All Chapters of Menikah dengan CEO Dingin: Chapter 121 - Chapter 130
228 Chapters
Jadi Teman Tidur Justin?
Kevin mengangguk sembari mengulas senyumnya. "Janji, tidak akan menyentuh minuman apa pun di sana. Nanti saya beli air mineral di minimarket saja."Jasmine memberikan jempolnya kepada Kevin. "Good. The best husband. Kenapa nggak dari dulu bawa minum sendiri? Udah kejadian aja, baru inget.""Namanya juga selalu ada pelajaran berharga di balik masalah yang pernah singgah dalam hidup kita.""Bisa aja ngelesnya. Kayak bajaj."Kevin lantas terkekeh pelan. "Sudah selesai sarapannya, Nak?" tanyanya kepada sang anak.Arshi mengangguk. "Udah, Pa. Yuk! Berangkat sekarang. Nanti Arshi telat.""Kamu sudah kenyang, heum?" Kevin bertanya kepada Jasmine."Nanti makan lagi di sekolah. Mau eksplor makanan di sana. Sambil nunggu Arshi pulang.""Ya sudah kalau begitu. Saya juga harus berangkat sekarang. Kalau ada apa-apa, segera hubungi. Jangan diam saja.""Memangnya saya pernah diam, kalau ada apa-apa?"Kevin menggelengkan kepalanya. "Ya sudah. Saya berangkat duluan. Andrian sudah menunggu di luar." Ke
Read more
Kabur dari Lapas
Desi lantas bangun dari duduknya. "Eh, Justin! Gimana ada perempuan yang mau sama elo, kalau permainannya kayak gitu. Harus banget, gue ajarin cara menyentuh wanita yang benar?"Justin menahan tawanya dengan mengulum bibir bawahnya. "Gue gak punya pengalaman, Desi. Bener-bener cuma sama elo doang yang gue pake."Desi menatap Justin dengan lekat. Mencari kebohongan yang Justin sembunyikan. Namun, tak ada yang satu pun yang Justin sembunyikan darinya."Elo masih ingat kan, semalam gue ngomong apa?" tanya Desi kembali.Justin mengangguk pelan. "Ya. Elo nggak hamil anak gue, kan?""Nggak. Gue lagi dalam masa nggak subur waktu itu. Tapi, kesucian gue hilang gitu aja. Mau minta tanggung jawab elo juga nggak ada bukti. Habis perkosa gue, elo kabur gitu aja."Justin menggigit bibir bawahnya kemudian melirik Desi yang tengah menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur. "Sorry. Gue udah renggut kesucian elo."Desi mengulas senyum tipis. "Udah berlalu. Nggak perlu minta maaf. Lagi pula, gu
Read more
Akhirnya Paham
“Gemma lagi piket. Dan menemukan celah untuk keluar dari lapas itu. Kebetulan listrik yang diberikan di pagar itu sedang mati total karena badai.“Akhirnya dia keluar dengan mulus dari celah itu. Saya sudah mengerahkan semua bodyguard dan juga pihak kepolisian agar segera menemukan Gemma.”Jasmine manggut-manggut. “Bisa aja cara licik yang Pak Gemma dapati. Padahal hanya sepuluh tahun, masa nggak bisa tahan.”“Dia memiliki kelainan juga dalam otaknya, Jasmine.”“Kelainan? Kelainan apa itu?”“Seperti sebuah anugerah, tapi tidak bisa digunakan dengan baik olehnya. Seperti meretas identitas kamu, kabur dari lapas dan yang lainnya.“Semua itu dia pakai untuk hal negatif. Bahkan, dia bisa menjinakkan bom dan merakit bom. Itulah yang ditakuti oleh pihak kepolisian.“Saya juga mengkhawatirkan suatu saat nanti dia merakit bom dan dilemparkan ke rumah kita. Itulah yang sedari tadi saya pikirkan, Jasmine.”Jasmine lantas terkejut mendengarnya. “Pindah rumah aja yuk, Mas! Jangan di sini. Bahaya
Read more
Mengembalikan Perasaan itu
Diandra mengangguk dan mengulas senyumnya. “Sebulan lagi saya sudah bukan lagi jadi sekretarisnya. Saya ingin melupakannya. Melupakan semua perasaan yang pernah hadir dalam hati saya.”Jasmine lantas mengusapi bahu Diandra dan tersenyum padanya. “Semua akan indah pada waktunya. Mbak Diandra pasti akan menemukan pria yang lebih baik dari Pak Justin.”Diandra mengangguk kembali. “Aamiin.”Tak lama setelahnya, dering ponsel Diandra berbunyi. Perempuan itu segera mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.“Dari Pak Justin.”“Angkat aja, Mbak. Mungkin orangnya lagi di kantor.”“Paling juga begitu. Saya angkat telepon dulu.”Diandra lantas menerima panggilan tersebut. “Selamat pagi, Pak Justin.”“Diandra! Kamu di mana? Dan ini, dokumen pemutusan kerja sama dengan perusahaan Kevin kapan dibuatnya?”Di seberang sana, Justin tampak panik setelah melihat dokumen yang dikirim dari perusahaan Kevin.“Pemutusan kerja sama dengan perusahaan Pak Kevin sudah ada sejak dua hari yang lalu, Pak Justin.
