All Chapters of Istri yang kau khianati : Chapter 31 - Chapter 40
44 Chapters
Bab 31. Sebatang kara
Naira berjalan ke pemakaman kedua orang tuanya dengan langkah gontai lemas. Di area pemakaman umum itu. Naira mencari nama makam ke dua orang tuanya. Dan setelah menemukannya Naira langsung berjongkok dan mengusap nisan dengan tulisan nama ayah dan ibunya. "Ibu… Bapak…" air mata Naira secara perlahan kembali membasahi pipinya. "Kenapa kalian ninggalin, aku." "Sekarang aku sama siapa? Kalian pergi, anak yang aku lahirkan beberapa tahun yang lalu tidak tahu jika aku adalah ibunya. Anakku dia menganggap orang lain sebagai ibunya. Hatiku rasanya sangat sakit sekali." "Dan suamiku, dia ternyata sudah punya istri sebelum menikah denganku. "Aku bingung harus gimana, bertahan atau menyerah." "Ibu Bapak, andaikan kalian masih hidup. Aku yakin aku bisa kuat menjalani hidup dan berusaha menerima kenyataan ini. Tapi, kenapa kalian pergi. Kini aku tidak punya tempat lagi bersandar, siapa yang akan menjadi penghibur hati ini." Naira menangis tersedu-sedu. Angin mulai berhembus terasa dingin
Read more
Bab 32. Tekanan Rendra
Naira begitu merindukan Keyla rasanya dia ingin pergi ke Jakarta untuk menemui anak perempuannya itu. Namun, jangankan untuk pergi ke Jakarta. Uang untuk kehidupannya sehari-hari saja Naira tidak cukup. Dia harus mencari pekerjaan serabutan, hidupnya benar-benar susah. Sebenarnya Naira ingin menjual tanah mendiang ibunya untuk di jadikanya modal usaha. Namun semua itu tidak mudah. Menjual tanah bukan seperti menjual makanan yang ditawarkan bisa langsung dibeli dan dapat uang saat itu. "Naira!" panggil Bi Sari. Wanita yang menjodohkan Naira dengan Rendra. "Iya Bi," sahut Naira. Naira yang mau berangkat ke kebun harus terhenti karena berpapasan dengan Bi sari di jalan. "Bibi dengar, katanya kamu sudah cerai ya sama laki-laki kaya itu?" tanya Bi sari dengan raut wajah penasarannya. "Iya, Bi," balas Naira dengan nada tidak yakin. "Udah berapa lama kamu cerai?" tanyanya lagi. Naira yang mendengar pertanyaan Bi Sari seketika perasaannya tiba-tiba saja tidak enak. "Baru, Bi. Memangnya
Read more
Bab 33. Memutuskan untuk kembali bersama
Naira tertawa hambar dengan jawaban suaminya, gara-gara dia tidak mau menuruti keinginannya untuk tetap menjadi istri keduanya. Rendra menghukum dirinya seberat ini, ibu manapun di dunia ini tidak akan pernah ada yang mau dipisahkan dengan anaknya. Lalu jika seperti ini apakah dia masih bisa dengan pendiriannya, meminta cerai kepada suaminya. Apakah dia rela dibenci seumur hidupnya oleh anak kandungnya sendiri. Berpisah dengan jarak yang jauh saja sudah menyiksa batinnya apalagi jika kenyataan itu terjadi. "Baiklah, aku akan kembali sama kamu. Tapi aku minta, Keyla sama aku," Rendra menyeringai senang mendengar perkataan Naira yang mau kembali dengan dirinya. Entahlah setelah melakukan penyatuan waktu itu. Ada rasa yang tidak bisa dijelaskan. "Kalau begitu ayo kita pulang. Soal kebun orang tua kamu, aku akan memerintahkan seseorang untuk mengelolanya dan penghasilannya akan disetorkan sama kamu." "Tapi, Mas. Kamu harus janji sama aku. Jika kita sudah memiliki anak laki-laki aku in
Read more
Bab 34. Menjadi pengasuh anak sendiri
