Semua Bab Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir: Bab 101 - Bab 110
198 Bab
Part 101. Tiba-Tiba
Vier melihat Kaila duduk di sudut kafe dengan secangkir minuman di depannya. Lelaki itu lantas mendekat. Kaila menyadari keberadaan Vier dan dia segera tersenyum lembut. “Kamu sudah datang.”“Maaf kalau Ibu menunggu lama.” Karena mal sepagi itu belum buka, maka mereka harus bertemu di tempat tak jauh dari mal tersebut sebelum nanti melanjutkan jalan-jalan. Itu adalah ide dari Kaila. “Tidak masalah. Saya yang lebih cepat tadi. Kamu mau pesan?” Vier bahkan belum menyetujui saat Kaila sudah memanggil pelayan. Vier memesan cappuccino dan minuman itu datang tak lama setelahnya. Vier menatap sekeliling melihat kafe tersebut tidak begitu banyak pengunjung. Mungkin Kaila memang memilih tempat itu karena ingin mengatakan sesuatu yang benar-benar penting. “Jadi, apa yang ingin Ibu diskusikan dengan saya?” Tidak nyaman rasanya ketika mereka hanya diliputi keheningan. Baik Kaila yang menjadi pihak merencanakan pertemuan atau Vier yang menjadi pihak penerima, keduanya hanya sibuk dengan pikira
Baca selengkapnya
Part 102. Permintaan Rizal
Hubungan antara Vier dan ibunya memang belum sepenuhnya membaik. Terlebih lagi ketika Hara mengatakan kepada ibu Vier jika dia akan mengakhiri rumah tangganya bersama dengan Vier. Padahal, Hara sudah menjelaskan jika hubungannya dengan Vier baik-baik saja dan mereka bahkan berteman baik, tapi perempuan itu tidak peduli dan masih menyalahkan Vier. Tentu saja kekecewaan yang dirasakan semakin melambung tinggi. “Keinginan Ibu itu nggak muluk, Vier. Kamu menikah dengan Hara dan segera memiliki anak. Kalian hidup bahagia dan dengan begitu, ketika Ibu meninggal nanti dan bertemu dengan bapakmu, Ibu tidak merasa gagal.” “Ibu yakin pernikahan itu akan bahagia ketika tidak ada apa pun yang aku rasakan dengan Hara? Kami sudah sepakat untuk berpisah dengan baik-baik dan Hara sudah merelakan aku pergi, Bu.” “Dia sebenarnya terpaksa melakukannya. Bagaimana bisa ketika dia mencintai seseorang akan dengan mudah melepaskannya?”“Karena dia tahu dia akan lebih bahagia ketika dia melepaskan aku.” Vi
Baca selengkapnya
Part 103. Semuanya Ide Rizal
Vier tentu saja tidak bisa tetap bertahan di Sky Blue dan mengabaikan permintaan Rizal. Maka Kaila harus mengalah dan melepaskan Vier. Melepaskan karyawan hebat dan sekaligus laki-laki yang dicintai. Meskipun itu berat, tapi tidak ada pilihan lain. Bahkan setelah kepergian Vier dari perusahaannya, Kaila merasa hampa.Hal itu berbeda di VL. Semua karyawan dihebohkan atas kedatangan Vier yang tiba-tiba. Mereka tidak tahu pasti berapa lama Vier pergi dari perusahaan, tapi mungkin itu hampir satu tahun. Dan sekarang, dia kembali. Dia kembali setelah perceraian dengan bos VL. Untuk sebagian orang, seharusnya hal itu sangat memalukan. Bahkan cibiran demi cibiran terlontar begitu saja.“Rasanya akan menjadi hal yang kurang menyenangkan saat saya berada di sini, Pak.” Ini adalah hari pertamanya dan dia harus mendapatkan tatapan-tatapan aneh dari karyawan lain meskipun mereka tidak bisa mengeluarkan ‘tuduhannya’ secara langsung kepada Vier. “Hal ini pasti akan terjadi. Tapi itu tidak perlu k
Baca selengkapnya
Part 104. Menara Kasih
