Semua Bab Menikah dengan CEO Dingin: Bab 61 - Bab 70
228 Bab
Masih Banyak Pria di Luar Sana
Kevin mengangguk. “Iya. Luka itu akan sembuh. Kamu harus dirawat di sini selama satu minggu agar perawatan luka di rahim kamu bisa maskimal,” ucapnya dengan pelan.Jasmine manggut-manggut. “Jika suatu saat nanti Mas Kevin kedapatan sedang bersama Mbak Desi, apalagi sampai bersetubuh, jangan harap saya masih menapakkan kaki di rumah itu!”Glek!Kevin menelan salivanya. Kemudian mengangguk dengan antusias. “Saya tidak akan pernah melakukan itu, Jasmine. Untuk apa. Karena saya sudah punya kamu.”“Siapa tahu khilaf.”“Mana ada, Jasmine.”Jasmine mengendikan bahunya. “Semoga saja ucapan Mas Kevin bisa dipercaya.”Kevin mengangguk. “Iya, Jasmine. Saya akan membuat kamu selalu percaya pada saya.”Jasmine hanya tersenyum tipis. Tidak ada lagi ucapan yang ingin dia ucapkan. Pun dengan Kevin. Hanya menjawab apa yang Jasmine tanyakan.Tok tok tok!Kevin dan Jasmine menoleh kompak pada seseorang yang mengetuk pintu tersebut. Senyumnya mengembang kala melihat Diandra, Dewi dan Rani datang menjengu
Baca selengkapnya
Debat Terus
Jasmine terdiam. Apa yang diucapkan oleh Diandra memang benar adanya. Diandra sudah lelah. Waktunya mundur, dan mencari pria yang mencintainya. Bukan dia yang mencintai pria itu.“Mbak Diandra benar. Kita memang harus berhenti jika perjuangan kita sia-sia. Tadinya saya memberi motivasi, jika perjuangan tidak akan mengkhianati hasil.“Tapi, kalau kita hanya berjuang sendiri, sama saja dengan membuang waktu. Jadi sia-sia semuanya. Hehe. Maafkan saya ya, Mbak. Jadi labil gini.”Jasmine menerbitkan cengiran kepada Diandra sambil mengusapi rambutnya.Sementara Dewi dan Rani hanya menjadi pendengar setia dalam perbincangan Diandra dan Jasmine. Mereka baru tahu, jika Diandra menyukai Justin.Jasmine lantas menoleh pada Dewi dan Rani yang tengah duduk di sofa dekat Kevin. “Kalian berdua. Jangan ember, yaa! Awas kalau ember, gue lempar kalian ke tengah laut!” kata Jasmine memperingati Dewi dan Rani.Agar kedua temannya itu tidak memberi tahu pada semua orang, tentang Justin yang mencintai Jasm
Baca selengkapnya
Jadi Orang Kedua
Jasmine mengadahkan wajahnya. Kemudian menatap Kevin dengan tatapan tak sukanya. “Karena dia oon. Udah tahu Mbak Desi tukang selingkuh. Malah nggak periksa kondisi kelaminnya. Memangnya Mas Kevin setiap hari gauli dia? Sampai itu penyakit nempel di milik Mas Kevin?” “Jasmine!” Andrian menggetok kening perempuan itu. Ia tak percaya jika Jasmine bisa se-frontal itu berucap seperti itu kepada Kevin. “Kesel saya, Pak. Coba aja kalau mikir, walau sedikit. Nggak akan ada kejadian kayak gini,” sengal Jasmine kembali. “Terus, kamu mau apa? Apa yang harus saya lakukan, Jasmine?” tanya Kevin dengan suara lemah. Jasmine menghela napas pelan. Kemudian menggeleng. “Saya nggak bisa apa-apa selain bertahan sama Mas Kevin. Udah terlanjur sayang juga.” “Kalau sayang, harusnya menerima keadaan pasangan kamu dong, Jasmine,” kata Andrian kembali bersuara. Jasmine menatap Andrian kembali. “Pak Andrian. Seandainya itu penyakit ada di dalam tubuh istri Bapak. Apa Bapak nggak jijik?” Andrian menganga.