"Dengarkan aku Bianca, mulai sekarang Naira akan tinggal bersama dengan kita." "Tinggal bersama dengan kita? Kamu jangan bercanda. Kamu pikir aku mau tinggal sama dia?" tunjuk Bianca. "Gak Sudi!" ucap Bianca dengan ekspresi jijik. "Mas, tidak apa-apa. Aku juga tidak ingin tinggal di sini." Naira berusaha melerai perdebatan suaminya dengan istri pertamanya itu. "Tidak!" Rendra menolak keputusan istri keduanya itu. "Naira, kamu duduk di sini dulu. Aku dan Bianca akan bicara." Rendra menarik tangan Bianca dan mengajaknya untuk bicara berdua di kamar mereka. Di dalam kamar, Bianca menghempaskan tangannya dari cekalan Rendra suaminya. "Lepasin aku, Mas!" "Dengarkan aku dulu Bianca, kamu sudah setuju untuk aku menjemput Naira. Lalu sekarang kenapa kamu marah-marah?" "Memang awalnya aku setuju kamu menjemput Naira lagi. Tapi bukan berarti dia juga tinggal bersama aku. Bersama dengan kita, tugasnya itu hanya melahirkan anak laki-laki untukmu. Bukan menjadi istri sesungguhnya buat ka
Read more
Bab 35. Rencana Bianca
Naira mencoba menerima kehidupannya sebagai pengasuh anaknya sendiri, meskipun Rendra belum memberi tahu Keyla bahwa dia adalah Ibu kandungnya. Naira mencoba bersabar dan tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sudah akrab dan dekat. Mungkin karena ikatan ibu dan anak yang membuat keduanya hanya dalam hitungan Minggu keduanya sudah lengket. Seperti siang ini setelah sekolah Keyla tanpa ragu meminta makanan yang diinginkannya pada Naira. "Mba, aku mau makan." Keyla memegang perutnya yang berbunyi. "Keyla lapar?" tanya Naira lembut. "Iya, Keyla lapar. Mba bisa buatin aku chiken katsu gak? Key mau makan itu, minta sama Bunda. Bunda gak bisa masak." Naira tertawa pelan mendengar curhatan anaknya yang ingin makan chiken katsu akan tetapi Bianca tidak bisa membuatkannya. "Baiklah, Mba bakal buatin Key chiken katsu. Tapi Keyla ganti baju dulu ya." Naira mengelus pipi chubby Keyla lembut. "Oke!" Keyla dengan penuh semangat memanggil Bi Nimah untuk membantunya berganti pakaian. "Bibi, b
Read more
Bab 36. Melaporkan Naira ke kantor polisi
Rendra yang mendengar kabar dari Bianca jika Keyla keracunan makanan setelah makan masakan yang dibuat oleh Naira pun seketika membuatnya marah. Padahal awalnya hari ini akan menghabiskan waktunya bersama dengan Naira. Namun harus ia urungkan karena kejadian ini, ia harus pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Keyla. "Bagaimana keadaan Keyla sekarang?" tanya Rendra setelah sampai di rumah sakit. "Keyla masih di periksa oleh dokter," jawab Bianca dengan ekspresi wajah yang terlihat sedih. Rendra yang mendengar itu beberapa kali menghembuskan nafasnya kasar. Saat ini dirinya begitu khawatir dengan keadaan Keyla. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada putri tercintanya. "Bagaimana bisa ini terjadi? Tidak biasanya Keyla sampai keracunan makanan." Rendra tidak bisa langsung menyalahkan Naira atas apa yang terjadi pada Keyla saat ini. Meskipun saat ini ada amarah yang ia simpan. "Ini semua gara-gara Naira, gara-gara Keyla makan masakan Naira Keyla seperti ini." Bianc
Read more
Bab 37. Bianca tamat
***Selama di perjalanan menuju rumah sakit, Naira terus saja memohon pada Rendra agar dirinya tidak dilaporkan ke polisi."Mas… Tolong dengarkan aku, tolong jangan masukkan aku ke penjara.""Diam!" bentak Rendra. Saat ini emosinya benar-benar tidak bisa di kendalikan."Mas… aku mohon, aku berjanji, jika kamu tidak melaporkan aku ke polisi dan menjebloskan aku ke penjara. Aku akan melakukan apapun yang kamu minta. Asalkan kamu tidak menjauhkan aku dari Keyla."Rendra yang mendengar jika Naira akan melakukan apapun yang diperintahkannya seketika menghentikan mobilnya di tengah jalan.Lalu menatap istrinya yang berada di sampingnya dengan tatapan tajam."Memangnya apa yang bisa kamu lakukan untuk menebus semua kesalahan fatal mu itu!" "Mas, harus berapa kali aku katakan. Jika aku tidak meracuni Keyla!" jerit Naira."Tapi kenyataannya saat ini, Keyla berada di rumah sakit.""Mas…" "Aku tidak akan tertipu dengan wajah polosmu itu. Kamu harus merasakan dinginnya di penjara. Atas perbuat
Read more
