Semua Bab Pesona Ethan: Bab 91 - Bab 100
203 Bab
Bab 91. Harusnya Aku, Bukan Dia
"Danica, ada apa?"Dolly berjalan mendekati Danica dan masih dengan wajah kesal karena putrinya itu telah mengganggu kesenangannya siang ini, namun wajahnya lebih segar. Aroma harum sabun melekat pada seluruh tubuhnya sepertinya Dolly habis mandi."Kenapa wajahmu jelek sekali?" sambung Dolly memperhatikan wajah Danica.Dia duduk di depan Danica yang tampak frustasi dan marah, sedangkan Vincent telah rapi dengan pakaian kerjanya. Pria itu setelah melakukan olahraga siang yang tidak sempurna, kini harus kembali bekerja, namun sebelum benar-benar pergi, dia pun duduk di samping Dolly. Sama seperti istrinya, pria itu juga memperhatikan wajah Danica dengan penuh heran dan kesal. Dia ingin mendengar penjelasan dari Danica, kenapa sampai mengganggu mereka?Danica menegakkan duduknya dan kini lebih condong ke arah Dolly dan Vincent. Bola matanya mengedar dan terbagi pada orang tuanya. Untuk beberapa saat tatapan itu melekat dan kembali terbayang posisi kedua orang tuanya itu di saat dia memb
Baca selengkapnya
Bab 92. Sapaan Pagi Dengan Cinta
Seperti mentari pagi yang cerah, saat membuka mata, pertama kali yang dilihat adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Wajah tampan dengan garis tegas, puncak hidung yang mancung.Nada tersenyum bahagia. Perlahan tangannya keluar dari dalam selimut. Rasanya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengukir di atas kanvas cinta wajah tampan ciptaan Yang Kuasa itu dengan jarinya. Berlabuh pada titik anak rambut yang sedikit menutup wajah Ethan, jemari Nada yang lentik turun menelusuri indahnya lengkuk hidung bangir Ethan hingga sampai puncaknya."Sangat tampan!" lirihnya sangat pelan menggagumi.Lagi-lagi Nada tersenyum, bahkan tertawa kecil saat jemarinya tidak mau berhenti. Alhasil, bibir Ethan menjadi sasaran. Sangat lembut usapannya. Netranya pun terpatri terpaku, mengagumi ketampanan sang suami.Ethan bukan tidak merasakan seluruh belaian dan usapan lembut Nada pada wajahnya. Dia hanya tidak ingin mengganggu kebahagiaan istrinya sehingga memilih untuk tetap menutup mata dan pura-pura masi
Baca selengkapnya
Bab 93. Semua Karena Ethan
"Kenapa semua orang bersikap aneh pagi ini? Kenapa kamu juga mengikuti mereka?" Nada mendekati Indah dan berbisik heran."Tidak ada yang aneh," jawab Indah dengan sedikit senyum nyengir melirik ke arah karyawan yang lain.Nada kaget melihat sikap semua orang di perusahaan terlihat berbeda padanya. Biasanya mereka akan cuek bebek dan sesekali saja saling menyapa, tapi pagi ini tidak. Semua orang menyapa dengan sedikit membungkukkan tubuh mereka. Mulai dari satpam di depan pintu masuk, sampai resepsionis dan juga karyawan lain yang berpas-pasan dengannya. Bahkan Indah pun yang selama ini adalah teman dekatnya di departemen tempatnya bekerja melakukan hal yang sama saat dia datang."Jangan sok tidak tau, Indah! Jelas-jelas mereka bersikap aneh pagi ini." Nada kesal mendengar jawaban Indah. Pencil yang digunakan Indah untuk mendesain pun menjadi sasaran. Nada merampas, lalu membantingnya pelan di atas meja sehingga temannya itu kaget dengan pundak melonjak. Indah menoleh dan melihatnya l
Baca selengkapnya
Bab 94. Tangis dan Kecewa
