All Chapters of Suami Dadakan Ku Ternyata Bos: Chapter 301 - Chapter 310
322 Chapters
S3| Bab 67. Kembali menemukan Ruang rahasia
Kebahagiaan semua orang begitu terasa ketika mengetahui jika Zha telah mengandung bayi kembar sekaligus. Halilintar begitu bahagia, baik itu mau terlahir sebagai perempuan semua, laki-laki atau bagaimana pun, dia akan bersyukur.Lalu setelah bermalam satu malam saja di Rumah keluarga Albarez, dan mengingat rencana mereka yang harus pergi menemui Pemimpin perusahaan JP Group, pagi ini Halilintar kembali mengajak Zha untuk pulang ke Mansion milik istrinya, di mana di sana Elang dan Alexa sudah menunggu mereka.Emily dan Aaron telah mengijinkan, tentunya dengan sederet pesan dari Emily.Akhirnya mobil milik Halilintar keluar juga dari pagar besi milik keluarga Samudra setelah melewati berbagai ceramah panjang lebar dari Nyonya Emily tentunya seputar nasehat untuk mereka menjaga calon Cucu keluarga ini.Sepanjang perjalanan , Halilintar tak hentinya tersenyum dan melirik Zha yang hanya memasang wajah biasa saja itu. Entah kenapa Zha pagi ini seperti itu, tidak seperti kemarin dan semala
Read more
S3| Bab 68. Kau!
Mereka sudah berada di dalam ruangan rahasia itu, kembali mereka mengedarkan pandangan. Tidak ada barang barang berharga yang terdapat di ruangan itu kecuali hanya seperti kamar biasa lengkap dengan ranjang besar dan meja sofanya.Namun mereka bisa melihat begitu banyak foto pernikahan yang tentunya milik Aishe Glendale dan Sean Abraham yang terbingkai dengan indah dan terpampang di setiap sudut dinding dengan ukuran jumbo. Zha menatap itu, ada getaran di hatinya ketika melihat foto pernikahan kedua orang tuanya itu, begitu juga yang dirasakan Elang. Pria itu masih berdiri menatap foto-foto itu.Mata Zha kembali beredar setelah menekan seluruh perasaan getir dalam hatinya, ada sesuatu yang tiba-tiba menarik perhatiannya. Dia menemukan sebuah keping DVD yang sepertinya sengaja diletakkan begitu saja di atas meja. Zha menghampirinya dan meraihnya."Aku menemukan ini!" serunya pada mereka. Semua menoleh, menatap Zha yang telah menggoyangkan sebuah keping kaset DVD yang ada di tangannya
Read more
S3| Bab 69. Ibu.
Wanita itu masih terdiam, kedua tangannya terlihat gemetaran dengan wajah yang menunduk tanpa berani sedikitpun mengangkat wajahnya. Wanita itu masih bersimpuh di atas lantai di dekat kaki Elang. Kemudian terdengar suaranya yang lirih berbicara, "Maafkan aku! Sungguh maafkan ibumu, Elang! Ibu salah, ibu minta maaf." rengek wanita itu.Hati Elang bergetar. Seperti apapun, wanita di hadapannya ini adalah wanita yang pernah melahirkan dia di dunia ini, meskipun dengan cara terpaksa. Da tidak sanggup melihat wanita yang sangat ingin ia lihat itu bersimpuh sedemikian rupa. Perlahan Elang meraih bahu wanita itu dan membangunkannya."Berdirilah Nyonya. Kamu tidak pantas berlutut padaku."Perlahan Wanita itu bangun, dan menatap Elang. "Maafkan ibu Elang." Wanita itu kembali meminta maaf.Tapi Elang segera menarik pandangannya. "Kita memang belum pernah bertemu semenjak aku keluar secara paksa dari rahimmu. Jadi, aku tidak pantas menyalahkanmu atau memberimu maaf sekalipun. Yang pantas adal
Read more
S3| Bab 70. Pertemuan dan juga Fakta.