Bab 38. Penyelidikan
Mendapat informasi jika Rendra dan polisi akan melakukan penyelidikan ke apartemennya. Bianca tidak mengatakan apapun pada Bi Nimah, dirinya langsung saja pulang ke apartemen untuk menyembunyikan barang bukti yang sudah di simpannya. Bianca tidak akan membiarkan polisi menemukan obat itu. Karena Bianca yakin meskipun dirinya menyembunyikan obat itu di kamar Naira. Tapi polisi bisa menyelidikinya lebih lanjut ketika menemukan sidik jarinya di botol tersebut. "Aku bisa saja menaruh botol racun itu di kamar Naira. Tapi bagaimana juga sidik jari yang ditemukan itu bukan sidik jari Naira melainkan diriku. Maka habislah riwayatku. Jika terlambat ke apartemen dan polisi sudah melakukan penyidikan. Mungkin jalan satu-satunya adalah aku membayar para polisi itu memasukkan semua bukti yang ada." "Non Bianca mau ke mana? Kenapa buru-buru sekali?" tanya Bi Nimah ketika melihat Bianca pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya. "Sebaiknya aku masuk ke dalam dan memberitahu non Keyla kalau I
Read more
Bab 38. Naira di bebaskan
Rendra dan Bianca keduanya sudah sampai di rumah sakit untuk melihat keadaan Keyla yang ternyata sudah sadar. "Bunda, Ayah!" panggil Keyla. Ia membuka tangannya lebar meminta untuk dipeluk. Tentu Renda yang melihat kode itu pun memeluk Keyla dengan erat. Dia begitu bahagia melihat anaknya baik-baik saja dan bisa tersenyum ceria. "Anak Ayah bagaimana kabarnya? Apakah ada yang sakit?" tanya Rendra dengan nada lembut. Tidur lupa ia sesekali mengecup harum rambut anaknya. "Aku baik, Ayah. Tapi Mbak Naira mana? Kenapa gak ada datang untuk jenguk Keyla?" tanya Keyla. Rendra yang mendengar pertanyaan anaknya tentang Naira seketika ia mengetatkan rahangnya. Kenapa Keyla harus bertanya tentang Naira. "Sayang, Mbak Naira lagi sibuk, gak bisa ke sini." "Yah, padahalkan Keyla mau bertemu dengan Mbak Naira. Keyla rindu, Keyla ingin makan merasakannya Mbak Naira." "Stop Keyla, mulai saat ini kamu tidak boleh makan makanan yang di buat oleh Mbak Naira. Kamu paham." "Tapi kenapa Ayah? Bukanka
Read more
Bab 39. Mengusir Naira
Sejak polisi membebaskan Naira. Sikap Rendra berubah menjadi lebih dingin dan tidak peduli pada Naira rasa kecewanya mengalahkan rasa cintanya pada Naira. Keyla adalah anak yang sudah lama dia nantikan, tapi dengan seenaknya. Naira mencoba membunuh anaknya. Rendra tidak terima akan hal itu. "Mas…" Panggil Naira. Ia ingin mencoba menjelaskan pada Rendra bahwa dirinya sama sekali tidak meracuni anaknya. Akan tetapi sangat sulit membuat Rendra percaya. Entah apa yang harus di lakukan Naira. Hingga tidak terasa akhirnya mereka sampai di apartemen mereka. Rendra langsung saja masuk ke dalam apartemen dan berjalan menuju kamar Naira. Tanpa mengatakan apapun, Rendra mengeluarkan seluruh barang-barang milik Naira dengan kasar. "Mas….," panggil Naira. Naira tidak tau kenapa semua barang-barangnya dikeluarkan oleh suaminya itu. "Mulai saat ini, kamu pergi dari apartemen ini!" usir Rendra. "Tapi, Mas. Aku ingin dekat dengan Keyla." Naira menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau keluar dari
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status