Semua Bab Bukan Istri Pilihan: Bab 61 - Bab 70
114 Bab
Mengumumkan Pernikahan
Dulu Leana tak ingin berekspektasi tinggi mengenai pernikahannya dengan Elvano, mengingat tidak ada cinta di hati mereka. Leana juga sadar diri jika dirinya hanya sosok pengganti sang kakak. Namun, sekarang Elvano memberikannya dunia yang selama ini tak berani dia mimpikan. Elvano mengumumkan pernikahan mereka tepat di hari ulang tahunnya. Sahabat serta kerabat pun ikut andil, para wartawan juga memadati hotel tempat acara itu berlangsung. Keluarga Mahendra menjadi perbincangan hangat pada malam ini, baik di televisi maupun media sosial. Mengingat jika putra satu-satunya pebisnis besar ini sudah ada yang punya. Tak ada harapan lagi bagi para perempuan yang bermimpi untuk bersanding dengan Elvano Mahendra. "Apa kamu bahagia?" bisik Elvano pertama kali ketika sampai di kamar hotel mereka. Leana melempar senyum manis, lalu menyatukan keningnya dengan sang suami. "Ya, terima kasih." Elvano memejamkan mata, nyaman sekali kala berada dekat dengan sang pujaan. "Terima kasih juga sudah m
Baca selengkapnya
Ingin Memantaskan Diri
Sasmita mendecih, dia sangat muak melihat sikap Leana yang sok menasehatinya. "Iya, andai kamu tidak datang. Mungkin aku sudah mengandung anak Elvano!" "Kak!" Leana berteriak marah, kali ini Sasmita benar-benar keterlaluan. "Aku tidak heran jika semua orang meninggalkanmu, kamu egois dan keras kepala. Tidak selamanya apa yang kamu inginkan akan selalu kamu dapatkan!" Leana beringsut menjauh, dia menormalkan nafasnya yang memburu, Leana merasa jika kedatangannya hanya sia-sia. Sasmita memang tidak akan pernah bisa berubah."Ya, memang manusia sepertiku pantas ditinggalkan, bukan? Apalah aku dibandingkan kamu, dari dulu dunia seolah-olah memihakmu." Sasmita berujar serak, kini raut menyebalkan itu tergantikan dengan wajah pedih. "Kamu tahu? Aku selalu iri dengan apa yang kamu dapatkan. Mulai dari kasih sayang Arsen dan Ayah, mereka sangat menyayangimu. Bahkan Ayah selalu menjadi tameng ketika kamu dimarahi oleh Ibu. Belum lagi kamu mempunyai teman yang sangat setia padamu, aku iri. K
Baca selengkapnya
Kejutan Tak Terduga
Tak terasa usia si kembar sudah memasuki dua belas bulan. Leana dan Elvano semakin menikmati perannya menjadi orang tua. Memang melelahkan, tapi di sisi lain sangat mendebarkan kala menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati."Mas, aku curiga deh. Kalau Mas Zion sama Mbak Zelina lagi tidak akur? Coba Mas perhatikan tingkah mereka, seperti sedang menjauh satu sama lain. Benar tidak?" Ketahuilan, Leana sangat anti mencampuri urusan orang. Namun, entah mengapa kisah Zion dan Zelina membuatnya tertarik. "Hah? Tumben kamu peduli tentang hubungan orang, Sayang." Elvano melepas setelan kerjanya, dia beringsut mendekat pada sang istri. "Em, tidak apa-apa. Aku hanya penasaran, soalnya gemas sekali tahu! Memangnya selama ini Mas tidak curiga jika mereka menjalin hubungan?" Elvano menggeleng polos, Elvano yang pada dasarnya manusia dengan tingkat kepekaan yang begitu minim. Mana tahu perihal seperti ini. "Lho, jangan bilang kalau Mas juga tidak tau kalau dulu Mbak Zelina sering membuatku
Baca selengkapnya
Kami Akan Segera Menikah
"Jelaskan." Titah Elvano kepada kedua sahabatnya, setelah Zelina mengatakan hal itu. Elvano langsung menyuruh Zion ke rumahnya, dan benar saja. Ternyata Zion sedang mencari keberadaan Zelina yang tiba-tiba kabur saat mereka di restoran."Kita memang menjalin hubungan, sekitar lima bulan yang lalu." Zion melirik Zelina, perempuan itu langsung membuang pandangan ke arah lain. "Aku bukan berniat tidak memberitahu kamu, Vano. Tapi mau menunggu momen yang tepat saja." Elvano menggeram kesal, Leana yang melihat itu mengelus lembut lengan sang suami. "Zelina yang menyatakan perasaannya—""Jangan kasih tahu, Vano! Bilang saja kamu yang menembak!" Zion meringis melihat wajah Zelina yang mode senggol bacok."Iya, aku yang nembak Zelina. Sebenarnya aku juga menyukai Zelina dari kita SMA, tapi kamu tahu sendiri. Zelina sangat lengket padamu. Aku pikir dia menaruh rasa terhadapmu, untuk itu aku mundur. Aku juga tidak mau membuat persahabatan kita renggang gara-gara cinta."Zion menatap Elvano sej
Baca selengkapnya
Kunjungan Berakhir Gunjingan.
