All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 121 - Chapter 130
203 Chapters
Bab 121. Butuh Privasi Mencetak Cucu
"Ethan, mau ke mana?" tanya Michael ketika melihat putranya tiba-tiba berdiri sembari menggandeng tangan Nada.Dia pikir Ethan akan membawa Nada pergi dari rumah itu karena marah pada Syahna dan Erina.Mata Ethan melirik sinis pada Syahna dan Erina sebelum menjawab pertanyaan papanya."Ke kamar, Pa. Kamar adalah tempat yang paling nyaman di rumah ini untuk kami berdua," jawabnya. Kembali ekor matanya melirik dua wanita yang tidak bisa berkata-kata lagi."Sebaiknya makan dulu! Bibi sudah menyiapkan makan malam."Ethan tidak mau membuat keputusan sendiri. Kali ini bola matanya menatap teduh sang istri meminta pendapat.Nada mengangguk. Meski merasa tidak nyaman tinggal di sana, namun dia menghormati papa mertuanya."Baiklah." Ethan setuju.Selama makan malam berlangsung, Syahna dan Erina masih saja terbungkam. Sepertinya perkataan Ethan untuk mereka menjadi lem yang sangat kuat sehingga bibir mereka tidak dapat terbuka lagi untuk menyerang Nada."Ethan, kapan kalian mau pindah ke rumah
Read more
Bab 122. Rambut Basah
"Sini, biar aku bantu keringkan rambutmu!" Ethan mendekati Nada dan membantu melepaskan handuk putih dari kepala Nada."Tidak perlu," tolak Nada.Nada memutar tubuh menghadap Ethan karena tadi dia duduk menghadap cermin di meja rias. Nada kembali mengambil handuk itu dari tangan Ethan, lalu melemparkan ke ranjang tempat pakaian kotor. Kembali tangannya meraih kedua tangan Ethan dan menggenggamnya.Kepala Nada mendongak untuk bisa melihat wajah Ethan karena suaminya itu berdiri, sedangkan dia duduk sehingga tinggi mereka tidak sejajar."Sayang?" Ethan memberi ekspresi atas penolakan istrinya. Ini tidak biasa. Biasanya setelah mereka mandi bersama dan rambut Nada basah, dia selalu membantu istrinya mengeringkan rambut. Nada paling tidak suka mengeringkan rambut menggunakan hair dryer. Meski begitu, Ethan dengan sabar membantu mengusap handuk pada rambut Nada dengan lembut."Biarkan sedikit basah," ucap Nada memberikan senyum saat melihat wajah murung Ethan."Kenapa? Nanti kamu masuk ang
Read more
Bab 123. Skandal
"Dia urusanku," ucap Nada melerai kemarahan Serly."Tapi, Nyonya?" Serly kembali melarang Nada dengan menahan tangannya saat Nada hendak melangkah mendekati Dolly.Nada tersenyum melihat Serly melakukan tugasnya dengan baik. Ethan selalu saja memberinya yang terbaik. Meski saat ini Ethan tidak ada bersamanya, tapi melalui Serly, suaminya itu selalu melindunginya.Karena Nada melarangnya, Serly pun akhirnya menggeser kaki ke samping. Namun, pengawal Nada itu tidak diam begitu aja. Dia tetap waspada dan siap siaga pada apa pun yang bakal terjadi nantinya."Oh, ternyata sekerang sudah sombong ya semenjak menjadi nyonya besar?" ucap Dolly mencibir.Nada menanggapi dengan tersenyum. Menghadapi mama angkatnya itu, dia tidak boleh terbawa emosi. Dia harus berpikir tenang dan lebih cerdas. Nada yang sekarang bukanlah Nada yang dulu yang dengan mudah dapat mereka tindas. "Apa yang kamu inginkan?" Nada tetap memasang wajah tenang. Dia tidak mau terlalu menghoramati wanita yang kini berkacak
Read more
Bab 124. Peningkat Stamina dan Gairah
