All Chapters of REKENING RAHASIAKU: Chapter 51 - Chapter 60
74 Chapters
SUSUN RENCANA
"Demi Allah, aku akan diazab kalau benar-benar selingkuh dengan Ferdi.. Mas tahu sendiri bagaimana aku menjaga kehormatan selama ini. Lagipula Ferdi pernah menyakitiku, mana mungkin mau lagi balikan sama dia. Kalau karena harta, aku gak tertarik, Mas. Ferdi juga bukan orang baik. Padaku bisa seculas itu, pada yang lain mungkin juga sama. "Sekarang, aku percaya pada Mita. Penjelasannya dan analisa Irfan sama. Dari tatapannya pun aku tak melihat ada kebohongan."Maafkan, Mas yang terbakar emosi. Untunglah Irfan memberi pencerahan. Mas percaya padamu."Mita menghambur ke dalam pelukanku. Ia kemudian menangis di dada ini. Aku berulang-ulang mengucapkan kata maaf padanya. Untuk bermenit-menit kami tetap begini."Aku takut Ferdi akan terus mengejar. Dia itu nekat dan bisa melakukan apapun. Fitnah sekeji apapun dapat dilemparkan. Apalagi, maaf, ya, Mas, saudara-saudaramu kayaknya semangat banget dengan kasus ini. Aku menduga jangan-jangan mereka kerjasama dengan Ferdi. Maaf, loh, hanya duga
Read more
SIAP MENGHADAPI
MITAFerdi memang licik. Dia mampu melakukan apapun demi mencapai tujuannya. Tak dipedulikan apakah jalan tersebut benar atau salah yang penting keinginannya dapat terealisasi.Melihat sikap buruknya saat ini muncullah perasaan bersyukur pada Allah sebab tak jadi berjodoh dengannya. Terbayang kalau jadi istrinya, bisa makan hati setiap hari. Pastilah aku akan hidup di dalam kebohongan terus menerus. Benarlah bahwa manusia itu lemah, tidak bisa melihat sisi baik dari yang dianggap buruk dulu. Ketika Ferdi memutuskan sepihak dan menikah dengan janda kaya raya, aku sempat down. Rasanya saat itu dunia benar-benar tak adil. Ternyata apa yang dulu dianggap buruk, hari ini baru terlihat kebaikannya.Meski Ferdi bergelimang harta saat ini, aku tak tertarik sama sekali. Kalaupun dia menjanjikan akan memberikan tanpa batas, aku tidak akan menggubrisnya. Mencari harta itu mudah, sementara mewujudkan rumah tangga sakinah tak semudah bayangan.Berapa banyak pun harta kalau suami jahat dan tak set
Read more
BERAKSI LAGI
MITAHari ini kami mulai melakukan aksi penyelidikan. Meta, Boni dan Mas Dodi udah bisa bergerak sementara aku menunggu Ferdi beraksi. Tak mungkin menyapa dia duluan, nanti malah aneh.Perubahanku harus dilakukan secara alami tidak boleh terlalu ekstrem, dari keras langsung melunak. Awal-awal malah tetap harus judes dan marah. Perlahan-lahan melunak. Biar Ferdi tidak curiga bahwa aku sedang membuat jebakan.Sudah waktunya orang selicik itu diberi pelajaran. Mudah-mudahan jera dan tidak lagi mencoba melakukan tindakan tak pantas. Mengganggu istri orang adalah keburukan, apalagi sampai menebar fitnah.Aku menjalani kehidupan seperti biasa, yaitu datang ke toko untuk mengontrol penjualan dan pembelian. Mencari informasi tanah rumah dan barang-barang yang akan dijual. Selama Ferdi tidak menghubungi, tugasku untuk memancingnya juga belum bisa dimulai.Di toko, aku juga menambah pegawai agar Meta dan Boni bisa leluasa melaksanakan penyelidikan. Agar tak mencurigakan mereka digilir waktunya
Read more
MENGULUR WAKTU
