All Chapters of Kepincut Suami Kontrak Ku: Chapter 31 - Chapter 40
100 Chapters
31 Ada Yang Menanggung
Sepulang bekerja, Adrian langsung membersihkan diri. Ia juga sedang bersiap-siap apa saja barang yang akan dibawanya nanti saat menginap di rumah mertuanya. Memang hanya semalam, tapi Adrian cukup gugup. Ceklek! Mendengar pintu utama terbuka, membuat Adrian keluar kamar untuk melihat. Ternyata benar itu Kayla, sepertinya baru pulang bekerja. Saat pandangan mereka bertemu, langsung membalas senyuman satu-sama lain. "Kita berangkat jam berapa?" tanya Adrian. "Setengah jam lagi ya, aku mau mandi dulu.""Oke, oh iya Kay, apa aku bawa baju?""Untuk tidur aja ya, baju santai.""Oke, kamu juga mau bawa?""Kayanya enggak deh, aku ada beberapa baju di rumah Ibu.""Pantesan. Aku sudah siap sih, aku nunggu sambil nonton TV ya.""Iya, sebentar."Adrian keluar kamarnya sambil menggendong tas hitamnya. Ia duduk di sofa sambil menonton tayangan bola. Kalau dipikir, sudah lama juga tidak melakukan hobinya, salah satunya bermain bola. Selama ini terlalu sibuk dengan masalah pribadinya. "Maaf, apa
Read more
32 Masih Sedikit Canggung
Adrian dan Kayla saat ini sedang di meja makan untuk makan malam. Tidak ada yang lain lagi, hanya mereka berdua di sana. Beberapa saat saling fokus dengan makanannya masing-masing, belum ada obrolan. "Adrian, jangan dibawa perasaan ya perkataan Ibu tadi," ucap Kayla memulai. "Hm maksudnya yang mana? ""Itu yang bahas aku untuk berhenti kerja karena sudah punya suami.""Oh itu, gak papa. Malahan yang dibilang Ibu kamu kan bener, sudah jadi kewajiban untuk aku membiayai kamu.""Iya sih tapi kan--""Tapi aku sedikit khawatir kalau semisal kamu berhenti kerja, aku.. Aku takut gak bisa penuhi semua keinginan kamu. Sedangkan gaji aku jadi koki di sana aja gak sebesar itu.""Aku gak terlalu suka beli barang-barang mewah begitu sih, kadang kalau beli juga kalau pas butuh atau pengen banget aja."Adrian mengangguk-anggukan kepalanya percaya jika Kayla memang tidak termasuk orang yang boros. Mungkin pacarnya itu memang royal karena banyak uang, tapi sepertinya Kayla tidak matre dengan terus m
Read more
33 Percaya Penuh
Sekitar pukul lima pagi, Adrian bangun lebih dahulu. Walaupun hari libur, tapi bukan berarti Ia bermalas-malasan. Adrian akan jogging di sekitar perumahan ini, sekalian melihat daerah itu. Kayla sendiri masih tidur, memilih tidak membangunkan karena kasihan. "Hah capek juga ya," desah Adrian sambil mengatur nafasnya yang memburu. Tepat pukul enam paginya, pria itu kembali ke rumah. Ternyata pemandangan di sekitar daerah itu lumayan bagus, Orang-orang pun ramah dan sering menyapanya, padahal kan Ia tidak tinggal di sini. "Adrian, kamu sudah bangun ternyata," ucap Hana menyambutnya. Adrian langsung tersenyum, "Iya Bu, sekitar jam lima an," jawabnya. "Kamu dari mana memangnya?""Selesai jogging sekitar perumahan ini, sekalian lihat-lihat juga.""Rajin sekali ya, apa Kayla ikut?""Enggak Bu, dia masih tidur tadi.""Ya ampun dasar, Ibu kira dia ikut kamu jogging. Tapi memang kalau hari libur, dia suka bangun siang sih.""Tadi aku juga gak tega bangunin dia, kasihan.""Ibu mau ke dapur
Read more
34 Selalu Di Luar Kendali
