ini tak boleh terjadi," ucap orang itu sembari mengepalkan tangannya.***Waktu menunjukkan pukul sebelas siang, dan saat itu juga mata kuliah kedua Anam pun selesai. Anam bergegas membereskan peralatan kuliahnya, setelahnya ia pun melangkah menuju parkiran mobil, ia sudah tak sabar ingin segera sampai di rumah dan bertemu dengan sang istri tercinta sebelum menuju ke pabrik, karena kebetulan hari ini Anam ada jadwal meeting dengan orang yang mau menanam saham di pabrik mereka agar jauh lebih berkembang. "Hei
Baca selengkapnya
Bab 64
Anam baru saja keluar dari pabrik, ia baru saja selesai meeting dengan klien, sejauh ini perkembangan Anam terbilang pesat, Anam adalah sosok yang cerdas hingga ia bisa dengan cepat mempelajari apa yang Pak Hadi ajarkan padanya. Kini Anam mengendarai mobilnya menuju rumah. Ia sudah tak sabar untuk memeluk istrinya tersebut. Entah kenapa semakin hari rasa sayang dan cinta Anam pada istrinya semakin menggebu. Bukan, bukan karena Riri sekarang telah menjelma menjadi seorang jutawan. Ini murni dari dalam hati Anam yang terdalam. Terlebih lagi sekarang Riri tengah mengandung buah hatinya yang kedua. Tanpa terasa mobil yang Anam kendarai sudah sampai di halaman rumahnya. Bergegas Anam turun dan mengucapkan salam, tidak lama kemudian terbuka lah pintu rumahnya, Riri, sang istri tercinta sudah menyambutnya dengan senyuman termanis yang ia miliki. "Sudah pulang, Mas, " ucap Riri menyambut suaminya sembari mencium takzim tangan Anam. "Belum Sayang, yang datang ini arwahnya, " seloroh Anam.
Baca selengkapnya
Bab 65
"Itulah hidup, tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Kita sebagai manusia hanya wajib berusaha dan berdo'a. ""Iya, Mas, dan aku merasa sangat beruntung dikelilingi oleh orang baik seperti kalian, terutama kamu, jangan pernah kamu berubah ya. Mas, meskipun kehidupan kita telah berubah," ucap Riri memeluk suaminya. TokTokTokTerdengar bunyi ketukan di pintu rumah Anam. Anam dan Riri saling lirik. Siapa yang datang bertamu malam begini, pikir mereka. Jika orangtuanya biasanya akan mengabari terlebih dahulu. Jika saudara Anam maupun Riri, mungkin saja, tapi bisa jadi juga bukan, sebab setelah kejadian skak mat kemarin keluarga benalu mereka tidak mengganggu lagi. "Siapa. Mas? ""Gak tahu, Dek, kita lihat saja yuk. " ajak Anam pada Riri. "Yaudah tunggu sebentar, aku pakai jilbab dulu. " lalu Riri meraih jilbab instan yang tersampir di kursi makan. Setelahnya, Riri dan Anam menuju pintu depan dan membukanya. Tampaklah disana, seorang wanita cantik dengan kaos dan
Baca selengkapnya
Bab 66
"Mbak, percaya sama aku, ini anak Mas Anam. "Anam dan Anita saling beradu argumen menurut kebenaran masing-masing. Riri kemudian beranjak meninggalkan Anam dan Anita menuju kamarnya. Anam yang terkejut melihat kepergian Riri pun berusaha mengejarnya. "Dek, tolong percaya sama, Mas, Dek, " Riri tak menghiraukan ucapan Anam, ia terus saja menuju kamarnya dan kemudian menutup dan mengunci pintu kamarnya. Anam terus saja mengetuk pintu kamar Riri embari memanggil nama istrinya itu. Sedangkan Anita tersenyum puas. Ia merasa rencananya kali ini berjalan dengan sukses, Anita menghampiri Anam yang masih mengetuk pintu kamar mereka. "Sudahlah, Mas, sebaiknya kamu akui saja kalau ini anAk kamu, dan kamu harus segera nikahi aku, " ucap Anita sembari menarik tangan Anam. Anam pun tak sudi bersentuhan dengan Anita, ia menghempaskan tangan Anita sehingga membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. "Jangan pernah sentuh tanganku, aku jijik bersentuhan dengan wanita murahan sepertimu! Apakah tida
Baca selengkapnya
Bab 67
