All Chapters of Jadi Miskin Di Hadapan Mertua: Chapter 131 - Chapter 140
403 Chapters
TEKAD DINDA!
TEKAD DINDA!"Kalau itu, Ibu hanya bisa menyarankan bagaimana jika meminta uang penjualan mobil Dinda?" sahut bu Nafis."Bu, jangan berkata yang aneh-aneh begitu! Tak mungkin aku meminta uang itu pada Dinda sekarang ini. Uang penjualan mobil murni adalah hak Dinda, jika boleh jujur saja sekarang aku malu sekali, Bu,""Malu kenapa?" tanya bu Nafis. "Bagaimana Hasan tidak malu, Hasan kepikiran bagaimana Dinda membayar biaya semua nya di sana? Bukankah kuretase itu juga memerlukan biaya mahal, Bu? Dan yang seperti Ibu tahu saat ini, aku sama sekali tak memiliki uang untuk membiayainya," jawab Hasan.Bu Nafis langsung terdiam mendengar pernyataan itu dari putranya. Dia juga tak ingat kalau di sana Dinda sedang menjalankan operasi kuretase. Tetapi setidaknya di sana Dinda memiliki cadangan uang yang lumayan banyak hasil penjualan mobil. Jadi tak usahlah sebenarnya Hasan memikirkannya itu dalam-dalam, yang penting dia bisa keluar dari rumah sakit ini dengan biaya
Read more
KEDATANGAN ARIF DI RUMAH SAKIT.
KEDATANGAN ARIF DI RUMAH SAKIT"Assalamualaikum," teriak seseorang dari luar ruangan tempat Hasan dirawat."Waalaikumsalam," sahut bu Nafis sambil membukakan pintu.Ternyata itu adalah Arif dan beberapa anggota kepolisian lainnya. Mereka datang dengan pakaian rapi untuk mewawancarai Hasan. Hasan pun datang dengan membawa buah tangan untuk Hasan.Melihat kedatangan Arif sebenarnya hati Hasan memburu karena marah. Tetapi dia ingat, Arif saat itu memang bagian laka lantas tentulah dia akan banyak bertanya mengenai kejadian tabrakan yang dialaminya kemarin. Arif juga datang bersama beberapa temannya, tak mungkin juga sekarang dia marah dan meluapkan emosinya berkaitan dengan urusan pribadi. Dengan berjalan santai Arif menghampiri ranjang Hasan."Bagaimana, Mas Hasam keadaannya?" tanya Arif sambil menepuk bahu Hasan."Seperti yang kau lihat," sahut Hasan sambil tersenyum sinis.Ifah kebetulan keluar dari kamar mandi juga melihat kedatangan kekasih hatinya
Read more
TEROR DM I*
TEROR DM IG[Akhirnya aku bisa keluar dengan Mas Arif dengan persetujuan Mas Hasan, Mbak]Send Ifah mengirimkan gambar. Kemudian Ifah juga mengupload status itu di sosial medianya dengan menutupi wajah Arif. Tanpa disangka itulah awal musibah bagi Ifah terjadi. Seharian ini Ifah bersama Arif. Kali ini hatinya tenang, karena tak dapat teror lagi dari kakak lelaki dan keluarganya. Dia mengurusi semua keperluan jasa Raharja kakaknya bersama Arif. Bahkan mereka menyempatkan diri untuk makan siang bersama. Tampak mereka sangat serasi sebagai pasangan bapak dan anak sebenarnya. Wajah Ifah terlalu baby face untuk usia Arif."Mas, maafkan perlakuan kakakku tadi ya," ujar Ifah di sela-sela makan mereka."Tak masalah, Mas lebih tahu bagaimana menghadapi orang-orang seperti Mas mu itu, masak mau meragukan Mas?" goda Arif.Ifah tersenyum simpul. Dia bahagia memiliki pasangan yang lebih dewasa. Karena begitu mengerti mengayomi dan melindunginya. Ifah seperti menemuk
Read more
KEDATANGAN KELUARGA KEDIRI
KEDATANGAN KELUARGA KEDIRIIfah menatap mata Hasan. Haruskah sekarang dia mengatakan pada kakaknya tapi bagaimana reaksi kakaknya jika malah memarahinya. Saat ini dia tak memiliki pilihan lain, apalagi wanita itu mengancam memviralkannya. Ifah juga sudah langsung menghapus video dan fotonya saat bersama Arif tadi. Dia sangat ketakutan sekali saat ini apa yang harus Dia perbuat."Tidak Mas, Ifah tidak apa- apa kok," kata Ifah mencoba menutupi semua yang terjadi.Dia tak ingin Hasan saat ini tahu dan menjadi beban pikiran baginya. Ifah langsung berusaha memblokir Instagram milik mantan istri Arif tersebut. Tak lupa dia juga menscreenshot, semua ancaman nya. Dia tak lupa mengirimkan pada Arif. Tak lama HP Dinda berdering, satu telepon masuk dari Dinda kakak iparnya. Dia langsung pamit keluar dengan menunjukkan layar HP pada keluarganya."Mas aku keluar dulu ya, tak enak mengangkat telepon di dalam kamar ini, sinyalnya begitu jelek! Kartuku kan tak seperti Mas Hasan," pamit Ifah.Hasan me
Read more
KEJUTAN DARI KELUARGA KEDIRI.
