All Chapters of Suami Dadakan Ku Ternyata Bos: Chapter 231 - Chapter 240
322 Chapters
S2| Bab 94. Ingin menjadi Pria hebat setelah dewasa.
Hari ini, Emily sudah diperbolehkan pulang. Perawatan akan dilanjutkan di Rumah Utama. Seluruh penghuni Rumah Besar Keluarga Albarez berbahagia menyambut kedatangan Calon Penerus Keluarga Albarez.Ibu dan Ayah Emily juga sudah terlihat berdiri di teras besar rumah itu untuk menyambut kedatangan cucunya. Mereka telah mendapatkan kabar gembira ini dari Erina tentunya yang langsung menghubungi mereka ketika Emily selesai melahirkan.Air mata Chloe sudah mengalir sejak pertama Erina menelponnya. Alan juga terisak. Mereka benar-benar sangat bahagia dengan kehadiran Cucu pertama mereka yang sudah pasti akan menjadi pewaris Keluarga Albarez.Lalu saat ini semua orang sibuk mengurus Emily dan Bayinya dengan perasaan bahagia yang meluap.Setelah semuanya selesai, Aaron ingin mengambil Jagoan ciliknya dari tangan Sang Ibu. Dengan senyuman berkembang, Erina pun mengulurkan cucunya. Aaron menerima dengan hati-hati. Sekali lagi, Aaron menatap bayi mungil yang ada didekapannya itu."Putraku! Sel
Read more
S2| Bab 95. Anak Yang Luar Biasa.
Halilintar mendengar Mamanya sedang memarahi Papanya, lalu dia datang ke kamar mereka untuk menolong Aaron. Tetapi Emily langsung menyuruhnya kembali ke dalam kamar sendiri."Azze. Cepat masuk ke kamarmu!"Halilintar merasa khawatir ketika Mamanya menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Dia meraih Kedua tangan Emily dan memohon,"Mam. Jangan hukum Papa. Dia tidak bersalah. Az yang menginginkan semua itu. Az yang minta Papa untuk mengajari aku menembak dan berkelahi."Wajah Emily acuh, dia tidak ingin peduli dengan permohonan Halilintar. Meskipun dalam hati dia begitu khawatir dengan pengakuan Halilintar yang mengatakan jika menginginkan sendiri untuk belajar menembak.Rasanya itu tidak masuk akal, jika anak seusia Halilintar menginginkan sesuatu yang ekstrim seperti itu."Hal," Aaron memanggil putranya dengan panggilan kesayangannya, "Mama hanya menyuruhmu ke kamar. Bukan untuk memarahi Papa. Ayo pergilah." bujuk Aaron. Dia tahu jika Putranya itu begitu peduli padanya."Benarkah Mam?" Halil
Read more
S2| Bab 96. Kelalaian.
Di ruangan Presdir,Halilintar menatap tiga pria berbadan kekar yang sudah berdiri di depannya itu. Satu orang berwajah sangar yang tak pernah ia lihat itu sedang berbisik dengan dua rekannya yang lain yang langsung terlihat waspada.Seorang dari mereka menggerakkan tangannya ke arah komputer milik Aaron, namun tangan kecil Halilintar lebih cepat mencabut USB yang berisi cip penting di dalamnya dan menggenggamnya erat ketika Halilintar menyadari maksud tujuan dari mereka."Bocah kecil! Serahkan benda itu dan kami tidak akan mencelakaimu!" ucap seorang dari mereka, lalu dengan cepat menodongkan pistol ke arah Halilintar."Itu tidak mungkin ku lakukan paman." sahut Halilintar, tanpa rasa takut meski tidak dipungkiri saat itu detak jantungnya berdegup sangat cepat ketika melirik moncong pistol terarah tepat ke kepalanya."Cepat! Atau," ancam Mereka."Atau orang tuaku akan segera membuat perhitungan kepada Paman-Paman yang berusaha mencuri sesuatu di perusahaan kami?" selesai menjawab, sec
Read more
Bab. Perkenalan Karakter dan Cerita S3
