Semua Bab Menantu Hina Yang Dihormati: Bab 51 - Bab 60
188 Bab
BAB 51
"Semakin hari cara bicaramu semakin tak berpendidikan! Menyesal aku mengizinkanmu tinggal di sini!" kesal Nyonya Thomson. "Kau pergilah, tak usah dengarkan ucapannya," sambung Nyonya Thomson. "Tunggu! Kau belum menjawab pertanyaanku, siapa anak ini? Apakah benar anak ini adalah anakmu sebelum menikahi Kenny?!" tanya Julie sambil membentak. Austin mengembuskan napas kasar, ia ingin menjawab pertanyaan Julie, tapi sudah dijawab lebih dulu oleh Nyonya Thomson. "Apakah kau bodoh? Apakah kau tak mengenali siapa anak kecil ini? Sangat jelas sekali kalau dia adalah Aurel anak Lea, kenapa kau masih bertanya?" balas Nyonya Thomson. Julie memfokuskan pandangannya, menatap lekat wajah mungil Aurel yang ada di gendongan Austin. "Pantas saja aku merasa pernah melihatnya, tapi mengapa dia bersamamu dan memanggil Daddy? Apakah kau selingkuhan Lea dan ini anak kalian?" tuduh Julie. "Tak ada gunanya meneruskan pembicaraan denganmu, kau pergilah, jangan dengarkan perkataannya," balas Nyonya Thomson
Baca selengkapnya
BAB 52
"Jangan pernah kau sentuh dia!" bentak Austin. Austin mencengkeram lengan Wilson yang sedang menahan lengan Kenny. Kekuatannya keluar membuat lengan Wilson terbakar dan mengeluarkan darah, hingga Wilson memberontak lalu melepaskan lengan Kenny. Pandangan mengerikan itu disaksikan oleh Kenny, wajah takut memandang pria bermasker yang ada di sebelahnya. Kenny memundurkan langkah sambil menutup mulut dengan kedua tangannya. "S-siapa kau?!" tanya Wilson. Para pengawal yang ada di belakangnya maju hendak menolong Wilson, melihat pergerakan itu membuat Austin mengencangkan cenkeramannya hingga percikan api keluar di antara cengkeraman itu. "Jangan pernah berani melawanku atau kau akan binasa seperti keluargamu yang lain! Dan juga jangan pernah berani mendekati wanita itu lagi!" ancam Austin. Kenny merasa kasihan dengan Wilson yang sudah mengeluarkan begitu banyak darah dan keringat di dahinya. Hingga Kenny memberanikan diiri menyentuh lengan pria tak dikenal itu untuk menghentikan aks
Baca selengkapnya
BAB 53
"Aku mengajaknya ketaman yang indah, taman penuh bunga," timpal Austin menghentikan ucapan Aurel."Aku pikir ke mana," balas Lea.Kenny masuk ke dalam kamar tanpa mendengarkan celotehan mereka, hingga Austin merasa heran dengan keterdiaman Kenny. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya bahkan untuk menyapa pun tidak. Aurel dan Lea pulang ke rumah setelah lama mengobrol dengan Nyonya Thomson. Ada rasa enggan dalam diri Aurel saat meninggalkan Austin, terlihat kesedihan di wajah hingga Austin tak tega melihatnya dan langsung menggendongnya."Kenapa kau sedih seperti itu?" tanya Austin."Aku tak ingin berpisah denganmu, Dad," balas Aurel.Austin tersenyum, lalu mencium pipi gembUl gadis kecil yang ada di gendongannya. "Kita masih bisa bertemu kapan pun, kau bisa ke sini kapan pun kau inginkan," ucap Austin sambil menatap wajah Aurel."Sungguhkah, Dad? Aku boleh ke sini kapan pun aku mau?" tanya Aurel tak percaya."Tentu saja, Nenek buyut juga tak akan keberatan menerimamu di
Baca selengkapnya
BAB 54
"Kenapa kau melamun seperti itu? Apakah ada hal buruk yang terjadi?" tanya Austin saat melihat Kenny hanya terdiam di tempat tidurnya. "Bukan urusanmu," balas Kenny acuh. Senyum pahit terukir di wajah Austin saat mendapat jawaban dari Kenny, ia hanya mengkhawatirkan Kenny saja tak ada niat lain. Tapi Kenny rupanya masih tenggelam dalam pikirannya, ia masih membayangkan kejadian ngeri saat di restoran Madripoor city kemarin. Bayangan tangan yang mengeluarkan api terlukis jelas di memorinya seperti kaset film yang sedang berputar. Austin melangkahkan kaki menuju balkon, meninggalkan Kenny dengan segala pemikirannya. Tapi langkahnya terhenti saat Kenny membuka suara menanyakan hal yang membuatnya terkejut. "Apakah kau percaya jika ada manusia yang bisa mengeluarkan api dari tangannya?" tanya Kenny. Austin terdiam, terpaku tak menoleh ke arah istrinya. Ia mengumpulkan keberanian untuk menoleh meski ragu menatap wajah Kenny. Perlahan ia membuka suara menjawab pertanyaan Kenny. "M-mu
Baca selengkapnya
BAB 55.
