All Chapters of CEO Arogan Itu Ayah Anakku: Chapter 101 - Chapter 110
138 Chapters
BAB 101
Evelyn melangkah masuk ke perusahaan dengan langkah ringan dan wajah yang berseri. Senyum selalu terukir di bibir plumnya, karena Ethan akhirnya memberikan kepastian tentang hubungan mereka. Evelyn memasuki ruang kerjanya. Dan di dalam sana, Sudah ada Bella yang menunggu. Bella yang melihat kedatangan Evelyn, segera berdiri dan membungkuk. "Selamat Pagi, Nyonya," ucapnya memberi hormat kepada Evelyn. "Pagi Bella, silahkan duduk!" Evelyn duduk di kursi kerjanya. Dia menatap ke arah Bella yang berada di kursi sekretaris dengan posisi menyamping dari meja kerja Evelyn. "Oh… iya, Bella, kemarin, apa yang terjadi padamu?" tanya Evelyn saat dia mengingat insiden kemarin saat Alice mendatanginya dan membuat semua orang dalam satu perusahaan pingsan.Bella mengangkat wajahnya menatap ke arah Evelyn. "Aku juga tidak tahu, Nyonya. Saat aku keluar dan berjalan melewati koridor, tiba-tiba ada asap yang datang mengepul. Aku pikir, asap itu berasal dari petugas yang melakukan Fogging bulanan un
Read more
BAB 102
"Nyonya, kau menuduh tanpa bukti!"Tom berkilah. Dia tidak ingin mengakui apa yang sudah dirinya perbuat. Dengan mata yang liar, Tom berusaha mencari alasan untuk menutupi kejahatannya karena telah bersekongkol dengan pemimpin sebelumnya. "Tom, aku punya bukti. Jika kau tidak katakan yang sebenarnya, aku akan menyeret masalah ini ke jalur hukum!" sentak Evelyn melempar beberapa kertas data-data yang Evelyn bawa ke wajah Tom dengan berang. Tom tertunduk dengan gelisah. Dengan berat hati, Tom pun mulai mengakui apa yang dirinya perbuatan. Karena dirinya sadar, jika melawan pun tentu dirinya juga ikut terseret karena dia hanya mengikuti perintah atasan. "Itu semua ide Nyonya Alice! Tolong jangan diganjar hukuman yang berat," jawab Tom dengan gemetar.Lagi-lagi Alice, apakah dia tidak bosan membuat masalah? Sepertinya, wanita itu memang mencari perkara dan menyiksa dirinya sendiri dengan rencana dan masalah yang selalu wanita itu ciptakan. Satu alis Evelyn terangkat naik. "Alice?""Iya
Read more
BAB 103
Alice merasa marah begitu mendalam saat Elsa datang ke ruang kunjungan polisi hanya untuk menghinanya. "Kenapa kamu selalu datang hanya untuk membuat hidupku lebih buruk? Apa kau sengaja menyindirku?" ucap Alice dengan suara yang penuh amarah.Elsa tersenyum sinis, menatap Alice dengan tatapan tajam. "Itu kamu tahu jawabannya. Kok, balik bertanya?" Alice mencondongkan wajahnya lekat di wajah Alice dengan wajah yang begitu serius. "Kamu tahu, Alice, hari-harimu yang bebas akan segera berakhir. Ethan sudah memiliki bukti yang cukup untuk membuatmu berakhir di balik jeruji besi," kata Elsa dengan nada sombong.Dengan pertanyaan yang tajam, Alice membalas, "Apa yang kamu maksud dengan bukti itu? Apakah kamu berpikir aku akan membiarkanmu menghancurkan hidupku?"Alice merasa panas darahnya naik ke kepala, dan dengan gerakan yang penuh kemarahan, ia membuang buah yang diberikan oleh Elsa ke lantai. Buah itu berguling jauh dari tempatnya semula, menggambarkan betapa marahnya Alice pada saat
Read more
BAB 104
"Kau katakan, jika wanita menyukai bunga. Kenapa Evelyn mengamuk saat aku memberikan bunga, hah?" Ethan ingin mendapatkan jawaban pasti dari Kevin karena sudah membodohinya. Dia kesal dan begitu marah saat dirinya kembali mengingat Evelyn membuang semua bunga-bunga yang Ethan berikan. Kevin memegangi perutnya sambil menatap heran kepada Ethan. "Tu… tuan, jadi anda menendangku hanya karena bunga? Kenapa sampai Nyonya Evelyn bisa marah kepada anda, Tuan? Tidak mungkin hanya karena bunga, Nyonya bisa mengamuk!" "Itu dia, kenapa bisa? Padahal aku sudah mengikuti saranmu! Kau ingin membodohiku?"Kevin mencoba berdiri dengan tegak. "Nyonya mengamuk seperti apa? Yang aku tahu, Tuan, semua wanita itu menyukai bunga. Selain wanita itu alergi." pungkas Kevin. Ethan, mulai mengambil ancang-ancang bagaimana dirinya dimarahi oleh Evelyn dan meniru gaya Evelyn saat marah. "Kau mendoakanku mati, hah! Sialan! Brengsek! Bawa pergi semua bungamu!" Kevin mengulum tawa melihat Ethan seperti itu. Dia
