All Chapters of BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH: Chapter 41 - Chapter 50
77 Chapters
Bab 23B
Aku tersenyum kecil melihat Bu RT dan pak RT datang ke Rumah ini. Beberapa waktu yang lalu mereka juga sudah datang dan memberikan sumbangan. Mataku teralih ke samping mereka di mana, di sana ada Faisal serta keluarga Liana. Ibunya Liana beserta kakaknya datang ke sini. Ayah Liana sudah meninggal lima tahun yang lalu, begitulah berita yang ku tahu.Entah kenapa melihat mereka datang kemari aku merasa kesal. Untuk apa mereka harus datang ke sini segala. Tapi Bu RT juga ikut datang ke mari, pasti ada hal penting yang ingin mereka sampaikan pada ku."Raisa, mohon maaf ya Ibu dan Bapak mengganggu kamu, ada hal penting yang ingin disampaikan, di samping itu keluarga Liana juga ingin bersilaturahmi serta berbela sungkawa atas meninggalnya Rindu.""Iya, Bu. Silahkan masuk," kataku.Mereka kemudian masuk dan duduk di tikar, di rumah ini juga tidak ada perabotan lagi. Aku sudah menjual semuanya. Hanya tinggal rumah ini saja yang belum terjual.Ku lirik Faisal yang menatapku tak enak. Untuk apa
Read more
Bab 24A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 24.**PoV Raisa.Hari ini putusan persidangan perceraian yang kutunggu. Aku tidak menyangka kalau aku sudah berjalan sejauh ini. Semua masalah sudah terselesaikan satu persatu. Walaupun langit hitam sebelum turunnya hujan, cerah datang kemudian. Tak mungkin selamanya kami dalam cobaan. Pasti Allah turunkan penyelesaiannya.Setelah Hakim Pengadilan Agama mengetuk palu perceraian. Akhirnya aku sudah resmi menjadi janda. Apalagi yang kutunggu, ini adalah keputusan besar dalam hidupku yang harus kuterima. Bagaimanapun kehidupan ini harus terus berjalan.Aku memeluk Reyhan setelah semuanya selesai. Hanya kami tinggal menunggu keputusan akhir persidangan kasus Rindu. Tak sabar keputusannya seperti apa karena aku ingin sekali mereka dihukum setimpal atas apa yang mereka lakukan."Raisa. Mas rela mengalah asal kamu bahagia. Kita sudah berpisah dan kamu bebas sekarang. Aku tahu kamu sangat membenciku hingga datang ke pemakaman anak kita saja kamu mengusir
Read more
Bab 24B
Aku menganggukkan kepalaku lalu kami saling memeluk satu sama lain. Alhamdulillah akhirnya Lala bisa menerima semua ini dengan lapang dada dan kami sudah berhubungan baik.**Setelah melalui beberapa persidangan. Akhirnya sampailah kami pada persidangan final di mana akan ditentukan putusan hukuman dari Boni dan Liana. Sebelumnya putusan hukuman untuk Mas Emran sudah ditetapkan.Dia terbukti terlibat dalam tindakan penganiayaan yang membuat rindu menjadi menderita dan akhirnya meninggal. Walaupun dalam kasusnya bukan suatu perencanaan namun bentuk penganiayaan serius. Mas Emran di tetapkan hukuman empat tahun penjara.Sebenarnya aku nggak terima dengan hukuman yang harus dijalaninya, aku merasa Mas Emran terlibat langsung sebagai ayah kandung. Namun mau bagaimana lagi, hukum di negara ini seperti itu. Aku sudah melayangkan protes, tapi, hukum sudah ditetapkan.Untuk Liana dan juga Boni yang terang-terangan membuat anakku meninggal. Aku ingin mereka lebih dihukum berat dari Mas Emran.
