All Chapters of Istri Sempurna Sang Pewaris : Chapter 11 - Chapter 20
183 Chapters
Cukup Mempengaruhi
Eva bersandar pada Sebastian saat dia mencoba mendapatkan kembali keseimbangannya.Mungkinkah Aiden? Mungkinkah itu Aiden? Dia bertanya-tanya. Apakah Aiden mencoba membunuhnya agar pria itu bisa menikahi gadis impiannya?Eva menggelengkan kepalanya lagi. Itu masih tidak masuk akal. Jika Aiden ingin menyingkirkannya, mengapa dia merusak pengumuman perceraian Eva dengan rencana kehamilannya?Imajinasi Eva menjadi liar, kecurigaannya mulai terdengar seperti plot drama Korea.Sebenarnya Aiden bisa menjadi agen ganda yang sempurna. Pria itu bisa dengan mudahnya sukses sebagai aktor karena Aiden sangat pandai berbohong dan berpura-pura. Memikirkan itu, raut wajah Eva menjadi masam."Apa yang salah?" Sebastian bertanya, "Kau terlihat kacau. Apakah kau sudah minum obat?" Telapak tangan Sebastian yang besar menyentuh dahi Eva dan kamera berbunyi pelan di latar belakang."Bisakah aku mendapatkan pil pencegah kehamilan di sini?" Eva bertanya dengan nada sedih."Tidak. Kau tidak bisa mendapatkanny
Read more
Kau Mungkin Akan Sering Melihatku
"Apa kau ingin obat itu untuk berjaga-jaga kalau pria itu tidak tahan untuk menyentuhmu?" tanya Sebastian.Eva tidak dapat menyangkal bahwa dia sengaja membuat Aiden kesal dalam upaya membujuk pria itu untuk menceraikannya. Tapi itu tidak berhasil seperti yang Eva rencanakan.Percakapan sepertinya menjadi terlalu berat, jadi Eva bercanda, "Ya, itu sulit, Sebastian, karena kau tahu aku sangat cantik."Eva tersenyum dengan mata birunya yang indah membuat Sebastian merasa hatinya bergetar. Bagaimana mungkin dia bisa menolak pesona wanita di hadapannya ini?Eva mengubah topik pembicaraan kembali ke pil kontrasepsi, "Pil ini bekerja hingga 48 jam setelahnya, kan?"Sebastian masih tenggelam dalam keterpesonaan. Begitu sadar ia berdehem dan mengangguk. "Ya," sahutnya kemudian."Kalau begitu, aku mau pil ini beberapa lagi untuk berjaga-jaga."Satu per satu, dengan hati-hati Sebastian memasukkan pil ke dalam wadah kaca dan menyerahkannya pada Eva tanpa satupun pertanyaan.Sebastian tahu apa yan
Read more
Laporkan Padaku
Maria tentu saja tidak menanggapi, dia hanya berbaring di sana dan tidak bergerak. Eva meraih tangan Maria sedangkan Sebastian menarik kursi untuknya. Eva duduk dan membelai kerutan di tangan wanita tua itu. Koma yang lama telah menyebabkan penurunan berat badan yang begitu dramatis sehingga Eva merasa seperti hanya mengelus kulit dan tulang. Hatinya terasa sakit."Maaf, Maria, butuh waktu lama bagiku untuk datang menjengukmu," dia meminta maaf, "Tolong jangan marah kepadaku. Kau tahu kan betapa ketatnya aturan di Malik mansion — butuh waktu lama bagiku untuk menyelinap keluar. Tapi kau biasanya pasti akan memarahiku jika aku ketahuan gara-gara menyelinap."Tiba-tiba Eva tersenyum, mengingat betapa khawatirnya pengasuhnya itu setiap kali dia pulang melewati jam malam. Wanita yang lebih tua itu biasa ikut kesal ketika Eva mengeluh bahwa rumah Malik seperti penjara."Apakah kau akan bangun jika tahu kalau aku menceraikan Aiden?" dia bertanya.Eva menatap wajah Maria yang tenang. Jika Ma
Read more
Anggur Seksi
