Semua Bab CEO Arogan Itu Ayah Anakku: Bab 71 - Bab 80
138 Bab
BAB 71
"Tuan, tunggu!" Delisa mencekal pergelangan tangan Ethan saat Ethan sedang mengontrol emosinya yang mungkin saja akan meledak. Melihat tangan gadis itu mencekal pergelangan tangannya, Ethan melirik sinis ke arah tangan gadis itu. "Jangan menyentuhku, karena aku alergi dengan barang yang kotor!" cibir Ethan kepada Delisa. Delisa terkejut bukan main mendengar ucapan Ethan. Dengan cepat, ia melepaskan tangannya dari pergelangan itu. "Maaf, jika aku lancang menyentuh, Tuan—" "Aku sudah banyak bertemu dengan wanita sepertimu. Jadi, enyahlah dari hadapanku atau aku meminta orang menyeretmu?" potong Ethan dengan suara menekan. Gadis itu tertegun. Lehernya seperti tercekik saat menyaksikan sendiri bagaimana sikap Tuan angkuh di hadapannya. Tapi, Delisa mencoba untuk bersikap netral dan tak ambil pusing dengan ucapan Ethan. "Anu, Tuan, aku hanya ingin menawarkan. Ada tempat yang dapat menghilangkan stres. Aku bisa mengantarkan tuan ke tempat itu. Jika tuan mau," ucao Delisa seramah mungk
Baca selengkapnya
BAB 72
"Delisa, kau masih disini? Aku pikir, kau sudah pergi bersama Rully?" Evelyn bertanya saat dirinya bertemu dengan Delisa di Koridor Rumah Sakit, saat Evelyn ingin mencari keberadaan Ethan sambil menenteng kantong infusnya sendiri.Delisa yang masih berdiri mematung pun menoleh, "Tante, apa yang kau lakukan disini?" gadis itu bertanya balik. "Aku hanya ingin jalan-jalan. Karena sumpek di dalam." jawab Evelyn. Delisa mengangkat satu alisnya. Ia menatap tubuh Evelyn yang berdiri di hadapannya itu dengan selidik. Lebih tepatnya, mengamati wanita itu dengan pandangan sinis. Delisa dengan satu tangan meraih dagu Evelyn disertai rautnya yang begitu sinis saat menatap wajah Evelyn. Evelyn, merasakan keanehan dengan apa yang dilakukan oleh gadis tersebut."Tante, bisa-bisanya, Tante menggoda dua tuan muda sekaligus. Ternyata, Tante hebat juga, ya. Padahal, wajah anda biasa saja." Delisa mencibir. Evelyn menepis tangan Delisa yang berada di dagunya dengan pandangan tidak suka. "Jaga sopan s
Baca selengkapnya
BAB 73
"Dari mana kamu?" Alice menoleh kemana suara itu berasal. Di ruangan keluarga, telah duduk Alberto dengan memberikan tatapan selidik kepada Putrinya itu. "Habis berbicara dengan Elsa," Jawab Alice.Alberto berdiri dari duduknya dia menghampiri Alice. Ditepuk pundak anaknya itu. "Alice, berhentilah mengemis kepada Ethan. Dia sudah membuangmu—""Daddy, apa kau tega melihat Anakmu diperlakukan seperti ini? Aku dan Ethan belum bercerai. Aku, tinggal menunggu benih ini." Alice mengusap perutnya sambil tersenyum. "Maka semua akan kita miliki," ucap Alice penuh semangat. "Berhentilah bermimpi, Alice. Kau tahu, Belinda dan James tidak kembali ke kediaman mereka. Kau tahu, itu artinya apa? Sebagai orang tua, Daddy tentu takut kau masuk dalam jebakan. Ethan, bukan orang sembarangan, Alice!" Seperti tidak mendapatkan dukungan, Alice menekuk wajahnya. Kecewa dengan Ayahnya yang tidak yakin dengan semua yang direncanakan oleh Alice membuat wanita itu menjadi emosi. "Daddy, kau mengatakan Ethan
Baca selengkapnya
BAB 74
