All Chapters of Crazy Rich Baby: Chapter 121 - Chapter 130
305 Chapters
Bab 121 : Kenapa Yang Aku Sayang?
"Bulan madu? Ke mana? Aku tidak mungkin meninggalkan Ken lama-lama, kamu tahu sendiri, sedikit repot pergi karena aku harus memompa ASI."Zie mengedipkan mata karena wajah Sean begitu dekat. Dia takut Agita tiba-tiba masuk ke dalam lalu melihat posisinya dan Sean yang seintim ini."Sean, aku ke sini untuk mengecek kondisimu, bukan ingin bermesra-mesraan denganmu." Zie menegakkan kepala, dan apa yang selanjutnya terjadi tentu sudah bisa ditebak dengan sangat mudah.Sean menubrukkan bibir mereka, mencium lembut bahkan menyesap bibir Zie. Pria itu membuat sang istri gemas lalu memukul lengannya bertubi-tubi."Sean, kamu ya!"Perdebatan intim antara Sean dan Zie itu pun terdengar ke telinga Agita. Sekretaris yang merupakan adik kelas Sean dan teman seangkatan Zie semasa SMA itu memulas senyum tipis. Dia memilih untuk fokus ketimbang iri membayangkan kemesraan pasangan suami istri yang sedang dimabuk asmara itu.Sean tersenyum melihat tingkah Zie yang dirasa sangat menggemaskan, dia membim
Read more
Bab 122 : Katakan Saja!
“Apa Ken sudah tidur?” Zie masuk ke kamar sambil tersenyum-senyum. Meski di bawah tadi dia mencurahkan rasa gundahnya ke Gia, tapi setelah melihat Sean lagi dia merasa tidak perlu resah, asal bersama pria yang sangat dicintainya ini, apapun yang terjadi pasti bisa dia hadapi dengan kuat dan berani. Ia meyakini, Sean pasti baik-baik saja. Pria itu sehat, bahkan bisa mengajaknya bercinta sampai hari menjelang pagi. “Sudah, apa kamu mau mengucapkan selamat malam ke dia?” Zie mendekat, dia menghirup aroma tubuh Sean saat sudah berada tepat di depan pria itu. “Kamu memakai sabunku, tapi kenapa aku sangat menyukai baunya sekarang? Ah…. Mungkin karena itu bercampur dengan aroma alami tubuhmu,”ucap Zie asal. Ia membuat Sean tertawa lantas menarik tangannya. “Kenapa kamu sangat menggemaskan?” Sean memuji lantas mencium bibir Zie dengan cara menekan. Pria itu menghisap bibir Zie kuat-kuat lantas tertawa mendapati istrinya itu mengerucutkan bibir. “Sean! apa kamu alat penyedot debu?” “Kenap
Read more
Bab 123 : Sudah Tak Perjaka
“Sebenarnya saat berada di lapangan, selain tim relawan yang berangkat denganku, ternyata juga ada tim lain yang datang, mereka dari sebuah yayasan yang bisa dibilang cukup ternama, dan aku …. “Raiga menjeda lisan lantas menelan ludah susah payah mendapati Daniel memandanginya lekat.“Kamu … lalu apa?”“Aku dan dia melakukan itu.”Raiga memejamkan mata setelah berhasil jujur ke sang papa. Mulut Daniel dibuatnya menganga karena tak percaya. Di satu sisi Daniel tidak menganggap hal ini masalah besar karena sadar buah jatuh pasti tak jauh dari pohonnya. Sifatnya dulu kurang lebih pasti menurun ke salah satu putranya. Namun, kenapa harus dua-duanya? Parahnya baik Sean dan Raiga juga harus terlibat cinta satu malam.“Bagaimana kamu tahu sudah melakukan itu?” selidik Daniel.“Ada bercak darah.”“Damn! Perawan Rai?” Daniel mengumpat karena tak percaya.“Pa, aku juga perjaka. Aku baru pertama itu melakukannya dengan wanita.”“Oh … shit! Rai!” Daniel meremas sisi kepalanya sendiri. Ia benar-b
Read more
Bab 124 : Sebaiknya Jujur ke Zie
