Semua Bab Istri yang kau khianati : Bab 21 - Bab 30
44 Bab
Bab 21. Mencoba merebut perhatian Rendra kembali
"Rendra aku ingin bicara sama kamu!" ucap Bianca. Setelah dari rumah utama, dan kembali ke apartemen. Bianca memutuskan ingin membicarakan kembali tentang warisan yang diberikan mendiang Ibu Rendra pada Keyla. Jujur saja Bianca juga ingin mendapatkan warisan tersebut. Meskipun, dirinya yang bukan melahirkan Keyla. Tapi Bianca lah yang akan menjadi ibunya. "Ada apa." Bianca menarik tangan Rendra untuk masuk ke dalam kamar mereka. Bianca tidak ingin jika pembantu di apartemen mereka mendengarkan pembicaraan. "Aku mau kamu, menyerahkan harta warisan yang 10% Naira untuk aku." Rendra mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu katakan Bianca?" "Iya Rendra, kamu tahu kan. Kamu dan Naira itu masih menikah siri, jadi aku mau. Dalam surat akta kelahiran itu atas namaku sebagai ibu Keyla. Aku juga menginginkan warisan yang dimiliki Naira untuk aku. Lagian kalian kan tidak menikah resmi secara negara." "Aku tidak bisa melakukan hal itu, warisan 10% itu milik Naira bagaimanapun, kamu tidak ada
Baca selengkapnya
Bab 22. Naira yang tak kunjung bangun
Semenjak Naira koma, Bianca selalu menunjukkan perhatiannya sebagai seorang istri yang penurut. Bahkan Bianca mengurus Keyla dengan baik demi harta warisan yang akan diwariskan Keyla nanti dengan harapan dia juga akan mendapatkannya. Bianca juga bekerjasama dengan orang yang ada di rumah sakit merawat Naira saat ini, untuk memastikan jika Naira tidak bangun-bangun untuk selamanya. Bianca juga akan membuat Rendra maupun Keyla melupakan jika ada Naira di dunia ini bahkan Bianca melarang Bi Nimah untuk memberitahu Keyla tentang siapa ibu yang sudah melahirkannya. "Rendra mulai sekarang, aku ingin manggil kamu dengan sebutan Mas, atau Ayah. Soalnya aku nggak mungkin manggil kamu dengan sebutan nama terus, Keyla sudah mulai mau bicara. Nanti dia manggil kamu dengan sebutan Rendra juga." "Kamu benar, terserah kamu manggil aku Mas ataupun Ayah aku senang saja.." Rendra tidak memaksa untuk dipanggil Mas atau Ayah oleh Bianca. Untuk anaknya wajib memanggil dirinya ayah. "Baiklah Mas, bagaim
Baca selengkapnya
Bab 23. Naira akhirnya bangun
Siang ini Rendra memutuskan untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaan Naira, kesempatan ini dia gunakan ketika Bianca pergi ke Singapura untuk jalan-jalan. Karena jika Bianca tahu dirinya pergi ke rumah sakit melihat keadaan Naira, maka Bianca akan marah-marah. Dan yang berkata hal yang tidak tidak. "Selamat siang suster, Saya ingin melihat keadaan istri saya," ucap Rendra pada suster yang merawat Naira. "Selamat siang juga, Pak. Silahkan." Pada saat Rendra membuka pintu ruangan Naira dirawat. Rendra dibuat heran ketika melihat seorang pria yang memeriksa keadaan Naira. Memang hal biasa yang dilakukan dokter untuk memeriksa keadaan pasiennya. Namun perilaku dokter yang melihat kondisi Naira tampak berbeda. Membuat Rendra tidak menyukainya. "Pak, perkenalkan dia adalah dokter baru yang akan merawat istri anda selama beberapa bulan ke depan. Namanya dokter Arga." Suster memperkenalkan dokter Arga pada Rendra. "Dokter Arga, dokter spesialis bedah yang baru di rumah sakit ini."
Baca selengkapnya
Bab 24. Rencana Bianca yang ingin memberitahukan status Naira yang sebenarnya.
