Semua Bab WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut) : Bab 121 - Bab 130
155 Bab
Selena pasrah
"Iya deh iya aku minta maaf habisnya aku sakit tiba-tiba begini. Yaudah aku minta maaf tapi tolong buatin aku teh hangat nya. Perutku sakit banget nih.""Yaudah iya tunggu dulu di situ. Aku buatin dulu."Fatih pun beranjak dari tempatnya tidur dan ia bergegas menuju ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Selena. Fatih mengambil panci dan menuangkan air ke dalam panci itu dari dalam galon. Ia segera meletakkan panci di atas kompor dan mulai menyalakanya. Sembari meracik teh tak henti-hentinya Fatih tersenyum membayangkan ia akan bahagia jika kembali bersama Eka. Fatih akan memiliki keluarga utuh bahagia bersama Nayra dan menjalankan usaha baru Eka. Yah Meskipun usaha itu dari mertuanya tapi Fatih yakin kalau Eka tidaklah sepelit Selena. Entah mengapa penyesalan telah menduakan Eka sangat melekat dalam benak Fatih. Dan ia berjanji jika ia berhasil kembali pada Eka dan menceraikan Selena maka Fatih tak akan mengkhianatinya lagi dan akan menjadi suami yang bertanggung jawab. Mungkin
Baca selengkapnya
tunggu lah 2 mingu lagi
"Kamu tenang aja. Aku janji gak akan nuduh kamu. Yaudah ya aku mau istirshat perut aku tambah melilit ini.""Hemm tidurlah hari juga sudah malam." Tanpa menunggu lama lagi Selena pun sudah terlelap akibat kelelahan harus bolak-balik ke kamar mandi. Untuk efek obat yang baru saja diberikan lagi oleh Fatih besok baru berasa. Fatih sengaja memang meminta efek obat yang cukup lama karena kalau ia baru memberikan teh itu besok saat sarapan biasanya Selena menolak karena tidak biasa minum teh di pagi hari. Kebiasaan itu lah yang embuat Fstih merencanakan semuanya. ***"Pagi, Pak. Lho Bu Selena nya mana?" tanya Rudi salah seorang karyawannya Selena pada Fatih. "Bu Selena nya lagi sakit. Jadi hari ini saya yang menggantikan.""Oh begitu. Yasudah kalau begitu saya mau keluar-keluarin kendaraan dulu ya, Pak.""Ya, ya. Silahkan." Fatih pun berjalan menuju kursi dan meja biasa tempat Selena duduk dan menunggu pembeli datang. Fatih melihat ke kiri dan ke kanan juga ke sekitar untuk memastikan t
Baca selengkapnya
bab 123
Fatih tersenyum penuh kepuasan membaca pesan dari Eka. Angannya kembali membayangkan dirinya akan hidup bahagia bersama Eka dan juga Nayra. "Eka, Nayra, aku sudah tidak sabar untuk hidup bahagia bertiga bersama kalian. Aku akan menebus semua kesalahanku pada kalian dulu. Semoga aku masih ada kesempatan untuk membuat kalian bahagia. Aku berjanji untuk itu."***"Kamu kenapa, Mas, kok ngelamun? Ada masalah?" tanya Kinan saat mendapati suaminya tengah melamun di depan televisi. "Eh, Sayang. Sudah selesai nyuci bajunya?""Sudah, Mas. Kalau belum gak mungkin dong aku di sini.""Hahaha kamu bisa aja sih." Andra mencubit gemas hidung Kinan sehingga membuat wanita itu merengut. "Sakit tau, Mas. Jangan begini ah.""Habisnya Mas gemes sih sama hidung kamu yang minimalis ini. Pasti kalau punya anak bakal lucu drh punya hidung minimalis juga.""Eh ya jangan dong. Masa hidung minmalisku diikutin juga sih. Kan maunya mancung kayak kamu gitu.""Hahaha iya deh semau kamu aja gimana enaknya.""Eh t
Baca selengkapnya
kinan dan Andra mencari Bu Nuri