Zha, adalah seorang gadis yang berusia sekitar 23 tahun.Dia mempunyai masa lalu yang tidak indah untuk diingat. Suatu masalah yang penuh teka-teki dalam keluarganya yang belum terungkap sampai Kedua orang tuanya meninggal dunia.Dalam kesepian hidupnya, Zha bahkan melupakan tujuannya sendiri. Ketika seseorang mengangkatnya menjadi seorang anak dan memberi kehidupan baru padanya. Mendidiknya untuk menjadi seorang Mafia dan pembunuh bayaran. Sekarang dia fokus dengan profesi barunya ini.Senyum manisnya yang bagi sebagian orang sangat membawa kedamaian, tapi jika mereka berpikir senyum indahnya itu adalah milik semua orang, maka mereka salah besar. Di kalangan Mafia, jika Gadis Beracun ini sudah tersenyum demikian, maka akan menjadi pertanda buruk yang berujung kematian bagi kehidupan Targetnya.Zha , panggilan gadis yang bernama lengkap Kanzha Al'Fhatunisa itu memilih jalan yang tidak sesuai dengan keinginan ibunya yang berharap ia bisa hidup sebaik nama pemberiannya.Sakit hati karena
Read more
S3| Bab 1. Prolog (Gadis Beracun)
Di sebuah ruangan besar yang berdinding kaca, seorang gadis berpenampilan tomboy berdiri menatap sekeliling dengan tatapan mata yang sulit untuk ditebak. Seorang pria berjas hitam rapi, memasuki ruangan dan tampak menghampirinya.Gadis menoleh dan bertanya tanpa ekspresi,"Apa ada masalah?" tatapan tajam mematikan milik sang gadis itu tertuju pada pria berjas itu."Nona Zha, Mr. Espargaro mempunyai masalah. Dia ingin kamu membantunya." Pria itu menaruh sebuah foto dan amplop coklat di atas meja kaca yang berada tepat di samping sang gadis. Tangan bersarung hitam itu langsung menyambar foto beserta amplop tersebut.Senyum miring yang tidak mampu diartikan oleh siapapun itu tertarik di sudut bibirnya."Kalian sudah tahu bagaimana peraturan mainku kan?" Gadis itu meremas foto seorang warga asing yang langsung terekam di otaknya itu."Tentu. Saja, Kami sudah tahu." jawab pria itu."Baiklah. Berhasil atau tidak keinginan bosmu, uang ini tetap menjadi milikku." Gadis yang tidak lain bernama
Read more
S3| Bab 2. Target Zha.
Langkah kaki ringan Zha memasuki sebuah kost,an kecil , ruang yang sebenarnya lebih pantas disebut gudang kumuh itu terletak di pinggir rumah susun.Langkahnya terhenti di depan pintu kamar yang terbuat dari asbes itu ketika matanya menangkap bercak darah tercecer di lantai. Zha menyandarkan punggungnya di dinding kayu yang sudah mulai rapuh. Berkali-kali dia mengusap wajahnya dengan kasar, lalu membuka pintu kamar mandi."Nisa, kamu sudah pulang Nak?" suara lirih diiringi batuk berat itu milik Aisyah. Wanita paruh baya itu segera menoleh sesaat setelah membersihkan sisa darah di ujung bibirnya."Bu, kemari lah jika Ibu sudah selesai." panggilan Zha pada Aisyah menandakan jika wanita itu adalah Ibunya.Aisyah segera menghampiri Zha yang langsung memapahnya dan mendudukkannya di ranjang reyot milik mereka."Bu, lihatlah. Aku membawa pulang uang banyak. Simpanlah, aku akan segera mencari tambahannya." Zha mengulurkan beberapa uang pada Aisyah yang langsung menggenggam erat uang tersebut
Read more
S3| Bab 3. Ingin Menjadi Detektif juga.
Di Rumah Utama Keluarga Albarez.Pemuda yang super Cool dan tampan itu tidak lain adalah Azzero Halilintar yang kini sudah berusia sekitar 26 Tahun.Di ruang tengah Rumah utama yang berwarna putih nan luas itu, pemuda ini terus mendekap seorang wanita yang masih terlihat sangat cantik meskipun usianya sudah bukan muda lagi, ia terus memeluknya dengan tidak mempedulikan kehadiran sosok pria paruh baya yang terlihat masih juga tampan dan gagah, yang sedari tadi hanya menghela nafas menatap mereka di sudut sofa."Lepas Azze! Aku gerah!" seru sang wanita yang sedang dipeluk oleh Halilintar itu."Biarkan dulu Mam, aku merindukanmu." bantah Halilintar."Kamu tidak punya malu, seharusnya kamu itu sudah memeluk kekasihmu bukan aku. Lepas atau aku akan menendangmu!""Kamu tidak akan bisa melakukannya Mam, tenanglah. Sebentar lagi Az akan pergi lagi. " Halilintar masih saja memeluk wanita itu."Lihatlah! Papamu cemburu padamu." wanita itu melirik sang suami yang hanya tersenyum menatap jagoan
Read more
S3| Bab 4. Keluarga Angkat.
