All Chapters of Sang Putri Naga: Chapter 41 - Chapter 50
84 Chapters
Holy Magic
Suara ghaib terdengar menggema di hutan, hingga akhirnya asap hitam itu menghilang beserta suaranya. Galen berjalan mendekati Evan yang terikat di pohon dalam keadaan tidak sadarkan diri kemudain melepas ikatan itu, "Estevan, kau bisa mendengarku? Hei! Sadarlah" ucap Galen sedikit menyerukan suaranya. "Ayah, ini-"Galen menoleh ke arah Percy menunjuk, pergelangan Evan yang memiliki tanda aneh berbentuk matahari yang tertutup, gerhana. "I-ini, kutukan"Sedang di sisi lain hutan itu,"Ini benar jalannya bukan ya?" Isandra menoleh ke kanan ke kiri seraya kudanya berjalan pelan, ia tidak tahu apakah ini adalah jalan yang benar. Ia hanya mengikuti instingnya yang kadang tidak bisa dipercaya, berharap semoga ia tidak tersesat."Hah dasar bodoh" ucap Azel yang masih mengawasi dari atas. "Hm kenapa aku merasakan dua mana yang besar?" ucap Azel mencoba menajamkan inderanya.BOOMMMSuara ledakan dari arah samp
Read more
Visit
Isandra pun sontak terperangah, "Aku? Sihir suci?" ucapnya seraya menunjuk diri sendiri dan hanya dibalas dengan anggukkan dari ayah dan kakaknya.GrepIsandra hampir terhuyung jatuh saat Evan tiba-tiba memeluknya, "Maafkan kakak yang sudah membuatmu berada dalam bahaya" ucap Evan dengan suara bergetar.Ekspresi Isandra melunak, tangannya terangkat mengelus punggung tegap Evan. "Yang penting kakak sekarang sudah baik-baik saja" ucapnya lembut."Tapi bukankah ada yang aneh?" Perhatian mereka kini terpusat pada Percy, "Maksudmu?" tanya Evan seraya perlahan melepas pelukannya."Ayah, bukankah butuh waktu lama untuk memulihkan sihir suci yang digunakan dalam jumlah besar?" tanya Percy pada Galen.Galen nampak berpikir, ucapan puteranya tidak salah. Bahkan isterinya dulu tidak sadarkan diri hingga satu minggu setelah tanpa sadar menggunakan sihir suci. Tapi Isandra sadar hanya dalam satu malam?"Percy benar, tapi ap
Read more
Attacked
Ruang besar dengan berbagai perabotan mewah di dalamnya, rak buku, bola dunia, lukisan, sofa bahkan armor dan perlengkapan senjata. Seorang pria bersurai putih nampak tengah fokusdengan sebuah buku tebal di atas mejanya. "Hah lama sekali mencari, tapi tidak ada yang cocok" ucapnya seraya melepas kacamata yang sedari tadi bertengger di hidung mancungnya.Ia bersandar di meja kerja kaisar itu, pandangannya menatap ke arah langit-langit ruangan seraya menghela nafasnya panjang. "Kira-kira jika kau masih disini, yang mana yang akan kau pilih?" gumamnya.Pandangannya beralih ke sebuah pedang yang terletak dalam kotak kaca di samping lemari buku. Di antaranya semua barang disini, hanya pedang itu yang bukan miliknya. Ya, itu adalah milik mendiang istri Galen, Lucy.Tujuh belas tahun yang lalu,Dap dap dapSeorang pria dengan tubuh tegapnya berjalan menelurusi koridor istana di gelap malam, ia baru saja selesai menidurkan kedua putrany
Read more
Lost