"Kamrin sih dia udah chat aku katanya udah berhasil, Pa. Menurut Papa gimana? Sepertinya Mas Fatih memang serius deh. Apa menurut Papa begitu juga?""Yang Papa lihat sepertinya memang begitu. Yah Papa sih kembalikan lagi ke kamu. Tanyakan pada hatimu. Apakah kami masih mencintainya atau kah tidak. Tapi yang Papa lihat kamu masih sangat mencintainya iya kan?" Eka tersenyum simpul. Bahkan, kedua pipinya memerah merona akibat ucapan Pak Hendri. "Sudahlah tidak usah malu-malu seperti itu. Papa sangat laham apa yang kamu pikirkan. Memang tidaklah mudah memaafkan kesalahan yang sudah diperbuat suami kamu. Tapi, ingat lah kita ini hanyalah hamba yang kecil di hadapan Tuhan. Sedangkan Tuhan saja yang begitu besar dan agung bisa memaafkan kesalahan-kesalahan umatnya masa kita sebagai manusia tidak bisa? Yang terpenting kita lihat dulu Fatih benar-benar berubah atau tidak. Kita lihat saat dia gajian nanti bisa gak dia berikan kamu uang nafkah untuk Nayra. Karena bagaimanapun Nayra itu tanggun
Baca selengkapnya
kekhawatiran Andra
"Itu Mbak, Bu Nuri mah udah lama pergi dari rumah itu. Sejak anaknya si Fatih itu menikah lagi sama orang kaya dan mereka pindah ke rumah baru mereka.""Apa? Mas Fatih menikah lagi? Sama siapa?""Iya Mbak, Fatih sudah nikah lagi. Mas sama Mbak Kinan emang nggak tau?" Kinan menggeleng menjawab ucapan Bu Juleha. "Kira-kira menikah sama siapa dan mereka pindah kemana, Bu?""Saya benar-benar nggak tau Mbak Kinan. Waktu itu sih sekali aja Bu Nuri ngajak menantu baru nya itu ke sini buat jemput dia. Dia juga janji katanya nanti kalau arisan bakal ngundang kita ke rumah menantu barunya. Tapi ya belum terlaksana jadi gak tau, Mbak," jawab Bu Juleha. "Ya sudah kalau gitu saya dan suami saya permisi ya, Bu. Sebelumnya terima kasih karena sudah memberi info." "Sama-sama, Mbak." Andra dan Kinan pun pergi meninggalkan rumah Bu Nuri kembali menaiki motor mereka yang mereka parkirkan di halaman rumah kontrakan Bu Nuri. Selama di perjalanan, Andra merasa gelisah. Ia teramat khawatir dengan Ibunya
Baca selengkapnya
ke rumah Eka
"Ya sudah, ayo Mas buruan jalan lagi. Keburu malam ntar. Jauh gak kira-kira?""Enggak terlalu sih. Paling cuma lima belas menitan kalau dari sini.""Yaudah yuk kita gass lagi."Andra mengangguk, ia lalu tancap gas menuju rumah Eka. Andra harap-harap cemas, khawatir Eka tak tau kemana Ibunya pergi. ****Dua puluh menit waktu tempuh perjalanan Kinan dan Andra dikarenakan jalanan yang sedikit padat membuat pergerakan motor mereka melambat. Akhirnya Kinan dan Andra sampai juga di depan rumah besar bercat putih itu. Kinan sedikit terperangah karena ia juga baru tau kalau Eka ternyata orang berada. Dia mengira Eka itu hanya keluarga sederhana mengingat perlakuannya dulu yang sangat benalu pada Kinan. Namun, kini rumah besar yang ada di hadapannya seolah-olah menepis pikiran itu. Andra bergegas memencet bel yang ada di depannya sekarang ini. Ting. Nong. Andra dan Kinan menunggu cukup lama hingga akhirnya kedua orang itu melihat ada perempuan paruh baya berjalan mendekat ke arah mereka
Baca selengkapnya
apa sih yang dilihat dari Selena?
"Berarti Ibu sama Mas Fatih tinggal bareng Selena?"Eka mengangguk menjawab pertanyaan Andra. "Mbak atas nama Mas Fatih, aku minta maaf ya Mbak.""Nggak apa Ndra, memang awalnya Mbak yang salah. Mungkin ini senjata makan tuan.""Kalu gitu, kita pamit dulu ya Mbak.""Iya, kalian hati-hati ya. Kamu tau kan harus mencari mereka di mana? Masih ingat kan Ndra showroom nya Selena? ""Iya aku masih ingat Mbak. Kalau gitu, aku permisi ya."Andra dan Kinan akhirnya meninggalkan kediaman Eka. Ia bergegas menuju showroom milik Selena. ***Menempuh perjalanan selama dua puluh lima menit akhirnya Kinan dan Andra sampai di showroom milik Selena. Yah, meski hanya sekali Andra masih sangat mengingatnya karena hal itu yang paling berkesan buruk dalam ingatannya. "Yuk kita sudah sampai.""Eh tunggu, Mas. Itu showroom siapa? Punya Selena jiga?" tanya Kinan sembari menunjuk showroom yang ada di sebelah punya Selena. Lebih tepatnya milik Eka. "Gak tau Mas juga. soalnya dulu pas ke sini belum ada itu
Baca selengkapnya
kamu pasti kangen aku kan?