"Anak?" Dokter Arga heran. Namun beberapa detik dia mengerti jika penyebab Naira koma adalah pendarahan."Ibu Naira tenang dulu ya. Saya ingin mengecek keadaan Bu Naira terlebih dahulu."Nairs dia mengedipkan matanya memberikan tanda setuju. Lalu kemudian dokter Arga mulai mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang dirasakan Naira saat ini. "Boleh saya mengajukan pertanyaan?""Boleh…" balas Naira pelan."Apa yang Bu Naira rasakan saat ini?"Naira menggelengkan kepalanya, bahwa dia tidak merasakan apapun.Lalu dokter Arga pun mengajukan pertanyaan lainnya. Sampai pada akhirnya dokter Arga memastikan bahwa kondisi Naira baik-baik saja."Alhamdulillah keadaan Bu Naira Normal dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.""Dokter bagaimana dengan keadaan anak saya. Dan di mana semua keluarga saya, Kenapa mereka tidak ada satupun menemani saya di sini?"Dokter Arga yang mendapat pertanyaan seperti itu tentu saja bingung, dokter Arga hanyalah dokter baru yang merawat Naira. Dia tidak me
Baca selengkapnya
Bab 25. Ceraikan Naira
Rendra dan Naira saat ini sedang menuju perjalanan pulang ke apartemen. Sungguh Naira tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya. "Key, kamu pasti sudah besar, ibu udah gak sabar ingin ketemu sama kamu, Nak," batin Naira. Ia tidak berhenti tersenyum selama perjalanan menuju pulang ke apartemen. Tanpa mereka ketahui, bahwa saat ini Bianca sudah ada di rumah sakit dan ketika mengetahui jadwal kepulangan Naira, Bianca mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk langsung datang ke apartemen di mana Naira tinggal sebelumnya saat hamil Keyla. "Mas," "Hm." "Aku mau tanya sesuatu boleh?" "Silahkan." "Bagaimana dengan hubungan pernikahan kita selanjutnya. Bukannya Mas ingin menceriakan, Nai?" "Kita bahas ini nanti di apartemen," balas Rendra singkat. Rendra sendiri masih memikirkan apa keputusan apa harus di ambilnya. Dia masih membutuhkan Naira untuk melahirkan keturunannya. Tapi rencana ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Bianca. Hingga tidak lama kemudian mereka sampai di
Baca selengkapnya
Bab 26. Kekecewaan Naira.
Naira tidak bisa berkata-kata lagi dengan situasi yang sama sekali tidak pernah dirinya duga. Dulu ia sangat tidak menyukai wanita yang menjadi istri kedua atau wanita simpan. Tapi kenyataannya sekarang. Tanpa dirinya sadar dia telah menjadi wanita simpanan. "Ceraikan Naira sekarang juga. Aku tidak mau tahu," kata Bianca dengan suara lantang. "Mas, aku minta penjelasan sekarang juga. Aku mohon," pinta Naira. Kondisi di dalam apartemen yang menjadi tempat tinggal Naira itu masih panas. "Untuk apa kamu meminta penjelasan dari Mas Rendra. Sudah jelas-jelas bahwa kamu itu pelakor," seru Bianca. "Jika memang itu benar, aku mau Kita pisah. Aku nggak mau jadi madu rumah tangga orang. Aku mau kita cerai sekarang juga. Ucapkan talak untukku sekarang," pinta Naira sambil menatap wajah suaminya dengan serius. "Tidak!" balas Rendra tegas. "MAS!" teriak Bianca dengan suara lantang. "Aku tidak akan menceraikan Naira sebelum aku mendapatkan seorang anak laki-laki," putus Rendra tegas. "Aku
Baca selengkapnya
Bab 27. Pembantu
"Sekarang apa keputusanmu?" tanya Rendra pada istri keduanya Naira. "Mas, pokoknya aku nggak setuju. Kalau kamu tetap mempertahankan Naira, aku akan pergi bersama dengan Keyla. Silahkan, jika kamu ingin bersama dengan Naira dan anak kalian nanti." Naira bingung dengan keadaannya saat ini. Jika Ia tetap mempertahankan pernikahannya dengan Rendra. Maka selamanya dia tidak akan pernah bertemu dengan anak pertamanya Keyla. Anaknya akan dibawa jauh oleh Bianca. Istri pertama suaminya. Tapi jika dia memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Maka keadaannya tetap sama, dia akan dijauhkan dengan anaknya oleh suaminya. Pilihan yang sangat sulit membuat Naira tidak tahu harus bagaimana. "Ya Allah, keputusan apa yang harus aku ambil. Aku tidak ingin menyakiti siapapun termasuk istri pertama Mas Rendra. Tapi jika aku memilih bertahan aku tidak akan pernah bisa melihat anakku," batin Naira. "Jangan dengarkan Bianca. Aku berjanji jika kamu mau bertahan dan memberikan aku anak laki-laki. Maka a