"Apa wanita itu menyakitimu?" Ethan langsung memberi Nada pertanyaan menjurus ketika kakinya baru juga menginjak lantai rumah.Setelah mendengar laporan dari Serly, hatinya tidak tenang. Sesuai menyelesaikan pekerjaannya, Ethan langsung pulang. Padahal masih ada satu pertemuan lagi, tapi suami Nada itu menundanya."Siapa?" tanyanya seiring dengan kecupan yang Ethan berikan pada pucuk kepalanya."Mamamu," jawan Ethan. Tangannya langsung merangkul pinggang sang istri dan membawanya berjalan masuk."Tidak. Ada kamu yang menjagaku," jawab Nada dengan senyum manja. Dia tidak ingin membuat Ethan khawatir.Satu cubitan romantis pada puncak hidung Ethan membuat bibir pria itu tersenyum senang."Maaf, hari ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak bisa menemanimu." Ethan membawa kepala Nada bersandar pada pundaknya. Kembali mendaratkan kecupan cinta.Nada merenggangkan diri dan menatap Ethan. Dengan senyum sangat manis dan masih dengan ekspresi manja, "Kamu memang tidak di sampingku
Read more
Bab 125. Terlalu Lelah
"Sayang, bangun yuk!" Ethan kembali naik ke atas tempat tidur, padahal dia sudah bangun dan sudah menyiapkan sarapan. Karena semalam mereka tempur hingga larut dan mengeluarkan banyak tenaga, makanya Ethan tidak membangunkan Nada. Dia yang mengalah dan membuat sarapan."Sebentar lagi," jawab Nada dengan suara sedikit parau khas bangun tidur.Nada kembali meringkuk di dalam selimut tebalnya. Bahkan kepalanya pun disembunyikan dalam selimut.Ethan yang tadinya duduk menghadap Nada, karena melihat istrinya malah semakin bersembunyi, akhirnya membaringkan diri di samping Nada dengan posisi miring. Satu tangan dijadikan penopang kepala agar tetap bisa jelas melihat istrinya."Sayang, apa semalam sangat melelahkan?" Nada membuka selimut bagian wajahnya. Dengan mata beratnya melihat Ethan. Bahkan caranya membuka mata pun tidak penuh, matanya menyipit."Sayang, kamu sakit?" Tiba-tiba Ethan menjadi khawatir setelah melihat wajah pucat dan mata sipit istriny
Read more
Bab 126. Makan Rujak
"Kenapa tidak kamu saja yang pergi membelinya?" Nada melakukan protes kala Serly mengatakan akan menghubungi pengawal lainnya untuk membelikan rujak petis untuknya."Nyonya, tuan Ethan melarang saya meninggalkan Anda sendirian," jelas Serly."Hanya sebentar, bukan? Lagi pula aku tidak ke mana-mana. Ini rumahku, siapa yang akan mengganggu saat aku di rumah? Ethan juga belum pulang, mungkin sedikit sore baru pulang. Dia tidak akan tau." Nada tidak mau mendengar alasan apa pun yang diberikan Serly padanya. Dia hanya ingin makan rujak petis yang dibeli Serly, bukan orang lain, bukan pengawal yang lain.Serly terdiam. Sebenarnya dia ingin memberitahu Nada bila saudara perempuannya tadi datang dan hampir membuat ulah. Hanya saja dia tidak ingin Nada cemas dan khawatir, apalagi saat ini sedang sakit.Tanpa bicara, Serly bangkit dari duduknya. Bukan untuk membeli rujak pesanan Nada, melainkan ingin memastikan bila Danica sudah tidak ada lagi dan telah pergi."Serly, ada apa?" Ternyata Nada
Read more
Bab 127. Kegelisahan Ethan
"Beneran kamu nggak mau ikut aku?"Ethan merasa gelisah dan tidak tenang karena beberapa hari ke depan dia harus ke luar kota untuk masalah pekerjaan, sedangkan Nada tidak mau ikut dengannya dan memilih untuk tinggal di rumah sendirian."Tidak, Ethan. Aku sedang malas ke mana-mana," jawab Nada.Wajahnya sedikit maju mendekati Ethan untuk menghibur dan meyakinkan suaminya bila dia akan baik-bak saja selama ditinggal pergi. Meski beberapa hari ini merasa tubuhnya sedikit lemah dan seperti kehabisan tenaga.Kondisi Nada inilah yang membuatnya ragu dan khawatir untuk pergi ke luar kota meninggalkannya. Meski ada Serly yang akan selalu menemani dan menjaganya, tetap saja dia tidak akan tenang seutuhnya."Ikut saja, ya!" Ethan kembali merayu agar istrinya mau ikut dengannya.Masalahnya bukan hanya satu hari atau dua hari saja, Ethan akan berada di luar kota selama empat hari dan selama itu dia akan sangat sibuk. Andai pekerjaan ini belum disepakati dan direncanakan jauh-jauh hari, mungkin d
