All Chapters of CEO Arogan Itu Ayah Anakku: Chapter 111 - Chapter 120
138 Chapters
persidangan bagian dua (terungkap)
"Bagaimana bisa Ethan menemukan Gabriel?" Gumam Alice saat melihat kehadiran anak yang berusia 7 tahun lebih berlari ke arahnya. Evelyn menatap anak itu tanpa kedipan mata. Dia tidak percaya jika selama menjalin hubungan dengan Ethan, Alice sudah mempunyai Anak. Yang selama ini Evelyn ketahui, Alice hanya kabur bersama pria lain."Mommy, aku merindukanmu!" ucap Gabriel yang sudah berhadapan dengan Alice. Alice begitu terguncang—tubuhnya gemetar. "Kau… kau siapa? Jangan asal memanggilku Mommy! Aku tidak punya Anak sepertimu!" Sentak Alice mengelak. Anak itu meraung dengan tangis. "Huaaa… Mommy, aku merindukanmu. Daddy juga tidak aku temui. Kalian kemana? Mengapa meninggalkanku sendiri?" "Tidak! Pergi!" Alice mendorong tubuh mungil Gabriel hingga dia tersungkur ke lantai. Semua di dalam ruang persidangan begitu terkejut dengan sikap Alice yang begitu kasar. Anak sekecil itu didorong sampai terjungkal. Evelyn melihat kebingungan yang terjadi, segera berlari ke arah Gabriel. Jiwa kei
Read more
kekhawatiran yang hebat.
"E… Ethan…," Panggilan itu terdengar lirih. Bibir dan pelupuk mata Evelyn bergetar saat melihat perut pria yang dicintainya mengeluarkan darah segar. Ethan seketika ambruk karena mendapatkan tembakan dengan jarak yang begitu dekat. Evelyn segera meraih kepala Ethan yang dia letakan di pahanya. "Ethan, plis… jangan bercanda. Tolong, jangan kenapa-kenapa. Aku dan Raizel masih membutuhkanmu." tangis Evelyn pecah saat Ethan seketika pingsan. Tangan gemetar itu menepuk-nepuk pipi Ethan dengan lembut. Sesekali, Evelyn menahan darah yang mengalir di perut Ethan."No… I'm don't do that," Alice menggelengkan kepalanya, dengan tangan bergetar hebat dia menjatuhkan pistol yang dia genggam. Tubuhnya seketika limbung ke lantai saat tanpa segala dia menarik pelatuk pistol saat Ethan menggenggam tangannya. Rosalie dengan murka berjalan ke arah Alice. "Plak!" Rosalie menampar pipi Cucu Menantunya itu. "Kau benar-benar pembuat masalah, Alice. Dari awal aku sudah curiga dengan kehadiranmu setelah
Read more
kita memulai dari awal hingga akhir
"Mama!" Raizel berlari ke arah mobil saat Evelyn turun dari mobil. Wajahnya yang tadinya secerah cahaya mentari, kini seketika mendung saat melihat pakaian yang dikenakan oleh Evelyn berdarah. "Mama, apa yang terjadi?" tanya Raizel dengan memberikan tatapan selidik kepada Evelyn. Evelyn berjongkok dia tersenyum kepada Raizel. "Mama tidak apa-apa, kok! Tadi nabrak kucing. Jadi, baju Mama terkena darah kucing." Evelyn mencoba berkilah agar Raizel tidak khawatir jika Ethan terkena tembakan. Raizel mengusap pipi Evelyn dengan tangan mungilnya. "Tapi Mama menangis, apakah ada yang membuat Mama menangis? Mata Mama bengkak," ucap Raizel. "Mama hanya sedikit lelah, Sayang." Raizel memeluk tubuh Evelyn mengusap punggung Evelyn lembut. "Papa dimana? Kenapa Papa tidak pulang bareng Mama?""Hmm… Papa lagi sibuk. Nah, Rai sudah bobo siang, belum?" "Belum, Nyonya, seharian, Tuan Kecil hanya bolak-balik menunggu Nyonya dan Tuan." Manda menyela. Evelyn melepaskan pelukannya dari tubuh Raizel.