Read more
Bab 25A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 25.**PoV Author.Yang ditunggu-tunggu Raisa pun hadir, di mana terdakwa memasuki ruangan. Sudah ramai sekali orang-orang yang ingin menyaksikan persidangan tersebut.Hadir pula di sana Faisal serta keluarga dari Liana untuk menyaksikan persidangan tentang putusan hukuman yang akan diterima Liana.Raisa berdoa dengan sepenuh hati kepada Allah agar memberikan keadilan atas hukuman yang akan diterima Liana. Sudah tidaknya hukuman itu harus memberatkannya karena sudah menyangkut nyawa Rindu yang melayang akibat penganiayaan berat yang dilakukannya.Faisal melihat Raisa, Reyhan dan Lastri yang sedang duduk dengan tenang. Lelaki itu pun menghampiri ingin duduk dekat dengan mereka. Faisal mengetahui Raisa sampai sekarang masih terpukul akibat cobaan yang sedang dihadapinya serta Raisa terlihat kurang senang padanya.Beberapa waktu yang lalu Raisa menyuruh Faisal untuk menjauh darinya. Raisa tidak ingin memiliki hubungan yang spesial dengan Faisal karen
Read more
Bab 25B
Tentu Raisa nggak terima mendengar hukuman itu. Raisa akhirnya histeris lagi, Raisa mengalami stres berat dan tekanan yang begitu besar menghadapi masalah ini."Raisa, sabar. Aku tahu berat untuk kamu. Kita hanya bisa bersabar dan berdoa yang terbaik!"Raisa sama sekali nggak setuju dengan kata-kata Lastri. Tapi, dia bisa apa. Memang hanya bisa sabar dan ikhlas, andai saja Raisa bisa membunuh Liana dan Boni pasti sudah di lakukannya. Dengan tangan sendiri pasti sudah di lakukannya."Raisa. Aku sangat mengerti perasaan kamu. Sebagai seorang ibu pasti kamu sangat kehilangan anak kamu dan terpukul dengan hal ini, benar kata Lastri kamu harus sabar. Ini ujian dan cobaan dari Allah agar kamu menjadi wanita yang benar-benar teguh dan tegar," kata Faisal menyela. Lelaki itu melihat Raisa yang tidak bisa menerima kenyataan akibat Liana hanya dihukum sebentar.Akhirnya setelah hukuman tersebut dibacakan dan segala proses sudah selesai. Liana kemudian dibawa kembali oleh Polisi. Di sana Raisa m
Read more
Bab 26A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 26.**PoV Author.Raisa menenangkan diri setelah segala persidangan selesai. Dia duduk di Kafe bersama Lastri dan juga Reyhan. Raisa benar-benar terpukul, kenyataan yang diterimanya tidak sesuai harapan.Padahal sebenarnya menurut undang-undang yang berlaku. Mereka itu dihukum cukup berat, Raisa merasa tetap saja itu hukuman ringan.Mereka berada di Kafe tidak jauh dari Pengadilan. Di sana Lastri dan Raisa ngobrol-ngobrol juga dengan Reyhan, sekarang kemanapun Raisa pergi Reyhan pasti akan ikut menemaninya.Saat ini Reyhan memang belum sekolah karena Raisa belum daftarkannya. Reyhan masih pemulihan akibat trauma yang dialaminya. Beberapa kali masih harus cek rutin ke psikologi. Raisa tahu dampaknya sangat buruk untuk Reyhan. Raisa meminta anaknya itu bersabar dulu.Dengan ikhlas Reyhan menuruti perkataan bundanya, dia mengikuti perintah bundanya, dia juga masih sering mimpi buruk, masih sering ketakutan dan lebih bagus memang menangani kondisi ke
Read more
Bab 26B
Raisa dan Lastri kemudian pergi meninggalkan Kafe tersebut, setelah membayar mereka menggunakan taksi pergi ke Lapas untuk menjenguk Emran yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai narapidana dan ditahan di sana.Sementara itu Faisal mengikuti ke mana mereka akan pergi. Laki-laki itu sengaja menggunakan topi dan jaket karena dia ingin tahu apa yang dilakukan Raisa selanjutnya. Mungkin terdengar konyol tetapi Faisal ingin dekat dengan Raisa dan menebus kesalahannya. Bisa dibilang dia sedikit memaksa dan terobsesi, Raisa sama sekali tidak menginginkan dirinya. Tetapi dengan segala upaya Faisal akan terus mengejar Raisa.Raisa pun diperbolehkan menjenguk Emran setelah mendapat persetujuan pegawai Lapas. Sementara anaknya dan Lastri menunggu dan tidak ikut menjenguk Emran. Raisa duduk menunggu. Beberapa saat kemudian Emran datang. Laki-laki itu speechless karena Raisa datang menjenguknya.Hidup di penjara rasanya tidak menyenangkan untuk Emran. Apalagi keluarganya Sudah jarang sekali menje