"Kemana Paman ini? Kenapa nomornya tidak aktif?" Delisa menggerutu kesal saat dirinya tengah menunggu kedatangan Rully di depan Rumah Sakit. Sudah berulang kali gadis pemilik body gitar Spanyol itu mencoba menghubungi Rully. Namun, nomor yang ia tuju selalu berada di luar jangkauan. "Apa-apaan ini? Apakah pria banjingan itu sengaja membuatku menunggu?" Delisa menatap jam di layar ponselnya. "Sudah satu jam aku menunggu di sini," monolognya kesal. "Sudahlah, aku kembali saja menggunakan taksi!" gadis itu akhirnya menyerah. Ia pun melangkah ke arah jalan raya menunggu taksi yang akan membawanya pulang di atas trotoar. ****Rully, pria itu bergegas menyiapkan segala keperluannya yang akan dibawa ke Luar Negeri. Sudah keputusan pria berparas latin tersebut memilih meninggalkan negaranya. Karena harus mengurusi bisnis ayahnya. "Hei, Boy!" Rully menoleh saat sapaan lembut itu berasal dari ambang pintu kamarnya. Rully sangat tahu saat ini, tentu Ibunya sangat sedih karena dirinya harus
Baca selengkapnya
BAB 75
Di lorong koridor rumah sakit yang sepi, Evelyn terus berlari dengan jarum infus yang masih menancap di pergelangan tangannya. Dan setiap kali Evelyn mengayunkan tangannya, jarum itu bergoyang-goyang, membuatnya terlihat seperti seorang superhero yang sedang berlari dengan senjata rahasia di tangannya. Sementara Evelyn berlari dengan panik, Ethan yang berada di belakang tubuh Evelyn, berusaha mengimbangi langkah wanita itu dengan tergesa-gesa. Wajah Ethan penuh kekhawatiran, sementara tangannya takut-takut memegang botol infus yang masih terhubung dengan jarum di pergelangan tangan Evelyn."Evelyn, hati-hati! Jangan terlalu cepat, nanti jarumnya bisa lepas!""Aku tidak bisa berhenti, Ethan! Aku harus bertemu dengan Raizel. Dia tentu membutuhkanku!""Tapi, jarum infus masih ada ditanganmu. Apa kau tidak merasa sakit?""Sakit? Tidak ada waktu untuk merasakan sakit! Aku merasa seperti seorang pahlawan dalam film aksi!""Kamu memang selalu punya imajinasi yang luar biasa, Evelyn. Tapi t
Baca selengkapnya
BAB 76
"Dimana menantu sampahku dan juga cicitku?" Tanya Rosalie saat dirinya yang baru keluar dari ruangan ICU. Kebetulan, ia bertemu dengan seorang perawatan yang lewat. "Nyonya besar, Tuan Raizel sudah dipindahkan ke ruang inap," jawab perawatan itu dengan penuh rasa hormat kepada wanita sepuh itu. Tanpa ucapan, "terima kasih." Rosalie berlalu menelusuri lorong koridor di rumah sakit itu dengan melangkah tergopoh-gopoh. Seorang asisten, mengikuti wanita itu dari belakang. Hingga Rosalie pun tiba di ruang inap. Krek!Rosalie membuka pintu ruangan itu. Di dalam ruangan, terlihat cleaning service sedang membersihkan ruangan tersebut. "Penghuninya dimana?" tanya Rosalie. Cleaning service itu menoleh. "Nyonya besar." dia membungkuk. "Tuan dan Nyonya Evelyn belum lama keluar dari sini," jawab Cleaning service itu sopan. Rosalie mengendus. Bisa-bisanya mereka semua melupakannya. Sebenarnya, yang lansia siapa? Mereka atau dirinya. Rosalie tidak jadi masuk ke dalam ruangan itu. "Cucu menant
Baca selengkapnya
BAB 77
"Kejutan apa ini, Ethan?" Hubert terduduk di atas lantai sambil memegangi kepalanya yang berdarah. Kejadian itu, membuat Belinda dan James terlihat syok menyaksikan situasi tersebut. "Jangan manja, segera bangun! Atau ku patahkan lehermu karena kau telah melanggar perintah atasan mu sendiri." Sentak Ethan.Hubert mengulurkan tangannya ke arah Ethan disertai wajah memelas, “Tolong bantuannya.” Pinta Hubert.Ethan, menarik tangan Hubert, tubuh Hubert pun beranjak dari lantai lalu berdiri di samping Ethan. Ethan, membuang pandangannya ke arah Belinda dan James.“Ethan tolong, jangan sakiti Anakku. Anakku tidak tahu menahu masalah jebakan yang kita lakukan kepada Evelyn. Ini semua karena ideku dan Anak perempuan.” Belinda mengiba dengan tersedu-sedu. Ethan kini lebih fokus melihat hasil karya yang Hubert lakukan. “Hubert, kau pikir ini zaman perbudakan? Kau telah membuat saksiku terluka. Jika kedepannya ku temukan kau melakukan ini lagi, akan ku kirimkan peti matimu kepada keluargamu