Hari ini jadwal Nathan dan Nala bersama mertuanya, dan Sania serta Alvano sudah membawa mereka pergi sejak pagi. Leana tersenyum melihat hasil kreasinya, perempuan itu ingin memberikan kejutan kecil pada sang suami. Ini adalah kedua kalinya Leana Leana berkunjung ke tempat kerja Elvano, pertama saat awal-awal hubungan pernikahan mereka. "Ibu, kenapa ke dapur. Ada yang Ibu butuhkan?" Keadaan Rosita memang cukup membaik akhir-akhir ini, Elvano yang mengurus semua pengobatannya. Dan Leana tak henti-hentinya bersyukur akan hal itu. "Tidak, Ibu memang sengaja ingin menemuimu." Leana menghentikan kegiatannya, dia melangkah mendekat ke arah Rosita. "Ayo, kita ke ruang keluarga saja, Bu." Rosita menggeleng, dia justru menarik tangan Leana menuju kamarnya. "Bu—" "Lea, sekali saja." Leana melangkah dengan hati tak karuan, setelah Arsen pergi. Leana tak lagi mengunjungi kamar sang adik, yang sekarang sudah ditempati oleh Rosita. Bukannya Leana takut, tapi dia tak bisa. Karena Leana pasti
Baca selengkapnya
Ambisi Leana
Setelah keluar dari kamar mandi, mood Leana sangat buruk. Dan Elvano menyadari hal itu. Terbukti ketika mereka sampai di rumah, perempuan itu hanya diam membisu. Elvano memang hanya setengah hari bertugas hari ini, mengingat jika dia akan meeting bersama sang papa. "Sayang, apa ada yang menyakitimu? Atau aku melakukan kesalahan?" "Siapa, Friska?"Kening Elvano berkerut, dia mengingat-ngingat nama perempuan yang Leana sebutkan. "Friska? Memangnya dia siapa, Sayang?"Leana mencebik, dia bersedekap dada sembari mendudukkan bokongnya pada pinggir kasur. "Dokter Friska, bukankah Mas di rumah sakit yang sama dengannya?"Elvano mengangguk mengerti. "Aku pikir siapa, dia Dokter kandungan, memangnya kenapa? Apa dia mengganggumu?"Leana memincing curiga. "Mas taHu jika dia menyukai, Mas?" Elvano menggeleng polos. "Memangnya iya? Kenapa bisa?" Leana mengelus dadanya, punya suami model Elvano rasanya ketar-ketir sekali. "Ya, bisalah! Dia perempuan. Sedangkan Mas laki-laki." Elvano terkekeh, d
Baca selengkapnya
Para Perempuan Pemuja Elvano
Hari ini adalah hari yang paling spesial bagi Zion serta Zelina. Pesta pernikahan mereka begitu meriah nan mewah. Leana menggamit lengan Elvano, gugup sekali rasanya. Untung Elvano selalu menenangkannya. "Mas, mengapa mereka semua melihat ke arah kita. Bukankah pemeran utamanya Mas Zion dan Mbak Zelina?" Elvano tersenyum simpul, tangannya semakin menggamit erat pinggang sempit sang istri. "Kamu cantik sekali, Sayang. Aku sampai ingin mencolok semua mata pria yang melihatmu."Leana menggeram kesal. "Mas, aku serius!" Rajuknya dengan nada tertahan. Elvano semakin dibuat gemas, dia sengaja mengecup pelipis Leana. Dan itu mampu menimbulkan kegaduhan. "Mau nangis .…" Mata Leana mulai berkaca-kaca, dia menghentikan langkahnya seraya menunduk. "Hei, Sayang!" Elvano menjadi panik seketika. "Maaf, hm. Janji tidak akan seperti itu lagi." Leana mendongak, lalu menarik jari kelingking Elvano, dan mengaitkannya pada jari kelingkingnya sendiri. "Janji?" ucapnya polos.Elvano menggigit bibir b
Baca selengkapnya
Ingkar Janji?
