All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 111 - Chapter 120
203 Chapters
Bab 111. Sensasi Kamar Mandi
"Siapa?" tanya Nada ketika Ethan selesai meletakkan ponselnya."Hanya tikus pengerat saja," jawab Ethan sembari mengeratkan pelukannya kembali dan tentunya memberikan kecupan lembut pada pucuk kepala Nada."Bukan Danica?" Nada mengangkat wajah tengadah untuk melihat wajah Ethan."Apa kamu berpikir saudaramu itu tikus pengerat?" Ethan malah balik bertanya dengan kerlingan dahinya."Bukan. Dia bukan tikus pengerat, tapi rubah betina," jawab Nada kembali menyandarkan kepala pada dada bidang Ethan.Aldo tersenyum mendengar julukan istrinya untuk Danica. Menurutnya Danica memang bukan tikus pengerat, tapi lebih dari itu dan dia setuju dengan sebutan Nada untuk Danica."Kalau bukan Danica, apakah itu Erina, adik tirimu yang sok kecentilan dan sok cantik itu?" Nada kembali melihat Ethan dengan posisi yang sama sebelumnya.Rasanya tidak tahan bibir Nada ingin mengumpat Erina yang mulai memberi kesan mengganggu kehidupan rumah tangga mereka. Bahkan gadis itu menggunakan kecantikan dan kecentil
Read more
Bab 112. Kehilangan Istri
"Nada!" panggil Ethan.Matanya membulat lebar, jantungnya berdebar hebat. Ethan kaget setengah mati ketika menoleh ke arah di mana istrinya tadi berada ternyata tempat itu kosong. Tidak ada Nada di sana, juga tidak ada siapa pun.Masih dengan ponsel di telinga karena masih berbicara dengan Vidor, Ethan mengedarkan mata mencari sosok istrinya. Sayangnya, sampai seluruh sudut diamatinya, tidak ada bayangan Nada di sekitar tempat itu. Tidak ada juga bayangan siapa pun di sana.Suasana menjadi sunyi senyap dan sepi, padahal sebelum dia menerima telepon dari Vidor, di tempatnya berdiri dan di tempat istrinya menunggu ada beberapa pengunjung, ada juga becak berlalu-lalang di sana mengantar pengunjung."Vidor, nanti aku hubungi lagi," ucap Ethan segera memutus hubungan teleponnya.Ethan segera melangkah dan bergegas mencari Nada. Langkahnya cepat, namun tidak secepat detak jantungnya yang mulai menunjukkan irama tidak normal. Ada rasa cemas, khawatir, takut dan segala rasa dalam hatinya ket
Read more
Bab 113. Aku Yang Lebih Dulu
"Ethan, cukup! Bagaimana aku bisa siap-siap kalau kamu tidak melepaskan aku?" Nada geram, namun senang juga saat Ethan terus memeluk tanpa mau melepaskannya. Padahal hari ini mereka akan kembali karena waktu bulan madu mereka telah habis. Ternyata saat Nada hendak pergi merapikan pakaiannya, Ethan memeluk pinggangnya dari belakang dan langsung meletakkan dagu di atas pundaknya."Sayang, bagaimana kalau kita tambah lagi harinya? Aku belum puas. Aku ingin kita begini terus," ucap Ethan tidak mau melepaskan pelukannya.Nada tersenyum, lalu melonggarkan tangan Ethan dan memutar tubuhnya sendiri. Kali ini mereka saling berhadapan dengan netra saling memandang penuh cinta. Melihat wajah merajuk Ethan membuat Nada merasa iba dan kasihan."Sayang." Nada menyentuh dan mendekap kedua sisi wajah Ethan. "Bukankah sudah kita undur dua hari? Kalau kita undur terus, bagaimana dengan pekerjaanku? Pekerjaanmu pun akan terbengkalai," ucap Nada memberi pengertian.Biasanya Ethan yang pengertian dan me
Read more
Bab 114. Tidak Mau Menjadi Gembel
