Semua Bab Sang Dewa Perang Terkuat : Bab 131 - Bab 140
308 Bab
131. Bertanya Pada Raja
"Kau ... pasti sedang mabuk, sampai-sampai kau berbicara seperti ini," ucap Andrew tiba-tiba.Sean ingin sekali membantah, tapi dia terdiam sejenak.Andrew berujar, "Asal kau tahu saja, tidak semua orang bisa menjadi seorang prajurit. Bukankah kau juga tahu bagaimana sulitnya tes yang kau lalui untuk sampai ke tahap ini, Sean?""Bagaimana bisa kau berkata seolah sekarang kau tidak menginginkan kehidupan menjadi seorang prajurit? Apa kau sudah gila?" lanjut Andrew.Sean terbungkam seketika. Laki-laki muda itu pun menunduk dalam, seakan baru saja ditampar dengan begitu keras. Sementara Howard dan Mark terlihat disadarkan dengan guyuran air dingin."Bukankah kalian beberapa waktu yang lalu baru mengatakan telah merasa begitu bahagia karena sudah berada di dalam pasukan Jenderal Mackenzie?" tanya Andrew yang terlihat telah kehilangan kesabaran.Dia menatap ketiga orang itu secara bergantian dan akhirnya berkata, "Kalau saja Jenderal Mackenzie mendengarkan perkataan kalian tadi, dia pasti
Baca selengkapnya
132. Menyalahi Aturan
Tubuh Jody Gardner terasa memberat dan mungkin dia akan berubah menjadi batu setelah mendengar ucapan sang raja.Laki-laki tiba-tiba saja kehilangan suaranya dan tak sanggup memecahkan satu kata pun.Keannu Wellington yang melihat keterkejutan di mata Sang Jenderal Perang pun kemudian hanya berkata, "Kau tak perlu terkejut seperti itu, Jenderal."Apa dia sudah gila? Mana mungkin aku tidak terkejut setelah mendengar fakta yang sangat mengejutkan itu? Jody Gardner hanya bisa membatin.Bagaimana dia bisa mengetahui semua itu? Seingatnya, semua prajurit yang terlibat dalam kejadian itu sudah tidak ada.Semua prajurit itu telah gugur dalam perang lain dan jika pun ada yang masih hidup tak ada yang masih berada di dalam istana.Rasa-rasanya tidak mungkin rajanya bisa menemukan orang-orang itu."Kau pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa tahu mengenai hal ini," ucap Keannu dengan begitu santainya.Jody Gardner bersusah payah untuk meneguk ludahnya tetapi masih belum bisa berbicara.Dia pun
Baca selengkapnya
133. Ratu Boneka
Jody Gardner pun segera membalikkan badan dan memberi hormat kepada sang ratu bersama dengan pengikutnya. "Ampun, Yang Mulia Ratu," ucap Jody sambil menundukkan kepala, seolah tak berani menatap ke arah sang ratu. Monica Wilhelm pun berkata dengan pelan, "Jadi, siapa orang yang sedang kau bicarakan dengan begitu bersemangat tadi, Jenderal Gardner?" Jody Gardner menelan ludahnya dengan gugup tapi dia tetap menjawab, "Yang Mulia, Anda hanya salah paham saja." Monica terlihat tertawa sinis saat mendengar jawaban Jody. "Apa kau pikir aku ini tuli, Jenderal Gardner?" tanya sang ratu. Steven seketika membelalakkan mata dan dirinya pun ikut berlutut memohon ampun. "Mohon ampun, Yang Mulia. Saya tidak bermaksud berbicara seperti itu," ucap Jody. Monica berkata, "Ah, baiklah jika kau tidak mau akan terus terang kepadamu. Aku saja yang akan bicara." Jody mengerutkan keningnya sementara Steven terlihat begitu terkejut dengan perkataan sang ratu. "Jenderal Gardner, kalau tidak salah kala
Baca selengkapnya
134. Berebut Pasukan