Read more
Sudah Malas Mencari Perempuan
Sudah satu bulan Gemma masih dalam pencarian polisi. Melacaknya dengan berbagai alat hingga mengerahkan anjing pelacak. Tidak ada kabar yang bisa diterima oleh Kevin."Selama satu bulan ini juga, nggak ada hal yang mencurigakan 'kan, Mas? Mungkin orangnya kabur ke luar negeri menggunkan identitas palsunya itu." Jasmine berasumsi mengenai hilangnya Gemma.Karena hingga kini, pria itu belum juga ditemukan oleh orang-orang yang mencarinya. Di mana kini dia berada, hanya Tuhan yang tahu.Kevin manggut-manggut. "Iya. Kamu ada benarnya juga, Jasmine. Tapi, waspada tetap harus.""Iya, Mas Kevin. Kita juga sudah pindah rumah. Rumah yang dulu juga sebenarnya aman-aman aja kan, yaa?""Memang aman. Karena dia tahu kalau kita sudah pindah. Pengamanan di kantor juga sudah ditambah. Semoga tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi.""Aamiin. Sekarang, habiskan dulu sarapannya. Hari ini, Arshi ada ujian. Bulan depan Arshi sudah naik ke kelas dua. Senang nggak, Nak?"Arshi mengangguk dengan antusia
Read more
Perasaan tidak Biasa Arshi
Setibanya di rumah.Kevin menghampiri Arshi yang sedang bermain futsal bersama para bodyguard dan juga security di halaman depan. Sementara Jasmine masuk ke dalam karena ingin beristirahat.“Papa mau ikutan main futsal?” tanya sang anak menghampiri Kevin.Pria itu menggeleng pelan. “Nggak, Nak. Papa banyak kerjaan. Arshi main sama yang lain aja, yaa.”“Oke, Papa.” Arshi kembali ke lapangan dan melemparkan bola tersebut kepada para bodyguard dan security.Sementara Kevin mengayunkan langkahnya menuju rumah.“Tuan Kevin mah mau cetak gol di gawangnya Non Jasmine,” kata salah satu bodyguard di sana.Lantas semua orang yang mendengarnya tertawa. “Bisa aja kamu. Tapi kan, waktu itu kita pernah mendengar obrolan dari Bu Desi kalau Tuan Kevin jarang sekali meminta haknya.”“Oh iya. Benar juga, yaa. Hanya sesekali saja, bahkan sebulan sekali.”“Pada ngomongin apaan sih?” Arshi menyambar dan ikut nimbrung dengan para pria yang tengah membicarakan papanya itu.“Nggak, Den. Cuma lagi mengatur st
Read more
Gemma ada di Sini
Desi tersenyum miris. “Semoga anak gue nggak nyesel dilahirkan dari rahim ibu yang nggak punya harga diri ini.”Justin menarik tangan Desi, hingga perempuan itu duduk di sampingnya. “Gue hanya bercanda. Jangan dibawa perasaan. Masih ada waktu buat tobat.”Desi mengangguk pelan. “Iya, Justin. Tapi, gimana nasib gue sekarang? Gue beneran udah telat datang tamu ini.”Justin menghela napas panjang. “Udah, di sini aja. Di sini sampai ada cowok yang mau sama elo. Udah dites belum?”Desi menggeleng pelan. “Tespack-nya belum beli.”“Ya udah, besok aja belinya. Gue anter. Lagi males ke kantor, gue. Bayang-bayang si Diandra belum hilang dari sana. Kayaknya roh si Diandra masih ada di sana.”Plak!Desi memukul kepala Justin. “Lo pikir si Diandra udah mati!”“Bukan gitu maksud gue, setan! Aarggh! Sakit, begok!”Desi pun beranjak dari duduknya dan meninggalkan Justin sendirian di ruang tengah. Karena waktu sudah menunjuk angka dua pagi.**Pagi hari. Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi. Di kedia
Read more
Murkanya Kevin