Violet mendesah lega setelah dia merasa kenyang. Dia berpikir Vier akan mengabaikan perutnya yang kosong karena pagi-pagi sekali sudah diculik oleh lelaki itu. Tapi ternyata saat di perjalanan, mereka berhenti di sebuah kedai yang cukup ramai dan menu yang disajikan juga sangat menggugah selera. Namun seperti biasanya, mereka tetap memilih menu yang cukup bersahabat untuk perut mereka di pagi hari. Bubur ayam. “Abang tahu dari mana tempat ini?” Mereka sudah sampai di tempat tujuan dan Violet merasa takjub. Tempat itu indah dengan pohon-pohon tinggi yang mengelilingi. “Saat itu waktu di Sky Blue, ada teman-teman yang membicarakan tentang tempat ini. Ada salah satu dari mereka yang nunjukin fotonya dan aku rasa itu tempat yang indah. Dan ternyata benar.” “Abang pertama kali datang?” “Ya.” Violet di antara terlalu sibuk atau terlalu malas untuk jalan-jalan. Saat weekend dia hanya menghabiskan waktunya membaca buku dan tetap di rumah. Tidak ada keinginan untuk pergi atau bersenang
Baca selengkapnya
Part 105. Ditodong Candy
Senyuman yang tadi tersemat di bibir orang tua Raka hilang seketika mendengar jawaban Candy. Empat sampai lima tahun bukan waktu singkat, itu artinya usia Raka sekitar 34 atau 35 tahun. Usia itu adalah usia yang cukup tua untuk mengawali rumah tangga. “Candy, perempuan memiliki batas waktu untuk bisa memiliki anak. Kamu tahu kan maksud Tante?” Tentu saja Candy tahu. Tapi untuk menikah sekarang, Candy juga tidak bisa melakukannya. Candy menunduk dalam. Keinginan untuk menangis begitu besar. Untuk beberapa saat dia hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri, tapi setelah merasa memiliki kekuatan kembali, dia mendongak untuk menatap perempuan paruh baya di depannya.“Tante, saya janji setelah menikah, saya akan langsung program untuk memiliki anak. Dan program lagi setelah dua tahun kemudian. Bisakah seperti itu?” “Memiliki anak tidak semudah yang kamu bayangkan, Candy.” Ayah Raka bersuara. “Kami dulu memiliki Raka membutuhkan waktu hampir lima tahun. Saat kami akan program untuk
Baca selengkapnya
Part 106. Meminta Violet dari Orang Tuanya
Violet menoleh saat namanya disebut. Sedikit mengernyit ketika melihat seorang wanita yang tidak asing di sebelahnya, tapi ingatannya menguak sebuah memori yang sudah tenggelam oleh tumpukan memori yang lain. Dia pernah melihat perempuan itu di restoran. Dia bersama dengan Vier. “Anda, mantan bos Vier?” tanya Violet setelah itu. Kaila memberikan sebuah senyuman kecil sebagai formalitas meskipun dia tak suka dengan sebutan yang Violet berikan. Mantan bos? Kalau bukan karena pihak VL yang mengambil Vier dari Sky Blue, maka Vier masih bekerja dengannya dan tentu saja masih menjadi karyawannya. Raut kesal Kaila bisa dengan mudah dibaca oleh Violet. Tapi Violet tetaplah Violet, dia bisa dengan mudah melemparkan segala macam hal yang tidak berguna di dalam kepalanya. “Ya, begitulah kira-kira.” Kaila menjawabnya dengan suara mengandung kesinisan. Violet tidak menjawabnya lagi karena dia tidak memiliki hal penting yang harus dikatakan.Candy berjalan mendekat ke arah Violet dan keningnya
Baca selengkapnya
Part 107. Menghadapi Tantangan
Pertanyaan itu sebenarnya sudah memiliki jawaban yang jelas. Jika mereka akan kembali menikah, maka sudah pasti harus melewati tahapan yang mengerikan. Penolakan demi penolakan pasti akan diberikan oleh ibu Vier tak peduli apa. Terlebih lagi, Vier pernah mengatakan akan melajang seumur hidup. Bagaimana bisa ucapannya tidak bisa dipegang sama sekali? Itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan ibunya. Tapi, kehilangan Violet untuk kedua kalinya bukan sebuah pilihan. “Aku tidak akan berbohong kalau Ibu masih menentang cinta kita. Beliau pasti akan terus menentang. Tapi Violet, bisakah kita mencobanya?” “Bagaimana kalau gagal?” Violet pernah mendapatkan penghinaan yang begitu menyakitkan dari perempuan paruh baya itu sebelumnya. Dia tahu kalau ibu Vier tidak bisa ditaklukkan begitu saja. Perempuan itu keras kepala. Sangat. “Jangan pedulikan kegagalan itu. Yang terpenting kita mencobanya.” “Kalau kamu mencintai Vier, maka kamu juga harus mencintai keluarganya, Violet.”
