All Chapters of Aku Istrimu Bukan Pembantumu! : Chapter 91 - Chapter 100
103 Chapters
Part 91, Mengungkapkan Perasaan
"Sebenarnya males banget ke ruangan Reno, tapi aku nggak boleh terlalu menunjukkan kalau aku cemburu sama Reno yang deket sama Irish, aku harus profesional, mungkin Reno mau membahas soal kantor."Chelsea melangkahkan kakinya menuju ruangan Reno, meskipun sebenarnya ia merasa sangat enggan bertemu. Langkah kaki Chelsea tiba di depan pintu dan ketukan pintu itu disadari oleh Reno, Reno mempersilahkan masuk setelah merapihkan posisi duduk dan kemejanya. "Bapak manggil saya?" Chelsea berdiri di hadapan Reno dengan tatapan mengarah ke bawah. Mendengar panggilan dari Chelsea yang sebelumnya tidak pernah ia dengar kecuali di hadapan para klien dan karyawan lain, membuat Reno spontan mengernyitkan dahi lalu bangkit dari tempat duduknya. Reno menatap Chelsea yang saat itu justru memilih untuk berpaling. "Chelsea, kenapa kamu aneh banget si hari ini?" Reno mendekap pundak Chelsea agar Chelsea fokus membalas tatapan matanya. "Ren, apaan si, jangan kayak gini, nanti kalau ada karyawan lain ya
Read more
Part 92, Ketahuan Selingkuh
"Aku tidak mau kamu bicara seperti itu padaku Irish, kalau begitu kita harus ketemu sekarang di suatu tempat, aku akan menjemputmu," ucap Reno dengan yakin bahwa ia akan melakukan apa yang sudah ia rencanakan. "Oke, kita memang harus bertemu, tapi kamu tidak perlu menjemput ku di depan rumah," seru Irish yang takut jika Edo akan mengetahui nya. "Memangnya kenapa Irish? Ini sudah malam, akan lebih baik kalau aku menjemput kamu di depan rumah," sahut Reno pura-pura tidak tahu. "A-aku tidak mau sampai orang rumah tahu kalau aku dijemput sama laki-laki, itu akan membuat mereka tidak suka dan marah, sekarang aku akan pamit kepada mereka bahwa aku akan bertemu dengan teman wanitaku, dan kamu bisa menjemput ku di tempat biasa, ya!" jelas Irish yang langsung mematikan ponselnya. Reno menyunggingkan senyum, lalu ia bergegas pergi, sementara Irish sendiri mengendap-endap ketika berhasil membuka pintu, ia berharap jika Edo tidak akan menyadarinya yang sudah bersiap untuk bertemu dengan Reno.
Read more
Part 93, Mengingatkan Edo Dengan Masa Lalu
"Mas, sebenarnya kamu mau bawa aku ke mana?" tanya Irish bingung. "Ke rumah kedua orang tuaku," singkat Edo menjawab. "Ke rumah orang tua kamu? Kita ngapain pagi-pagi ke sana, Mas?!" tanya Irish lagi. "Aku ingin mereka tahu kalau kamu sudah mengkhianati aku, dan setelah mereka tahu, aku akan membawa kasus ini ke pengadilan agama," ucap Edo tanpa ragu. "Apa maksud kamu Mas, kamu nggak lagi bercanda, kan!" seketika wajah Irish mengerut ketika ia mendengar kalimat mengerikan itu. Edo tak bergeming, ia memilih diam dan fokus menyetir tanpa menjawab lagi pertanyaan Irish. Tak lama kemudian mereka pun tiba di depan rumah tuan Bram, kedatangan Edo dan Irish tidak diketahui oleh mereka yang sedang duduk santai di bibir kolam renang. Kedatangan mereka menebarkan senyum nyonya Andin dan tuan Bram yang merasa senang karena kehadiran mereka, tuan Bram dan nyonya Andin pun mengajak mereka duduk di sofa ruang keluarganya. "Ya ampun, kalian pagi-pagi sekali datang ke sini nya, ada apa si, apa
Read more
Part 94, Mengetahui Sebuah Kebenaran