“Ja—jadi, Mas Gemma masih ada di sekitar Jakarta? Gue pikir udah kabur ke luar kota.”“Gak punya duit kali, buat beli tiketnya. Dan juga, si Gemma kan lagi dalam pencarian polisi. Mana mungkin bisa bebas mondar-mandir. Dia udah di-backlist di semua bandara, terminal maupun stasiun.”Justin kembali melangkahkan kakinya menuju mobil. Diikuti oleh Desi di belakangnya.“Hebat bener si Gemma. Bisa keluar dari penjara dan masih bisa keluyuran di mana-mana. Ini polisi yang bodoh, apa si Gemma yang terlalu cerdas.”Justin menggaruk rambut yang tak gatal itu. Memikirkan Gemma yang bisa keluar dengan mudahnya dari lapas dan berkeliaran semaunya.“Mas Gemma operasi plastik, kali.”Justin menoleh dengan malas pada Desi. “Mukanya emang masih muka si Gemma. Emang sih, kalau lihat hanya sekilas nggak kelihatan kalau itu si Gemma.”Desi manggut-manggut. “Ya udahlah biarin aja. Lagi pula dia keluar buat nyari kebebasan. Nggak ada orang dia celakai juga.”“Itu sih menurut elo. Kalau dia lukai Jasmine,
Read more
Semuanya sudah Terjadi
Tespack yang ia pegang pun jatuh dengan sendirinya lantaran tajamnya ucapan Kevin padanya. Begitu menusuk relung hati hingga membuat Desi sudah tak bisa menopang kakinya lagi.Lemas yang ia rasakan. Hingga akhirnya Kevin enyah dari rumah itu. Tidak peduli dengan perasaan Desi yang sudah pasti merasa sakit hati atas ucapan menohoknya tadi.Satu tetes air mata turun membasahi pipinya. “Benar-benar akan sia-sia jika aku mengatakan aku sedang mengandung anak kamu, Mas. Tidak akan mau, kamu bertanggung jawab karena itu bukan ulah kamu.”Desi sudah sangat yakin jika Kevin tak akan mau mengakui anak yang sedang ia kandung kini. Walau memang hasil perbuatan Kevin, tapi bukan kesengajaan yang Kevin lakukan.Ia tidak pernah berniat menanam benih itu di dalam rahim Desi. Desi-lah yang dengan sengaja menanam benih itu hingga tumbuh di dalam rahimnya.Perempuan itu membantu Justin bangun. Membawanya ke dalam dan mendudukkan Justin di atas sofa. Wajah yang babak belur dengan kesadaran tinggal seten
Read more
Hamil Anak Suami Kamu
Mau tak mau, Jasmine pun harus melayani suaminya ini. “Janji ya, hanya sekali?”Kevin mengangguk dengan semangat. “Janji!”“Jangan kenceng-kenceng lho, Mas.”“Iya, Sayang. Saya tidak pernah melakukannya seperti orang gila.”Kevin memang sudah tidak pernah melakukannya seperti sebelum Jasmine hamil. Setelah perut Jasmine kram waktu itu, Kevin taubat melakukan hal gila yang hanya dia lakukan dengan Jasmine.Baginya, Jasmine adalah candu yang tidak bisa dilupakan. Jika saja Jasmine sedang tidak hamil, maka setiap hari ia selalu menginginkannya.Tidak seperti kepada Desi dulu. Hanya menghargai dan memaafkan masa lalunya. Namun, ia tidak bisa merasa puas atas permainannya dengan mantan istrinya dulu.Dan Kevin, baru merasakan apa itu surge dunia hanya dengan Jasmine. Selalu membalas apa yang sedang dia kerjakan.**Hari Minggu.Di mana Kevin dan kedua orang tersayangnya—Jasmine dan Arshi. Tengah melakukan liburan di tempat wisata. Menunaikan janjinya kepada Arshi yang ingin liburan setelah
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
DMCA.com Protection Status