“Apa maksudmu, Sean?”Daniel ketakutan, meski tahu ke mana arah pembicaraan ini, tapi sebagai ayah dia merasa tidak siap.“Apa yang harus aku lakukan, Pa? aku tidak ingin Zie sedih, aku tidak bisa membiarkan Ken menjadi yatim.”Daniel berdiri dan langsung memeluk tubuh sang putra. Seumur hidupnya setelah dewasa, baru kali ini dia melihat Sean menangis. Daniel juga tak bisa menahan rasa sesak di dadanya. Ia dan Ghea bahkan sudah pernah menangis semalaman saat Sean tak sadarkan diri setelah kecelakaan yang menimpanya.“Ken tidak akan menjadi yatim, kita bisa mencari jalan lain. Papa akan mencarikan dokter terhebat di dunia untuk bisa menyembuhkanmu,” kata Daniel. Meski tanpa Sean ceritakan, dia yakin bahwa kondisi sang putra pasti sangat parah. Daniel terus memeluk Sean, hingga anaknya itu mulai bisa mengendalikan emosi dan perlahan mengurai pelukan.Sean menjelaskan pertemuannya dengan dokter Billy, hingga Daniel meminta Sean untuk jujur saja ke Zie.“Kami sedang menikmati masa-masa in
Read more
Bab 125 : Rencana Bulan Madu
“Kenapa kamu tidak kembali ke sini?” “Aku sepertinya tidak akan kembali ke sana, lagipula program itu hanya tinggal dua minggu.” Raiga menutup panggilan temannya. Ia meletakkan ponsel ke meja dengan kasar tanpa menyadari Ghea berdiri tepat di belakangnya. Wanita yang melahirkannya itu bukannya tidak tahu kalau sang putra sedang murung, hanya saja Ghea tidak ingin memaksa jika memang Raiga tak ingin bercerita. Ghea memeluk Raiga dengan melingkarkan tangan ke leher, putranya itu pun menoleh kaget lantas mencium pipinya. “Mama belum tidur?” “Papamu belum pulang.” “Apa lembur?” tanya Raiga. Sejujurnya dia merasa kasihan ke Ghea yang setiap hari sendirian di rumah sebesar itu. Meski diam dan tak pernah mengeluh, Raiga tahu sang mama pasti kesepian. “Mungkin,”jawab Ghea masih terus memeluk erat sang putra bungsu. “Seharusnya Mama minta saja Sean dan Zie tinggal di sini, jadi rumah ini tidak sepi karena ada Keenan.” Ghea mengukir senyum mendengar perkataan Raiga. Di satu sisi terdeng
Read more
Bab 126 : Memilih Baju Tempur
“Aku lupa, tidak menghitungnya. Dulu banyak cowok yang menyatakan cinta, hanya saja aku terlalu bucin padamu.”Zie memalingkan muka ke arah luar jendela mobil. Ia mengingat jawabannya semalam saat Sean menanyakan apakah Raiga pernah menyatakan cinta padanya atau tidak. Zie jelas tidak ingin suaminya itu cemburu buta. Apalagi salah paham pada Raiga.Namun, sepertinya Sean tidak puas dengan jawaban itu. Terbukti setelahnya memilih untuk tidur dan tak banyak bicara pagi harinya. Zie berpikir sang suami tidak puas dengan jawabannya, padahal Sean sedang cemas. Ia berharap dokter Billy tidak akan melakukan kesalahan saat memberikan penjelasan tentang kondisinya.“Apa kepalanya terbuat dari baja, kenapa tidak memakai helm?”Saat berada di lampu merah , Zie mengomentari seorang pengendara motor yang berhenti tepat di depan mobil Sean. Ia melirik sekilas ke Sean, tapi suaminya itu hanya memandang dan tak merespon ucapannya.Zie semakin merasa bersalah memikirkan jawabannya semalam, dia hampir
Read more
Bab 127 : Wanita Langka
“Ini daftar nama para anggota yang menjadi relawan dari yayasan yang Anda sebutkan. Hanya ada lima perempuan.” Jim menyodorkan beberapa lembar kertas yang harusnya dia berikan sejak kemarin ke Daniel. Atasannya itu meraih dan langsung membaca tiap informasi meski tidak secara detail. Jim tahu apa yang Daniel inginkan, sehingga tanpa dia mintapun sekretarisnya itu sudah memberi biodata lengkap gadis-gadis itu, termasuk pekerjaan dan latar belakang orangtua. “Apa Anda ingin saya menemui mereka satu persatu?” Jim bertanya. Ia tahu bahwa Daniel tidak ingin masalah ini berlarut-larut, jadi dia harus bergerak cepat. Daniel sejatinya melakukan ini hanya untuk menjaga nama baik dan harga diri Raiga. Tidak seperti sang putra sulung, putra bungsunya itu memiliki citra hangat, baik, dan bukan tipikal pria brengsek - yang suka meniduri banyak wanita macam dirinya saat masih muda. “Lakukan itu, tapi kamu harus menyiapkan pertanyaan yang tepat, jangan sampai malah menimbulkan masalah,”ucap Danie