"Apakah kau yakin itu bukan karena dia menginginkan pil?""Eh ..." Alfred tergagap."Lihat inventaris di rumah sakit dan cari tahu apakah ada persediaan obat yang hilang," perintah Aiden."Ya, Tuan."Alih-alih bergegas pergi, Alfred ragu-ragu. Dengan gugup, dia berdehem, "Tuan, orang-orang yang membuntuti Nyonya Eva mengatakan bahwa mereka telah kehilangan jejak." Saat Alfred berbicara suaranya menjadi semakin pelan, tapi Aiden tetap mendengarnya."Kehilangan dia? Sekelompok pria tidak berguna! Temukan istriku bahkan jika kalian harus menghancurkan seluruh kota."Aiden mengambil foto dan merobeknya dari atas ke bawah. Dia melempar sobekan ke arah Alfred, dan satu irisan di wajah Alfred muncul karena disebabkan oleh potongan kertas.Sementara itu, Eva dan para pria yang menggodanya tiba di sebuah klub. Musik keras dan sorakan memenuhi udara saat mereka masuk. Seorang pelayan menuangkan sebotol sampanye ke dalam gelas. Pelayan lain mengatur setumpuk gelas seperti menara dan menuangkan bo
Read more
Menekan Jari
"Aku selingkuh, Aiden," teriaknya, "Lihat sekelilingku dan pilih pria favoritmu! Bagaimana dengan pria kuat dan tinggi dengan tubuh yang bagus ini? Atau pria yang merayu banyak wanita sekaligus dan membual tentang kehebatannya di atas ranjang? Yang mana yang harus aku pilih, Suamiku? Tolong bantu aku memilih salah satu dari mereka."Dengan intim Eva bersandar ke Tom dan melihat ke kamera dengan senyum mempesona. Aiden merasakan sesuatu meledak di otaknya."Jangan coba-coba untuk melakukannya!""Ah, Tuan Malik yang terhormat, jika Anda tidak segera menceraikan saya, saya akan menyelingkuhi Anda setiap hari," dia mengancam, "Namun, bukankah saya istri yang baik karena telah memperingatkan Anda sebelum hal perselingkuhan ini terjadi?"Bukankah sudah kukatakan kalau kau akan menyesali ini, Aiden," tambahnya lagi, "Tapi cukup bicaranya, aku ingin mencoba salah satu dari pria ini … sekarang. Jadi, adios. Sampai jumpa lagi, Suami brengsekku."Eva meniupkan ciuman lalu menutup telepon.Aiden
Read more
Membanting Pintu
"Berhenti! Tolong hentikan itu!" jeritan mengerikan bergema di seluruh klub.Eva menoleh untuk melihat pengawal Aiden membungkuk di atas Tom. Celana Tom sobek dan kakinya berlumuran darah. Para pengawal berlumuran darah di tangan mereka dan mereka memegang sesuatu yang terlihat seperti kulit manusia.Eva merasa mati rasa dari kulit kepala hingga telapak kakinya. Apakah mereka mengupas kulit kaki pria itu? Hanya karena dia duduk di pangkuannya? Eva merasa sakit. Itu sungguh tindakan yang mengerikan! Mencoba untuk tidak muntah, Eva berjalan menuju Aiden."Apakah kau marah, Aiden? Apa kau begitu marah sampai kau ingin mati?" tanyanya, "Jika kau mati malam ini, apakah aku akan menjadi janda?"Eva harus mengakui bahwa menjadi janda akan menyelesaikan masalahnya semudah bercerai. Tak bergerak, Aiden menatapnya. Dia tidak pernah terlihat begitu marah seperti ini, pikir Eva."Aku baru saja menunjukkan kepadamu beberapa kerugian dari menolak perceraian kita. Ini baru pertama kalinya aku seling
Read more
Tidak Patuh
"Eva jangan lupa kalau kau adalah seorang Nyonya Malik," kata Aiden, mengklaim Eva sebagai miliknya.Aiden membenamkan kepalanya di cekungan leher Eva lalu menarik napas dalam-dalam. Aroma yang akrab segera memenuhi hidung. Aroma itu mengalahkan inderanya, membuatnya bergairah dan membangkitkan sesuatu yang ada di bawah sana.Aiden menarik diri dan melihat ekspresi cemas Eva."Ngomong-ngomong, ini sudah larut malam dan aku tiba-tiba menjadi kurang tertarik untuk mengetahui itu obat apa," kata Aiden.Pria itu menyelipkan tangannya di bawah rok Eva lalu naik ke paha. Kemudian dengan tiba-tiba dia merobek kain halus yang ada di bagian intim tersebut hingga terlepas dari tubuh pemiliknya."Aiden, kau bajingan!"Eva mengumpulkan kekuatan, mencondongkan diri menjauh dari pintu. Dia mendorong sekuat tenaga hingga berhasil menciptakan jarak beberapa inci di antara tubuh mereka. Namun, sebelum dia bisa bergerak lagi, Aiden mendorongnya kembali ke pintu. Eva menekan tubuhnya lebih kuat lagi, ket
