Semua Bab Sepanas Belaian Chef Jonathan : Bab 171 - Bab 180
342 Bab
171. Minum di Mana, Mabok di Mana!
"Gimana?" tanya Kaluna untuk kedua kalinya karena tidak yakin dengan perkataan Gendis barusan. Apakah kupingnya tidak salah dengar? Gendis minta menjadi istri kedua! Memang Jonathan raja minyak? Sinting! Bertanduk Kaluna yang ada kalau seandainya Jonathan menikahi dua orang wanita! Sinting!"Izinkan Jonathan untuk nikahin aku juga," usul Gendis, "kalau kaya gitu kan win-win solution, aku bisa selamat karena status aku terselamatkan dan kamu bisa tetap menikah dengan Jonathan.""Ndis! Kalau goblok, bodoh dan sinting itu jangan diborong semuanya! Pilih salah satu aja biar nggak bikin orang murka!" pekik Kaluna sambil memijat keningnya karena kaget dengan usul tidak masuk akal Gendis."Ini satu-satunya cara, kamu bisa bahagia dengan Jonathan dan status aku juga bisa terselamatkan," terang Gendis sambil melangkahkan kakinya mendekati Kaluna namun Kaluna mundur menjauhi Gendis."Astaga, Ndis ... kamu ngaco, udah ah ... aku nggak mau lanjutin obrolan ini! Ini obrolan ngaco dan bikin aku sa
Baca selengkapnya
172. Ancaman Gendis
"Lo ngapain di sini?" tanya Raka yang kaget melihat Gendis ada di parkiran restoran. Keadaan Gendis yang terlihat seperti anak hilang yang duduk di bawah pohon mangga membuat Raka mengingat sosok hantu yang suka berdiam di bawah pohon. "Gue cuman mau ngobrol sama lo, kan," ucap Gendis sambil menengadahkan wajahnya, matanya buram hingga ia tidak sadar kalau saat ini ia sedang berbicara dengan Raka bukan Kaluna lagi. "Ngobrol apaan? Kalau mau ngobrol sama gue, lo telepon dulu nanti kita ketemu di mana gitu, kalau lo ke sini tuh bakal bikin rusuh. Untung Jonathan lagi ada di Medan, kalau nggak bisa terjadi huru hara," ungkap Raka sambil menarik tangan Gendis agar wanita itu berdiri. "Lah, kamu bukan Kaluna?" tanya Gendis setelah ia berdiri dan melihat wajah Raka dengan lebih jelas lagi."Ehm ...." Raka memalingkan wajahnya saat menyadari kalau Gendis bau alkohol, bahkan Raka berani bersumpah kalau wanita itu sepertinya mandi menggunakan alkohol bukan air keran. Menyengat!"Apa? Kenapa
Baca selengkapnya
173. Wedding Planner
"Mbak ... mbak ... mbak.""Hah? Apa gimana?" tanya Kaluna kaget saat mendengar seseorang memanggil namanya. Kaluna mengerjapkan matanya agar bisa kembali fokus dengan apa yang saat ini ia kerjakan. "Mbak kayanya kecapean," ucap Gege sambil tersenyum. Kaluna hanya bisa tertawa kering mendengar ucapan Gege, "Iya, hari ini bener-bener hectic, maaf yah.""Nggak papa, aku paham kok dan lagi Mbak juga nggak dianterin sama calon suaminya, jadi aku paham banget Mbak pasti lelah," ungkap Gege sambil mendorong es teh yang ada di hadapan Kaluna agar wanita itu meminumnya dan mungkin bisa membantu Kaluna lebih tenang.Kaluna mengambil gelas dan meminum es teh manis miliknya dengan canggung. Seharian ini dirinya banyak melakukan berbagai macam pekerjaan dan juga mengalami peristiwa yang membuat dirinya kesal. Dia kembali mengingat saat ia meninggalkan Gendis dia berpapasan dengan Raka dan Raka memintanya untuk tidak mengindahkan Gendis. Kaluna yang juga sudah lelah berdebat kusir dengan Gendis m
Baca selengkapnya
174. Mengadu