MITA(Oke, mas meluncur. Kita main drama, lumayan bisa hajar si brengsek)Boni juga akan terlibat dalam permainan ini. Dia akan berpura-pura melindungiku dan memarahi Mas Dodi juga Ferdi. Sebelum aku mengeluarkan dompet Ferdi sudah lebih dulu mengeluarkan atm-nya. Di depan kasir kami sempat adu mulut hingga penjaga minimarket ini terbengong-bengong. Mana laki-laki itu pakai bilang mama lagi."Dia bukan suami saya, Mbak, Cuman ngaku-ngaku aja!"."Sayang, aku tahu kamu sangat marah karena perselingkuhanku. Tapi aku janji enggak akan melakukannya lagi. Ayolah jangan bersikap seperti ini, aku bisa mati Sayang!""Dasar sinting!"Akhirnya transaksi menggunakan ATM Ferdi. Di luar minimarket aku menegaskan kepadanya bahwa akan membayar uang sejumlah transaksi. Pokoknya aku nggak mau diberi jasa apapun sama dia."Kalau kamu kembalikannya aku akan transfer lagi berkali lipat dari yang kamu kembalikan begitu terus!""Mau kamu apa, sih? Aku itu udah punya suami, nggak mungkin dekat dengan pria
Read more
DRAMA KEREN
MITAAda pesan masuk dari Mas Dodi dan Boni bahwa mereka sedang mengintai dari kejauhan. Kalau sudah waktunya nanti akan masuk dan melabrak Ferdi.Di halaman, Ferdi menurunkan barang-barang yang dibeli tadi. Lumayan juga ternyata dia bisa di dikerjakan untuk membawakannya ke dalam rumah. Jadi aku tak perlu capek-capek menjinjing totebag yang tentu saja berat."Sampai situ saja! Jangan masuk, suamiku sedang tidak ada di rumah!""Baguslah suamimu sedang tak ada di rumah, kita jadi bisa bebas untuk melakukan apapun!""Dasar sinting!"Ferdi masuk ke dalam rumah sambil tertawa. Dia meletakkan belanjaan di salah satu sudut ruang utama. Setelah itu duduk dan meminta minum."Esnya, aku mau satu, ya! Pempeknya juga!"Aku langsung masuk ke kamar sebab risih dengan keberadaan Ferdi di dalam rumah. Permintaannya kuabaikan. Tapi langkah ini tertahan oleh cekalan tangannya. Dengan paksa ia membalikkan badanku hingga kami berhadapan."Hari ini aku ingin mendapatkanmu! Mau di sini atau di kamar?""Da
Read more
MENDING REBAHAN
Untuk membentuk opini bahwa rumah tanggaku dan Mas Dodi semakin rusak, kami membuat strategi mengundang Mas Agus dan mbak Winda ke rumah. Alasan yang diberikan adalah Mas Dodi ingin ngobrol dengan mereka. Karena sedang sakit jadi tidak bisa ke mana-mana.Semakin mahir saja suamiku menyusun rencana. Bahkan, ini jebakan tingkat tinggi untuk saudaranya. Ketika mereka ada di sini, kami akan bertengkar hebat. Mas Dodi harus melempar barang agar terlihat makin kuat bukti luapan emosinya.Aku dan mas Dodi tertawa-tawa ketika kami melakukan uji coba. Beberapa kali gagal sebab tak kuat untuk meneruskannya. Kami merasa ini sangat konyol tapi tetap harus dilakukan.Meta dan suaminya akan datang untuk melerai sehingga tidak perlu ada drama pengusiran. Aku tidak boleh meninggalkan rumah ini sebab nanti sulit koordinasi dengan mas Dodi. Gak mungkin Mas Dodi datang ke rumah mama nanti malah dicurigai.Sekarang kami tinggal menunggu kedatangan mereka sebab semua rencana sudah dimatangkan. Kami benar
Read more
TERNYATA BENAR
DODITernyata benar, mbak Winda mas Agus, Adi dan istrinya bersekongkol dengan Ferdi. Boni mengirim rekaman video saat sebagian dari mereka bertemu di rumah makan. Mataku belum rabun hingga dapat melihat dengan jelas orang-orang tersebut.Kelakuan mereka memang keterlaluan. Sudah saatnya diberi pelajaran. Bukan untuk menyengsarakan atau menzalimi, tapi agar sadar bahwa perbuatannya jahat.Aku tak menyangka mereka bisa melakukan kejahatan sebesar itu pada saudaranya sendiri. Mungkin berasal dari kebencian yang dalam pada Mita. Mereka gelap mata sampai tak bisa lagi membedakan mana salah dan mana benar.Ini berawal dari kekukuhanku menikahi Mita dan menolak wanita yang disodorkan oleh Mbak Winda waktu itu. Mereka ingin aku menikah dengan pilihannya sebab merupakan perempuan kaya raya. Dipikir nanti kalau kami bersama, orang-orang tersebut juga bisa merasakan kecipratan kekayaan.Meski sudah menikah belasan tahun dengan Mita, kebencian mereka rupanya tak pernah padam. Malah makin menjadi
