All Chapters of PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU: Chapter 111 - Chapter 120
141 Chapters
110. Naga Pertama dan Kitab Makhluk Pertama
Naga Pertama merupakan naga yang sangat langka yang baru pertama kali dilihat oleh Candaka di Alam Naga Langit Tingkat Seratus ini. Sosok naga yang berwarna agak kecoklatan ini memiliki sisik yang tampak mengkilap diterpa sinar matahari.Alam yang sangat indah melebihi alam di dunia nyata. Candaka terkagum-kagum melihat rimbunnya pepohonan yang sejuk, air terjun yang terhampar di depannya dengan sungai jernih di dasar lembah yang penuh tanaman bunga dan buah-buahan.Naga Pertama tampak berdiri dengan gagah di lapangan rumput yang hijau dengan pepohonan di sisi kiri dan kanan lapangan rumput ini.Naga ini memiliki sayap yang lebar tapi memiliki tubuh yang panjang. Candaka menjadi kurang yakin bisa mengalahkan naga yang hebat ini tapi Pendekar Naga Biru ini kembali optimis mengingat dia pernah berhadapan dengan Naga Drago dan memenangkan pertarungan dengan naga ini."Bagaimana caramu menaklukan Naga Pertama ini sehingga dia bisa berada di Menara Seribu Naga Langit ini, Immortal Wu?" tan
Read more
111. Rinjani - Pendekar Iblis Racun
Baru berjalan beberapa langkah, sebuah bayangan melesat dan berhenti tepatdi hadapannya."Duyao Mo Kui! Kenapa kamu kembali lagi?" tanya Rinjani begitu melihat sosok jelas pria tinggi besar yang menghadang jalannya ini."Cuih! Duyao Mo Kui memang sampah tidak berguna! Ciptan Sheng Kui ini sangat lemah dan berperasaan, padahal Sheng Kui menjamin kalau Duyao Mo Kui akan sekejam dirinya. Baru mendengar dirimu hamil, dia berusaha menekan kehadiranku dan memilih pergi daripada membunuhmu! Aku ingin melihat kemampuan maksimalmu menjelang ambang kematian, tapi Duyao Mo Kui mengacaukan segalanya!"Rinjani tentu saja keheranan mendengar Duyao Mo Kui bicara sendiri dan menghina dirinya sendiri."Duyao Mo Kui! Apa yang telah terjadi pada dirimu?" tanya Rinjani.Tidak ada jawaban dari Duyao Mo Kui. Hanya saja terjadi perubahan fisik dari Duyao Mo Kui. Setelah terlihat siapa yang berada di balik tubuh Duyao Mo Kui, Rinjani terkejut setengah mati."Kamu ... Pendekar Iblis Racun?" tanya Rinjani yang
Read more
112. Khan Agung dan Gadis Misterius
Sisi Selatan Benua Terlarang selalu dilanda panas yang luar biasa dibandingkan benua-benua lainnya di Bumi Karimun. Tidak ada yang tahu sebabnya kenapa sisi selatan Forbidden Continent ini selalu mengalami musim panas dengan matahati yang menyengat, sedangkan sisi utaranya selalu dingin dengan es dan badai saljunya.Khan Agung sudah memimpin wilayah yang sering disebut sebagai Dessert Lander, karena sebagian besar adalah padang gurun yang luas ini sejak lama. Panas yang berkepanjangan membuat terbentuknya padang gurun.Tidak ada yang tahu pasti sudah berapa lama Khan Agung memimpin wilayah selatan ini. Mungkin sudah ribuan tahun lamanya, karena Khan Agung disebut-sebut berasal dari Dunia Atas yang penuh dengan Dewa dan Immortal yang bisa hidup abadi.Tapi uniknya sebagian kecil wilayah ini adalah wilayah yang sejuk dan indah dengan pepohonan yang hijau.Sebagian besar penduduk di bawah kepemimpinan Khan Agung menempati wilayah yang disebut Nirvana Paradise oleh mereka. Sumber air tanp
Read more
113. Krisis Di Desa Kabut Hitam - I