Kejutan dari keluarga Kediri"Apakah keluarga mereka itu sekarang menjadi keluarga kaya mendadak?" kata bu Nafis dalam hati."Oh ya Hasan, kau pulang jam berapa nanti?" tanya Papa Dinda."Ini sebenarnya sudah boleh pulang, Pah! Tinggal menunggu dokter nanti siang untuk check satu kali lagi," jawab Hasan."Oke kalau begitu, nanti menggunakan mobil milik Dinda saja," perintah Papa Dinda.Hasan langsung salah tingkah mendengar sindiran mertuanya seperti itu. Apakah Dinda belum mengatakan pada papanya jika mobil itu sudah laku di jual, tapi bukankah Pak Bukhari kemarin sudah mengatakan jika uang tiga puluh juta itu di gunakan untuk membayar kuliah Ifah."Eh itu besan, anu mobilnya Dinda kan sudah di gunakan untuk membayar Ifah kuliah tiga puluh juta, bukankah Besan semalam sudah saya kasih tahu? Jangan pura- pura lupa deh Besan," ledek bu Nafis yang kasihan pada Hasan di sindir mertuanya."Tenang saja, aku membelikan anakku mobil baru! Agar dia tak di re
Read more
D 111 NDA!
D 111 NDA"Bu, bisakah Ibu mengurusnya?" tanya Hasan."Kan ada istrimu, Dinda! Mengapa Ibu?" tolak bu Nafis."Tapi Bu, Dinda kan-""Alah biarkan dia yang mengurusnya! Harusnya dia yang mengurus keperluan suami bukan Ibu, sifat Ibu hanya membantu saja," potong bu Nafis."Mosok kau tega menyuruh Ibu yang mengurusnya? Kau tak lihat toh kaki Ibu juga masih sakit nih buat jalan bengkak," kata Bu Nafis."Anak saya juga habis operasi kuretase kapan hari Ibu Nafis yang terhormat! Ibu jangan pura- pura bodoh dan lupa! Bahkan bukan kakinya yang di operasi tapi rahimnya," jawab papa Dinda penuh penekanan."Ya kan kuretase doang, Pak! Rahim juga di dalem bukan di luar, amanlah tak akan apa- apa! Sedangkan saya ini jelas bekasnya, kuret itu lebih tak sakit di bandingkan operasi kaki ini! Wong jelas saya mengalami patah kaki yang lebih parah, lagian wong orang tua di suruh- suruh! Apa ndak punya pikiran," sindir bu Nafis."Maaf Bu ini jadinya siapa yang ikut d
Read more
PERDEBATAN SENGIT PAPA DINDA VS BU NAFIS!
PERDEBATAN SENGIT PAPA DINDA VS BU NAFIS!Hasan memandang wajah istrinya dalam- dalam. Seolah meminta penjelasan apa maksud semua ini. Padahal Dinda baru saja beberapa hari ke Kediri. Tapi dia makin tak mengenal istrinya saja."Apa maksud semua ini, Dek?" tanya Hasan."Kenapa Mas? Aku tak bermaksud apa-apa, Mas," jawab Dinda santai."Kenapa wajahmu merah seperti itu Hasan? Emang benar anakku tak bermaksud apa- apa kok! Wong anakku kan sudah jujur berkata padamu. Aku membelikan anakku mobil dan itu memang ku berikan untuk Dinda, di mana masalahnya? Apa salah orang tua memberikan harta ke anak mereka? Memang masalah?" tanya papa Dinda sekaligus menyindirnya.Hasan terdiam mendapat sindiran begitu dari papa mertuanya. Dia hanya bisa diam dan pasrah. Tak mungkin saat ini langsung bertanya pada Dinda di depan keluarganya. Tentu itu akan memicu dan memunculkan konflik baru. Bu Nafis segera keluar ruangan menggeret Ifah. Mau tak mau Ifah mengikutinya."Loh Ibu
Read more
DEDEMIT KARNAVAL PEMBONGKAR MASA LALU HASAN!