Read more
Pesta
“Oh… Ethan, syukurlah jika kamu sudah sadar.”Evelyn menatap pria itu dengan penuh rasa syukur. Bersyukur jika Ethan sadar dengan cepat. Dalam keadaan yang masih bingung, Ethan mempertajam fokus penglihatannya.“Evelyn, kau menangis?” tangan Ethan terulur di pipi Evelyn.Evelyn menggenggam tangan Ethan yang berada di pipinya. Dia tersenyum. “Cepat sembuh, agar kita bisa berkumpul,” ucapnya.“Tentu, Evelyn, Karena ada kamu dan Raziel yang menjadi tujuan hidupku saat ini,” ucap Ethan.“Apakah kau mau makan? Aku tadi membeli buah dan bubur. Aku pikir, saat ini kau hanya bisa makan makanan yang lembut.”Ethan menggeleng lemah. “Lidahku masih pahit. Kalau boleh, aku ingin makan jeruk,” ucap Ethan. “Baik. Tunggu sebentar, aku akan mengupaskannya untukmu.” Evelyn segera berdiri dan meraih satu buah jeruk yang tampak oren. Setelah membersihkan jeruk tersebut, Evelyn menyuapi Ethan dengan hati-hati. Mereka berdua, tampak menikmati momen berdua itu. Evelyn dengan kesabarannya, mencoba mengurus
Read more
Seperti topeng moyet
"Papa, bolehkah aku kesana?" Tanya Raizel sambil menunjuk ke arah jejeran kue. Anak itu tampaknya tertarik dengan warna kue-kue tersebut. Ethan yang melihat Raizel bersemangat pun mengangguk. "Ya, Rai bisa memakan semuanya yang Rai mau. Tapi ingat, jaga kesehatan gigimu," ucap Ethan sedikit membungkuk menyesuaikan tinggi badan Raizel. "Oki doki, Papa!" seru Raizel, "cup!" satu kecupan Raizel berikan di pipi Ethan, setelah itu, Raizel dengan semangat berlari ke arah prasmanan. Ethan menatap Evelyn yang tampak kikuk. Walaupun Evelyn sering ke acara pesta, tapi menurut Evelyn, pesta kali ini yang paling mewah. Sebab, banyak sekali kolega dan rekan bisnis yang berpengaruh hadir disini. Ethan yang menyadari kecanggungan Evelyn pun meraih pinggul Evelyn. Evelyn tersentak saat tubuhnya menyatu dengan pria yang menariknya. "Ethan, jangan seperti ini. Aku malu," Evelyn berisik dengan pelan. "Jangan gugup. Kau adalah wanita tercantik malam ini, tentu kau harus berdiri dengan tegak saat ka
Read more
Mau mandi bareng!
"Kau… Hendrick? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Evelyn, terkejut.Evelyn sedang membersihkan mulut putranya, Raizel, dari cream kue yang menempel pun terkejut melihat Hendrick, mantan kekasihnya yang dulu pernah tega berselingkuh dengan bibinya.Hendrick memandang Evelyn dengan pandangan sinis. "Evelyn, Walaupun kamu sekarang akan menjadi istri dari seorang milyuner, kamu hanya seorang wanita kampung yang menyedihkan. Kamu itu tidak pantas menjadi pendamping dari seorang presdir seperti Ethan," cibir Hendrick.Evelyn yang tidak terima dihina di depan anaknya pun berdiri saat dirinya masih berjongkok. "Ck, tong kosong nyaring bunyinya, orang iri, nyaring bicaranya! Hendrick, kau itu hanya pria pecundang yang hanya ingin menjatuhkan orang lain karena kau tidak mampu menggapai semua mimpimu. Sebab apa? Hatimu benar-benar buruk!" ketus Evelyn.Raizel yang melihat Ibunya dihina segera berdiri di depan tubuh Evelyn sambil merentangkan kedua tangannya. Mencoba menjadi tameng untuk Evel
Read more
malam yang terasa hangat
Ethan sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar mandi. Dia menatap ke arah Raizel dan Evelyn dengan tatapan hangat. Tak ada yang bisa menghubungkan lagi antara anak dan mantan istrinya selain Raizel. Anak mereka yang selalu jadi perekat diantara mereka semua.Anak kecil dengan wajah bulat dan lucu itu tengah merintih ketika air sabun mengenai matanya. Evelyn dengan sigap menangkap Raizel bergelayut erat pada tubuhnya. Sedangkan Ethan tetap dalam posisi diam, memandangi kebahagian itu dengan mata yang berkaca-kaca."Ayo kita mandi bersama!" Seru Ethan. Evelyn memutar kepalanya ke arah ambang pintu kamar mandi. Di pintu itu, Ethan sudah berdiri dengan senyuman di bibirnya."Mandi bersama? Apa yang kau pikiran, Ethan?" kaget Evelyn mendengar permintaan Ethan.Raizel meraih selang shower, mulut selang itu dia arahkan ke arah Evelyn. "Ayo, Mama! Kita bersenang-senang! Rai ingin mandi bertiga!" Seru Raizel begitu bersemangat saat dia menyemprotkan air ke arah Evelyn. "Aw… Rai, Sayang! Mam