Kutatap wajah suamiku seolah aku meminta penjelasan darinya, padahal aku hanya mencari kebohongan dari matanya, dan hasilnya nihil, tak ku temukan kebohongan itu disana, aku sangat hafal dengan suamiku. Bukankah dulu saat Mas Anam merantau ke Jakarta juga dia pernah digoda oleh anak Bos nya? Hal itu yang menyebabkan Mas Anam menghilang cukup lama. Dari pengalaman itu juga yang membuatku berhati-hati dalam mengambil keputusan, aku tak mau salah langkah, dan jika saja itu terjadi maka aku akan sangat menyesal, dan aku tak mau itu terjadi. Hingga saat aku teringat akan sesuatu, aku masih ingat jika aku masih memiliki dua buah tespek di dalam kamarku. Bergegas aku menuju kamarku untuk mengambil tespek itu, Mas Anam berusaha mengejarku dan memberikan penjelasan padaku, ah, rupanya lelakiku ini salah paham, ia kira aki sudah termakan ucapan Anita dan mempercayainya. Faktanya aku tak sebodoh dan senaif itu. Jelas aku lebih percaya dengan suami yang sudah membersamaiku bertahun-tahun ketimba
Baca selengkapnya
Bab 68
"Ya, Mas, aku tentu saja percaya denganmu, bagaimana aku bisa lebih mmpercayai orang lain ketimbamg suamiku sendiri, ayo cepatlah Anita, jangan buang waktuku, kita tes sekarang juga , kalau memang terbukti kau berbohong bersiaplah untuk mendekam di penjara karena kau telah memfitnah suamiku! " ucapku dengan suara lantang pada Anita. Anita menatapku tak percaya, mungkin saja dia mengira jika aku adalah perempuan bodoh sehingga mampu ia bodohi dengan cara murahan seperti ini. Meskipun aku hanya tamat SMA, tapi otakku tetap berjalan, ck, dasar jalang murahan. "Aku, aku, itu aku sebenarnya..." ucap Anita terbata, sebelum Anita menyelesaikan kalimatnya, aku pun menyela. . "Aku tahu kau tengah berbohong, kau tidak hamil kan? Kau memfitnah suamiku, untuk apa? " Anita bergeming, tidak ada tanda-tanda dia ingin menjelaskannya. "Baik kalau gitu, ayo, Mas, kita buat pengaduan, jangan biarkan jalang kecil merusak kebahagiaan kita, " ajakku pada Mas Anam, aku sudah menarik tangan Mas Anam dan b
Baca selengkapnya
Bab 69
"Satu jawaban yang pasti, yaitu TIDAK! Pergilah, jangan ganggu keluargaku lagi, atau kau aku adukan ke polisi karena telah mengganggu kenyamananku dan keluargaku! " usir Mas Anam dengan tegas. "Sudah dengar kan? Baiknya sekarang kau pergi, tak ada tempat untuk ulat bulu sepertimu disini! " aku menarik tangan Anita untuk segera pergi dari rumahku, tak kupedulikan Anita yang terus meronta, entah aku mendapatkan kekuatan dari mana bisa sekuat ini menyeret tubuh Anita keluar rumah. "Pergi! Jangan pernah kembali, dan jangan pernah usik keluargaku, atau kau akan menyesal aku buat! " hardikku pada Anita sebelum akhirnya aku menutup pintu pagar rumahku dengan kondisi Anita yang terus berteriak memanggil nama Mas Anam"Awas kalian! Lihat saja! Aku tak terima kalian seperti ini padaku! Pantang bagi seorang Anita diremehkan oleh orang lain! Sialan! " maki Anita dari luar sana yang masih bisa kudengar suaranya, ck, dasar manusia tak tahu malu, murahan, dia kira aku takut! Riri yang sekarang buk
Baca selengkapnya
Bab 70
"Bibi yang memberitahu, dia bercerita tentang kalian tadi malam, bibi mendengar keributan di rumah ini, tapi Bibi tak berani keluar kamar sebab ia dengar kamu dan Anam tengah bersitegang, Bibi takut salah buat makanya ia cuman mendengarkan dari kamarnya aja, Mama tak habis pikir kok ada perempuan berpendidikan tapi kelakuan minus seperti itu ya?""Entahlah, Ma, Riri juga tak habis pikir, gimana bisa gadis cantik, berpendidikan dan mempunyai status sosial yang bagus bisa merendahkan dirinya seperti itu, untung Riri cepat tanggap, ada keanehan dari pengakuannya tadi malam, dan juga dari raut wajahnya yang seolah mengatakan ia senang akan keributan yang terjadi padaku dan Mas Anam. ""Syukurlah, kalau kamu masih bisa berpikir dengan tenang tidak menuruti emosi dan tidak gegabah, ujian rumah tangga itu banyak macamnya, ada yang suami baik tapi mertua dan ipar tak baik, ada yang ipar dan mertua baik tapi suami bejat, ada yang keduanya baik tapi tak segera diberi momongan, ada yang sudah le
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status