Sang empunya nama menoleh dengan cepat saat mendengar suara lembut itu, nampak Lucy berjalan pelan mendekatinha dengan Fenine yang memegangi tangannya.Dengan cepat Galen menghampirinya, "Lucy kenapa kau kemari? seharusnya kau di kasur saja" ucapnya khawatir.Pletak"Aduh" Galen mengaduh saat tangan lentik Lucy melayangkan jitakan maut di kepala putihnya."Kau ini bukannya senang, aku hanya ingin mengantarmu pergi. Dan sebaiknya kau kembali dalam keadaan utuh" ucapnya terdengar seperti ancaman. Namun itu hanya bentuk kekhawatirannya pada Galen.Galen pun tersenyum hangat, "Pasti" ucapnya seraya mengecup pelan bibir Lucy. "Aku akan segera kembali, dan melihat putri kita" lanjutnya kemudian berlutut mencium perut istrinya.Dan mereka pun berangkat ke wilayah perbatasan, memulai peperangan dengan kerajaan tetangga. Hinga satu bulan lebih kami berperang. Di hari terakhir setelah kami memenangkan peperangan itu. Kami menyand
Read more
Gown
"Hm masih belum ada nama yang- eh? Kenapa ada coretan disini?" ucapnya bingung kala melihat coretan aneh di buku kumpulan nama itu.Coretan itu berbentuk matahari kecil, dan menggunakan tinta emas. Ia ingat bahwa dulu istrinya suka sekali mencoret isi buku jika mendapati sesuatu yang menarik. Tapi Galen tidak ingat kalau Lucy pernah membaca buku kumpulan nama.Galen tersenyum manis, "Baiklah, kalau begitu aku pilih yang ini saja" Tok tok tokGalen yang baru saja selesai memilih nam untuk Isandra dan mulai fokus pada dokumen negara pun mendongak saat pintu rung kerjanya diketuk, "Masuk" ucapnya.CeklekPintu itu terbuka, senyum indah di wajah Galen pun merekah seraya gadis pirang keemasan kesayangannya memasukki rangan, Isandra."Selamat pagi ayah" sapa Isandra seraya berjalan masuk dengan kereta dorong berisikan teh dan camilan untuk ayahnya."Selamat pagi putriku" sahut Galen.CupGalen hanya
Read more
Spying
Para pekerja Baron pun mulai menunjukkan model-model gaun yang mereka bawa dan beberapa katalog yang ditunjukkan untuk Isandra.Kemudian mereka mulai memilih warna, bahan, sepatu dan aksesoris lainnya yang akan dipakai oleh Isandra di hari H nanti.Isandra juga meminta Marrie dan Felice untuk memilih salah satu gaun. Bahkan Sir Raiya pun ia minta untuk memilih, dan Isandra sangat memaksa. Kalau sudah begini, siapa yang bisa menolak?Hingga tak terasa waktu berjalan, hari pun sudah menjrlang sore. "Semuanya akan segera diproses dan akan dikirim ke istana tiga hari lagi Yang Mulia" ucap Baron."Baiklah, saya sangat menantikannya" ucap Isandra."Hahaha tentu saja, saya akan membuat semua pandangan hanya tertuju pada anda. Kalau begitu kami pamit undur diri" ucap Baron seraya membungkuk bersama para pekerjanya yang sudah selesai membereskan barang-barang mereka.Isandra tersenyum manis, "Baiklah, terima kasih banyak dan hat
Read more
Aquillio Castle
'Apalagi jika melihat Duke itu menatapnya, ugh ingin sekali kutusuk mata mesumnya itu dan kuinjak-injak sampai hancur' batin Azel mengingat Arsen yang seringkali menggoda Isandra.Tapi ya, mengingat kaisar dan para pangeran yang protektif terhadap Isandra, setidaknya Azel bisa tenang karena mereka cukup kuat untuk melindunginya. 'Tunggu, sebenarnya apa yang sedang kubicarakan? Hah berada di Eleino terlalu lama membuatku meracau tidak jelas'Azel pun kembali menatap ke dalam ruangan itu, mendapati Isandra sudah tidak berada di sana. Sepertinya dia sudah pergi, kira-kira kemana perginya? 'Apa kucari saja ya? Ah tidak-tidak, untuk apa aku mencari gadis itu? Palingan dia ke taman menikmati teh bersama dayang-dayangnya, atau ke perpustakaan untuk mengembalikan setumpuk buku dan meminjam setumpuk buku lagi' batin Azel beranjak pergi dari balkon itu.Ya, Azel tahu semua kebiasaan Isandra di istana, seperti ke barak untuk mengganggu pangeran dan teman-te