"Berengsek! Rupanya mereka sudah mulai mengincar kediaman ini," kesal Austin."Siapa yang kau maksud?" tanya Nyonya Thomson dengan tubuh bergetar. Rasa takut mendominan di dalam diri, Nyonya Thomson terus merangkul lengan Austin dan menundukkan pandangannya. Para pengawal keluarga Thomson mendengar tembakan itu hingga mereka berlari menuju taman belakang. Dengan gerakan cepat Austin mengambil senapan api yang ada di tangan pengawal, dan mengarahkan tembakannya kepada dua pengawal Robert yang masih bersembunyi di balik pohon."Sialan! Pria itu tak menoleh sedikit pun, kalau begini bagaimana kit-" rutuk pengawal Robert.Dorr... Dorr...Dua tembakan tepat mengenai bagian dada pengawal itu, hingga mereka tumbang di tempat tanpa sempat membalas serangan itu. Kemampuan Austin dalam menggunakan senjata api sudah tak diragukan lagi. Ia selalu mendapatkan pelatihan dari guru terbaik yang diberikan oleh sang Kakek."Siapa mereka, Nak?" tanya Nyonya Thomson lagi tanpa melepaskan lengan Austin.
Baca selengkapnya
BAB 56
"Lea, bisakah kau datang ke rumah? Kita akan bicara pada Kakek mengenai keamanan untuk cabang RL di Madripoor.""Baiklah, aku akan segera ke sana, tapi apakah aku boleh mengajak Aurel? Ia sangat ingin bertemu dengan Austin," balas Lea di seberang telpon."Terserah kau saja asalkan anakmu tak mengganggu pekerjaan kita," balas Kenny.Kenny menelpon sambil terus berjalan menuju mobilnya, hingga Austin lebih dulu keluar agar tak ketahuan oleh Kenny jika ia mengikutinya. Kenny mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, meski pengawal Robert terus membuntutinya, tapi mereka tak melakukan hal yang dapat membahayakan Kenny."Beruntung mereka tak membahayakan Kenny, sepertinya mereka mencari pria yang sudah melukai Wilson," gumam Austin.Kenny dan Austin pulang dengan selamat, ia masuk melalui pintu belakang dan duduk dengan santai di ruang keluarga. Austin tersenyum melihat kedatangan Kenny, hingga Kenny merasakan keanehan dari senyum yang diberikan Austin."Kenapa kau tersenyum seperti itu?
