Semua Bab Jadi Istri Dadakan: Bab 61 - Bab 70
95 Bab
Surat Dokter
Benar saja yang dikatakan Hakam kemarin saat mereka berkendara. Pira itu benar-benar melakukan penyatuan mereka dengan dalih sebagai bentuk salah satu promil yang mereka jalankan.Memang sih, ini bukan yang pertama kali mereka melakukannya. Hanya saja, rasa-rasanya Faryn tidak ingat jika Hakam pernah sebegitu bersemangatnya saat melakukannya.Bahkan di malam pertama mereka sekali pun.Seolah pria itu kehausan selama berbulan-bulan dan baru mendapatkan minum malam itu.Masalah yang terjadi dari kegiatan mereka semalam adalah Faryn jadi kesulitan berjalan. Bukan seperti yang ditulis dalam novel-novel roman picisan yang pernah ia baca dulu. Sakit yang ia rasa ada karena Hakam yang bersemangat itu seperti tengah mengeluarkan seluruh tenaganya.Ada lebam kemerahan bercampur sedikit biru di pergelangan tangan kana Faryn, yang membuatnya jadi terasa sakit saat digerakan. Belum lagi otot pahanya yang terasa pegal luar biasa.Dan satu masalah lagi.Entah sengaja atau tidak, entah lupa atau tid
Baca selengkapnya
Kartu AS
Faryn tidak berbohong saat ini. Dia hanya sedang bertaruh dengan kartu as-nya sendiri.Bahari mungkin saja tidak melepaskannya mengingat Saba uang mengatakan di malam itu sebelum si bosnya mengantar pulang."Saya rasa Bahari baru saja puber kedua. Tapi kamu bukan satu-satunya perempuan yang saat ini bersama dia. Meski dia terlihat jatuh cinta pada kamu, selama ada wanita itu, kamu nggak jadi yang hanya ada untuk dia. Kamu tentu paham maksud saya."Faryn sanhat paham. Dia hanya harus mencari tahu siapa wanita yang menghalanginya itu dan menyingkirkannya seperti mantan sekertaris Bahari.Untuk Hakam, pria itu pernah mengatakan kepadanya dia bukan orang yang akan menyerah saat menginginkan sesuatu. Terbukti dengan pernikahan mereka yang mendadak tanpa rencana yang matang.Tanpa perlu diingatkan oleh Linggar pun sebenarnya Faryn juga sudah melakukan pencegahan. Seperti meminum pil pencegah kehamilan secara diam-diam. Hanya saja ia tidak ingin Linggar berpikir bahwa dia akan selalu bisa me
Baca selengkapnya
Menolak
Semua berjalan sesuai keinginan Linggar.Pria itu juga sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.Faryn jadi teringat dengan perkataan Bahari mengenai alasan dia yang di tempatkan di kantor pria itu. Jika memang Linggar hanya ingin perselingkuhan mereka ketahuan di waktu yang sesuai dalam kontrak mereka, harusnya selingkuhannya itu memberikan pekerjaan di tempat lain.Sebuah kantor yang jauh dari jangkauan keluarga atau orang-orang yang berpotensi memiliki hubungan dengan mereka.Ada satu lagi kejanggalan dari keputusan Linggar. Suami Lintang itu memberikan informasi pekerjaan pada Hakam melalui temannya yang secara kebetulan tengah membuka cabang di depan kantor pusat Jatayu.Jika pria itu tidak memiliki maksud tertentu, Faryn tidak tahu lagi harus menyebutnya apa."Kenapa, ya?" tanya Faryn pada dirinya sendiri dengan alis yang nyaris menyatu ke tengah.Mi yang dibuatkan Hakam sudah sepenuhnya mengembang. Ukurannya hampir menyerupai udon. Besar dan pucat. Tidak ada kuah
Baca selengkapnya
V