DEDEMIT KARNAVAL PEMBONGKAR MASA LALU HASAN!"Eh ajari juga tuh besanmu, Dinda! Biar dia tahu, bahwa banyak yang lebih kaya darinya! Jualan sayur aja gayanya selangit," blas papa Dinda tak mau kalah.Skakmat! sekarang Bu Nafis tidak bisa membalas lagi ucapan Papa Dinda. Dia melengos sambil meninggalkan keluarga Dinda di sofa. Tak lupa melemparkan BPKB itu ke atas meja lagi tanpa punya sopan santun lalu duduk di samping Hasan. Tak lama kemudian Ifah juga kembali bersama seorang perawat dan dokter yang bertugas memeriksa Hasan."Saya periksa dulu ya, Pak Hasan," ujar dokter itu."Wah sudah bagus kok ini! Bisa pulang, tapi ingat nanti seminggu lagi kontrol untuk melepas jahitan ya," perintah dokter itu."Baik Dok, terima kasih ya, Dok! Terima kasih," jawab Hasan."Nah untuk sementara jangan dibuat mandi dulu ya! Khusus tangannya saja, biar benar-benar kering jahitannya, takutnya ini akan menjadi borok jika terkena air," jelas Dokter."Lalu kalau sholat,
Read more
PEMBELAAN ATAU PENGHINAAN?
PEMBELAAN ATAU PENGHINAAN?"Lho kau tak tahu? Ini mantuku kan baru beli mobil mahal, loh! Cash dan kontan tak pakai acara kredit! Kau tahu mobilnya apa? Pajero! P-A-J-E-R-O mobil orang kaya tak seperti anakmu yang Avanza, sorry lho ya! Hasan itu batuk-batuk kalau naik mobil Avanza, debu," kata bu Nafis otomatis menyombongkan Dinda."Menantumu si Dinda dapat duit dari mana? Dia jangan-jangan?" ucap bu Damar mengompori."Jangan- jangan apa? Tak kruwes mulutmu kapok! Kau jangan menuduh menantuku aneh- aneh! Kau buta? Tak lihat tuh ada Besanku, wong Besanku ke sini menjelaskan semua nya kok berkaitan dengan mobil itu," bela bu Nafis pada Dinda."Wong jelas- jelas mobil Pajero itu di berikan Papanya, bahkan tadi BPKB nya di tunjukkan langsung padaku, jadi buang jauh- jauh pikiranmu itu! Kau jangan memikirkan hal yang aneh-aneh, tak mungkin menantuku itu aneh-aneh! Wong badannya saja gendut, jemblem,, bunder ginuk- ginuk seperti botol minum mixue seperti itu kok! Mana
Read more
BERKAH MERTUA BAIK?
BERKAH MERTUA BAIK?"Kalau kamu sayang sama aku maka aku juga sayang sama kamu, Mas! Kalau kamu cinta sama aku, aku pun akan cinta juga sama kamu! kalau kamu sakitin aku, nggak papa aku terima saja! Kalau kamu bohongi, aku bodo amat! Kalau kamu pergi dari hidupku, silahkan saja! Tapi ingat ya, kalau kamu pengen kembali setelah kamu pergi dari hidupku, aku tak akan pernah menerimamu lagi! Aku tuh orangnya simple, cuma aku kasih satu kesempatan tanpa berkali-kali! Camkan itu baik-baik," ancam Dinda dengan tegas."Apa itu artinya kau takut kehilanganku, Dek?" tanya Hasan."Bohong jika aku tak mengatakan aku takut kehilanganmu, Mas! Sebagai seorang Istri aku tentu saja takut kehilanganmu, tapi aku berpasrah pda Allah! Karena aku sadar kalau ada dua hal yang bisa menyababkan aku kehilanganmu," jawab Dinda."Apa itu, Dek?" tany Hasan lagi."Petama karena kehilangmu kau di ambil Allah, ke dua diambil wanita lain! Aku takut, tetapi aku tak menerima lelaki yang tak s
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
41
DMCA.com Protection Status