"Ya salah sendiri kan resiko ditanggung sendiri. Lagian apa sih yang Mas lihat dari Selena? Cantik juga cantikan Mbak Eka. Yah meski dulu dia gendut tapi nyatanya sekarang dia berubah menjadi sedikit lebih langsing. Makanya, Mas, kerja yang benar. Aki sendiri juga dulu pernah melakukan kesalahan tapi aku tidak sampai berkhianat pada Kinan. Harga diri laki-laki itu dengan bekerja. Dengan begitu kita tidak akan diremehkan istri. Apa lagi modelan istrinya seperti Selena. Padahal yang kulihat Eka itu cinta mati lhi sama Mas. Yah biar pun kalau dilihat dia modelannya kayak yang cuek dan seperti itu tapi pada kenyataannya dia setia kan sama Mas yang pengangguran." Meski apa yang diucapkan Andra bisa memicu pertengkaran tapi Fatih sadar kalau yang diucapkan adiknya itu memang kenyataan. Namun, untuk menanggapinya seolah-olah Fatih enggan. Dia hanya bisa tersenyum getir. "Eh betewe kamu ada apa nyari aku sama Ibu?" tanya Fatih berusaha mengalihkan pembicaraan. "Emm aku hanya rindu sama ka
Baca selengkapnya
Selena yang tak tahu diri
"Mas Andra? Kamu kok tau rumahku? Kamu pasti ke sini karena kangen sama aku kan? Iya kan, Mas? Ah … aku ini memang ngangenin banget tau. Ya ampun kok sama sih aku juga merindukanmu tau, Mas." Selena gemas melihat kehadiran Andra di rumahnya terlebih lagi sudah lama sebenarnya dia merindukan pria tampan itu. Selena begitu terpana akan sosok Andra yang lebih ganteng dan gagah daripada Fatih. Ditambah lagi sekarang Andra jauh lebih mapan ketimbang Fatih. Siapa pun wanita pasti akan terpesona dengan pria seperti itu terlebih lagi jika mapan. Tidak ada wanita yang sejatinya ingin diajak hidup susah. Namun, satu kata yang membuatnya rela demikian yakni, cinta. Selena pun duduk di sebelah Andra dan bergelayut manja. Ia sama sekali tak melihat kehadiran Kinan. Andra yang risih dengan kehadiran Selena yang bergayut di tangannya pun menepis tubuhnya agar menjauh dari Andra. "Heh, ngapain sih kamu. Pergi sana, risih tau nggak!" Andra geli saat Selena berusaha menggoda dirinya. Akan tetapi, Sel
Baca selengkapnya
syarat dari Fatih
"Keterlaluan kamu Selena!" Fatih terlihat marah. Tepatnya marah yang dibuat-buat. Ia berakting sungguh-sungguh agar Selena percaya kalau Fatih benar-benar marah dan cemburu. "Mas sumpah, ini nggak seperti yang kamu lihat Mas."Selena menggelengkan kepala, ia mengelak apa yang sudah terlihat oleh Fatih. "Sudahlah Sel, aku sudah melihat semuanya kok. Kalau kamu udah nggak suka aku, kembalikan aku kepada Ibuku. Bukan dengan cara kamu menggoda adikku seperti itu. Kamu kan masih punya suami Sel, juga Andra masih mempunyai istri. Lihat lah, apa kau tak melihat Kinan di sebelah Andra?" Fatih pura-pura merajuk. "Mas jangan gitu dong Mas, aku bakal lakuin apa pun asal kamu nggak ninggalin aku Mas." Selena merayu Fatih agar Fatih tak meninggalkannya. "Benar seperti itu? Kamu akan lakukan apa pun biar aku gak marah?" Selena mengangguk dengan cepat. "Iya, Mas. Aku akan lakukan apa pun. Ya maaf kalau tsdi aku begitu aku cuma bercanda aja yah sekalian ngetes Mas Andra.""Maksudnya?" tanya Ki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status