Read more
Bab 128 : Aroma Parfum
“Tidak perlu sedih, aku hanya bercanda.”Sean menoleh Zie yang duduk memangku Ken di pesawat yang akan membawa mereka ke pulau Kilikili. Kemarin, dia merasa sangat bersalah karena sudah membuat wanita itu menangis karena pertanyaannya.Zie tak bisa menjawab, dan Sean memutuskan untuk tidak mencecarnya lagi. Ia memilih beranjak dari kursi untuk memeluk istrinya itu, Sean menyesal karena membuat Zie mendapat kenangan yang buruk saat menikmati gelato kesukaannya.“Sini, sama uncle!” Raiga meraih Ken dari gendongan Zie. Ia mengajak keponakannya itu berjalan di dalam pesawat agar Zie bisa makan.“Perjalanan ini pasti akan memberi kenangan indah untuk kita, bukankah begitu?” tanya Airlangga sambil menyantap makan siang yang cukup mewah di pesawat itu.Daniel mengangguk, dia juga senang bisa pergi liburan bersama dengan besannya.“Tapi bukankah ini lucu? Sean dan Zie pergi honeymoon membawa rombongan,”kelakar Daniel.Semua orang yang mendengarnya pun tertawa. Apa yang dikatakan Daniel memang
Read more
Bab 129 : Rasa Buah-buahan
Bulu halus yang ada di sekitar tengkuk Zie seketika menari-nari. Bisikan nakal Sean membuat libidonya naik, dia memejamkan mata sambil menggigit bibir bawah. Membiarkan Sean menyentuh lengan dan membalik pelan tubuhnya.Zie dan Sean kini saling berhadapan, mereka sama-sama tersenyum memandangi wajah satu sama lain. Perlahan Sean membelai pipi Zie penuh cinta, sebelum menyantuh bibir ranum wanita itu dengan jari telunjuk dan menyanjungkan kata-kata mesra.“Lihat bibir ini, dia sangat menggoda, ini milikku.” Sean mengecup bibir Zie, setelahnya kembali berkata-“Lihat hidung ini, dia membuat wajahmu semakin rupawan.”Satu ciuman mendarat ke hidung bangir Zie, membuatnya memejamkan mata. Rasanya sangat bahagia, Sean mengabsen setiap pahatan di wajah Zie lalu memberikan kecupan di sana.“Sean, kamu sangat manis,”puji Zie mendapat perlakuan yang sangat romantis dari sang suami.Sean tak bisa menahan gejolak yang sudah merajai dirinya, hingga membungkam mulut Zie dengan sebuah ciuman yang cu
Read more
Bab 130 : Selalu Di Sisimu
Raiga duduk sendirian di tepi pantai setelah berbincang dengan Daniel, dia merasakan kedamaian berada di sana, hingga malah berbaring sambil menutup matanya dengan lengan.Kenangan di malam dia tidur bersama wanita - yang tidak dia ingat wajahnya kembali melintas. Meskipun hanya beberapa detik, tapi cukup membuat Raiga kembali merasa berdosa.Raiga hanya ingat malam itu seorang warga di desa tempatnya menjadi relawan mengadakan hajatan, setelah pesta usai beberapa pemuda menawarinya minum-minum. Ia terlalu lena hingga mabuk, dan saat akan kembali ke rumah tempatnya tinggal dia berpapasan dengan seorang wanita yang juga teler sepertinya.Saat bangun, Raiga mendapati dirinya setengah telanjang berada di kamar. Hal yang tidak dia ceritakan secara detail ke Daniel karena dia merasa sangat malu. Teman satu timnya sudah terlelap dan dia malah bercinta dengan gadis tak dikenal itu. Beruntung sang papa tidak menanyakan kronologi kejadiannya dengan detail.“Aku bahkan tidak menutup jendela, un
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
31
DMCA.com Protection Status