Read more
Bab 27A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 27.**PoV AuthorEmran terkejut saat yang datang Faisal yang notabennya adalah mantan suami dari istrinya, Liana. Walaupun saat ini Emran membenci Liana. Tetap saja wanita itu masih istrinya.Kejadian yang tiba-tiba ini membuat Emran dan Liana tidak bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Emran juga shock ternyata istri yang dinikahinya secara siri setelah Liana berpisah dari Faisal berselingkuh dengan laki-laki lain.Yang lebih menyakitkan lagi, terdengar kabar kalau anak yang dikandung Liana, anak yang dicintai Emran yang seharusnya dilahirkan Liana. Ternyata bukan anaknya, namun anak laki-laki yang sudah menodai putrinya. Sangat sakit mengetahui kenyataan, Liana berselingkuh dengan laki-laki yang melecehkan putrinya.Mata Emran fokus ke Faisal, laki-laki itu duduk dengan tenang seolah-olah menyuruhnya juga duduk dengan tenang agar mereka bisa berbicara dengan nyaman."Kamu pasti tidak menyangkakan kalau aku bisa datang kemari untuk mengunjun
Read more
Bab 27B
"Kamu pasti heran kenapa, aku mengatakan ini kepadamu? Aku memang sengaja mengatakan kepadamu agar nanti kamu tidak berharap lagi ketika keluar dari penjara. Toh, kamu juga dihukum penjara tidak terlalu lama. Empat tahun, walaupun sampai sekarang Raisa belum menerimaku, aku akan berjuang ketika kamu dalam penjara agar dia mau menjadi milikku. Kamu juga harus ingat satu hal kalau kamu sudah bercerai dari Raisa dan kamu tidak punya hak apa-apa lagi padanya, yang kamu miliki adalah hak untuk menafkahi Reyhan. Aku juga lupa kalau kamu menyiksa anakmu sendiri. Jadi mungkin tidak ada rasa kasih sayang dalam dirimu!""Tutup mulutmu!" kata Emran lagi emosi.Karena emran cukup kesal dan dia juga menarik kerah baju Faisal. Aksinya itu mendapat kecaman dari sipir penjara. Emran seharusnya bersikap ramah dan juga santai ketika ada pengunjung datang untuk menjenguknya."Baiklah untuk hari ini sepertinya cukup kunjungannya. Saudara Emran kurang mengontrol emosi!" kata salah satu sipir penjara."Wah
Read more
Bab 28A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 28.**PoV Raisa.Aku kaget mendengar ucapan Lala yang mengatakan kalau Mas Emran masuk Rumah Sakit. Apalagi Lala mengatakan dia berkelahi dengan narapidana lainnya.Sebenarnya ini bukan urusanku. Aku sudah ketuk palu perceraian dengan Mas Emran. Sekarang, memandang wajahnya saja aku jijik. Kenapa dia masih terus saja mencari masalah denganku? Aku tidak ingin bertemu dengannya."Aku turut prihatin atas kondisi Mas Emran yang terluka, tapi aku tidak bisa datang ke sana," kataku pelan.Ku pandangi Lala yang berwajah sedih. Aku membalik badanku, tidak mau ada perasaan nggak tega, mendengar dia masuk Rumah Sakit.Aku hanya berpikir positif. Mungkin dia masuk Rumah Sakit akibat perbuatannya ke anak-anakku dan dia juga zolim kepadaku. Jadi wajar kalau dia masuk Rumah Sakit, itu yang ku pikirkan.Lala melangkahkan kakinya saat aku berpaling darinya. Sepertinya mantan adik iparku masih terus ingin memaksaku untuk datang menemui Mas Emran."Mbak, sebenarny
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status