"Terima kasih atas waktunya Ge, Kamis kita ketemu lagi buat bahas hal lainnya," ucap Jonathan sambil menyambut tangan Gege."Pokoknya semua akan saya buat sesempurna mungkin seperti keinginan Mbak Kaluna dan Pak Jonathan, semuanya akan saya booking sesuai dengan kemauan kalian berdua," ucap Gege yang merasa sangat bersyukur ternyata pertemuannya berjalan lancar setelah kedatangan Jonathan. Kaluna seolah mengeluarkan semua keinginan dan rencana pernikahan yang terpendam saat Jonathan datang. Gege sampai kewalahan menuliskan keinginan Kaluna yang sangat spesifik dan detail. "Saya harap saat kita ketemu lagi semuanya sudah beres di down payment dan untuk pembayarannya nanti saya langsung transfer ke rekening perusahaan Pak Gege," ucap Jonathan tenang."Baik, nanti saya berikan rinciannya melalui email." Gege berdiri dan membereskan semua barang-barang miliknya dan bersiap untuk pergi meninggalkan Jonathan dan Kaluna, "saya permisi dulu."Sepeninggalan Gege, Jonathan duduk kembali di sam
Baca selengkapnya
175. Kejadian Tidak Terduka
“Siapa yang nelpon?” tanya Jonathan sesaat ia menghentikan mobilnya di depan Kaluna yang menunggu di depan pintu restoran.“Ibu.”“Kenapa Ibu? Sakit atau kenapa?” tanya Jonathan.“Nggak dia cuman tanya aku di mana dan minta tolong jemput,” sahut Kaluna sambil menutup pintu mobilnya, “kamu keberatan jemput ibu nggak? Kalau keberatan nanti kamu turunin aku di jalan ….”“Nggak usah, aku jemput aja. Ya kali aku izini kamu naik angkutan umum padahal udah mau jam sembilan malem,” potong Jonathan sambil memindahkan gigi mobilnya lalu melaju membelah jalanan ibukota di malam hari.“Ibu di mana?” tanya Jonathan.“Kata ibu dia ada di Mall XXX sama temennya,” sahut Kaluna, “oh yah, Jo kamu kenal sama Gege di mana? Aku kaya familiar sama mukanya tapi lupa-lupa inget.”“Lah dia kan temennya Joya,” ucap Jonathan sambil melirik Kaluna.“Lah, dia temennya Joya? Joya yang pramugari kemarin yang nolongin kita?” tanya Kaluna yang langsung dijawab anggukan oleh Jonathan, “pantesan kaya yang familiar, tapi
Baca selengkapnya
176. Jantung Saya!
Brak!!!"Jonathan!" pekik Kaluna sambil menoleh dan mendapati wajah Jonathan yang pias, "kamu nabrak apa?" bisik Kaluna pelan.Jonathan hanya menggeleng, wajahnya pias bercampur bingung sambil menatap ke arah depan. Jantungnya berdebar tak karu-karuan karena merasa takut karena merasa sudah membunuh seseorang."Aku nabrak orang, Yang! Aku bun-bu-bunuh orang?" tanya Jonathan dengan suara tersedat karena pikirannya masih kalut dan bingung."Jangan ngaco kamu, Jo, belum tentu orangnya mati." Kaluna mencoba untuk menenangkan Jonathan walaupun perkataan itu lebih ia tunjukkan untuk dirinya sendiri karena jujur ia pun merasa takut bila Jonathan menghilangkan nyawa seseorang.Kedua tangan Jonathan menutup wajahnya sambil sesekali terdengar desahan napas keras berusaha untuk menenangkan diri, "Sumpah aku nggak sengaja," bisik Jonathan.Kaluna paham kalau Jonathan saat ini sedang panik dan keadaann ini juga karena dirinya yang keras kepala karena mengambil tempat minum padahal Jonathan sudah m
Baca selengkapnya
177. Kenangan Masa Lalu
Kaluna melihat Bapak-bapak tersebut dan Emma bergantian, "Ibu kenal Bapak-bapak jantung itu?" tanya Kaluna kaget sambil menunjuk Emma dan Bapak-bapak itu bergantian kemudian melihat Jonathan yang hanya bisa mengangkat kedua bahunya.Seolah tidak mendengar perkataan Kaluna, Emma berjalan mendekat ke arah Bapak-bapak yang saat ini masih menatapnya dengan tatapan rindu dan menyentuh dadanya, "Kamu masih ada, Mas?""Mas?" tanya Kaluna kaget saat mendengar nama panggilan yang disematkan Emma untuk Bapak-bapak berpenyakit jantung yang Jonathan tabrak. "Emma, kamu sehat?" tanya Bapak-bapak itu sambil menepuk punggung tangan Jonathan yang sedang memegang gagang pendorong kurai roda, "majuan Nak, Bapak mau ngedeketin Emma, ayo ... jantung Bapak sakit ini," ucap Bapak-bapak itu sambil menoleh sekilas ke arah Jonathan.Jonathan memutar bola matanya kesal, andai tidak ada tata krama dan sopan santun yang ia pelajari dari kecil hingga saat ini yang menyatakan memukul orang yang lebih tua itu tida
