Semua Bab KISAH CINTA YANG TERNODA : Bab 31 - Bab 40
117 Bab
Bab. 31
Bu Mutia baru saja selesai mencuci piring bekas makan ibunya, saat didengarnya satu nada pesan masuk di ponsel sederhana yang dibelikan putrinya tahun lalu. Wanita empat puluh delapan tahun ini melihat ke kamar ibunya sebentar, hendak memastikan apakah beliau sudah tidur atau belum, sebelum ia sendiri masuk ke kamar sederhana di rumah orang tuanya ini.Bu Mutia ini sudah empat puluh delapan tahun, namun kecantikannya masih begitu terjaga, tanpa polesan make up berlebih, juga tubuhnya tak gemuk juga tak kurus. Bahkan banyak orang yang mengira jika bu Mutia ini masih berumur tiga puluh lima. Bila jalan bersama Lili pun orang yang tak mengenal akan menyangka mereka adalah kakak adik, bukan ibu dan anak, apalagi keduanya jarang bersama.Semua kehidupan mewah, ponsel mahal, makanan yang enak-enak, perhiasan emas bahkan atm, bu Mutia tinggalkan semua, saat pak Cipto memilih menikah dengan selingkuhannya. Meski pernikahan itu tak terjadi, namun pak Cipto pernah begitu gilanya dengan wanita
Baca selengkapnya
Bab. 32
Pak Ronald yang duluan tiba di lokasi proyek,padahal para pekerja dan pak Safri menunggu Dirham. Namun tak ada yang tahu dua hari yang lalu Dirham menemui pak Ronald dan menceritakan semua tentang kelakukan gila putri pak Cipto padanya.“Bahkan proyek kita akan di gagalkan,Pak.”“Siapa yang bilang pak Dirham?” tanya pak Ronald, ikut geram mendengar penuturan Dirham. Tak menyangka anak pak Cipto akan bertindak nekat seolah tak ada rasa malu sebagai perempuan.“Pak Cipto sendiri yang mengancam saya, Pak, dihadapan putrinya minggu lalu.”“Baiklah, pak Dirham tolong cari bukti di hotel Bintang, kebetulan hotel Bintang itu masih punya ipar saya, nanti saya berikan kontaknya, bila pak Dirham ingin lapor polisi, nanti saya akan bantu, kita bisa pakai pengacara perusahaan.”Dirham terharu, tak menyangka bosnya yang nampak slengean bila berhubungan dengan urusan perempuan, ternyata akan membantunya keluar dari masalah. Bagi pak Ronald sendiri, seorang laki-laki, bermain-main sedikit di luar ta
Baca selengkapnya
Bab. 33_Pertemuan
Lili masih meraung histeris saat pak Cipto tiba di kantor polisi. Wanita ini tak menyangka bila cinta butanya pada Dirham harus membuatnya berakhir di kantor polisi. Dulu saat masih bersama mantan suaminya, laki-laki itu selalu menuruti keinginan dan kehendaknya, hingga Lili merasa begitu mudah mendapatkan apa yang diinginkan, Lili pikir Dirham ini seperti mantan suaminya yang bisa ia atur kiri kanan dan semau hatinya, meski pada akhirnya mereka harus berpisah, sebab diam-diam mantan suaminya itu memiliki wanita idaman lain. Siapa juga yang tahan dengan istri egois seperti Lili ini.Dua orang polisi wanita tadi membawa Lili ke ruang belakang, agar wanita ini bisa tenang.“Kayanya stres ya,” Polwan berhijab coklat itu bertanya pada rekannya.“kaya depresi, harus ditangani psikiater sepertinya.”“Stres makanya bikin ulah sama pak Dirham, katanya sih gara-gara jatuh cinta sama teman SMA ku itu.”Lalu kedua polwan itu kembali mengawasi Lili, sesekali keduanya berusaha menenangkan wanita i
Baca selengkapnya
Bab. 34
