All Chapters of Sang Putri Naga: Chapter 51 - Chapter 60
84 Chapters
Saved
"Hmmm" lenguhan kecil terdengar seraya bulu mata keemasan lentik itu membuka menampilkan iris secerah langit biru. Isandra membuka matanya, melihat keadaan sekitarnya. Kamar yang sedikit lebih besar dari kamarnya di Eleino dulu, namun dengan kesan yang begitu gelap, serba hitam."Dimana ini?" tanyanya entah pada siapa. Seketika kilasan memori malam tadi kembali muncul di benaknya. Membuat Isandra langsung duduk dari baringnya, "Ruby-""Sudah bangun?"Isandra tetkejut bukan main saat tiba-tiba mendengar suara bariton dari arah pintu. Dengan cepat ia menoleh, nampak seorang pria yang bersandar di kusen pintu dengan pakaian kasual yang menampilkan belahan dadanya.Azel berjalan perlahan mendekati Isandra yang menatapnya horor, "Ja-jangan mendekat!" teriak Isandra menutupi tubuhnya dengan selimut.Sedang Azel hanya menghela nafasnya kemudian menatap malas Isandra seraya masih berjalan ke arah gadis cantik itu.Isandra menatap takut Raziel seraya menutupi tubuhnya dengan selimut."Apa beg
Read more
Adapt
Tangan Azel terangkat hendak menyentuh pintu brankasnya namun ia terhenti, keningnya mengerenyit semakin dalam kala tidak merasakan mantra pelindung yang dari dulu sudah dipasang disana.Booomm brakkZargan terperanjat kaget saat Azel langsung meledakkan pintu itu dan membuatnya hancur lebur. Dapat ia rasakan bahwa rajanya saat ini tengah marah besar.Azel berjalan cepat memasukki ruangan tempat ia menyimpan semua artefak sihir berharga miliknya. Dan di sudut manapun ia tidak menemukan cermin itu."Bajingan!" Zargan kembali terperanjat kaget saat Azel tiba-tiba memaki entah pada siapa."Zargan, kau ingat cermin yang aku ambil dari bangsa elf itu?" tanya Azel dengan nada dingin dan aura suram di sekelilingnya."Y-ya yang mulia, cermin yang bisa memantulkan jiwa orang yang berdiri di hadapannya" jawab Zargan gugup."Cermin itu dicuri"Zargan membelalak, "Apa? Bagaimana bisa?""Kan sudah kubilang, dinding pertahanan itu bisa dibobol kapan saja!" serunya marah. "Dan aku sudah tau siapa p
Read more
Story
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Azel sendiri yang membunuh keluarganya, orang tua dan kakak-kakaknya tanpa ampun. Tapi, hal itu tidak menjadikan ia sebagai raja yang lalai. Malah sebaliknya, dengan sihir yang ia miliki, ia mengembalikan tanah Erebos menjadi subur kembali bahkan berkali-kali lipat lebih subur dari sebelumnya. Ternak, tani, kebun hingga pertambangan melimpah ruah, menjadikan Erebos sebagai kerajaan kaya raya hasil perdagangan ke luar kerajaan.Namun terdapat satu aturan yang Azel tekankanpada rakyat Erebos, bahwa tidak seorang pun boleh keluar ataupun masuk wilayah kerajaan.'Kalau begitu aku adalah kriminal?' batin Isandra teringat bahwa ia bukanlah penduduk Erebos namun berani masuk ke wilayahnya. 'Tapi kan Yang Mulia sendiri yang membawaku, jadi bukan salahku' "Apa ada lagi yang ingin Fani ketahui?" tanya Letty ramah.Isandra menggeleng dengan senyumnya, "Tidak, terima kasih banyak ya sudah menceritakan semuanya" ucapnya. 'Sebaiknya aku kumpulkan informasi sediki