Baca selengkapnya
Part 108. Undangan
Kesalahan tak termaafkan. Rasanya, ucapan itu cukup keji. Violet yang mendengarnya merasa ucapan mantan ibu mertuanya sudah keterlaluan. Dia tidak melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan yang menghilangkan nyawa seseorang. Tapi karena sudah terlanjur kebencian itu masuk dalam setiap hembusan nafas perempuan itu, maka hanya ada kebencian di dalam hatinya. “Kenapa tidak menjawab?” tanya ibu Vier lagi. “Ucapan saya adalah kebenaran. Karena itu kamu tidak memiliki sanggahan.” Perempuan itu puas melihat Violet yang tampak tidak bisa berkutik karena ucapannya. “Saya bukannya tidak memiliki sanggahan atas ucapan Ibu kepada saya. Hanya saja saya merasa Ibu bersikeras membohongi hati Ibu sendiri.” Violet menyamankan posisi duduknya sebelum melanjutkan ucapannya. “Ibu salah kalau saya merebut Vier dari Hara. Kita semua tahu kalau Vier sejak awal tidak pernah mencintai perempuan itu. Dan faktanya keinginan Vier untuk pergi dari Hara begitu besar. Dan kebetulan saya berada di waktu yang
Baca selengkapnya
Part 109. Jangan Melewati Batas
“Aku mencarimu, ternyata kamu ada di sini.” Davin menjawab santai tapi tatapannya sesekali mengarah pada Violet yang diam tanpa bersuara. Perempuan itu seperti tak ingin diganggu oleh siapa pun. Dia seolah sudah memasang tembok tinggi agar tidak ada siapa pun mengganggu dirinya. Kaila tersenyum. “Aku pernah bilang kamu, kan, aku akan mengenalkan seseorang. Dia ada di sini.” “Begitukah?” Lantas tatapan Devan mengarah pada Vier. “Apa lelaki ini?” tanyanya.“Benar. Dia pernah bekerja di Sky Blue dia sangat berbakat.”Violet tidak memberikan reaksi apa pun kecuali hanya terus menyimak ucapan dua orang di depannya. Entah apa yang sedang ingin ditunjukkan oleh Kaila kepadanya. Vier yang mendapatkan tatapan dari Devan hanya mengangguk dengan sopan. Dia tampak sama tidak mengertinya seperti Violet. Tujuannya datang ke tempat itu tak lebih karena sebuah undangan dan dia menghormati Kaila yang sudah mengundangnya. Di luar itu, dia sama sekali tak tahu tentang apa pun yang barangkali sedang d
Baca selengkapnya
Part 110. Violet, Nikahi Aku
Kaila berucap cukup keras dan tegas seolah sedang menghentikan seseorang mengambil sesuatu miliknya. Perempuan itu mendekat ke arah Violet. “Tujuan saya mengundang Anda adalah hanya untuk formalitas. Yang saya butuhkan untuk datang adalah Vier.” Di hadapan semua orang, dia dengan terang-terangan menahan Vier yang sudah jelas adalah kekasih Violet. Apakah perempuan itu tidak memiliki urat malu? Violet hanya mendengus kesal. Tapi saat dia ingin bersuara, Vier mengambil alih. “Kalau Violet pergi dari sini, tentu saja saya juga harus kembali bersama dengannya, Bu. Kami tadi berangkat bersama dan pulang juga harus bersama. Lagi pula, Violet adalah kekasih saya, mana mungkin saya membiarkannya sendiri.” Jika Kaila memiliki urat malu, dia tak perlu melakukan semua ini. Bagaimana bisa dia menahan kekasih orang lain di pestanya? Itu sangat menggelikan untuk dilakukan. Tapi nyatanya, Kaila melakukannya. “Saya sudah mengatakan tentang kerja sama ini beberapa saat lalu, dan kita akan memulai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status