“Saya benar-benar minta maaf, Mas Dirham. Putri saya suah melakukan kesalahan yang fatal dengan coba masuk kedalam rumah tangga Mas Dirham. Saya juga mohon maaf pada istri mas Dirham, tolong maafkan putri saya, Mbak.” ucap pak Cipto penuh permohonan, sebab andai Dirham tak memberi maaf dan mencabut laporannya, putrinya jelas akan mendekam di penjara minimal tiga bulan, dan tentu Lili akan bertambah depresi di balik jeruji besi. Belum lagi rasa malu yang harus ditanggung.“Insya Allah saya maafkan, Pak. Asal putri bapak berjanji tak menganggu saya lagi.” Dirham mengucap itu sambil menggenggam jemari Kumala. Sementara Kumala yang merasa pusing sejak kemarin lebih banyak diam hari ini.“Saya janji akan menjaga dan menasehati putri saya, mas Dirham.” Pak Cipto merasa kecil di hadapan Dirham hari ini. “Saya mohon Mbak sudi, memaafkan putri saya.” Mohon pak Cipto pada Kumala sekali lagi.“Insya Allah saya maafkan, Pak.” Jawab Kumala dengan dengan lembut. Wanita ini bisa merabai rasa malu y
Baca selengkapnya
Bab. 35
“Lili, kenapa bisa sampai di kantor polisi begini, Nak?” Bu Mutia ikut berlinang air mata melihat kondisi putrinya yang nampak berantakan.“Lili dilaporin sama Mas Dirham, Bu.” Lili tersedu, air mata yang jatuh di pipinya di hapus dengan sayang oleh sang ibu. Bagi orang tua, seorang anak meskipun sudah besar dan sudah berkeluarga, di mata mereka anak itu tetap seperti anak kecil.“Ibu belum tahu ceritanya yang sebenarnya bagaimana, Nak.” Bu Mutia memeluk lagi putrinya dan menciumnya. Perlakuan sayang itu tak luput dari penglihatan pak Cipto. Rasanya terharu juga melihat mantan istrinya datang dan memeluk putrinya di depan sana.Pak cipto menghela napas sebentar kemudian berjalan menghampiri putri dan mantan istrinya. Terlihat diatas sana, langit semakin tak ramah sore ini. pak Cipto berinistiatif untuk mengajak keduanya pulang.Pak Cipto berdehem sebentar, agar keduanya menyadari kehadirannya di antara ibu dan anak itu. Pak Cipto,mmm sedikit gugup melihat lagi mantan istrinya yang nam
Baca selengkapnya
Bab. 36-Lelaki yang Kena Marah
“Selamat ya, Bu Kumala, Pak Dirham, dari pemeriksaan ini insya Allah positif hamil ya, tapi garisnya masih samar, dua minggu lagi boleh datang kesini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dirham terkejut sekaligus bahagia mendengar penjelasan dokter Dina, tak menyangka istrinya akan hamil lagi, padahal anak mereka baru akan berumur empat bulan minggu depan. Dirham memandang ke arah wajah istrinya yang nampak cemberut. Rupanya ini yang membuat Kumala terlihat marah dan tak suka padanya. Kumala berhasil dihamili lagi, makanya Dirham dapat marah.“Alhamdulillah,” ucap Dirham penuh rasa syukur. Ingin rasanya memeluk istrinya, meski sudah dipastikan tubuhnya akan dihujani tinju dari Kumala.“Namun kesehatan bu Kumala harus benar-benar diperhatikan ya, Pak Dirham. Karna kelahiran pertama yang lalu lewat operasi kan. Nanti vitamin dan penguat kandungannya harus rajin diminum.”“Insya Allah, siap dokter. Saya akan perhatikan istri saya.” sahut Dirham mantap, tak sadar saja, sejak tadi Kumala rasany
Baca selengkapnya
Bab. 37
“Ayah juga mau minta maaf sama Lili, karna tak punya untuk perhatikan, Kamu. Ayah begitu sibuk mengejar dunia, sampai-sampai ayah ditinggalkan oleh wanita yang begitu ayah cintai.” Suara pak Cipto terdengar begitu penuh penyesalan. Bu Mutia yang mendengar, berusaha menekan perasaan cemburunya, meski sudah berlalu namun rasa itu tetap ada, bahkan sesekali mengintip dan mengejek sanubarinya. Bu Mutia fokus memainkan ujung rambut putrinya yang nampak pecah-pecah karna sering diwarnai dan di smoothing. Ah, pasti yang dimaksud wanita keduanya kan, bukan dirinya. Ada perasaan sedih yang menyeruak dan itu terlihat jelas di wajah wanita berhidung bangir itu, perasaan yang bisa pak Cipto lihat di wajah mantan istrinya.“Lili sementara mau tinggal sama, Ibu dulu.” Lili mengutarakan keinginannya pada kedua orang tuanya yang terlihat saling menahan perasaan itu.“Ibu dari kamu saja, Cuma seperti yang Lili lihat, hidup disana sederhana. Makannya juga sederhana tapi banyak singkong dan jagung ma