"Mas, aku nggak terima ya, kalau kamu ceraikan aku dengan tanpa memberikan aku gak rata gono gini," ucap Irish yang mendatangi Edo di kantor. "Ngomong apa si kamu, nggak jelas banget!" celetuk Edo tak menanggapi. "Mas, jangan pura-pura bodoh, aku tahu kalau kamu itu maksud apa yang aku bicarakan sama kamu. Oke, nggak papa kalau kamu mau ceraikan aku, tapi aku mau nuntut harta gono gini, karena kalau tidak, aku tidak akan tinggal diam." ancam Irish dengan tatapan seriusnya. Seketika Edo terdiam, ia hening cukup lama ketika mendengar permintaan Irish. Bahkan saat Irish berada di posisi yang bersalah sekalipun, ia tanpa merasa malu meminta hak harta gono gini. Apa kabar dengan Chelsea dulu, yang tidak pernah membahas sedikit pun tentang harta gono gini ketika ia mengajukan perpisahan dengannya. Edo benar-benar sudah berada di titik di mana ia menyesali semua kesalahannya, ia baru sadar bahwa ternyata Chelsea adalah wanita yang teramat baik, tetapi yang paling ia sesalkan adalah, menga
Read more
Part 95, Melamar Chelsea
"B-bukan Mas, aku hanya mempertanyakan apa itu benar atau tidak," lirih Irish merasa bersalah. "Kalau kamu percaya sama aku sedari awal, kamu tidak mungkin merasa ragu hanya karena ucapan Edo yang ngawur itu, sudah lah. Aku sepertinya lelah, dan butuh waktu untuk sendiri!" celetuk Reno memutuskan untuk pergi. Irish berusaha menahan dengan meminta maaf pada Reno, namun hal itu tidak membuat keputusan Reno berubah, ia tetap pergi meninggalkan Irish dengan sengaja membuat hati Irish merasa bersalah. ***1 minggu kemudian, surat perceraian antara Edo dan Irish sudah ada di tangan Edo, waktunya ia memberikan surat perceraian itu pada wanita yang ia cintai itu, namun tega mengkhianati cintanya karena pria lain. Langkah kaki Edo sudah berada di depan rumah Irish, lalu ia mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya Irish keluar dan menemui Edo. "Ada apa Mas, kamu datang ke sini?" tanya Irish saat berhadapan dengan Edo. "Aku hanya ingin mengantar surat perceraian kita, dan sekarang kita
Read more
Part 96, Mengantar Kartu Undangan
"Mas, kasih tahu aku kenapa kamu jadi kayak gini akhir-akhir ini, kamu berubah Mas, sama aku," "Nggak ada yang berubah Irish, mungkin ini hanya perasaan kamu saja,""Enggak Mas, aku yakin ada sesuatu yang bikin kamu berubah. Katakan Mas, apa salah ku?""Irish, aku mohon tolong jangan paksa aku untuk menjawab pertanyaan kamu itu, aku lagi sibuk di kantor dan aku harus menyelesaikan tugasnya dengan baik, jadi tolong, tolong kamu jangan seperti ini!"Reno mengambil beberapa berkas di meja lalu ia hendak pergi meninggalkan Irish, namun tangan Irish yang dengan cepat menahan pergelangan tangan Reno itu seketika menghentikan langkah kaki Reno, keduanya saling menatap satu sama lain, Irish meneteskan air matanya di hadapan Reno kala itu. "Mas, beritahu aku apa salahku," lirih Irish kembali mempertanyakan. "Seharusnya kamu tidak perlu bertanya apa salah mu padaku, Irish. Secara tidak langsung kamu sudah membohongi aku, kamu bilang saat kamu dekat denganku tidak akan ada orang yang marah pad
Read more
Part 97, Akad Pernikahan
"Sudah gila Chelsea itu, sudah tidak waras! Dasar janda gatal," celetuk nyonya Andin kesal. "Bu, apa si maksud Ibu bicara seperti itu, mendengar Chelsea mau menikah kok Ibu yang sepertinya kepanasan," cetus tuan Bram memprotes sikap istrinya. "Ayah ini bagaimana si, kenapa tidak melarang Chelsea untuk menikah dengan pria itu, harusnya Ayah larang dia, dong." nyonya Andin menatap kesal. Tuan Bram mengernyitkan dahi ketika mendengar ucapan dari nyonya Andin yang seolah sangat tidak senang mendengar berita gembira itu, tuan Bram tidak menanggapi, ia justru memilih duduk kembali di sofa dan menyeruput teh pahit pesanannya. "Ayah, kenapa malah terlihat biasa dan santai saja seperti itu, bukannya panik seperti yang Ibu rasakan, bagaimana kalau pernikahan Chelsea dan pria itu justru menganggu pikiran Tasya dan Andika, kan kasihan mereka!" omel nyonya Andin yang masih tidak senang dengan keputusan Chelsea. "Bu, sepertinya Ibu sudah berlebihan sekali, jika Ibu peduli dengan kedua cucu kita