Dari ujung sana, terlihat seorang gadis kecil berusia sekitar 16 tahun berjalan sedikit tergesa menghampiri Zha yang saat ini tengah bersandar di pintu mobilnya.Zha yang melihatnya langsung menarik tangan gadis kecil itu dan membawanya masuk ke dalam mobil."Kenapa menemuiku? Sudah ku bilang aku yang akan menemuimu. Aku yang akan menemuimu! Kamu dengar tidak sih?" ucap Zha pada gadis kecil itu."Ibu sakit kak Zha, dia memintaku menemuimu!" bantah gadis itu.Mendengar jawaban gadis itu Zha sedikit terkejut lalu mengerutkan alisnya, "Sakit? Itu pasti gara-gara kamu nakal, sampai Ibumu sakit karena memikirkanmu,""Tidak kak Zha, Lea tidak nakal." lagi-lagi gadis itu membantah sambil menatap wajah Zha, tapi kali ini dengan kening yang berkerut."Kenapa semakin hari penampilan kak Zha seperti seorang mafia? Kak Zha tidak cantik lagi," celetuk polos Lea sang gadis kecil, membuat Elang yang duduk di kursi depan terkekeh."Diamlah. Kamu tidak akan mengerti keadaanku." jawab Zha, kemudian dia
Read more
S3| Bab 5. Siapa kamu sebenarnya?
Di Mansion mewah tempat Gadis Beracun tinggal.Seorang pria gagah menghampirinya, "Nona Zha."Zha yang sedang duduk bersantai di ruangan tengah itu menoleh dan menatap tajam pada pria gagah itu, "Edward. Ada apa menemuiku?""Nona Zha. Ada sedikit Masalah di kota X. Sepertinya Tuan Afrizal sedang ingin bermain-main dengan kita. Aku sudah menyelidikinya dan dia adalah penghalang dari bisnis club' malam kita di sana." Erwan menjelaskan dengan detail pada Zha.Senyum tipis bergulir di ujung bibir Zha."Aku akan segera membereskannya, aku paling tidak suka ada seseorang yang mengusik wilayah kekuasaan kita. Aku sudah sering memperingatkannya, tapi dia masih berani bermain di belakangku, dan kali ini tidak akan ada penawaran yang kedua." ucap Zha, kemudian melenggang pergi begitu saja meninggalkan Edward, Pria yang selama ini sudah menemaninya dan diberi kepercayaan penuh untuk mengurus bisnis gelapnya itu.Zha sudah duduk menjadi penumpang yang baik di salah satu mobil miliknya, sementara
Read more
S3| Bab 6. Kesempatan Dengan Tuan Ardogama.
Pria itu sejenak menatap cukup serius pada Zha, kemudian melangkah lebih mendekat."Aku bukan siapa-siapa. Tapi aku tahu tentang dirimu, bahkan aku tahu semua tentang keluargamu." pria itu mengulurkan tangannya ke hadapan Zha."Perkenalkan. Namaku Ardogama. Mungkin saja kamu sudah pernah mendengar namaku." Pria itu menyebutkan namanya.Zha melirik tangan Pria itu yang masih menggantung di udara. Dia hanya tersenyum miring dan enggan untuk menyambut tangan pria itu."Ardogama. Tentu saja aku sangat mengenal namamu. Karena namamu begitu menggelegar di dunia Mafia. Kamu ketua Mafia Klan Selatan, bukan?" ucap Zha. Gadis itu menggeser kakinya ke belakang untuk menghindari tangan Pria itu. Baginya, bersalaman dengan orang lain adalah hal yang mustahil ia lakukan.Kemudian Zha menoleh kembali pada Ardogama yang telah menarik tangannya kembali itu dan menyimpannya di belakang punggung."Ada masalah apa, sampai Tuan Ardogama susah payah mengundangku?" tanya Zha.Ardogama menarik nafas panjang,
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
33
DMCA.com Protection Status