Baca selengkapnya
BAB 78
Rosalie yang baru turun dari mobil segera menghampiri Evelyn yang masih berdiri di depan teras dengan wajah berang. "Dasar Cucu menantu kampung! Apa yang sedang kamu lakukan di teras sambil berjoget-joget tadi, hah?" tegur Rosalie dengan mata melotot. Evelyn tersenyum lebar, "aduh, Nenek, bicaranya jangan sampai melotot begitu. Nanti jatuh bola matanya, Nek!" Celetuk Evelyn. "Kau ini senang sekali mengataiku! Memang ya, dasaran orang kampung itu susah! Ditanya malah mencibir!" kesal Rosalie. Evelyn tertawa, "Aduh maaf Nyonya Tua! Soalnya aku terlalu gembira malam ini! Jadi, ya... kesannya, ingin dibuat happy!" sahut Evelyn acuh. Rosalie menyeritkan alisnya, "gembira?"Evelyn mengangguk polos, "ya… karena Ethan, Cucu Nyonya tua penguasaan ubur-ubur api mengajak upik abu ini dinner di restoran mewah!" sahut Evelyn. Rosalie menatap sinis, "hanya mengajak makan saja kamu sampai berjoget seperti orang gila! Oh… iya, kamu kan lahir di kandang sapi. Tiap harinya makan rumput dan mie ins
Baca selengkapnya
BAB 79
"Anu… itu…," Suara Evelyn tercekat saat wajah Ethan terlalu dekat. Seribu kali Evelyn mengatakan dia tidak tertarik dengan pria yang mencengkram dagunya adalah bohong. Evelyn, selalu terpesona dan selalu berdebar saat berdua dengan Ethan.Cahaya lampu redup di dalam mobil menciptakan aura ketegangan di sekitar mereka. Ethan, menatap wajah Evelyn dan dirinya dapat merasakan getaran aneh dalam dirinya. Wajah Evelyn yang indah dan tatapan polos wanita itu, selalu memikat membuat hati Ethan berdebar dengan cepat."Evelyn," gumam Ethan dengan suara yang hampir tak terdengar, matanya masih terpaku pada wajah Evelyn. "Kamu... kamu begitu istimewa bagiku."Evelyn merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat mendengar kata-kata itu. Dia merasakan getaran tak terduga dalam dirinya, membuatnya kikuk dan gugup. Namun, ada keinginan yang tumbuh di dalam dirinya, keinginan untuk merasakan kelembutan bibir Ethan di atas bibirnya.Tanpa sadar, Ethan mendekatkan wajahnya perlahan ke arah Evelyn. Bibir
Baca selengkapnya
BAB 80
"Permisi, Nyonya Besar Rosalie. Bolehkah saya melaporkan sesuatu yang penting mengenai cabang minimarket di pinggiran kota?"Seorang asisten yang setia bekerja di sebuah cabang minimarket di pinggiran kota merasa perlu melaporkan keadaan yang tidak menguntungkan kepada Rosalie. Cabang minimarket tersebut mengalami kerugian dan menghadapi kesulitan dalam menjaga keberlanjutan operasionalnya. Asisten tersebut memutuskan untuk menghadap Nyonya Besar Rosalie dan memberikan laporan detail tentang situasi tersebut."Tentu, ada apa? Ada masalah apa yang kamu temui?"Rosalie duduk di gazebo taman belakang sambil menikmati secangkir teh panas. "Saya ingin melaporkan bahwa cabang minimarket kita di pinggiran kota mengalami kerugian yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan menurun drastis, dan kami kesulitan untuk mencapai target."Rosalie terkejut. Dia pikir, semua cabang tidak ada masalah. Bagaimana Ethan mengelolah perusahaan? Sedangkan cabang yang bermasalah pun baru d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status