Read more
MEREKA PERCAYA
DODISetelah makan makanan yang dibeli Mita kami menyusun rencana lagi. Untuk lebih menguatkan opini bahwa rumah tanggaku buruk harus dibuat drama baru. Kalau di kepala mereka tercipta hal tersebut tentu saja orang-orang itu akan merasa dirinya sudah sukses.Pertengkaran adalah salah satu cara untuk membentuk opini buruk. Mereka harus menyaksikan sendiri bagaimana kami terus menerus bertengkar. Nanti akan dilaporkan pada Ferdi terkait perkembangan ini.Agar pertengkaran terlihat alami, harus ada dulu latihan bertengkar. Kata-kata dan mimik wajah serta gerakan tubuh harus sesuai dengan kondisi orang yang saling marah-marah.*Aku menghubungi mbak Winda untuk menyampaikan ingin bertemu di rumah. Kukatakan ada hal penting yang disampaikan. Karena ini sangat mendesak maka mereka harus datang.Tentu saja mbak Winda antusias saat dikatakan ini terkait masa depan hubungan dengan Mita. Dia bilang akan datang bersama Mas Agus ke rumahku.Di waktu yang telah ditentukan, kami mulai memainkan dra
Read more
BERAT
DODIHari ini aku mengantar Mita ke rumah orang tuanya. Paling lama sandiwara pisah rumah akan berjalan satu minggu. Bisa jadi nanti maju atau mundur tergantung progres. Kalau bukti terkait kejahatan Ferdi dan sekutunya sudah kuat, aktivitas ini akan dipertimbangkan.Benar saja mama Mita sampai terkaget-kaget ketika kami datang. Apalagi Mita bawa koper besar. Tentu saja beliau sangat terkejut. Pasti di kepalanya tenaga bermunculan tanya dan prasangka. Setelah dijelaskan barulah mama dapat bernapas lega. Raut kekagetannya juga sirna seketika. Bahkan, sekarang beliau ikut memberi saran penyelesaian masalah.Kami menampung saran mama, bisa jadi memang pas. Kalaupun tak tepat, tetaplah harus dihargai."Aku pulang, ya. Kayaknya bakal sepi banget rumah tanpa kamu." rajukku ketika sudah waktunya pulang "Sabarlah, Sayang. Pisah dulu bentar, nanti juga barengan lagi," balas Mita."Berat.""Yeee!"Rasa berat harus berpisah ini bukan main-main. Padahal waktunya juga seminggu. Mungkin karena h
Read more
SEOLAH-OLAH
DODI Sepulang kerja, aku memenuhi permintaan mbak Winda, yaitu datang ke rumahnya. Tak lupa membawa apa yang dia pesan kemarin yaitu batagor dan makanan lain. Meski perempuan itu selalu bersikap buruk aku tetap saja masih sayang padanya. Tak tega kalau meminta sesuatu, diabaikan. Jadi, sebisa mungkin dipenuhi selama permintaan tidak aneh-aneh. Atau berupa hal buruk. Rasa sayang dan kebaikanku itu rupanya dimanfaatkan oleh Mbak Winda untuk menghantam Mita dulu. Jadilah kerap terjadi konflik dengan Mita dalam beberapa hal. Puncaknya ketika aku menggunakan uang Mita secara brutal. Kejadian itu hampir saja menenggelamkan bahtera rumah tangga yang telah berlayar belasan tahun lamanya. Untunglah kesadaran cepat datang hingga pernikahan dapat diselamatkan.Mbak Winda menyambutku dengan semringah. Dia bersikap seolah-olah adiknya ini tidak sedang memiliki masalah berat. Bahkan yang terlihat Mbak Winda begitu ceria Mungkin dia bahagia dengan terpisahnya aku dan Mitha."Ada apa, Mba?""Kapan
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status