# Desa Kabut Hitam dan Perguruan Tapak Naga # "Kanda ... apa kamu baik-baik saja?" tanya Rinjani yang berhasil menyusul Candaka ke Distrik Pendekar."Aku baik-baik saja, Adinda Rin! Hanya belajar ilmu Pedang Elder Dewa dan menemukan Kitab untuk melawan Sheng Kui apabila musim dingin panjang melanda Kamandaria!" sahut Candaka.Setelah berhasil membuat Pendekar Iblis Racun tunduk dan mematuhi perintahnya, Rinjani bergegas pergi menemui Candaka. Terlalu banyak masalah yang akan melanda Kerajaan Kamandaria sehingga dia memutuskan akan memprioritaskan kemunculan Naga Hitam terlebih dahulu daripada musuh lainnya.Pendekar Iblis Racun yang sangat tergantung dengan penawar dari Rinjani, memutuskan bersumpah setia akan membantu setiap kesulitan dari Dewi Racun ini apabila bantuannya dibutuhkan oleh Rinjani.Rinjani dan Candaka saat ini berada di Paviliun Lotus untuk menjadi tamu kehormatan dari Elder Hai Long."Wah! Beruntung sekali kamu, Kanda!" seru Rinjani yang turut senang kalau Candak
Read more
114. Krisis Di Desa Kabut Hitam - II
# Penguasa Dunia Persilatan # "Selamat datang, saudaraku!" sambut Brahmana yang kini tampak lebih bijaksana."Kak Bram tampak semakin gagah sekarang! Apa Perguruan Tapak Naga semakin terkenal di Kamandaria?" tanya Candaka."Hahaha ... Menurutku biasa saja, saudara Candaka! Perguruan Tapak Naga memang didirikan oleh ayahku untuk menampung murid-murid perguruan yang hendak mempelajari sedikit ilmu bela diri. Apalagi sekarang dunia persilatan kita sudah dikuasai oleh pendekar yang menyebut mereka sebagai Penguasa Dunia Persilatan!" ujar Brahmana."Penguasa Dunia Persilatan?" tanya Candaka kepada Brahmana Mukti. Dia baru mendengar adanya penguasa yang sekarang memimpin dunia persilatan. Saat dia berkelana menjadi Pendekaar Naga, tidak ada yang namanya pendekar yang memimpin dunia persilatan. Semuanya serba bebas, tanpa ada yang mengatur. Hanya beberapa perguruan bela diri yang masih bisa mengatur murid-murid perguruannya. "Banyak yang terjadi di sini sejak Iblis Naga Hitam dikalahkan,
Read more
115. Krisis Di Desa Kabut Hitam - III
# Sekte Pedang Malaikat # Sekte Pedang Malaikat menempati bangunan yang sangat luas melebihi Perguruan Tapak Naga. Bangunan utama tepat berada di tengah-tengah halaman yang luas dari sekte ini. Sedangkan paviliun-paviliun kecil menempati sisi kiri dan kanan yang dperuntukkan bagi tamu ataupun untuk murid-murid anggota sekte yang sedang belajar ilmu bela diri. Utusan cantik ini langsung membawa Candaka dan Rinjani ke bangunan utama tanpa dicegah oleh siapapun juga. "Tuan Raksawangsa sudah menunggu Pendekar naga Biru di dalam. Silahkan masuk!" kata utusan cantik ini. "Kurang ajar! Seharusnya ketuamu keluar menemui Raja Kamandaria, bukan Raja yang masuk menemuinya!" kata Rinjani penuh kemarahan. "Aku hanya menuruti perintah ketua, Nona Rinjani! Jangan menyalahkanku! kalau Nona tidak senang, bisa langsung ke ketua!" balas utusan cantik ini. "Sudahlah, Adinda Rin! Kita kan menjelajahi Kamandaria ini juga untuk meminta bantuan pendekar-pendekar tangguh untuk bergabung dengan Kerajaa
Read more
115. Krisis di Desa Kabut Hitam
# Sekte Pedang Malaikat # Sekte Pedang Malaikat menempati bangunan yang sangat luas melebihi Perguruan Tapak Naga.Bangunan utama tepat berada di tengah-tengah halaman yang luas dari sekte ini. Sedangkan paviliun-paviliun kecil menempati sisi kiri dan kanan yang dperuntukkan bagi tamu ataupun untuk murid-murid anggota sekte yang sedang belajar ilmu bela diri.Utusan cantik ini langsung membawa Candaka dan Rinjani ke bangunan utama tanpa dicegah oleh siapapun juga. "Tuan Raksawangsa sudah menunggu Pendekar naga Biru di dalam. Silahkan masuk!" kata utusan cantik ini."Kurang ajar! Seharusnya ketuamu keluar menemui Raja Kamandaria, bukan Raja yang masuk menemuinya!" kata Rinjani penuh kemarahan."Aku hanya menuruti perintah ketua, Nona Rinjani! Jangan menyalahkanku! kalau Nona tidak senang, bisa langsung ke ketua!" balas utusan cantik ini."Sudahlah, Adinda Rin! Kita kan menjelajahi Kamandaria ini juga untuk meminta bantuan pendekar-pendekar tangguh untuk bergabung dengan Kerajaan Kam
Read more