Hari berikutnya, di rumah milik keluarga kecil William Mackenzie, Cassandra Wood sedang menekuk wajahnya begitu mendengarkan pengakuan suaminya."Jadi, selama ini kau menyembunyikan itu dariku, Bill?" tanya Cassandra yang untuk ketiga kalinya.Bill pun dengan berulang kali menjawab, "Aku hanya belum menceritakan hal itu kepadamu, Cassie."Cassandra kembali mendengus keras. "Astaga, tidak bisa dipercaya. Mac milikmu. Bagaimana bisa?"Bill menghela napas panjang, sudah menduga bila istrinya tidak akan mudah percaya kepadanya."Aku memulainya sejak aku masih muda, Cassie. Berikut beberapa perusahaanku yang lain. Semua ada di daftar itu," jelas Bill sambil menunjuk sebuah map besar yang berisi tentang seluruh aset yang Bill miliki.Cassandra menoleh ke arah suaminya, "Ternyata aku memang benar-benar tidak mengenalmu. Hanya sedikit saja yang aku tahu tentangmu."Wanita itu terlihat terganggu dengan hal itu. "Lantas, apa lagi yang masih kau sembunyikan dariku? Apa nanti kau akan kembali me
Baca selengkapnya
135. Nama Lain
Howard tak berani menjawab dan malah hanya berani menundukkan pandangannya. Sean dan Mark sendiri juga tak memiliki keberanian untuk membalasnya. Tapi, Bill bertanya sekali lagi, "Berapa jumlah pasukan yang masih kita miliki?"Howard menelan ludah, memilih segera menjawab, "Seratus satu, Jenderal."Bill terdiam."Seratus satu tersebut sudah termasuk Andrew Reece, Jenderal," ucap Sean.Bill mengangguk, "Mereka yang bertahan apakah mereka yang tahu mengenai identitasku?""Benar, Jenderal," jawab Howard.Bill manggut-manggut, "Bagus kalau begitu."Sean melotot syok, "Bagus, Jenderal?""Ya, sangat bagus." Bill memperlihatkan ekspresi wajahnya yang memang terlihat puas.Howard pun memilih bertanya, "Apa yang bagus, Jenderal? Kita hanya tinggal memiliki seratus prajurit. Bagaimana kita akan bertempur nanti?"Bill mendesah lelah, memandang ke arah ketiga anak buahnya itu. "Apa kalian lupa bila jumlah pasukan itu bukan segalanya?" ucap Bill."Yang tidak kalah penting adalah kemampuan dan ju
Baca selengkapnya
136. Penyambutan
"Untuk itu, saya tidak bisa menjelasaknnya lebih lanjut, Yang Mulia," ucap Bill.Keannu mendengus keras, sadar bila tak mungkin dirinya bisa memaksa jenderal besar itu sehingga dia pun kemudian hanya bisa berkata, "Baiklah, kalau begitu Jenderal Mackenzie. Terserah kau saja. Kalau kau ingin membongkar identitasmu sendiri tak masalah."Mendengar jawaban itu, Bill pun segera berjkata, "Terima kasih atas kemurahan hati Anda, Yang Mulia."Keannu mengangguk dan membiarkan William Mackenzie meninggalkannya.Dua hari kemudian, sesuai dengan permintaan Bill, Keannu pun menggelar pesta resmi di dalam halaman aula istana di siang hari. Semua orang pun mulai bertanya-tanya akan apa yang sebenarnya sedang terjadi."Aku tidak tahu, memangnya ada perayaan apa?" tanya salah satu pelayan yang mempersiapkan pesta itu."Entahlah. Aku tidak mendengar ada sesuatu yang baik yang terjadi, tapi siapa yang tahu?""Sudahlah, kita ini hanya pelayan yang tidak berhak bertanya. Bukankah lebih baik, kita segera s
Baca selengkapnya
137. Drama Raja
Tapi selanjutnya suara-suara pun mulai terdengar di sana."Jenderal Mackenzie?""Jenderal terkuat dan terbaik yang pernah kita miliki dulu?" "Tapi di mana beliau sekarang kenapa aku tidak melihatnya?"Seseorang yang lainnya kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku tidak melihat orang yang memakai baju zirah milik Sang Jenderal.""Oh, tapi kalau memang perayaan ini dimaksud untuk menyambut kedatangan kembali Jenderal Mackenzie, jelas aja itu masuk akal.""Aku tahu, tapi masalahnya sekarang aku tak melihat adanya tanda-tanda kehadiran beliau," ucap seorang pengawal lainnya.Keannu Wellington yang menunggu orang-orang itu tak lagi berbicara pun kemudian dengan tak sabar mengetuk meja untuk membuat semuanya menjadi lebih terkendali.Saat semua penghuni istana itu mulai terdiam dan menunggu apa yang mungkin akan disampaikan raja mereka, Keannu Wellington pun berdiri dan mulai berjalan ke arah tengah.Monica Wilhelm yang telah mengetahui semuanya itu pun kini sedang luar biasa kesal kepada s