"Sayang, kalau kamu belum siap, tidak apa-apa," ucap Ethan."Apa papa tidak akan marah?" Nada menatap ragu suaminya."Nanti aku yang akan bicara pada papa."Michael mengetahui bila Nada dan Ethan telah kembali dari bulan madu dari Vidor sehingga papa Ethan itu meminta mereka untuk kembali ke rumah dan makan malam di rumah utama mereka. Lagi pula selama Ethan menikah, putranya itu belum pernah membawa istrinya ke rumah dan tinggal.Nada bukan tidak siap kembali bertemu dengan papa mertuanya. Dia hanya belum siap menghadapi sikap Erina yang selalu mendekati suaminya dan juga ibu tiri Ethan yang tampaknya tidak menyukai kehadirannya."Menantu macam apa ini? Sama sekali tidak menghargai papa mertuanya," celetuk Erina menyindir."Jaga mulutmu, Erina!" bentak Ethan. Kali ini dia tidak bisa menahan kesabarannya. "Kak?" "Diam atau aku turunkan kamu di sini!" Kembali Ethan memberi gertakan pada Erina."Aku setuju. Turunkan saja cacing pita ini di sini dan biarkan dia jalan kaki sampai rumah
Read more
Bab 115. Tubuh Ini Milikmu
"E ... Nada, aku-""Apa karena cinta kamu sampai merendahkan dirimu sendiri?" tukas Nada dengan penuh cibir.Erina jelas saja gugup dan kaget setengah mati. Dia pikir yang di dalam kamar mandi itu Nada dan Ethan, tapi ternyata Nada tidak di dalam. Itu artinya di dalam hanya Ethan saja. Erina membuat gerakan tidak terkeontrol karena tatapan tajam melekat Nada padanya.Semakin melihat Erina gugup, semakin tatapan Nada menusuk. Dia benar-benar tidak menyukai adik tiri suaminya itu dan baginya apa yang dilakukan Erina sangat lancang. Gadis itu telah berani masuk ke dalam kamar Ethan tanpa permisi."Bukankah sudah pernah ku katakan, aku tidak akan membiarkan siapa pun yang ingin merebut suamiku hidup dengan nyaman?" ucap Nada sembari melangkah dengan pelan mendekati Nada.Meski langkahnya lambat, namun dalam langkah itu ada banyak bom yang siap meledak membuat Erina semakin gemetar. Ditambah tatapan dan ekspresi wajah Nada yang menghunus dingin, namun tajam, Erina semakin terpojok."Nada,
Read more
Bab 116. Makan Malam Menyenangkan
"Erina, mana Ethan?" Syahna heran melihat putrinya kembali dengan wajah cemberut dan tidak bersama Ethan atau Nada.Erina tidak menjawab. Hatinya masih sangat kesal dan marah, juga ada rasa cemburu di dalam dirinya. Terjebak oleh ulahnya sendiri, masih juga melihat kemesraan Ethan dengan Nada membuatnya dibakar api cemburu.Erina duduk di sampjng ibunya dengan hentakan kecil melampiaskan kemarahannya."Erina?" Michael pun mempertanyakan.Dia juga bingung melihat wajah Erina cemberut. Apalagi cara Erina duduk menimbulkan bunyi berderit dari kursi yang ditarik kasar. Apa yang dilakukan Erina ini dianggap tidak sopan dilakukan oleh seorang gadis. Apalagi gadis dalam keluarga Andrew.Michael hendak memberikan Erina teguran, namun baru juga bibirnya membuka hendak bicara, tiba-tiba ...."Kami di sini, Pa," sahut Ethan di saat Syahna dan Michael memperhatikan Erina.Ethan dengan menggandeng tangan istrinya berjalan menuruni anak tangga. Senyumnya mengembang saat menatap Michael. Saat mel
Read more
Bab 117. Mengusir Benalu
"Erina, kenapa kamu di sini?" Ethan terkejut melihat Erina ada di kantornya, di mana Nada bekerja."Kak." Melihat Ethan menyapanya, Erina yang tadinya berjalan dengan santai hendak ke ruang kerja Jude langsung berhenti. Masih enak dilihat bila dia hanya berhenti dan menunggu hingga langkah Ethan mendekat padanya, sepertinya gadis itu tidak sabar, makanya dia bergegas mendekati Ethan.Tanpa peduli ada beberapa mata melihatnya, Erina langsung saja melingkarkan tangan pada lengan Ethan dan bersandar kepala dengan manja."Kak, kenapa belum pindah ke rumah?" tanyanya dengan suara manja.Ethan dan Nada pernah mengatakan pada Michael bila mereka akan segera pindah ke rumah utama mereka, dimana Erina dan Syahna tinggal."Erina, jaga sikapmu!" Suara Ethan memang lirih, namun penuh penekanan. Dia tidak mau memancing keributan.Ethan berusaha melepaskan tangannya dari Erina, namun tangan adik tirinya itu terlalu sulit untuk diurai. Bukan kali ini saja, sejak dulu bila Erina telah bergelayut dan