Baca selengkapnya
BAB 57
"A-aku hanya memberinya saran biasa Kek. Dulu aku pernah ke negara itu, aku melihat peluang besar di bidang fashion," balas Austin. Austin tak menyangka jika Tuan Thomson akan menanyainya masalah pendirian cabang RL di Madripoor City. Ia berharap Tuan Thomson tak menanyakan hal lain lagi meyangkut usulnya itu karena ia tak ingin rahasia yang ia miliki diketahui oleh Tuan Thomson. "Ah sudahlah, Yang kau katakan itu memang benar. Selama ini belum ada perusahaan asing yang berani mendirikan perusahaan di negara itu. Kau ikutlah denganku, besok kita akan ke North City untuk menemui temanku, Clark," pinta Tuan Thomson. "Apakah Tuan Clark yang kau maksud bisa melawan kekuasaan keluarga Jacob, Kek?" tanya Austin penasaran. "Tentu saja, apakah kau tak tahu siapa Clark Arthur?" Austin menggelengkan kepala, ia memang tak tahu perkembangan negara luar. Ia hanya mengetahui perkembangan negaranya saja, juga perusahaan yang dikelola keluarga Jacob. "Clark Arthur adalah penguasa seluruh dunia,
Baca selengkapnya
BAB 58
"Bukan ... Ibuku Caroline, bukan Ava, dan aku bukan keluaga Jacob," balas Austin berbohong. Austin tak menyangka pria tua yang ada di hadapannya bisa menanyakan pertanyaan itu, jantungnya berdetak tak menentu, kedua tangan meremas menyalurkan kekhawatiran. Austin tak berbohong dengan nama ibunya, nama ibunya benar Caroline, tapi ia juga tak mengakui jika ia berasal dari keluarga Jacob. Mata menoleh, menatap Tuan Thomson yang juga sedang mengerenyitkan kening, merasa heran dengan pertanyaan sang sahabat. "Kenapa kau bisa menanyakan hal itu? Cucu menantuku bukan berasal dari keluarga Jacob," timpal Tuan Thomson. Tuan Arthur menggaruk tengkuknya merasa ada yang aneh dalam pandangan Austin. Ia terus menatap Austin dengan seksama dan ia sangat yakin karena wajah Austin mirip dengan putrinya. Terlebih lagi tanda api yang ada di balik telinga Austin, tanda yang hanya bisa dimiliki keturunan Arthur. "Mungkin aku salah orang," balas Tuan Arthur. Austin bernapas lega saat Tuan Arthur tak
Baca selengkapnya
BAB 59
"Sudahlah tak usah dibahas, apakah kau akan bermalam di sini? Aku masih merindukan masa pertemanan kita," tanya Tuan Arthur tanpa menjawab pertanyaan Tuan Thomson. "Tidak, aku harus pulang. Kasihan istriku di rumah, lagi pula masih ada pekerjaan di kantor. Kenny juga ingin mendirikan cabang di Madripoor City, aku harap kau berkenan untuk membatuku," balas Tuan Thomson. Austin terekejut saat tahu Kenny juga akan mengembangkan Thomson Company di Madripoor city. Selama ini Austin dan Kenny tak pernah terlibat pembicaraan mendalam seperti membahas keseharian mereka, apalagi soal perusahaan. "Kenapa kau terkejut seperti itu? Apakah kau tak tahu jika Thomson Company akan melebarkan sayap ke Madripoor city?" tanya Tuan Arthur penasaran. "Tidak Tuan, selama ini Kenny tak menceritakan prihal perusahaan kepadaku. Mungkin ia merasa aku tak perlu tahu karena aku tak mungkin bisa membantunya," balas Austin. Sedikit kesedihan terbesit di dalam hati saat ia tak mengetahui apapun tentang istriny
Baca selengkapnya
BAB 60
"Proyek pembangunan hotel di kota Sanla mengalami kekacauan Kek. Material bangunan yang harusnya sudah tiba hilang di jalan. Pembangunan tertunda, bahkan yang membuat parah, para pekerja di sana mengundurkan diri tanpa alasan. Sedangkan klien kita mengharuskan pembangunan itu selesai tiga bulan lagi. Jika seperti ini bagaimana aku harus menghadapi klien dan mencari pekerja baru dalam waktu dekat?" balas Kenny berusaha tegar. Austin melihat kesedihan itu, ia ingin menenangkan Kenny tapi tak ada keberanian dalam diri. Tangan sudah menggantung di udara untuk mengelus rambut sanag istri, tapi tangan itu terkepal, lalu luruh ke bawah. "Apakah kau sudah tau siapa dalangnya?" tanya Tuan Thomson. Kenny menggelengkan kepala. "Aku tak tahu Kek. Rombongan pembawa material semua hilang, tak ada yang bisa dihubungi." Kebingungan hinggap di hati Tuan Thomson, hotel yang sedang dibangun adalah hotel kelas atas. Klien yang bekerja sama dengannya pun adalah orang yang memiliki kekuasaan sama seper
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
19
DMCA.com Protection Status