All Chapters of Bukan Istri Pilihan: Chapter 71 - Chapter 80
114 Chapters
Kasus Bullying
[Bisa kita bertemu sore ini?] Sasmita langsung menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan, ketika dia sudah membaca pesan singkat sari Sagara. Perempuan itu menghindari Sagara beberapa hari ini, dan sepertinya Sagara mengetahuinya. "Bagaimana ini." Sasmita menggigit bibir bawahnya, dia takut jika Sagara kembali mengajaknya bertunangan. Dan Sasmita bingung untuk mencari alasan apalagi. "Kak, sepertinya kita harus menambah karyawan lagi. Soalnya di butik juga semakin ramai. Bagaimana? Apakah Kakak setuju?" Leana bertanya sembari membaca laporan yang ada di hadapannya. Kening Leana berkerut ketika tak mendapatkan respon apapun. Dia menoleh pada Sasmita yang sedang terlihat gelisah. "Kak!" Sasmita tersentak ketika bahunya ditepuk kuat oleh Leana. "Lea! Ngagetin aja, sih!" Leana mencebik. "Kakak aku panggil-panggil tidak menyahut. Ada apa? Kelihatannya gelisah terus sedari tadi." Sasmita memaksakan senyum, lalu menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, aku hanya sedikit pusing."
Read more
Hasutan Sesat Leana
'Saya akan menerima perjodohan yang Papa dan Mama usulkan' Semua orang tentu mempunyai titik jenuh, bukan? Pun dengan Sagara. Setelah pertemuan mereka pada kemarin sore, Sasmita lebih banyak diam dari sebelumnya. Perasaan tak rela terus menggerogotinya. Sasmita akui, dia sangat pengecut dan labil. Di saat Sagara akan menjauh darinya, dia begitu ketakutan setengah mati. Alhasil semalaman dia tak tidur nyenyak. Dan berakhir dengan wajah lesu di pagi hari. "Kakak? Kenapa pagi sekali ke rumah? Dan mengapa tidak memencet bel?" Pukul enam pagi Leana sudah dikejutkan dengan kedatangan Sasmita, perempuan itu hanya duduk diam di kursi depan pintu utama. "Tidak apa-apa, aku hanya ingin menikmati udara pagi di sini." "Ya, sudah, ayo masuk. Nathan sama Nala baru selesai mandi." Sasmita mengangguk, lalu mengikuti langkah Leana. "Kakak mau langsung ke kamar Ibu atau bagaimana? Soalnya aku mau mengurus Nathan dan Nala dulu." Sasmita terlihat berpikir sejenak. "Ke kamar Ibu saja." Leana meng
Read more
Mencoba Mendekat
Elvano sampai ke kediamannya setelah pukul sepuluh malam, Leana yang sudah akan terlelap dikejutkan oleh tepukan pada pipinya. "Mas? Aku pikir Mas tidak jadi pulang," ucap perempuan itu serak. Dia bangkit dari tidurnya seraya memeluk Elvano. "Maaf ya, tadi habis anterin Risa ke rumah sakit dulu." Seketika mata Leana kembali segar kala mendengarnya. "Lho, Mbak Risa kenapa, Mas?" "Dia terjatuh di tangga bandra, dan kakinya terkilir." Elvano mengusap surai halus sang istri. Belum genap dua hari mereka berpisah, tapi dia sangat merindukan istri cantiknya ini. "Aku minta nomor kamarnya nanti, ya. Mau jenguk besok pagi, sehabis pulang dari sekolahnya si kembar." Leana memang mengenal baik, Risa. Karena perempuan itu juga yang telah membantu suaminya sampai sejauh ini. "Boleh sayang, tapi sebentar. Kamu mau ngapain ke sekolah Nathan dan Nala? Apa kedua tuyul kita membuat masalah?" "Mas, ih! Berhenti panggil anakku tuyul!" Leana mencubit pinggang Elvano, membuat sang empu berteriak ke
Read more
Diandra Melana Rayan