Read more
Invitation
'Eh? suara lelaki?' Isandra mendongak, seketika ia membeku di tempat saat bersitatap dengan iris semerah kelopak mawar itu. 'Sepertinya ini hari terakhirku di isekai' batin Isandra."Apa di Eleino kalian memiliki kebiasaan menatap wajah orang dengan ekspresi bodoh?" tanya Azel dengan nada ketusnya, walau tak dipungkiri ada sedikit rona merah di pipinya karena berada sedekat ini dengan Isandra."Eh? Ah m-maaf Yang Mulia saya hanya te-terpesona dengan wajah anda heheh" ucap Isandra menyengir kuda. 'Tidak, aku masih belum mau mati. Jadi lebih baik aku mulai menjilat'.Azel nampak termakan dengan ucapan manis Isandra, rona merah di wajahnya semakin menjadi karena pujian itu."S-sebaiknya kau mundur sekarang" ucapnya seraya mendorong pelan Isandra untuk mundur beberapa langkah.Isandra hanya menurut untuk mundur, namun satu hal menyita perhatiannya. Dan membuat Isandra kembali maju dengan cepat ke posisi awal. Azel pun membelalak kaget.Tap"Yang Mulia, apa anda demam?" tanya Isandra seraya
Read more
Dinner
Suasana ruang makan yang canggung, hanya suara dentingan piring dan alat makan yang mengisi udara.Isandra menatap pemuda tampan di depannya itu dengan tatapan resah. 'jujur awalnya aku memang kesal tapi ini kesempatan bagus bagiku untuk meminta maaf' Azel pun diam-diam mencuri pandang Isandra, 'Kapan aku harus meminta maaf? Apa sekarang saja ya?'"Yang mulia/Putri"Mereka saling menatap dalam keterkejutan saat tak sengaja saling memanggil bersamaan."Ah silahkan/Anda duluan"Lagi-lagi, menyebutkan kalimat bersamaan."Saya minta maaf!/M-maaf!"Krik krikNampak Zargan yang berdiri di sudut ruangan sudah menepuk keningnya sendiri, 'Susah susah~'Keesokkan harinya,Setelah acara makan malam yang berakhir canggung itu, Azel masih belum menyerah dan masih meminta saran dari Zargan untuk mendekati Isandra.Dan disinilah ia bersama Isandra, menelusuri labirin di taman istana utama Erebos."Eum yang mulia?""Apa?" sahut Azel yang berjalan di depan Isandra dengan ketusnya, walau lain di bibir
Read more
Engaged?
"Tidak perlu khawatir tuan putri, yang mulia akan kembali dengan selamat. Beliau adalah yang terkuat di seluruh kerajaan, bahkan mungkin seluruh dunia" ucap Zayn mencoba menenangkan.'Padahal aku tidak mengkhawatirkannya' batin Isandra datar. "Kalau begitu saya akan kembali ke kamar saya saja dokter" ucap Isandra tersenyum manis. 'Ya, jika aku ingin membantu aku tidak boleh menjadi beban dengan mengganggu di tengah-tengah. Sebaiknya aku menunggu Yang Mulia kembali saja' batin Isandra."Ah mari saya antar" ucap Zayn ramah.Isandra pun tidak memiliki alasan untuk menolak, "Terima kasih dokter"Mereka berjalan kembali menuju kamar Isandra tanpa berbicara apapun, hingga tidak tetasa mereka pun telah sampai di depan pintu kamar Isandra."Apakah ada yang tuan putri perlukan?" tanya Zayn.Isandra tersenyum kecil seraya menggeleng, "Tidak ada dokter, terima kasih sudah mengantar saya" ucap Isandra menunduk berterima kasih.Zayn pun membungkuk hormat, "Kalau begitu, saya izin undur diri. Sel
Read more
Lover?