"Kalian mau kemana?"Adrian dan Kayla yang baru keluar kamar langsung ditanyai seperti itu oleh Hana. Mereka sempat bertatapan dan melemparkan senyuman satu sama lain. Adrian tiba-tiba menggandeng tangannya, membuat Kayla bingung. "Saya dengar ada danau di dekat sini, pengen lihat ke sana Bu," jawab Adrian. "Oh iya memang ada, di sana seru sudah kaya tempat wisata saja. Kayla ajak suami kamu jalan-jalan ke sana ya.""Iya Bu, ini juga mau.""Ibu mau ikut?" tawar Adrian. Hana menggeleng, "Enggak ah, Ibu mah sudah bosen ke sana. Sudah kalian saja berdua, biar romantis hehe.""Ya sudah, kita berangkat sekarang.""Iya hati-hati, jangan lupa naik bebek-bebekan ya di sana."Setelah keluar dari rumah itu, Adrian baru melepaskan genggaman tangan mereka sambil berdehem pelan menghilangkan canggung. Melihat Kayla yang menatapnya dalam, membuat Adrian memilih menjelaskan. "Kita harus terlihat romantis di depan Ibu kamu," bela Adrian. "Oh aku kira kamu lagi cari kesempatan," ledek Kayla mengg
Read more
35 Mudah Membaca Situasi
Adrian lah yang bertugas mendorong trolli, sedangkan Kayla yang memilih apa saja yang dibutuhkan untuk stok di apartemennya. Mumpung hari libur juga, apalagi ada yang menemani. "Kamu mau cemilan yang mana? Ambil aja sendiri ya," ucap Kayla. "Aku gak terlalu suka nyemil sih sebenarnya.""Gak papa, takut nanti lagi lapar aja.""Ya sudah, kamu juga."Selain cemilan, juga tentu yang paling utama adalah bahan makanan. Kali ini Adrian lah yang lebih banyak bekerja, ya karena pria itu yang paling tahu. Kayla memperhatikan saja sambil tersenyum-senyum sendiri. "Kamu sering ke pasar gak Adrian?" tanya Kayla tiba-tiba. "Sering, kenapa?""Aku jadi bayangin, apa kamu pernah tawar harga sama Ibu-Ibu?""Suka kok, kenapa memangnya?""Haha pasti lucu banget, terus kamu suka menang gak?""Kadang kalah, apalagi aku orangnya gak tegaan. Tapi untungnya masih bisa lah harganya sedikit turun.""Jadi penasaran, soalnya aku belum pernah tawar harga di pasar begitu. Nanti kapan-kapan kita belanja di sana
Read more
36 Selalu Menahan Diri
Saat Kayla sedang mencari dokumen di rak, perempuan itu terkejut merasakan seseorang berdiri di belakangnya. Sanking dekatnya sampai tubuh mereka bersentuhan. Kayla menoleh dan ternyata itu adalah Abimanyu, membuatnya menelan ludah kasar. "Mas, a-ada apa ya?" tanyanya gugup. Bukannya menjawab, Abimanyu malah memeluknya dari belakang sambil menghirup rakus wangi di rambutnya yang tergerai. Sesekali Kayla melirik ke arah pintu yang sedikit terbuka, khawatir ada yang tiba-tiba masuk. "Mas, lepasin. Nanti ada yang lihat," pinta Kayla. "Biarkan saja.""Apa?""Kalau ada yang lihat, memangnya mereka mau apa?""Jangan begitu, kalau ada yang lihat bisa bahaya. Mas pasti takut kalau Bu Bella tahu."Abimanyu mengecup sekilas puncak kepala perempuan itu, "Habisnya aku tuh gemes banget sama kamu, pengen rasanya aku gigit aja."Kayla terpekik pelan merasakan telinga kanannya yang digigit kecil, untungnya tidak kuat dan hanya terasa geli saja. Sungguh Kayla tidak nyaman dengan suasana intim ini,
Read more
37 Mulai Kalut
Setelah Kayla menghidangkan makanannya di meja makan, Abimanyu baru datang dan langsung duduk di kursinya. Hampir semua adalah makanan kesukaan Abimanyu, membuat pria itu tidak sabar mencicipi. "Kayla ayo duduk, kita makan sekarang. Saya sudah lapar," perintah Abimanyu. Kayla menoleh ke arah kamar Adrian, "Sebentar ya, aku panggil Adrian dulu.""Untuk apa?""Hah?""Ngapain kamu ajak dia makan bareng?" tanya Abi tidak suka. Memangnya sikap Kayla salah ya? Lagi pula jika makan lebih dahulu tanpa mengajak Adrian, rasanya tidak enak sekali. Tetapi Kayla pun merasa tidak berdaya melihat tatapan tajam Abimanyu. "Sudah duduk saja, tidak perlu sok perhatian begitu kamu sama dia!" ketus Abi. "Baiklah," desah Kayla pasrah. Kayla membawakan dahulu makan untuk Abimanyu, porsi makan pria itu malam ini lebih banyak, mungkin karena sedang lapar. Setelahnya Kayla pun membawa untuk diri sendiri. "Mas, memangnya Bu Bella gak tanyain kamu pulang telat?" tanya Kayla. "Saya bilang ke dia akan lemb