"Dokter, aku akan melunasi biayanya," ucap Nada.Hari ini Nada pulang lebih awal karena dia langsung pergi ke rumah sakit. Maksud hati ingin melunasi biaya operasi dan donor ginjal untuk Bethany. Karena dia telah memiliki uang penghargaan atas kemenangannya, dia pikir uang itu sudah cukup untuk biaya pelunasan awal. Untuk biaya perawatan selanjutnya, akan dia pikirkan kembali."Maaf, Nona, Anda terlambat. Orang lain sudah melakukan pembayaran lunas terlebih dahulu," ucap dokter menyesalkan kedatangan Nada yang sudah terlambat."Dokter, bukankah aku berjanji akan melunasi dan Anda memberi waktu hingga lusa? Kenapa bisa Anda memberikan pada orang lain?" Nada sedih dan juga kecewa. Ginjal yang akan diberikan pada Bethany, ternyata sudah dibayar oleh orang lain. Padahal dia sudah berpesan untuk tidak memberikan pada orang lain karena dia akan segera melunasinya.Nada berjalan ke luar dengan langkah lemah tak berdaya. Harapannya untuk mengobati Bethany sia-sia sudah. Bahkan dia sudah memb
Baca selengkapnya
Bab 95. Menagih Hak Sebagai Suami
"Apa kamu tidak mau menemuinya dan mengatakan sesuatu sebelum dia menjalani operasi?" Nada tercengang, terdiam. Kata-kata Ethan, meski tidak mengatakan secara langsung, namun dia langsung mengerti apa arti semuanya itu."Tapi dokter bilang, ginjal itu telah diberikan pada orang lain." Nada berusaha untuk tidak terlalu berharap apa yang dia pikirkan tentang kata-kata Ethan benar. Mungkin yang dimaksud Ethan adalah orang lain atau mungkin keluarga Ethan yang akan melakukan operasi. Kerena Ethan belum memperkenalkan pada keluarganya, maka dia berpikir Ethan akan memperkenalnya sekarang."Orang itu, aku," ucap Ethan. "Dan hari ini rencana operasinya," sambungnya.Nada semakin terkejut dan kaget. Matanya semakin membulat sempurna. Dia sama sekali tidak menyangka bila Ethan melakukan hal itu semua lebih cepat dibanding dirinya. Padahal baru tadi Nada menceritakan tentang Bethany, tapi ternyata Ethan sudah mengetahuinya lebih dahulu, bahkan membayarnya."Ethan, kamu tidak bercanda, bukan?"
Baca selengkapnya
Bab 96. Mengarungi Lautan Cinta
"Ethan, aku-" Nada mendorong pelan wajah Ethan menjauh dari wajahnya setelah merasa kehabisan stok oksigen dalam paru-parunya. Awalnya Nada menikmati setiap sentuhan yang Ethan berikan padanya, tapi saat merasakan sentuhan lembut pada satu sisi tubuh sensitive yang lain, tiba-tiba Nada merasa ngeri dan refleks mendorong Ethan."Kenapa?" Tatapan yang lembut penuh cinta dilayangkan pria berwajah tampan, Ethan. Seperti tidak rela kesenangannya terhenti, jemarinya menyapu lembut bibir basah Nada.Ada keraguan dalam sorot mata Nada saat menembus manik mata Ethan dan itu dirasakan oleh Ethan. Hanya saja dia ingin mendengar sendiri dari bibir Nada."Nada, apa kamu meragukan aku?" Ethan merasa Nada meragukan cintanya.Nada tidak segera menjawab. Dia sendiri bingung harus berkata apa. Dia takut melukai hati Ethan dan juga hatinya. Masih dengan tangan melingkar pada tubuh Ethan, Nada terdiam kaku.Tidak dapat dipungkiri, memang ada keraguan dalam hatinya. Bukan tidak ingin menyerahkan mahkotan
Baca selengkapnya
Bab 97. Melanjutkan Cinta
"Lain kali aku tidak mau lagi mandi denganmu, Ethan," kesal Nada sembari memeluk dirinya sendiri.Nada duduk di atas tempat tidur dengan rambut dibungkus handuk, tubuhnya pun dibungkus rapat oleh selimut tebal. Tidak sedikitpun bagian tubuhnya terlihat, kecuali wajah. Meski begitu, dia masih merasa kedinginan karena Ethan baru saja membawanya keluar dari kamar mandi setelah pria itu hampir tiga puluh menit mengurungnya di dalam kamar mandi. Ups! Bukan mengurung, tapi lebih tepat memanjakannya. Maklumlah, meski pernikahan mereka sudah berlangsung cukup lama dan bisa dikatakan bukan pengantin baru lagi, tapi baru malam ini Ethan belah duren. Jadi, wajar saja kalau Ethan tidak bisa menahan diri untuk kembali mengarungi lautan cinta mereka."Sayang, jangan katakan seperti itu!"Ethan berjalan mendekati Nada. Dia bukan tidak bertanggung jawab dan membiarkan istrinya kedinginan. Justru karena dia tidak mau istrinya kedinginan terlalu lama, makanya setelah membopong Nada keluar dari kamar m