Read more
Jam 4 Pagi
Eva memeriksa arloji dan mendesah. Ini sudah jam 3:35 pagi, dan Aiden telah memerintahkannya untuk berada di tempat tidurnya pada jam 4:00 pagi. Pria itu biasa menggertaknya dengan mudah karena dulu Eva lemah dan pemalu serta terlalu takut untuk membela dirinya sendiri. Sekarang Aiden bahkan membuatnya lebih sulit bagi Eva, dia pasti telah melakukan beberapa penyelidikan hingga berhasil menemukan ancaman lain dalam hal ini Maria - pengasuh Eva."Pria sialan!" Eva mengutuk.Eva mengambil napas dalam-dalam demi mencoba menekan amarah. Dia harus berpikir rasional. Pada akhirnya Eva berjalan menuju mobil. Rupanya Aiden membiarkan pintu tidak terkunci dan kuncinya tergantung di kunci kontak. Eva masuk dan mulai berkendara menuju kediaman Malik.Dia tidak punya pilihan. Dia lebih dekat dengan pengasuhnya daripada ibunya, dan Eva menyayangi Maria dengan seluruh jiwa raganya. Eva harus mengakui bahwa Aiden telah menemukan kelemahan terbesarnya.Halaman mansion gelap dan kabut tipis melayang di
Read more
Mendisiplinkanmu
Alfred Bailey membeku, dia merasa takut atas reaksi keras Aiden yang dengan tidak sabar mengambil tablet miliknya untuk memeriksa berita. Aiden membuka portal berita dimana sebuah judul besar menarik perhatiannya:Skandal Kehamilan Terungkap! Aiden Malik Mengumumkan Rencana Pewaris untuk Menyembunyikan Perselingkuhan. Mantan Aiden Malik, Rebecca Jonas Bahkan Telah Tinggal di Rumahnya! Jadi, Wanita Manakah yang Akan Dipilih Aiden?"Siapa yang memberi mereka izin untuk mencetak berita ini?" Aiden bertanya.Tidak ada jurnalis yang berani menerbitkan sesuatu yang tidak dia setujui dan tidak ada seorang pun di keluarganya yang akan menyetujui judul seperti itu muncul di media. Kecuali …"Istri Anda yang melakukannya, Tuan Aiden," kata Alfred, membenarkan kecurigaan Aiden, "Nyonya Eva mengatakan kepada media untuk mempublikasikan bahwa Nona Rebecca Jonas tinggal di rumah ini bersama Anda. Dia ingin menggoyang keutuhan keluarga Malik.""Dan dia berhasil melakukannya," ucap Aiden sembari melem
Read more
Dipaksa Bangun Di Pagi Hari
"Nyonya Eva telah datang untuk menemui Nyonya Victoria," salah seorang pelayan mengumumkan. Victoria Malik mengangkat pandangannya dari cangkir teh hitam yang mengepul. Awalnya Victoria hanya berniat untuk melirik Eva, tapi dia terkejut dengan sikap tidak hormat wanita itu. Eva berdiri diam di pintu, bahkan menolak untuk melihat nenek mertuanya. Lebih buruk lagi, dia masih mengenakan piyama. "Ada apa denganmu, Eva?" Victoria Malik bertanya, "Rasa tidak hormat apa ini? Aku telah dengan ramah mengundangmu untuk minum teh bersama. Tapi, coba lihat, kau menanggapinya dengan sikap yang sangat buruk!""Nyonya Victoria," Rebecca menenangkan, "Eva pasti baru saja bangun. Dia mungkin tidak punya waktu untuk berganti pakaian," tambahnya lagi.Victoria Malik membuat suara tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dia pun menyeruput teh. Eva memasuki ruangan dan duduk di salah satu kursi berlapis kain. Victoria membuka mulut untuk berbicara, tetapi Eva memotongnya."Nyonya Victoria, tolong segera k
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status