Read more
Debutante
Tidak terasa, satu tahun sudah Isandra lewati di dunia ini. Ia mendapatkan banyak pengalaman baru, teman-teman baru, ilmu baru dan-hal yang paling ia syukuri-keluarga.Hari ini adalah hari penting, dimana Isandra telah menginjak usia 16 tahun, yang artinya ia telah memasukki masa dewasa. Dan akan melakukan debutantenya di kalangan bangsawan.Aula istana Eleino nampak didekor indah dengan bunga mawar merah muda dan pita emas di seluruh tiang dan sepanjang railing tangga aula.Meja-meja panjang dengan berbagai santapan lezat dan minuman yang disusun rapih oleh para pekerja istana, melengkapi kesan mewah ditambah karpet merah panjang yang terbentang dari tangga di luar aula hingga ke dalam.Sedangkan di sisi lain istana, di kamar yang kini tengah terlihat sibuk oleh para maid yang mendandani tokoh utama kita malam ini, Isandra."Yang Mulia, riasan anda belum selesai tapi anda sudah terlihat seperti dewi" puji Marrie yang tengah menata rambut
Read more
Magic Mirror
Pintu besar itu terbuka, menampilkan tangga memutar dimana para bangsawan baik dari kekaisaran Eleino maupun luar benua, hadir di aula istana.Mereka semua membungkuk hormat seraya keluarga Eleino menampilkan kehadiran mereka. "Salam kami kepada matahari dan para bintang Eleino""Silahkan angkat kepala kalian" ucap Galen.Mereka pun kompak menegapkan kembali punggung mereka, berjuta pujian dan kata penuh kagum mereka lontarkan kepada keluarga kekaisaran ini. Mereka memang tidak bisa dikalahkan kalau sudah mengenai visual."Seperti yang kalian ketahui, malam yang berbahagia ini, adalah malam dimana putriku, putri kekaisaran Eleino, Isandra, akan mengadakan debutantenya" ucap Galen sebagai sambutan."Untuk itu, aku sudah menyiapkan hadiah yang selama ini dinanti-nantikan oleh kita semua" ucap Galen kemudian menoleh ke arah Isandra. "Nah kemarilah, berlutut di depan ayah" ucap Galen.Isandra pun menurut, dan berlutut di depan ayahny
Read more
Escaped
Para tamu langsung berbisik, siapa gadis yang ada di pantulan cermin itu? "Ah saya akan menjelaskan cara kerja cermin ini! Ia memantulkan jiwa dari orang yang berdiri di hadapannya. Seperti kedua pangeran yang telah mencoba, muncul guardian mereka masing-masing" ucap pria itu.Isandra tertegun, itu artinya cermin ini memantulkan jiwa dari orang yang berdiri di hadapannya. Dan jiwa di tubuh ini bukanlah Isandra yang asli melainkan Fani."Dan seperti yang kalian lihat, jiwa tuan putri adalah seorang gadis lusuh yang bahkan fisikny tidak menyerupai tuan putri. Jadi siapakah sebenarnya tuan putri ini?" ucap pria itu dengan seringai liciknya.Ah Isandra sadar, ini semua jebakan. Siapapun yang membuat jebakan ini mengetahui bahwa Isandra bukanlah yang asli.Semua yang hadir disana langsung berbisik penuh cemoohan. Isandra penipu, tidak tahu malu, mempermainkan kekaisaran, memermalukan kaisar. Begitulah isi cibiran mereka.Isandra hany
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status