Read more
Hadiah Kecil
"Ibu, apa yang harus kita lakukan? Jika Elsa terlibat dengan Alice, kita juga bisa terancam," kata James dengan suara khawatir.Di kediaman Kendrick, Belinda, dan James terlihat gelisah ketika mereka mendengar kabar bahwa Elsa telah menemui Alice. Mereka merasa khawatir bahwa mereka juga akan terseret dalam kasus yang masih menjadi misteri antara Gloria dan Zoldyck.Belinda menggigit bibirnya, mencoba mencari solusi. "Bagaimana jika Gloria mencurigai kita? Apakah mungkin kita juga akan membusuk di penjara?" jawab Belinda dengan cemas."Kita harus berkoordinasi dengan Ethan. Meminta perlindungannya. Bukankah, dia sudah berjanji akan menjadi tameng jika kita berhasil mengungkap foto yang diberikan oleh Ethan?" saran James dengan suara berat.Belinda mengangguk setuju. "Kita harus bertindak cepat sebelum situasi semakin buruk. Ibu akan mencoba menghubungi Ethan sekarang juga," ucap Belinda dengan tekad.Belinda segera meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Ethan. Ingin memberitahukan j
Read more
Menginginkan mu (21++)
"Nenek, kenapa kau menutup mataku? Aku tidak dapat melihat!"Raizel mencoba menepis tangan Diana yang menutup matanya. Dia ingin melihat adegan ayah-ibunya di depan sana dengan rasa penasaran. Namun Diana, semakin kuat menutup mata cucunya itu. "Tidak bisa, ini bukan tontonan anak-anak. Ayo, Nenek temani tidur. Sudah larut. Bukankah, besok kamu akan sekolah, Rai?" ujar Diana sambil memutar tubuh cucunya itu. Raizel merengek dia ingin melihat apa yang terjadi oleh ayah dan ibu. Hal tersebut membuat Diana menggendong paksa tubuh Raizel dan berlari dengan cepat membawa anak itu pergi dari taman belakang. Diana tidak ingin jika Raizel melihat adegan ciuman yang dilakukan oleh Ethan dan Evelyn. Rosalie yang masih mengintip di balik semak-semak, membuat dirinya tersenyum hangat ketika melihat Cucunya, Ethan, kini kehidupannya sedikit lebih berwarna dari sebelumnya. "Semoga ini awal untuk kamu berbahagia Ethan. Nenek berharap, tujuan akhir dari hidupmu adalah membangun keluarga kecil dan
Read more
Surat Penangkapan
Di dalam kamar tidur yang remang-remang, Ethan membuka mata perlahan-lahan. Dalam pandangan pagi yang samar, ia melihat sosok indah yang terbaring di sebelahnya. Matanya terbuka lebar saat menyadari bahwa itu adalah Evelyn, wanita tercinta yang berbaring di lengannya.Evelyn merasakan pergerakan tubuh Ethan dan segera membuka matanya. Wajahnya memerah saat menyadari mereka masih berpelukan erat. Dengan malu-malu, dia menyusun rambut panjangnya yang berantakan dan menatap suaminya dengan matanya yang berkilau."Ethan..." gumam Evelyn dengan suara lirih. "Maaf, semalam aku ketiduran saat mengimbangi permainanmu—"Ethan menempatkan jarinya di bibirnya, memotong kata-kata Evelyn. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, Evelyn. Tadi malam adalah salah satu malam terindah dalam hidupku." Suaranya penuh dengan rasa cinta dan kehangatan.Evelyn tersenyum lega, merasakan cinta dan kenyamanan yang membanjiri hatinya. Dia mencubit pipi Ethan dengan lembut sebelum bergulat keluar dari pelukan erat pria y
Read more
Selesaikan di pengadilan!