"Hm jadi begitu" Isandra bergumam para dirinya sendiri. Hari sudah menjelang siang, dan Isandra tidak memiliki kegiatan apapun. Ia hanya membaca buku di kamarnya. "Sejarah Kerajaan Erebos"Ratusan tahun lalu,  sebuah suku berambut gelap yang hidup secara nomaden menemukan pulau yang berukuran tidak terlalu besar maupun kecil. Pulau itu hangus, seperti bekas ledakkan kekuatan besar atau semacamnya.Sang kepala suku, yang merupakan ahli sihir hebat pun menghidupkan kembali tanah hangus itu menjadi subur dengan sumber daya alam melimpah.Mereka pun mendirikan kerajaan, dan memberi nama untuk tanah yang awalnya tandus bagai dunia bawah itu, Erebos.Untuk menopang pemerintahannya, sang raja tentu tidak bisa memimpin sendirian dan memerlukan bantuan pada pejabat, atau dalam hal ini, bangsawan.Sang raja pun mengangkat para sahabatnya yang begitu setia untuk menjadi pilar penopang kerajaan dengan gelar 'Lord'. Dan nama para s
Read more
Pregnant?!
"Apa?!" seru Layla tanpa sadar saking terkejutnya.Azazel menaikkan sebelah alisnya dengan Isandra yang sudah tersenyum penuh kemenangan, "Ada apa? Kau tidak berpikir bahwa kita akan bertunangan atas nama cinta bukan?" tanya Azazel ketus seakan tidak suka.Seketika Layla membeku di tempat, "S-saya, tentu tidak, Yang Mulia" ucap Layla akhirnya dengan nada pasrah."Hmph, baguslah" ucap Azazel mendengus angkuh."Fufufu lagipula Yang Mulia tidak akan mau dengan gadis biasa seperti anda, Lady Nameer. Dari segi apapun juga saya menang dibandingkan anda" ucap Isandra meremehkan.Nampak genggaman tangan Layla pada alat makan itu mengeras hingga tangannya gemetar. Tentu hal ini disadari oleh keduanya.Mereka pun bernafas lega di dalam hati karena ini artinya rencana mereka untuk malam ini telah berhasil.'Astagaaa aku tau semua ini hanyalah sandiwara tapi tetap saja rasanya malu sekalii' batin Isandra seraya menyembunyikan wajah
Read more
Condition
"Aku! tidak! baik! baik! saja!"Letty hanya mampu menatap heran sekaligus khawatir putri yang ia layani itu. Pasalnya sejak kembali dari ruang makan, Isandra terus menggeram kesal dan berteriak tidak jelas.Dan jika ditanya apakah ia baik-baik saja, pasti dijawab dengan "Aku! tidak! baik! baik! saja" disebutkan kata demi kata."Tuan putri, apakah anda ingin mandi? Saya sudah menyiapkan-""Ya! mandikan saja raja sialanmu itu! Mandikan dengan air mendidih!" serunya kemudian kembali menenggelamkan wajah ke bantal.Letty menelan ludahnya kasar melihat reaksi Isandra, sebenarnya apa yang telah terjadi hingga membuat putri cantik ini begitu kesal?"Air mendidih tidak cukup untuk membunuhku"Suara baritone dari arah pintu itu membuat Isandra dan Letty seketika membeku di tempat. Isandra berbalik patah-patah dengan wajah horornya, "Y-yang mulia hehe? Ada perlu apa anda kemari?" tanya Isandra seolah masih merajuk.
Read more
Aleeyah Najma
FwooooshAngin malam bertiup menusuk kulit, mengayunkan surai hitam yang kini menutupi iris mawar pemiliknya. Azel, menatap wajah pulas Isandra lamat-lamat dengan ekspresi rumit. Sebuah rasa kembali hadir di dadanya, namun berbeda dengan biasanya.Kali ini bukan berdebar hebat membuat wajahnya memerah, namun sakit. Begitu sakit seperti diremas kuat dan dihancurkan berkeping-keping.Ia berjalan pelan memasukki kamar Isandra dan menutup pintu balkon itu dengan sihirnya. Membaringkan Isandra perlahan di kasur dan menarik selimut tebal itu hingga menutupi dadanya.Azel masih berdiri di samping ranjang, tatapan dan ekspresinya tak berubah sedikitpun. Tangannya terulur menggeser anak rambut yang menghalangi wajah Isandra namun tak mampu menutupi kecantikannya."Maafkan aku" ucap Azel dengan suara lirihnya. "Seandainya aku tidak menukar jiwamu, kau tidak akan menderita seperti ini"Raja muda itu menunduk mendekatkan
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status