Baca selengkapnya
138. Kebijakan Raja
Keannu Wellington segera memalingkan wajahnya dan menatap istrinya dengan tatapan yang begitu terganggu seakan kesenangannya baru saja diinterupsi oleh sang istri. Akan tetapi, Monica Wilhelm yang sudah tak kenal takut lagi dan begitu muak dengan suaminya hanya menatap sambil tersenyum, "Suamiku. Silakan!" Keannu hampir saja mengumpat pada istrinya dan meluapkan kekesalannya karena telah diganggu tetapi dia dengan cepat berhasil mengendalikan dirinya dan membalas senyum sang istri lalu berkata, "Kamu benar, Ratuku. Aku harus segera menghentikan semua ini." Mendengar kalimat itu, baik Jody Gardner maupun seluruh pejabat di dalam istana seketika kembali ke posisi mereka masing-masing dan terdiam menunggu tindakan sang raja. Sekali lagi, Keannu Wellington berusaha keras agar tak terlalu terlihat begitu kecewa di depan seluruh penghuni istana itu. Dengan suara yang terdengar seperti seorang raja bijaksana dia berkata, "Kehadiran Jenderal Mackenzie tidak akan pernah mengganggu Jendera
Baca selengkapnya
139. Perbedaan yang Tipis
"Hal itu sudah jelas. Mau bagaimanapun juga dia adalah seorang raja dan jika perintahnya bertujuan untuk memperkuat kerajaan kita maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolaknya," kata Bill.Andrew Reece terlihat begitu tidak setuju. Dia pun tidak hanya berdiam diri dan membiarkan pendapatnya itu tertanam di dalam kepalanya.Laki-laki muda yang begitu dipercayai oleh William Mackenzie itu pun berkata, "Tapi Jenderal. Raja Keannu seperti memiliki sebuah tujuan tersendiri. Ini tidak hanya demi kepentingan rakyat saja tetapi juga kepentingan pribadinya. Apakah ini tidak bisa dijadikan landasan untuk menolak perintahnya?"William Mackenzie mengembuskan napasnya dengan pelan.Saat ini mereka masih berada di halaman istana, tentu dirinya tidak bisa berkata-kata lebih banyak karena tak ingin mengganggu jalannya acara.Namun, dia pun tidak bisa membiarkan hal itu terjadi begitu saja sehingga dia memilih untuk menjelaskan secara singkat, "Raja Keannu mungkin memiliki suatu kepentingan pribadi
Baca selengkapnya
140. Cerdik?
Masih dengan raut wajah yang tegas, Andrew Reece pun membalas lagi, "Tidak ada kelonggaran atau apapun itu. Ini sudah menjadi keputusan Jenderal Mackenzie."Pada akhirnya keenam orang itu pergi dengan tangan kosong.Dan sejak percakapan Andrew dengan mereka, berita tentang sang jenderal terkuat yang menolak para pasukan baru yang ingin masuk ke dalam anggota pasukannya pun menjadi isu yang sangat hangat diperbincangkan di mana-mana.Tidak hanya di kalangan para prajurit tetapi juga di kalangan para pejabat istana.Bahkan, sebagian orang sudah mulai menafsirkan hal-hal yang menjadi alasan sang jenderal tidak ingin menerima pasukan lagi.Sayangnya, mereka mengutarakan pendapat dengan begitu liarnya hingga tak jarang malah terkesan menghakimi keputusan sang legenda.Hingga suatu ketika raja di negeri itu juga mendengar desas-desus yang telah beredar di kalangan penghuni istana. "Mackenzie memang sangat bodoh sekali. Dia baru saja kembali mendapatkan identitasnya lagi tetapi malah akhirn
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
31
DMCA.com Protection Status