Baca selengkapnya
Terima Kasih
Satu minggu kemudian. Jasmine sudah kembali ke rumah. Kini, perempuan itu tengah duduk di tepi tempat tidur, sambil menatap kosong dinding kamar yang sudah lama ia tinggali.Masih teringat pernyataan Kevin di rumah sakit tempo lalu. Yang mengatakan jika dirinya dan Kevin pernah saling kenal. Bahkan, Kevin pernah menjanjikan akan menikahinya setelah dewasa nanti.Jasmine tersenyum tipis. Kemudian menghela napas dengan panjang. “Begini ternyata, Tuhan mempertemukan aku dengan jodohku.“Harus melalui proses yang amat sangat panjang. Bertemu kembali dengan orang yang pernah berjanji akan menikahiku, walaupun harus menjadi orang kedua dalam kehidupan rumah tangganya.”Jasmine bergumam. Berbicara sendiri karena Kevin masih berada di dalam kamar mandi. Jasmine mengembungkan pipinya. Kemudian menoleh pada pintu kamar mandi, di mana Kevin tengah berdiri di ambang pintu.“Kenapa, Mas?” tanya Jasmine kemudian.Kevin menggeleng pelan. “Kamu nggak mau mandi?”Jasmine menggeleng. “Nggak, Mas. Masih
Baca selengkapnya
Pakai Obat Kuat?
Satu bulan berlalu. Proses penyembuhan penyakit yang ada di dalam diri Kevin akhirnya sudah dinyatakan sembuh. Karena berkat semangatnya yang ingin segera menghilangkan penyakit itu dari dirinya. Lantas, apa pun akan ia lakukan agar segera sembuh dan segera bisa memproduksi keturunan kembali dengan Jasmine. Kevin. Dengan penuh semangat, ia membawa surat hasil pemeriksaan jika penyakit itu sudah hilang dan bersih dari tubuhnya. “Apa ini, Mas?” tanya Jasmine yang sedang duduk di kursi ruang tengah sambil menikmati es krim kesukaannya. “Hasil tes terakhir saya, Jasmine. Penyakit itu sudah hilang dari tubuh saya. Sudah bersih,” kata Kevin menjawab pertanyaan Jasmine penuh semangat. Jasmine membukanya. Membaca dengan saksama surat tersebut. Lantas perempuan itu mengembangkan senyumnya dengan lebar. Kemudian memeluk sang suami. Ikut bahagia. Karena akhirnya Kevin berhasil menghilangkan penyakit itu dari tubuhnya. “Alhamdulillah ya, Mas. Akhirnya Mas Kevin terhindar dari penyakit itu.
Baca selengkapnya
Berterus Terang
Kevin terkekeh pelan. “Kan sudah istirahat selama lima belas menit. Sudah saya buatkan mie instan juga. Saya tidak mengenakan apa pun. Alami. Memang saya memiliki seksualitas yang tinggi. Maka, jangan heran.”Jasmine memutar bola matanya dengan malas. “Sama dong, nasib saya dengan Mb—““Jangan ucapkan nama dia lagi. Stop, Jasmine. Kalau kamu mau tahu, hanya seminggu dua kali saja. Tidak pernah seperti dengan kamu. Makanya dia memilih untuk mencari pria lain.”Jasmine manggut-manggut. “Makanya, Mbak Desi nyari pria lain. Karena biasa digauli, Mas-nya memilih libur. Dia kan jadi nggak kuat. Pengen disentuh.”Kevin memukul bibir Jasmine. Kesal karena istrinya itu terus membahas masa lalunya. Sementara Jasmine hanya mengerucutkan bibirnya.“Kan sudah sembuh. Nggak akan kejang-kejang lagi kayak dulu,” ujar Jasmine kemudian.“Bukan karena kejang-kejang, Jasmine. Hanya saja, membuat mood saya jadi jelek. Stop, yaa. Saya sedang ingin bercinta dengan kamu. Siapa tau besok langsung jadi. Harus
Baca selengkapnya
Lebih Puas
Kevin mengangguk. “Setelah pulang dari Bali, kamu bisa jenguk orang tua kamu di sana. Saya tidak bisa mengantarnya. Karena ingin bertemu dengan Arshi. Ada yang ingin saya sampaikan padanya.”“Sampaikan? Apa itu?”“Ini dan itu. Sudah waktunya saya sedikit tegas kepada Arshi. Agar dia semakin paham, kalau orang tuanya sudah tidak lagi bersama. Yang artinya, tidak bisa lagi dia ajak pergi bersama-sama.“Untuk menjaga perasaan masing-masing. Saya tahu, Gemma memang masa bodoh jika saya dan Desi juga Arshi pergi bersama. Karena memang dia mau tak mau, menikah dengan Desi.“Kalau bukan perintah saya yang meminta dia menikahi Desi, hingga saat ini mereka tidak akan pernah menikah. Tapi, saya punya kamu. Yang mencitai saya, bahkan bisa cemburu dan marah jika bertemu atau bersama dengan keluarga lama saya.”Kevin menjelaskan panjang kali lebar kepada Jasmine, tentang apa yang akan ia sampaikan kepada Arshi. Walaupun banyak poin-poin yang masih belum diberi tahu oleh pria itu.Jasmine menelan s