"Saya tidak menyangka kamu akan menghubungi saya secepat ini. Baru dua hari yang lalu, kan? Atau tiga?Ah, saya tidak ingat."Saba melebarkan lengannya menyambut kedatangan Faryn di Rumah Khusus. Dia hanya mengangguk sekali sebagai balasan."Tapi ini masih siang hari. Semua 'koleksi' saya sedang beristirahat sekarang."Saba menggiring langkah Faryn menuju ke dalam rumah. Ketika pertama kali tiba di sana, dia bisa melihat bahwa rumah ini seperti rumah-rumah mewah pada umumnya. Hanya saja tumbuhan mawar yang menjalar di sekitar pagar dan bagian rumah, memberi kesan pada rumah itu yang nampak seperti kastel Putri Tidur.Menarik namun menyeramkan.Lebih menyeramkan lagi bagian dalamnya. Terdapat etalase besar yang terbentang dan berjarak antara satu dan yang lain. Yang bila malam tiba, akan berisi orang-orang dengan pakaian minim untuk dipamerkan.Faryn tidak merasa merinding dan mual saat mereka masuk karena etalase itu kosong. Untung saja dia datang di siang hari."Jadi, tipe seperti apa
Baca selengkapnya
Akun
Tisak bisa dibayangkan apa sebenarnya yang hendak dicapai oleh Linggar dengan melakukan semua kemungkinan ini.Ia kira, dirinya sudah paling kejam karena menjadikan orang lain sebagai batu tumpuannya dalam balas dendam. Ternyata Linggar jauh berada di atasnya.Pria itu ... benar-benar tidak tertebak.Faryn merasa ngeri sendiri dengan apa yang memikirkan benang merah yang saling bersinggungan di depannya.Jika memang benar V adalah kenalan Linggar dan Lintang, besar kemungkinan Faryn juga mengenalnya atau mungkin pernah mendengar namanya.Yang perlu ia lakukan hanya menyaring semua orang-orang yang dikenal oleh sepasang suami istri itu. Mengerucutkannya lalu memilih perempuan-perempuan yang berpotensi menjadi simpanan Bahari.Itulah yang dilakukan Faryn sekarang. Setelah pulang dari Rumah Khusus, dia mencoba mencari daftar teman-teman Linggar dan Lintang. Dimulai dari sosial media Lintang.Lintang termasuk pengguna yang aktif membagikan berbagai momen sehari-harinya. Meski beberapa har
Baca selengkapnya
Sapa
"Jangan lupa. Nanti jangan lembur. Oke?"Faryn yang tengah merunduk ke arah jendela penumpang di samping supir, menganggukan kepala pada Hakam. Pria itu baru saja mengantarnya ke kantor tepat di depan lobi.Setelah itu Hakam pergi berlalu ke kantornya yang hanya berjarak beberapa meter dari kantor pusat Jatayu. Faryn melihat sampai mobil Hakam terparkir dengan baik. Pria itu tampak tengah berbicara dengan salah satu karyawannya yang langsung menghampiri begitu dia turun.Faryn menatap setengah melamun. Prianya itu ... benar-benar bekerja dengan benar. Sesuai dengan jobdesk yang diberikan kepadanya. Berbeda dengan dirinya.Sesaat setelah Hakam masuk ke kantornya, mobil Bahari berhenti di depan lobi. Faryn membuka pintu penumpang belakang. Menyapa si bos dengan senyuman ramah."Tumben kamu menunggu saya di depan sini," ujar Bahari.Faryn masih tersenyum saat membalas ucapan itu. "Mulai sekarang saya akan sering menunggu Bapak di depan untuk menyambut." Gerakan tangannya mengisyaratkan p
Baca selengkapnya
Rumah
Hakam tidak jadi mencium Faryn. Makanan yang sudah dipesan olehnya sudah terlanjut datang, disajikan dengan tatanan apik. Alhasil, dia menggerutu terus selama mereka di perjalanan dari restoran."Sudahlah, Hakam. Kamu kan bisa menciumku nanti di rumah. Biasanya juga begitu, kan?"Faryn masih merasa geli dengan gerutuan tidak jelas Hakam. Masalah tempat reservasinya lah, makanannya lah, bahkan cuaca pun juga dia keluhkan.Dia yang memilih dan dia pula yang mengeluhkan kekurangan dari kejutannya."Masalahnya tadi itu momen yang pas sekali, Faryn," sahutnya gemas bercampur kesal."Memang ada apa sih dengan momen tadi? Menurut aku sudah bagus dan memuaskan kok," sanggah Fatyn. Dia terus menatap bagian samping wajah Hakam yang tidak seramah biasanya. Sementara prianya terus menghadap ke depan. Fokus menyetir."Tadi itu ...," Hakam diam sebentar, lalu menhambung kalimatnya setelah berhasil menyalip salah satu kendaraan, "... tadi kamu sedang cantik-cantiknya."Faryn merona. Tapi hanya berla