116. Akhir Krisis di Desa Kabut Hitam - I
Desa Kabut Hitam sedang ramai-ramainya saat Candaka dan Rinjani berkunjung ke desa ini.Turnamen Persilatan yang membuat desa yang ramai ini semakin ramai saja oleh pendatang dari luar Desa kabut Hitam yang hendak menyaksikan ataupun mengikuti Turnamen Persilatan ini."Sudah lama aku tidak mengikuti Turnamen Persilatan, Adinda Rin!" seru Candaka dengan girang saat membaca selebaran Turnamen Persilatan yang ditempel dimana-mana.TURNAMEN PERSILATANHADIAH :JUARA 1 : KITAB KULTIVASI PERSILATANJUARA 2 : PEDANG KULTIVASIJUARA 3 : KITAB DEWA OBATATURAN PERTANDINGAN 3 BABAK :BABAK 1 : PERTARUNGAN TANGAN KOSONGBABAK 2 : PERTARUNGAN PEDANGBABAK 3 : PERTARUNGAN BEBASBAGI JUARA 1 TURNAMEN PERSILATAN INI APABILA PRIA BISA MENIKAHI PUTRI DARI KETUA SEKTE PEDANG MALAIKAT SETELAH MENGALAHKAN PUTRI CHITRA AISHWARYA. APABILA WANITA AKAN MENJADI SAUDARA TUAN PUTRI."Kanda ikut bukan untuk memperebutkan Putri Chitra Aishwarya kan?" tanya Rinjani dengan mata yang melotot tajam."Tidak, Adinda Ri
Read more
117. Akhir Krisis di Desa Kabut Hitam - II
Kemarahan yang menguasai Rinjani membuat Dewi Racun ini bergerak dengan cepat untuk menyerang Malaikat Racun Chitra Aishwarya. "Tunggu, Adinda Rin!" Plaak! Candaka terpaksa maju dengan cepat melindungi Putri Chitra Aishwarya karena para pengawal sekte bergerak kalah cepat dengan kecepatan lari Rinjani. "Kanda menangkisku? Kenapa Kanda melindungi Putri sialan itu?" tanya Rinjani masih dengan wajah amarahnya. "Tenang dahulu! Putri Chitra boleh berkata apa saja, tapi keputusan akhir tetap di tanganku!' ucap Candaka. "Aku sudah memilih Kanda Candaka untuk menjadi suamiku! Begitu aturan Turnamen Persilatan ini, jadi aku tidak salah!" seru Putri Chitra Aishwarya. "Tidak bisa! Kanda hanya mengikuti turnamen ini untuk kesenangannya saja dan memenangkan hadiah Kitab Kultivasi Kegelapan, jadi menikahimu bukan termasuk hadiah turnamen!" sahut Rinjani. "Ada aturan tambahan yang memperbolehkan pemenang turnamen persilatan untuk memilihku sebagai pasangan! Aku yang memilih Pendekar Naga Bir
Read more
118. Akhir Krisis di Desa Kabut Hitam - III
Candaka dan Rinjani tiba di penginapan saat malam sudah mulai menjelang. Namun pemilik penginapan masih tampak murung, sehingga Candaka terusik untuk menanyakan keadaan pemilik penginapan ini.'Ada apa paman? Kenapa wajah paman sangat murung?" tanya Candaka."Sudah beberapa bulan terakhir ini, kami terancam kembali oleh Kabut Hitam yang terkadang datang ke Desa ini setelah malam tiba! Kami khawatir kalau Kabut Hitam ini sama persis dengan Kabut Hitam yang pernah menghantui desa ini sebelum Tiga Pendekar mengusir Kabut Hitam ini. Salah satu Pendekar itu adalah Pendekar Naga Biru. Apa Paduka Raja bisa menolong kami?" tanya pemilik penginapan."Kenapa tidak minta bantuan Dewa Persilatan?" tanya Candaka. "Bukannya Raksawangsa yang memimpin Desa Kabut Hitam ini?" tanya Candaka."Tuan Raksawangsa menganggap Kabut Hitam ini sebagai Kabut Hitam biasa saja, tapi aku pernah merasakan Kabut Hitam yang berbahaya ini, Paduka! Menurutku, Iblis Naga Hitam telah bangkit kembali dan bekerjavsama denga
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status