Baca selengkapnya
178. Sebuah Fenemona Langka
"Iya ... nanti aja ketemu di toko aku, iya ... ati-ati, Mas," ucap Emma dengan suara malu-malu.Kaluna yang baru saja melangkahkan kakinya setelah pulang dari restoran Moon langsung terdiam karena melihat tingkah pola Emma yang centil. Kesambet apa Ibunya!"Ibu?" tanya Kaluna ragu-ragu karena dia takut kalau yang ia panggil itu bukan Emma sesungguhnya tapi, mungkin saja mahluk halus yang menyerupai Emma. Ibunya tidak pernah sekecentilan ini!"Ibu lagi teleponin siapa?" tanya Kaluna lagi."Om Wisnu nanya katanya kapan mau temanin dia beli obat," ucap Emma malu-malu, "kan dia abis ditabrak sama Jonathan dan dia bilang terima kasih sudah membenarkan motornya.""Bu, kejadian tabrakan itu udah seminggu yang lalu. Kaluna yakin Om Wisnu udah sehat dan ngapain dia minta anterin beli obat ke Ibu? Emang dia nggak punya keluarga yang bisa dimintai tolong?" tanya Kaluna penuh tanda tanya. Mau apa Wisnu ini? Jangan bilang kalau dia mau merayu Emma, kalau mau merayu Kaluna tidak keberatan tapi, ada
Baca selengkapnya
179. Dress Idaman
"Aneh nggak?" tanya Kaluna sambil memutar tubuhya dan membenarkan bagian bawah dressnya.Jonathan berjuang untuk menahan untuk menguap karena sudah hampir dua jam ia duduk di sana dan melihat Kaluna keluar masuk ruang ganti hanya untuk menentukan baju potongan baju pernikahan apa yang cocok dengan badannya. Iya, belum final tapi, baru bentuk yang paling bagus dengan bentuk badannya! Bisa Anda bayangkan betapa ngantuknya Jonathan saat ini. Lelah."Jo," rengek Kaluna sambil memutar tubuhnya kembali dan menatap pantulan di cermin. "Bagus, Yang kamu mau pakai baju bentuk apa pun juga bagus, mau potongan apa pun juga bagus," ucap Jonathan sambil meminum air putih sebanyak mungkin agar ia bisa terjaga."Yang ini emang bagus? Bokong aku kelihatannya ....""Sempurna, sesempurna baju itu kamu tangalkan," lanjut Jonathan yang langsung mendapatkan lirikkan maut dari Kaluna melalui cermin dan terdengar suara kikikkan salah satu pegawai butik yang berdiri di pojokan."Jo, aku serius, aku nggak ma
Baca selengkapnya
180. Membayar Sebuah Janji
"Kenapa ada apa?" tanya Kaluna sambil berjalan ke arah pintu namun langkahnya terhenti saat Yesi tiba-tiba muncul di pintu."Kenapa? Jonathan kenapa?" tanya Kaluna panik."Aku jatuh, Yang ... aku jalan nggak liat jalan jadi kesandung karpet," ucap Jonathan dengan suara lantang berharap Kaluna bisa mendengarkan suaranya dari balik pintu."Kok bisa?" tanya Kaluna sambil melangkah mendekati pintu namun, Yesi menahannya, "awas Mbak Yesi saya mau lihat calon suami saya, dia kenapa?""Nggak kenapa-kenapa, Mas Jonathan nggak kenapa-kenapa, dia cuman kesandung karpet jadi jatuh." Yesi tetap menghalangi Kaluna."Ini kenapa dihalangin, awas ... aku mau lihat Jonathan," usir Kaluna kesal sambil mendorong-dorong badan Yesi namun, wanita itu tidak bergeming sama sekali."Maaf, Mbak ... tapi, nggak bagus kalau calon mempelai pria lihat calon mempelai wanita pakai gaun yang bakal dipakai karena saya yakin seratus persen Mbak bakal pilih gaun ini bukan hanya menjadikan gaun ini contoh referensi gaun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
35
DMCA.com Protection Status