Read more
Bab 128. Pingsan
"Serly, apa yang terjadi pada istriku?" Wajah Ethan sangat panik dan cemas.Bagaimana tidak cemas dan khawatir? Baru juga membuat nyaman duduknya, Serly menghubungi Vidor dan mengabarkan bila Nada, istrinya tiba-tiba pingsan saat berjalan dan hendak masuk ke dalam mobil. Untung pesawat yang akan membawa mereka terbang belum berangkat karena masih menunggu jam pemberangkatan yang hanya kurang lima belas menit lagi.Setelah mendapat kabar itu, segera Ethan beranjak dari duduknya dan bergegas keluar dari pesawat. Langkah Ethan sempat dihentikan oleh pramugari karena pesawat telah dikunci dan akan segera berangkat. Namun Vidor menjelaskan, hingga akhirnya mereka diizinkan keluar dan akhirnya ditinggal."Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa menjaga nyonya dengan baik," ucap Serly merasa bersalah.Ethan mengangkat wajah, menoleh menatapnya."Bukan salahmu. Kesehatan Nada memang sedang turun," ucapnya mengerti.Saat ini Nada masih di IGD sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter, sedangkan Eth
Read more
Bab 129. Ingin Memelukmu
"Sayang, kenapa tidak bilang padaku kalau kamu hamil?" Ethan dengan lembut tanpa melepaskan genggaman tangannya dari tangan Nada. Bahkan tangan itu dibawa sellu menempel pada bibirnya, sedangkan satu tangan tidak henti-henti membelai anak rambut dan memainkan wajah mulus Nada. Tatapannya teduh penuh cinta dengan syukur. Bibirnya selalu menyunggingkan senyum bahagia."Aku mana tau kalau hamil," jawab Nada masih berbaring karena tubuhnya masih terasa lemah."Apa tidak ingat kapan terakhir tamumu datang?""Aku lupa kalau bulan ini belum datang bulan. Mungkin karena keasyikan tempur bersamamu, makanya tidak ingat kalau tidak mendapatkan tamu bulanan," jawab Nada tersipu malu.Dia pikir mungkin karena mereka sering melakukan hubungan dan terlalu terlena, hingga saat waktunya datang bulan, Nada melupakannya dan tidak berpikir bila dia hamil. Bisa dikatakan terlalu naif karena tidak mengingat kalau belum bulanan, hanya saja selama ini Nada tidak terlalu memikirkan hal itu. Toh, hamil dan mem
Read more
Bab 130. Over Posesif
"Sayang, biar aku saja yang bangun. Kamu tidur saja lagi!"Ethan mencegah saat Nada hendak bangun pagi hari untuk membuat sarapan seperti biasanya. Dua hari sudah berada di rumah sejak pulang dari rumah sakit, Nada masih belum diperbolehkan masuk kerja oleh Ethan. Bahkan dia sendiri pun tidak masuk kerja, alias kerja di rumah. Yang repot ya Vidor. Asistennya itu harus bolak balik perusahaan dan rumah mereka hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada hubungannya dengan tanda tangan dan pemikiran Ethan."Aku mau masak sarapan." Nada menolak untuk kembali tidur."Mulai hari ini aku yang akan masak sarapan untuk kita, untuk calon baby kita." Ethan kembali menyentuh pundak Nada dan menuntunnya kembali berbaring. Namun, Nada bukan wanita malas yang suka bangun siang dan terbaring di tempat tidur menunggu matahari tinggi. Tubuhnya akan terasa pegal dan lelah bila dia tidak segera beranjak dari tempat tidur."Ethan." Nada kembali bangun dan duduk. Kali ini menunjukkan wajah garang karena
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status