Baca selengkapnya
Bab 28. Janji yang di ingakari
Hari sudah malam semua orang kini sudah siap akan menjemput alam mimpinya. Tapi berbeda dengan Rendra yang sama sekali tidak mengantuk. Pikirannya saat ini tertuju pada istri keduanya. Dia belum mendapat kabar jika istrinya sudah pulang atau belum ke apartemennya. Untuk itu ia akan turun ke lantai di mana Naira berada. "Mas, kamu mau ke mana?" tanya Bianca ketika melihat Rendra yang sudah siap pergi ke luar. "Aku mau ke unit apartemen Naira, aku ingin memastikan apakah dia sudah pulang apa belum," balas Rendra dengan jujur. Dia tidak pernah menyembunyikan apapun dari Bianca. "Apa! Mau ke unit apartemen Naira. Aku gak salah denger?" Bianca tidak suka mendengar Rendra akan pergi menemui Naira. Padahal baru satu hari Naira bangun dari koma tapi sudah berhasil membuat dirinya naik darah. "Kamu gak salah denger, memangnya kenapa?" tanya Rendra balik. Menurutnya, apa yang dilakukannya saat ini tidak salah. "Mas, kamu jangan egois seperti ini. Sebelumnya kita sudah membuat kesepakatan,
Baca selengkapnya
Bab 29. Pergi ke kampung
"Aku harus ke apartemen Bianca." Naira kembali diingatkan tentang statusnya saat ini sebagai madu oleh suaminya dan setelah kejadian kemarin. Dia sudah mengambil keputusan jika dia lebih memilih untuk bercerai dan kembali ke rumah orangtuanya di desa. "Mas, aku ingin memberitahukan soal keputusanku," kata Naira. "Nanti saja. Hari ini aku ada urusan penting," balas Rendra. "Tapi, Mas…" "Jangan lakukan hal seperti yang kemarin. Beruntung kamu tidak sakit sekarang." "Aku tetap ada keputusanku, aku ingin kita berpisah. Aku tidak ingin menyakiti Mbak Bianca." "Aku akan memberikan waktu selama satu minggu. Aku harap kamu berubah pikiran." Naira tersenyum getir dengan ucapan suaminya, alasan apa yang membuat dirinya harus berubah pikiran. Dirinya sudah pasrah dengan keadaannya sekarang. Anak yang ia perjuangkan hidup dan mati. Tidak mengenalinya sebagai ibu kandungnya karena dia koma. Bukan hanya itu, dia juga mengetahui fakta bahwa dia bukanlah istri pertama melainkan istri kedua.
Baca selengkapnya
Bab 30. Orang tua Naira meninggal
Hari ini, Rendra memutuskan pulang lebih cepat dari hari-hari sebelumnya. Mungkin setelah kejadian di mana dia kembali dari apartemen istri keduanya, entah kenapa Rendra merasakan perasaan yang berbeda. Rasanya ada sesuatu yang membuat dirinya kembali meneguk madu bersama dengan istri keduanya. Namun sepertinya, saat Rendra sampai di apartemen Naira dia tidak menemukan istri keduanya itu. "Di mana Naira? Apakah dia menemui Keyla?" tanya Rendra. "Aku akan bertanya pada Bi Nimah, bukankah aku tadi menyuruhnya untuk datang ke sini. Pasti Bi Nn Nimah tahu di mana dia berada." Rendra kembali meninggalkan apartemen Naira memutuskan untuk pulang ke apartemennya bersama dengan Bianca. "Tuan udah pulang?" tanya Bi Nimah. "Bibi tahu di mana Naira?" Tanya Rendra langsung to the point. Bi Nimah yang langsung mendapat pertanyaan dari Rendra pun bingung. Jika dia mengatakan yang sejujurnya atau tidak perihal Naira yang pulang kampung. "Bibi jawab pertanyaan saya. Apakah Bibi tahu kemana Nair
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status