Read more
Part 98, Menyekap Chelsea
Çeklek! petugas itu membuka pintu tanpa memberi ketukan, hingga membuat Reno terkejut ketika melihat salah satu pengurus pernikahannya datang dengan wajah yang begitu panik. "Ada apa?" tanya Reno menanggapi kedatangan petugas itu. "A-anu Tuan," wanita itu gagap ketika berhadapan dengan Reno. "Anu apa? Katakan?!" Desak Reno. "N-nona Chelsea tidak ada di kamarnya." jawabnya gemetar. DegReno terkejut mendengar kabar itu, kok bisa? Kenapa bisa Chelsea bisa tidak ada di kamarnya? Percuma jika Reno mempertanyakan hal itu pada wanita yang ada di hadapannya, Reno memutuskan untuk langsung menuju ke lokasi untuk mencari tahu tentang keberadaan Chelsea, wanita yang akan ia nikahi hari ini. Reno masuk ke ruangan rias, ia menelusuri ruangan tersebut dengan jeli, dan tersadar jika Chelsea benar-benar tidak ada di sana. Di tengah kepanikan yang tidak bisa ia sembunyikan, Andika datang menemui Reno untuk memberitahukan bahwa pak penghulu sudah menunggu di lantai bawah. "Om, pak penghulu sudah
Read more
Part 99, Rencana Gila Edo
"Mas, aku mohon tolong lepaskan aku," lirih Chelsea meminta. "Aku akan melepaskan kamu, Chelsea. Tapi dengan satu syarat," ucap Edo melempar senyum. "Apa Mas, apa syaratnya? Mas, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan ini akan menghancurkan masa depanku bersama mas Reno, hari ini hari ijab qobul kami, tapi kenapa kamu dan Irish justru membawa ku ke sini," Chelsea menatap Edo kecewa. "Karena aku tidak terima kamu menikah dengan orang lain, Chelsea. Dan aku ingin pernikahan kamu dengan Reno gagal," sahut Edo tersenyum. "Kenapa Mas, apa masalahnya sama kamu, kenapa kamu ingin pernikahan ku dengan mas Reno gagal, aku tidak pernah menghalangi pernikahan kamu dengan Irish dulu Mas, tapi kenapa kamu melakukan ini padaku?!" Chelsea benar-benar kecewa saat itu, ia menatap keduanya dengan kemarahan yang tidak bisa ia salurkan dengan bebas, karena kedua tangan dan kakinya terlepas, dan ia hanya bisa duduk terpaku di kursi. "Karena aku cemburu, Chelsea. Aku ingin kamu kembali bersamaku," ucap E
Read more
Part 100, Aksi Nekat Chelsea
"Mas, kamu jangan nekat, jangan gila!" Irish mencoba untuk menahan Edo. "Irish, lebih baik kamu diam saja, bukannya ini yang kita rencanakan, kamu bisa bersama Reno, dan aku bisa bersama dengan Chelsea," ucap Edo menepis tangan Irish. "Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini Mas?" tanya Irish ragu. "Ya, aku akan bersiap-siap, membawa Chelsea pergi jauh dari sini, dan aku akan bahagia bersama Chelsea di dalam kehidupan baru kami, sementara kamu, kamu juga pasti akan bisa mendapatkan hati Reno, kamu akan bebas memiliki Reno." jelas Edo melempar senyum. Irish akhirnya mengikuti rencana Edo, jika tujuan mereka sebelumnya hanya untuk menggagalkan pernikahan antara Chelsea dan Reno, kini berubah menjadi sebuah rencana yang tidak pernah Irish pikirkan selama ini. Edo saat itu masuk untuk melepaskan ikatan Chelsea, ia mengiming-imingi kehidupan yang bahagia, namun Chelsea tidak tertarik sama sekali, bahkan ia terus berusaha memberontak dan meminta Edo agar melepaskan dirinya, Irish yang
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status