Elvano berkutat dengan setumpuk dokumen di hadapannya, pria itu sangat fokus. Sampai-sampai tak menyadari jika jam makan siang sudah terlewat. "Sibuk sekali Dokter Elvano sekarang, ya." Elvano mendongak kala mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Dia melepas kacamata yang bertengger pada hidung bangirnya sembari menyandarkan punggung pada kursi kerjanya. "Kamu tidak bekerja?"Pria itu mengangkat bahu acuh tak acuh, lalu mengambil duduk di sofa. "No, aku cuti seminggu. Mau liburan sama istri. Biar makin langgeng dan lengket." Elvano memasang raut malas, apalagi kala melihat wajah jenaka yang Zion tampakkan. "So, bagaimana pembahasan kita ditelepon waktu itu." Seketika Elvano bangkit dari kursi kebanggaannya. Dia melangkah ke arah Zion sembari membawa dokumen yang berada di atas mejanya. "Coba baca, dan cek sendiri." Zion membaca serius isi dokumen itu, sedetik kemudian kening pria itu berkerut. Lalu menatap Elvano dengan bibir menganga. "Wah! Parah sekali, jadi dia tidak s
Read more
Bentakan Pertama
"Perkenalkan, saya Diandra Melana Rayan. Sekaligus partner kerja Pak Elvano." Tubuh Leana memaku sesaat, lalu dengan segera dia membalas uluran tangan Diandra. "Leana Pramita, panggil saja Leana. Karena sepertinya umur kita tidak beda jauh." Diandra semakin melebarkan senyumnya. "Ah, begitu. Benar juga, Anda—em, maksud saya kamu terlihat sangat muda." "Mama, mau ikan cupang …." Rengekan gadis kecil di samping Leana mengalihkan atensi Diandra. Perempuan itu terlihat berbinar kala menatap kedua bocah yang sangat cantik dan tampan. Apalagi wajah mereka begitu mirip. "Ini anak kamu? Ya, Tuhan, tampan dan cantik sekali. Sama seperti Mama dan Papanya." Diandra berjongkok. "Hai, Sayang, namanya siapa?" Nala mendongak menatap ke arah Leana, seolah meminta persetujuan. Sementara Nathan hanya bersedekap dada sembari meneliti wajah Diandra. "Nama aku Nala Aunty, kalo ini Abang Nathan. Dan sekalang umul kita lima tahun." Diandra terkekeh gemas, dia mencolek ujung hidung gadis kecil yan
Read more
Ada Bayi lagi?
Elvano mematung, jantungnya berdegup begitu kencang. Perlahan tapi pasti. Dia mulai bangkit dari duduknya sambil melangkah menuju pintu. "Aku akan tidur di kamar lantai tiga, kamu tidurlah di sini. Kita butuh waktu untuk sendiri." Setelahnya Elvano pergi, meninggalkan Leana yang mulai terisak. jantungnya bertalu-talu ketika melihat mata perempuan yang dicintainya mengeluarkan air mata. Tetapi dia harus menenangkan diri terlebih dahulu, dia tak mau jika lepas kendali karena emosinya yang tak stabil. Keesokan harinya, Leana maupun Elvano saling mendiamkan. Wajah perempuan itu terlihat pucat dengan mata membengkak, tak jauh berbeda dengan Elvano. Terlihat jelas jika dia tak memejamkan mata barang sejenak pun."Selamat pagi Mama! Papa!" seru Nala, tas bergambar pokemon itu terlihat kebesaran di tubuh mungilnya. "Pagi sayang." Leana dan Elvano menjawab kompak. Mereka memasang senyum seperti tak terjadi apa-apa. "Mata Mama sama Papa kenapa? Kok, menghitam? Telus kenapa bengkak?" Mereka
Read more
Pernikahan Di Roma
Leana menutup wajahnya malu, suaminya itu benar-benar! Padahal Elvano hanya masuk angin, tapi pria itu justru berkesimpulan jika dirinya sedang mengidam. Dan berakhirlah Elvano membuat kehebohan di rumah sakit. Bahwa sang istri sedang mengandung."Jaga jarak! Aku malu tahu! Ingin menyelam ke Palung Mariana saja rasanya!" Leana semakin menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut. Sementara Elvano hanya terkekeh geli melihatnya. "Namanya juga usaha sayang, dan aku juga mana tau." "Argh! Malu! Malu! Mana Suster sama Dokter sudah memberikan selamat, Mas!" Elvano semakin terbahak, dia menepuk pucuk kepala Leana gemas. Setelahnya ikut berbaring di sisi sang istri. "Cup cup cup … tidur ya, Sayang. Malunya ditunda dulu." "Mas Elvano!"***Satu bulan kemudian, tepatnya di hari senin, Ini adalah hari yang sangat mendebarkan bagi Leana serta Sasmita. Mereka saling menguatkan satu sama lain. "Semangat-semangat! Kita pasti bisa, Kak!" Mereka saat ini berada di Italia, untuk mengikuti fashion sh