Baca selengkapnya
Bab. 38
“Lepas, Mas.”“Nggak akan,” pak Cipto semakin kecupi jemari itu, ingin rasanya ia kecupi bibir ranum mantan istrinya yang sedang mengamuk itu. Tapi nanti mungkin tamparanlah yang akan didapat.“Kamu kan udah bahagia sama yang lain Mas, kenapa mesti mengharap balik sama perempuan miskin seperti aku.” Netra itu sudah mengeluarka air matanya.“Aku bahagianya sama kamu, Mutia, bukan yang lain. Maaf mas pernah mengecewakanmu.”“Simpan maafmu, Mas. Jangan ganggu aku lagi.”“Mas mohon kembali sama mas, kita rujuk Sayang, please.” Pak Cipto memohon dengan mendongak menatap wajah berlinang air mata itu.Dan…Cup!. Satu kecupan pak Cipto curi di pipi mulus mantan istrinya.“IH DASAR MESUM KAMU YA, MAS!” Bu Lili sudah berontak, memukul dada mantan suaminya itu dengan bertubi. Pukulan yang diterima pak Cipto dengan senang hati. Sebab kedua tangannya sudah melingkar di pinggang ramping bu Mutia tanpa wanita paruh baya cantik itu sadari.Adegan yang sungguh romantis sebenarnya. Adegan yang diam-dia
Baca selengkapnya
Bab. 39-Jatuh Cinta Lagi
Bu Mutia menarik kursi plastik warna biru dan meletakkan di depan dipan tempat ibu dan mas Darsa duduk, sementara Lili duduk di sebelah kanan neneknya. Baru mas Darsa akan bicara muncul juga Utari, istrinya dari sebelah dengan baskom sedang berisi jagung rebus yang asapnya masih mengepul. Tadi ia sudah diberitahu suaminya jika akan bicara dengan adik iparnya itu mengenai niat baik mantan pak Cipto. Sementara dua hari yang lalu mbak Utari juga bertemu pak Rasyid, pensiunan tentara itu juga menyampaikan niat yang baik untuk adik iparnya dan sudah mbak Utari sampaikan pada bu Lili juga, namun bu Lili hanya menanggapi dengan senyum. Entahlah nanti siapa yang akan di pilih bu Mutia, atau mungkin hanya sendiri saja hingga semakin menua.Biasanya orang tua yang akan membujuk anak gadisnya untuk menerima perjodohan, namun untuk bu Mutia, putrinyalah yang membujuknya untuk berjodoh kembali dengan mantan suaminya. Hampir tiap malam Lili, berbicara dari hati ke hati bersama ibunya sebelum tidur
Baca selengkapnya
Bab. 40
Dirham mengecup berulang perut Kumala yang semakin membola, kehamilan istrinya sudah memasuki bulan keempat. Rasa mual dan pusing sudah mulai hilang, hanya sesekali saja datang bila ada bau parfum yang menyengat. Bahkan Dirham juga sudah mengganti wangi parfumnnya yang lebih kalem.Putra pertama mereka juga semakin pintar dan tak rewel. Selalu anteng di tangan baby sitter yang menjaganya. Dirham memutuskan menambah seorang pekerja di rumahnya, khusus untuk menjaga putra pertamanya itu. Namun sudah sebulan ini Davin dan baby sitternya lebih banyak tidur di rumah Kirana.“Sementara Davin sama aku aja, Mala, rumah jadi rame, kalau ada dia nih, berasa punya anak aku sama mas Kahlil.” Ucap Kirana pada Kumala saat akan menjemput keponakannya itu. Awalnya agak berat hati Kumala melepaskan putranya tinggal bersama ipar dan mertuanya, namun kasih sayang yang diberikan oleh Kirana dan suaminya tujukkan untuk Davin juga meluluhkan hati Kumala. Bahkan mertuanya juga senang jadi tak perlu bolak ba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status