Baca selengkapnya
Bab 98. Kecemasan Ethan
"Ethan, jangan lakukan ini! Jangan ganggu aku!" Nada kaget ketika tiba-tiba Ethan memeluk pinggangnya dari belakang dan langsung meletakkan dagu di atas pundak di saat dia sedang memotong sayuran untuk sarapan pagi ini. Dia kesal karena Ethan mengejutkannya dan jarinya hampir terpotong, namun bahagia juga karena mendapat sapaan pagi dengan peluk dan cium dari suami tercinta."Lepaskan, Ethan!" Nada berusaha melepaskan tangan Ethan dari perutnya."Biarkan begini, Sayang. Aku merindukanmu," lirih Ethan dengan malas. Matanya terpejam."Aku tidak bisa masak kalau kamu begini.""Bisa. Anggap saja aku tidak ada!" Lagi-lagi Ethan berkata seperti orang ngelindur saat tidur.Nada mendengus panjang. Percuma mengusir dan bicara pada suaminya yang sedang manja-manjanya karena bisa dikatakan kehidupan mereka beberapa hari ini seperti pengantin baru yang baru menikah, mereka sedang kasmaran. Jadi, tidak mungkin Nada marah dengan sikap dan tingkah Ethan.Pagi yang sangat indah untuk pasangan muda
Baca selengkapnya
Bab 99. Sangat Gugup
"Ethan, apa aku terlihat cantik?" Nada tidak percaya diri dan sangat gugup. Dia berdiri di depan cermin besar sembari memperhatikan dirinya sendiri.Casual bodycon dress tanpa lengan, dengan salah satu bagian pundaknya terbuka yang dipakai Nada malam ini jelas semakin memperindah lekuk tubuhnya, terlebih warnanya yang gelap berpadu dengan warna kulit Nada yang mulus dan bersih membuat pesonanya terpancar. Dress panjang dengan belahan hingga setengah paha memperlihatkan kaki jenjangnya yang menawan. Dipadu dengan high heels yang memiliki warna senada dan memperlihatkan jemari indah kaki Nada semakin membuat Nada tampil sangat cantik dan anggun. Ethan yang juga sedang merapikan penampilannya, saat mendengar pertanyaan istrinya, pria itu langsung menoleh dan berjalan mendekat. Dengan lembut menyentuh kedua sisi pundak Nada, lalu membawanya berputar saling berhadapan.Aura kecantikan Nada mampu menghipnotis Ethan. Dipadu dengan rambut halusnya dibiarkan tergerai dengan ujung sedikit ber
Baca selengkapnya
Bab 99. Bertemu Keluarga
"Kak, aku tidak bermaksud seperti itu." Erina bangun dari duduknya, mendekati Ethan dan bergelayut manja pada lengan Ethan."Jangan panggil aku kakak kalau kamu tidak bisa menghargai Nada sebagai istriku!" Ethan dengan tegas menepis tangan Erina."Kak!" Erina terkejut mendapat penolakan Ethan. Wajahnya cemberut dengan tatapan kesal. Sayangnya, espresi yang dia pikir imut dan dapat meluluhkan hati Ethan sama sekali tidak berlaku saat ini. Setelah menepis tangannya, Ethan segera mengajak Nada duduk. Saat Ethan menarik kursi untuk Nada, tiba-tiba ...."Aku mau duduk di sini." Tiba-tiba Erina kembali membuat ulah. Melihat Ethan menuntun Nada duduk di depan tempat dia duduk tadi, Erina langsung menyerobot dan duduk di sana. Padahal dia sudah memiliki tempat duduk sendiri, di samping Syahna, mamanya.Erina melakukan itu karena dia ingin duduk di samping Ethan, karena bagaimanapun Ethan pasti duduk di dekat Michael. Dia tidak mau Nada duduk di samping Ethan, dia tidak menyukai Nada.Melih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
21
DMCA.com Protection Status