Read more
118
“Nyonya…!”Evelyn terperanjat kaget saat mendengar suara ketukan pintu kamar disertai orang yang memanggil namanya. Tidak terasa, hari ini sudah hampir satu bulan setelah insiden pengadilan. “Hmmm… sudah jam berapa?” Evelyn mengeram sambil melihat jam di dinding. “Jam 9 pagi,” ucapnya. “Haah! Jam 9 pagi?!” kaget Evelyn yang segera turun dari ranjang. Evelyn berlari dengan tergesa-gesa ke arah pintu kamar. Dia membuka pintu itu. Evelyn tentu tahu jika pelayan tersebut pasti datang untuk membangunkannya karena perintah Ethan.Krek!pintu dihadapan Evelyn pun terbuka. Seorang pelayan telah berdiri dengan sebuah kotak besar gold. “Nyonya, tuan memintaku untuk memberikan ini. Tuan berpesan, jika Nyonya sudah selesai mandi, Nyonya segera menemui tuan di ruangan kerjanya,” ucap pelayan itu, dia menyerahkan kotak yang dia bawa kepada Evelyn.Evelyn menerima kotak itu dengan keheranan. “Hah, baik. Aku akan menyusul Ethan ke ruang kerjanya,” Jawab Evelyn.“Kalau begitu, aku permisi, Nyonya
Read more
Tebing pengunungan Rocky
"Ethan, kita mau kemana?" tanya Evelyn saat mobil itu melaju melewati beberapa kawasan hutan yang masih asri dan terjaga. Ethan yang sedang menyetir pun satu tangannya menggenggam tangan Evelyn. "Kau pasti akan tau kita akan kemana. Aku ingin melewati hari ini bersamamu," ucap Ethan. Evelyn tersenyum menanggapi ucapan Ethan. Sorot matanya kembali memperhatikan jalanan yang mereka lalui. Dalam hati Evelyn ber berkata jika jalan yang mereka tuju mengarah ke pegunungan Rocky. 'Kenapa harus ke pegunungan? Apakah ada sesuatu di sana?' pikir Evelyn. Ujung ekor mata Ethan melirik ke arah Evelyn. Ethan tersenyum penuh maksud karena melihat kegelisahan Evelyn. 'Ada sebuah kejutan di sana, Evelyn,' batin Ethan penuh semangat untuk memperlihatkan sesuatu kepada Evelyn. ****Alice menangis sejadi-jadinya saat kandungannya semakin membesar. Satu bulan di dalam sel tahanan membuat keadaannya begitu kacau. Namun, Alice seharus beruntung karena tidak di tempatkan di dalam sel tahanan bersama nar
Read more
will you marry me?
"Dokter, bagaimana dengan kondisi wanita yang aku bawa, Dok?" tanya Rully saat Dokter yang memeriksa keadaan wanita yang ditabrak itu keluar dari ruangan UGD. "Dia hanya syok. Jadi anda tidak perlu khawatir. Jika anda ingin melihatnya, silahkan. Kebetulan, pasien sudah sadar." "Terima kasih, Dok," jawab Rully. Rully bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut. Di dalam sana, seorang wanita dudung menyandarkan punggungnya. Sambil sorot matanya menatap ke arah jendela kaca transparan. "Hei, apakah kau baik-baik saja?" tanya Rully dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin wanita itu tiba-tiba menyalahkannya. Wanita yang duduk di atas ranjang pasien itu menoleh. Kedua matanya menyipit, seakan-akan dia memperhatikan Rully seperti memikirkan sesuatu. Rully merasa khawatir saat wanita itu menatapnya dengan sedemikian rupa. Rully melambaikan tangannya di depan wajah wanita itu. "Hei, kau tidak apa-apa, kan? Tolong jangan melihatku seperti itu. Katakan sesuatu jika kau merasakan sakit atau h
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status