Read more
38 Dipendam nya Selama Ini
"Tadi apa yang terjadi?" tanya Adrian penasaran. "Maksudnya?""Aku merasa Abimanyu sedang marah, apa yang kalian ributkan?"Haruskah Kayla ceritakan jika mereka ribut karena Abimanyu yang cemburu dan khawatir Ia dan Adrian saling ada perasaan? Tetapi Kayla malu mengatakannya. "Bukan apa-apa, kamu juga tidak perlu tahu."Adrian tersentak mensengar itu, membuatnya langsung terdiam. Padahal Kayla tidak mengatakannya dengan sinis, tapi tetap saja Adrian merasa sakit karena ditanggapi seperti itu. Memang sih, salahnya juga yang terlalu penasaran. "Iya kamu benar, ini kan bukan urusan aku," gumam Adrian pelan. Kayla tahu Adrian pasti tersinggung, tapi Kayla juga tidak mau terlalu bercerita tentang masalah pribadinya ini pada pria itu. Padahal waktu itu saja Adrian bisa mendengar ceritanya dengan baik, tapi untuk yang satu ini sepertinya tidak usah. "Kay, apa kamu pernah terpikirkan untuk berpisah dengan Abimanyu?" tanya Adrian. "Pernah, beberapa kali malahan.""Tapi kamu gak bisa kare
Read more
39 Menjadi Sensi Sendiri
Mendengar nada dering nyaring alarm membuat tidur nyaman Kayla terganggu. Ia membawa ponselnya untuk mematikan alarm itu, melihat sekilas jam yang sudah menunjukan pukul enam pagi. Kalau tidak bangun sekarang, Ia akan sangat terlambat. "Aduh kepalaku pusing sekali," ringis Kayla sambil memegang kepalanya. Ini bukan pusing karena sedang sakit, Kayla baru ingat jika semalam Ia minum. Untuk beberapa saat, perempuan itu terduduk sambil berusaha mengumpulkan tenaga. Setelah merasa lebih baik, baru beranjak untuk mandi. "Selamat pagi," sapa Adrian. "Pagi," balas Kayla lalu duduk di kursi makan. Adrian membawa pancakes yang selesai di buatnya, sepiring lagi Ia berikan untuk Kayla. Dengan perhatiannya lagi, sampai menuangkan saus maplenya. Setelahnya Adrian baru duduk. "Apa masih pusing?" tanya Adrian. "Iya lumayan, sepertinya semalam aku minum banyak ya?""Iya, malahan kamu mau rebut botol bir nya.""Aku gak terlalu ingat kejadian semalam, apa aku melakukan hal aneh-aneh?"Adrian mala
Read more
40 Waktu Yang Tidak Tepat
"Kayla, kamu tidak lupa kan malam ini kita akan berangkat ke Surabaya?" Merasa tidak ada tanggapan, membuat Abimanyu menatap sekertaris nya yang duduk di depannya itu. Ia pun menepuk tangan Kayla yang berada di atas meja, ternyata berhasil membuat perempuan itu akhirnya menatapnya juga. "Ada apa Mas?" tanya Kayla bingung. "Saya perhatikan dari tadi kamu beberapa kali melamun, kenapa?""Tidak ada apa-apa kok," elak Kayla. "Kamu gak bisa bohong, saya tahu pasti ada yang sedang kamu pikirkan. Mau cerita? "Tetapi Kayla hanya menggeleng dan memilih memendam sendiri. Ia tidak bisa fokus kerja karena memikirkan Adrian, lebih tepatnya reaksi pria itu tadi pagi saat tahu Ia akan pergi berdua dengan Abimanyu keluar kota. Bolehkan Kayla menganggap sikap ketus Adrian karena pria itu yang cemburu? "Kamu sudah siap-siap belum untuk nanti malam?""Belum Mas, nanti saja.""Kenapa belum? Kalau nanti pas pulang kerja takutnya gak keburu. Pesawatnya kan berangkat pukul tujuh malam an.""Lagian ga
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status