Elvano menatap Leana takut-takut, dia ingin sekali menyumpal mulut wanita yang telah membuat sang istri salah paham."Sayang, aku juga tidak tau dia menyukaiku sejak masa kuliah. Kamu dengar sendiri, bukan? Jika dia menyukaiku diam-diam." Elvano menyamai langkah Leana. Setelah pulang dari pesta pernikahan Zelina dan Zion. Leana sangat irit bicara, bahkan perempuan itu terlihat acuh tak acuh padanya. “Sayang, dengarkan dulu ih, kamu seharusnya marah sama dia, bukan aku!” Leana mengulum senyum, dia hanya mengerjai Elvano. Leana sangat suka saat Elvano merengek padanya.Mengenai perempuan yang bernama Friska, Leana tak perlu khawatir. Karena Elvano benar-benar tak menyukainya, terlihat jelas respon Elvano yang langsung menegur orang tua Friska, karena berbicara hal seperti itu di depannya langsung. “Siapa yang marah sih, aku cuma lagi malas berbicara dengan, Mas.” Leana membaringkan tubuhnya setelah mengganti dressnya dengan piyama. “Cuci muka sama sikat gigi, jangan lupa ganti bajuny
Baca selengkapnya
Janji, Ya?
Sasmita mengernyit ketika melihat wajah lesu Leana. "Kenapa? Bukannya kamu sehabis menelpon Elvano?" Leana menggeleng, lalu memasang senyum kecil agar Sasmita tak curiga jika perasaannya sedang kacau. "Tidak apa-apa, Kak. Omong-omong bagaimana perkembangan hubungan Kakak dengan Kak Sagara? Aku dengar dari Cila jika kalian hanya stuck di tempat." Sasmita mengibas kedua tangannya, dia menatap Leana gugup sembari menyelipkan rambutnya pada belakang telinga. "Tidak kok, siapa juga yang mempunyai hubungan dengan Sagara."Sasmita terus denial, entah mengapa sudah jalan empat tahun dia menggantungkan Sagara. Tidak menerima pria itu, tapi juga tak menolak kehadirannya. Sasmita terlalu banyak berpikir, dia merasa insecure karena masa lalunya yang buruk. Dia pernah bekerja di dunia malam. Dan sampai detik ini, Leana tidak pernah tahu mengenai hal itu. Hanya ibunya yang mengetahuinya, Sasmita harap ibunya tak akan membocorkannya pada Leana. Karena Sasmita takut, Leana malu mempunyai kakak sepe
Baca selengkapnya
Tidur Di Luar!
"Senang bertemu denganmu, Elvano." Elvano menerima uluran tangan pria yang sebaya dengan papanya itu. "Begitu juga dengan saya, silahkan duduk." Pria paruh baya itu terkekeh, dia melirik ke arah sampingnya. "Ini putri saya. Dia juga yang akan meneruskan perusahaan saya, saya harap kalian bisa menjadi partner kerja yang baik nantinya." Perempuan cantik itu bersemu, dia menatap Elvano dengan senyuman manis, lalu mengulurkan tangannya. "Diandra." Elvano menyambut uluran tangan perempuan di hadapannya. Wajah pria itu sama sekali tak menampakkan raut tertarik, well … apa yang diharapkan dari putra satu-satunya keluarga Mahendra itu? "Risa, kamu sudah menyiapkan bahan meetingnya?" Sang sekretaris yang sejak tadi diam menyimak langsung tersentak. Dia membenarkan posisi duduknya serta menyerahkan dokumen yang dia pegang pada Elvano. "Sudah, Pak." Mereka memulai meeting dengan perdebatan alot, karena Rayan terus saja keluar dari topik. Untung ada Risa yang selalu sigap menangani jika
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status