Kedua ibu dan anak itu masih saling tatap untuk beberapa waktu lamanya.Bibir Aisyah tampak bergetar, dia menahan suaranya yang ingin sekali berteriak memanggil nama Putrinya itu.Kemudian Aisyah mulai melangkah perlahan mendekatkan dirinya pada Zha. Saat melihat ibunya melangkah, Zha hendak berdiri namun Aisyah langsung mencegah nya."Tidak perlu berdiri Nisa, kamu belum sehat nak!" Aisyah langsung menahan tubuh Zha.Jantung Zha bergetar kuat, saat sentuhan kulit Aisyah menyentuh lengannya."Ibu, benarkah ini kamu?" mata Zha sudah meneteskan air mata.Aisyah mengangguk pelan,"Maafkan ibu Nisa.. Maaf! " Aisyah pun menangis tersedu di samping Zha."Kenapa Bu, kenapa kamu melakukan semua ini, apa ibu tahu, jika aku hampir gila memikirkannya. Apa ibu tahu itu?" Zha berkata dengan nada yang masih terdengar tertahan.Aisyah semakin sesenggukan, dia menggelengkan kepalanya beberapa kali."Maafkan ibu Nisa. Maafkan ibu ya." Aisyah semakin menangis.Zha mengepalkan tangannya, dia menatap din
Read more
S3| Bab 71. Aku akan menjaga kalian.
Pertemuan Mereka, Zha dan Elang dengan ibunya, sekaligus fakta yang mencengangkan mereka ini, sungguh membuat hati mereka masih saja berdebar hingga saat ini.Tidak bisa dipungkiri, jika baik Elang maupun Zha sendiri sangat bahagia. Ternyata, mereka belum kehilangan seorang sosok ibu. Mereka masih mempunyai ibu. Bahkan ibu yang hebat. Seorang putri dari ketua Mafia sekaligus pemimpin perusahaan besar JP Group.Seharian ini, Aisyah menemani Zha di dalam ruangan perawatan ini. Elang, Halilintar dan juga Alexa juga masih ada berada disana. Mereka berbaur dengan suka cita. Saling bercerita dan menceritakan apa yang dialami selama mereka berpisah.Hingga sore hari, seorang dokter masuk untuk memeriksa keadaan Zha. Setelah pemeriksaan selesai, dokter mengatakan jika semua baik-baik saja.Sore ini juga, Zha sudah diperbolehkan pulang oleh Sang Dokter, karena memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada Zha maupun pada kandungannya. Mereka begitu senang mendengarnya.Dengan cekatan, Elang d
Read more
S3| Bab 72. Luka di lengan Halilintar.
Hari hari berlalu dengan tenang sekarang.Dan saat ini masa tiga bulan sudah berlalu terasa seperti begitu cepat.Seperti apa yang sudah disepakati bersama antara Elang dan Zha sebelumnya, setelah selesai mengurus harta kekayaan milik Keluarga Glendale mereka menepati janji mereka untuk menjadikan harta itu sebagai bekal mempertahankan kelangsungan hidup Klan Jangkar perak setia yang tersisa.Mengeluarkan mereka dari bisnis bisnis gelap dunia mafia dan membubarkan semua Klan yang berkaitan dengan mereka termasuk Klan Poison Of Death milik Zha. Sementara Klan Selatan milik Ardogama yang merupakan sisa sisa dari Klan Jangkar Perak yang setia kini dipekerjakan di sebuah perusahaan baru yang dikelola oleh Elang dan Alexa dengan bantuan Halilintar tentunya serta dirangkul oleh Perusahaan Galaxy Group.Setelah semua persiapan selesai, mereka menemui para anak buah Jangkar Perak beserta Anak buah Poison Of Death milik Zha.Pagi ini, mereka mengadakan pertemuan bersama.Mereka telah berkumpul
Read more
S3| Bab 73. Penyerangan dan Kontraksi dadakan.
Hari hari Halilintar kini terasa begitu melelahkan. Bagaimana tidak, pengusaha muda itu kini harus mengurus dua perusahaan sekaligus. Satu perusahaan miliknya dan satu perusahaan milik Elang. Wajar saja ia harus melakukan itu karena , baik Elang maupun Alexa belum begitu berpengalaman di bidang bisnis, sebab itu Halilintar harus sering mendampingi mereka.Pria itu kini sering meninggalkan istrinya yang kini sudah berperut besar. Sering pulang malam dengan raut lelahnya. Namun ia sedikit bisa bernafas lega , karena Mama dan Ibu mertuanya sering datang untuk menjaga Zha secara bergantian.Tak lupa Halilintar pun kini menempatkan pengawal pengawal terbaiknya untuk menjaga Mansion mereka, dan banyak di antara pengawalnya yang sengaja diambil oleh Zha dari Klan Selatan yang sudah dibubarkan itu dan tentunya atas kesediaan mereka sendiri untuk menjadi pengawal pribadi Keturunan Terakhir Jangkar Perak Klan mereka terdahulu.Halilintar juga menempatkan satu orang kepercayaan yang bernama Rev
Read more
S3| Bab 74. Kabar Kelahiran.
