Amara ketakutan, dia bahkan melempar ponselnya setelah Nic menutup telepon. Kemarin, dia seolah terkena bisikan setan, merasa bersalah dan ketakutan setelah sadar dirinya baru saja menabrak Cloud dengan sengaja.Wanita itu mondar-mandir di ruang kerja. Apa jadinya jika sampai keluarga Cloud mencari tahu dan menjebloskannya ke penjara.“Dia tidak mati ‘kan? Ya, Nic marah karena anaknya, bukan karena wanita itu.”Amara berbicara sendiri untuk menenangkan kegelisahan hati. Ia menggigiti kuku ibu jari, setelah itu mengambil tas dan kunci mobil. Amara sengaja tidak membawa mobil yang dia gunakan untuk menabrak Cloud kemarin karena ketakutan. Wanita itu meninggalkan ruangannya tanpa pamit ke staffnya yang heran dengan tingkahnya sejak pagi. Amara bergegas menuju apartemen Nic, dia bertekad harus mendapatkan maaf dari pria itu, meski harus berlutut di kakinya.Beberapa menit kemudian, Amara sampai ke apartemen dan langsung masuk ke dalam. Ia tidak melihat sepatu Nic di dalam, tapi ada sepasa
Read more