Read more
Kecelakaan
Pria itu melempar dokumen yang ada di tangannya dengan asal, dia menatap perempuan yang mempunyai paras ayu itu penuh kemurkaan mendalam. "Kamu seharusnya bisa mencegah semuanya! Kamu mau Elvano segera membongkar kedok kita? Jangan bodoh, Mel!" Perempuan yang dipanggil, Mel itu hanya terkekeh serak. Kaki jenjangnya melangkah mendekat pada pria tampan di usianya yang tak lagi muda. "Ayolah, Sayang, kamu pikir aku sebodoh itu untuk melakukan hal yang fatal?" Pria itu mendengkus sinis. "Jangan pernah meremehkan siapapun, Mel. Kia harus tetap waspada!" Perempuan itu tersenyum miring, dia mendudukkan bokongnya seraya menyelipkan rambut di belakang telinga. "Aku mulai mendekati istrinya, perlahan tapi pasti aku akan masuk ke dalam keluarga mereka. Kamu jangan melupakan jika partnermu ini begitu cerdik, sudah berapa tahun kamu mengenalku Aditya, Sayang?" Aditya menipiskan bibirnya. Dia sudah sejauh ini untuk mencapai semuanya. Sifat iri dengkinya pada sang kakak begitu mendarah daging,
Read more
Zion Raja Drama
Elvano bergegas meminta tolong pada papanya untuk mengurus semuanya, sedangkan pria itu langsung menuju rumah sakit. Dan disinilah dia sekarang, terduduk sembari menunggu kondisi Risa yang sedang ditangani oleh dokter di ruangan ICU.Selang dua jam kemudian, seorang dokter berparas manis keluar. Elvano melangkah menghampiri. "Bagaimana keadaannya?" ucapnya begitu tenang, padahal di kepalanya sibuk memikirkan segala kemungkinan yang ada. "Pasien mengalami cedera leher, dikarenakan hentakan saat kecelakaan mobil bisa menyebabkan ketegangan pada leher. Cedera dapat terjadi akibat peregangan dan robekan pada otot, serta tendon di leher saat kecelakaan." Elvano mengatupkan bibirnya, sedikit banyak dia tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika mengalami hal seperti itu. "Gejala apa yang timbul nantinya, dan apakah tidak berimpact besar pada kesehatannya?" tanya Elvano kembali memastikan. Dokter manis itu terlihat gugup, dia menatap pemilik rumah sakit itu penuh pertimbangan. "Mu
Read more
Ancaman Elvano
Leana berlari dengan nafas memburu, kini amarah dan rasa kesal menguasai dirinya. Bahkan perempuan itu mengabaikan sapaan para staf yang menyapanya sepanjang koridor. Ketika sampai di ruangan Zion . Lenana dengan cepat membukanya, seketika tubuh perempuan itu memaku. "Sayang, kamu di sini?" Elvano melangkah mendekat, dia cukup bingung melihat wajah pucat pasi yang Leana tampakkan. "Mas Zion bohongin aku, ya?!" Leana berteriak ke arah Zion yang sedang memakan nasi padang di hadapannya. Pria itu terkekeh garing sembari mengusap tengkuknya yang tak gatal. "Sebentar, duduk dulu Sayang. Maksudnya apa? Aku tidak mengerti." Elvano membawa Leana ke sofa pada pojok ruangan. Pria itu meringis melihat wajah menyeramkan sang istri. "Mas Zion bilang kalau Mas El sedang di dalam ICU. Tapi aku tanya ke resepsionis mereka justru mengatakan jika Mas sedang bersama Mas Zion." Elvano menghunus Zion dengan tatapan tajam. "Zion! Apa-apaan ini?!" Pria itu terkekeh serak, lalu meneguk air yang ada di h
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status