"Nona, kita harus segera pergi. Maaf." Rev meminta maaf terlebih dahulu, kemudian tanpa berbicara lagi dia membopong tubuh istri Tuannya itu dan berlari keluar untuk menuju mobil, diikuti oleh Aisyah dibelakang.Alexa yang sudah berhasil menghubungi anak buah Elang yang berada di luar segera menyusul ke mobil untuk mengemudi. Zha berada di jok belakang dengan kepala yang bertumpu di pangkuan Ibunya. Sementara Rev sendiri berada di sisi Alexa dengan menggenggam Pistol di tangannya.Alexa segera melajukan mobilnya dengan perlindungan dari para pengawal dan anak buah Elang.Beberapa mobil anak buah Elang pun terus mengikuti mobil yang membawa Zha guna melindungi Mereka.Sementara itu setelah kepergian mereka, Kondisi di Mansion Zha terlihat masih gencar baku tembak.Anak buah Zha masih terus menyerang balik para penyerang dadakan meskipun tanpa ada yang memimpin mereka lagi, Mereka tetap bisa mengendalikan para penyerang.Dua kelompok sekarang yang telah menyerang musuh. Satu kelompok da
Read more
S3| Bab 75. Butuh Donor darah.
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit dimana Zha dimasukkan, Halilintar sama sekali tidak bisa tenang. Dia duduk dengan perasaan yang sangat gelisah.Meskipun Alexa sudah mengatakan jika Zha baik-baik saja, tetapi itu tidak lantas membuat Halilintar bisa tenang.Kepanikan begitu jelas tergambar di wajah Halilintar saat ini. Dia duduk bersandar di jok mobil dan Elang kini mengambil alih untuk mengemudi karena tidak mungkin membiarkan Halilintar menyetir dengan keadaan perasaannya yang sedang kacau itu.Sekarang ini, Perasaan takut, panik dan khawatir bercampur aduk di benak Halilintar. Apalagi saat Halilintar mengingat jika jadwal Zha melahirkan yang diperkirakan oleh dokter sebenarnya masih sekitar sepuluh hari lagi. Lalu ditambah Zha akan melahirkan di waktu penyerangan Mansionnya. Ini sungguh membuat Halilintar takut bukan main."Ya Tuhan, lindungi istriku. Sisakan kami kesempatan untuk bahagia." bisik Halilintar, tapi itu masih bisa didengar oleh Elang yang saat ini tengah menge
Read more
S3| Bab 76. Golongan Darah yang langka.
Halilintar langsung bertanya pada sang dokter, "Apa yang terjadi pada istriku?"Sebelum dokter itu sempat menjawab, Aaron sudah mendekati Halilintar."Hall,. Kuatkan dirimu. Saat ini Zha butuh donor darah. Sementara persediaan darah di Rumah Sakit ini yang sama dengan Zha tidak ada. Dan tidak ada satu pun di antara kami yang mempunyai darah yang sama dengan Zha."Ucapan Aaron Albarez sang Ayahnya ini, membuat Halilintar hampir saja berhenti bernafas, tubuh pria itu seketika oleng. Beruntung Elang yang sudah ada disisinya segera menopang tubuhnya, jika tidak Halilintar pasti sudah jatuh terpelanting ke lantai."Tenangkan hatimu Hall? Kamu harus kuat. Kita akan berusaha." ucap Elang berusahalah untuk menenangkan hati Halilintar. Padahal dirinya sendiri ikut terkejut dan hampir syok mendengar jika keadaan adiknya Kristus dan perlu donor darah dan tidak tersedia stok darah di rumah sakit ini. Tetapi demi agar Halilintar bisa kuat, Elang pun harus berpura-pura untuk kuat.Walau sebenarnya
Read more
PREV
1
...
282930313233
DMCA.com Protection Status