Baca selengkapnya
Jarang Pulang
Jasmine tak bersuara. Hanya mengeluarkan desah lantaran Kevin menghujamnya tanpa ampun. Masih sangat terasa kala miliknya dihujam oleh benda asing yang sangat memabukan itu.“Dan untuk pertama kalinya juga, saya melakukan ini di kolam renang. Hanya bersama kamu. Walaupun kamu tidak akan percaya, i don’t care,” bisik Kevin seraya melajukan temponya di bawah sana.***Empat belas hari berlalu.Kevin dan Jasmine sudah kembali ke Jakarta. Begitu puas menikmati liburan tanpa ada hambatan ataupun gangguan yang pernah terjadi saat di Jepang.Berita tentang penyebaran video. Kemudian Arshi masuk rumah sakit. Di liburan kemarin, bahkan Andrian pun tidak mengganggunya.“Selamat pagi Pak Kevin,” sapa Andrian menghampiri bosnya yang sedang duduk sambil menatap laptop di depannya.“Pagi.”Wajah sumringah yang Kevin perlihatkan sangat terlihat oleh Andrian. Betapa senang hati pria itu kala melihat Kevin bersinar kembali.‘Jasmine benar-benar membawa perubahan yang sangat besar pada Pak Kevin. Menge
Baca selengkapnya
Hanya Tuhan yang Tahu
Arshi mengangguk. “Sip, Papa. Arshi akan bilang semuanya pada Papa.”Kevin mengulas senyumnya kepada anak semata wayangnya itu. “Papa juga sangat merindukan Arshi.”“Arshi juga. Semoga Papa bisa menyempatkan waktu buat main sama Arshi lagi.”“Tapi, Papa nggak bisa kalau Arshi ingin mengajak Mama juga. Nanti Mama Jasmine nangis, kalau lihat Papa jalan sama mama Arshi.”“Gitu ya, Pa. Ya udah deh. Arshi nggak mau nuruti perintah Mama lagi. Orang, Papa selalu ingin ketemu sama Arshi terus. Iya nggak, Pa?”Kevin tersenyum miring mendengar ucapan anaknya itu. ‘Ternyata memang benar. Kamu yang sudah meminta Arshi agar bisa jalan denganku.‘Mulai detik ini, jangan harap aku mau menuruti keinginan itu. Karena aku juga akan mengambil Arshi dari kamu, Desi!’**“Jadi, selama ini … Mama yang sudah meminta Arshi agar mau menuruti ucapan dia?” tanya Kevin kemudian.Arshi mengangguk. “Arshi menuruti keinginan Mama karena Mama bilang, kalau Papa nggak mau ajak Arshi liburan lagi kalau nggak sama Mama
Baca selengkapnya
Bisa Menerimaku apa adanya
Kevin mengadahkan wajahnya. “Mana, cek yang saya minta.”Andrian lantas memberikan dua lembar cek yang diminta oleh bosnya itu. “Untuk apa, Pak?”Kevin menghela napasnya dengan panjang. “Saya tidak percaya jika Desi masih menyimpan uang yang sudah saya berikan setelah kami bercerai dulu.“Yang waktu itu dia bilang, ia tabung untuk masa depan Arshi kelak. Saya baru ngeuh. Dan lagi-lagi saya dibodohi oleh perempuan itu.”Andrian paham dengan apa yang diucapkan oleh bosnya itu. “Lalu, Anda akan memberikan uang kembali, pada dia?”Kevin mengangguk. “Ya. Untuk mengambil Arshi darinya. Lebih banyak dari harta yang saya berikan dulu setelah kami bercerai.”“Haah! Berapa persen, Pak?”Kevin mengadahkan wajahnya kembali. “Uang itu, tidak ada harganya bagi saya, Andrian. Lebih baik kehilangan banyak uang, daripada harus kehilangan anak saya!“Uang yang akan saya berikan pada Desi dua kali lipat dari yang pernah saya berikan dulu padanya. Setelah itu, saya akan mengambil Arshi darinya.”Andrian
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
23
DMCA.com Protection Status