Read more
Bab 118. Dua Wanita
"Hei, kalau jalan pakai mata!" "Kamu tuh yang harusnya pakai mata! Mata sudah empat masih saja nggak lihat."Danica membuka kacamatanya. Mata yang dihiasi dengan warna gelap semakin membuat sorot matanya semakin terlihat galak dan garang. Ditambah dengan kemarahan karena seseorang menabraknya, Danica semakin terlihat seperti macan betina yang sedang melahirkan."Ternyata anak ingusan!" Senyumnya mencebik."Apa kamu bilang?" Erina yang juga tidak terima karena bertabrakan dengannya, ditambah Danica menyebutnya anak ingusan, langsung tersuliut emosinya. Erina menyerang dengan brutal dan menjambak rambut Danica. Jelas saja apa yang dilakukan Erina tidak bisa diterima oleh Danica. Dia pun membalas dengan perlakukan yang sama sehingga kedua wanita itu saling menjambak, saling mencengkeram dan saling memaki, hingga akhirnya terjadilah keributan di perusahaan Ethan yang menggemparkan dan menarik perhatian seluruh karyawan yang ada di sekitar mereka berada.Berita keributan ini langsung sa
Read more
Bab 119. Bersatu Menyingkirkan
"Sekarang kamu boleh menertawakan aku, Nada, tapi tidak untuk lain kali," gerutu Danica dengan wajah penuh kebencian dan dendam. "Ethan akan menjadi milikku seutuhnya karena seharusnya dia menikah denganku, bukan kamu."Setelah diusir secara paksa oleh satpam atas perintah Ethan, bahkan dua satpam itu melemparkannya dari pintu utama perusahaan, Danica berdiri menatap pintu masuk dengan berkacak pinggang.Bara api kemarahan berkobar dalam dirinya atas kemenangan Nada. Saudara tirinya itu sudah berani menentang, bahkan mempengaruhi Ethan untuk membencinya. Danica kembali menggerutu dan memaki dalam hati, lalu berbalik untuk pergi."Danica!"Namun, baru beberapa langkah kakinya beranjak, sebuah suara yang familiar membuat kemarahannya kembali meradang. Geram, tinjunya menggenggam erat. Dengan hitungan waktu, tubuhnya berputar dengan cepat seiring dengan wajah garang."Apa? Mau cari ribut lagi denganku?" bentaknya."Sengak amat!" Erina mencebik menanggapi kemarahan Danica."Kamu itu yang
Read more
Bab 120. Bukan Putri Sulung
"Apa kalian sedang membicarakan kami?" Suara bass Ethan terdengar tegas menambah tegang ruangan, namun membuyarkan."Kalian sudah datang."Michael menyambut kedatangan mereka dengan senyum. Majalah yang sejak tadi berada di tangannya meski Syahna mengambilnya, karena kedatangan Ethan dan Nada, Michael meletakkan di atas meja. Pria setengah baya yang masih terlihat gagah itu berjalan menyambut keduanya."Ayo, kita bicarakan di dalam saja!" ucap Michale menyentuh punggung Ethan dan mengajaknya masuk ke dalam.Ethan mengarahkan mata pada Syahna dan Erina dengan tatapan peringatan. Dia siap memberi mereka pelajaran bila keduanya tidak bisa menjaga sikap dan bicara, lalu merangkul kembali pinggang Nada dan mengajaknya mengikuti Michael."Ma." Erina menyenggol lengan Syahna menggunakan lengannya juga."Kita lihat saja bagaimana wanita miskin itu merayu papa," sahut Syahna. Tatapan matanya menyorotkan kebencian pada punggung Nada yang selalu nempel pada Ethan."Nada harus cerai dari Ethan. E
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status