Baca selengkapnya
Untuk Anak Yang Hilang
"Selamat ulang tahun, Faryn!"Ucapan yang disampai ketiga orang di depannya ini menciptakan senyum canggung di wajah Faryn."Ibu kira kamu masih mengingat Ibu dan Bapak karena kamu ingat tanggal lahir kamu," kata Ibu yang mengaku bernama Kemala.Sama seperti nama terakhirnya.Jika orang-orang menggunakan nama sang ayah untuk nama terakhirnya, keluarga ini malah menggunakan nama sang ibu. Menurut Ibu Kemala, sang ayah yang ingin anaknya memiliki sifat yang sama dengan sang istri.Saat memasuki rumah, sebelum sampai ke tahap inti merayakan ulang tahunnya, Faryn diajak oleh 'ibunya' berkeliling sudut rumah. Pasangan suami istri ini sudah pindah dari rumah sebelumnya. Namun, semua foto tidak ada satu pun yang tertinggal.Foto-foto masa kecil Faryn.Meski Ibu Kemala sudah menceritakan secara detail setiap foto berseeta kenangan mereka, Faryn tetap tidak bisa mengingat satu pun dari momen-momen itu.Merasa dejavu pun tidak.Berdasarkan cerita, Faryn diculik saat berumur sembilan tahun. Kemu
Baca selengkapnya
Temukan Aku
Saat akan membuka kelopak matany yang terasa berat, kepalanya serasa ditindih batu yang cukup besar. Terasa pusing yang sangat hebat.Faryn mengerang tertahan.Sial. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tubuhnya terasa lemas dan kepalanya terasa berat?"Kamu udah sadar? Kita dalam perjalanan ke rumah sakit."Suara itu. Suara yang familiar dan sering dia dengar. Rasanya dulu dia juga pernah mendengarnya. Di mana ya?"Kalau kamu mau muntah," seseorang itu menjeda sejenak ucapannya. Kemudian terdengar suara kantong plastik yang bergerisik ke hadapannya. "Kamu bisa muntahkan di sini. Atau kamu mau kita menepi sebentar supaya lebih nyaman?"Duh, berisik sekali sih. Apa dia tidak tahu kalau Faryn tengah berusaha mengambil alih kesadarannya kembali?Perlahan tapi pasti, kelopak mata Faryn terbuka. Yang pertama dia tangkap melalui matanya adalah ... gelap. Tubuhnya bergerak mengikuti laju kendaraan ini. Tapi sepanjang jalan hanya kegelapan yang ada.Rasa berat itu kini beralih menyerang pernap
Baca selengkapnya
Wanita Itu
Linggar mengerucutkan mulutnya. Wajahnya terlihat masam. Permasalahan ini harus segera diselesaikan. Jika lebih lama lagi ditunda, Faryn tidak akan bisa dikendalikan.Perempuan itu mungkin tidak peduli dengan harga dirinya. Namun, Linggar tidak! Dia sangat amat peduli dengan citra dirinya.Susah payah dia membangun penilaian orang tentangnya yang bijak, berwibawa, dan cerdas. Semua orang tahu rumor tentang ayahnya, maka dari itu dia mengupayakan segala cara agar rumor itu tidak berbalik ke arahnya, meski dia adalah anak Bahari."Argh, sial!" umpat Linggar.Dia sudah kehabisan akal. Apapun rencana yang sudah dia pikirkan hanya akan berujung pada kehancurannya. Harus ada satu orang lagi yang dikorban. Tapi siapa?"Kamu baik-baik saja?"Tangan lembut dan halus membelai kepalanya dengan sayang. Linggar menghentikan kegiatan memijit pangkal hidungnya. Kepalanya menoleh ke kanan. Dia mendapati wajah yang lembut dan manis di sampingnya tengah tersenyum.Senyum yang selalu mampu membuat Lingg
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status