"Tunggu... tunggu, apa yang terjadi? Kenapa kalian ingin membawanya?"Evelyn berlari saat melihat para petugas itu ingin membawa Ethan. Dengan perasaan panik, Evelyn menghampiri Ethan. Ethan, membalikkan tubuhnya saat wanita itu berlari panik ke arahnya. Di paras Evelyn, Ethan dapat melihat dengan jelas bagaimana Evelyn mengkhawatirkan dirinya. "Evelyn, aku sudah meminta kau untuk tetap menemani Raizel. Kenapa kau ke sini?" tanyanya. "Ethan, ada masalah? Kenapa petugas itu datang? Kau, tidak melakukan sesuatu kejahatan, 'kan?" Ethan meraih tubuh Evelyn di dalam pelukan, saat melihat kecemasan wanitanya. Dia menyadari jika dirinya begitu berarti bagi Evelyn. Ethan, mengusap punggung Evelyn dengan lembut mencoba menenangkan Evelyn dari rasa kekhawatiran wanita yang dipeluknya. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya baik-baik saja. Sekarang, kau ke kantor duluan, ya! Nanti aku yang akan mengurus masalah ini," ucap Ethan berkata lembut. Evelyn melepaskan diri dari pelukan Ethan
Read more
Tidak pernah melihat orang berciuman?
"Selamat, Nyonya Evelyn! Anda memang sangat luar biasa!" Evelyn yang baru tiba di perusahaan sangat terkejut dengan sambutan hangat para karyawan manajemen pemasaran. Mereka berlari mendekatinya dengan buket-buket bunga yang mereka bawa. Para karyawan tampak sangat bahagia dan memberikan ucapan suka cita kepada Evelyn. "Nyonya Evelyn! Kamu memang luar biasa!" seru Bella dengan penuh kekaguman.Evelyn tersenyum haru karena tidak menyangka bahwa dirinya, yang sebelumnya hanya bekerja sebagai pemerah sapi dan penjual susu sapi murni, bisa berhasil memecahkan masalah besar di perusahaan ini. Terlebih lagi, perusahaan tersebut adalah milik mantan suaminya sendiri.'Demi membuktikan diriku pantas di sini, aku berhasil membuktikan kepada mereka yang merendahkanku,' gumam Evelyn dalam hati.Evelyn merasa bangga dengan pencapaiannya dan merasa semakin percaya diri. Ia tahu bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Dalam waktu singkat, ia berhasil menemukan dan menghentikan penyelundupan barang-bara
Read more
Persidangan panas
"Baik, mari kita lanjutkan dengan kasus ini. Wanita yang terhormat, Alice Gloria, silahkan ceritakan kepada kami apa yang terjadi." hakim membuka persidangan. Satu minggu sudah berlalu. Kini, Di sebuah ruang sidang yang penuh dengan kekhawatiran dan tegang, seorang wanita bernama Alice duduk di kursi pengadilan. Dia kini menuntut suaminya karena tidak bertanggung jawab atas Kehamilannya. "Hakim yang terhormat, suamiku, Ethan Zoldyck , telah menunjukkan sikap yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli terhadap diriku yang notabenenya masih berstatus seorang istri. Dia tega memenjarakan ku dan juga, dia ingin bercerai denganku, sementara, aku sedang hamil!" ucap Alice memberikan kesaksiannya dengan penuh Emosi. "Apakah Anda memiliki bukti-bukti untuk mendukung tuduhan Anda?" tanya Hakim. "Ya, Hakim. Aku telah mengumpulkan bukti-bukti berupa Video. Jika anak dalam kandungan ini adalah Anaknya Ethan. Namun, dia mengelak. Dia tidak mengakui jika ini adalah Anaknya!" cetus Alice. "Te
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status