Semua Bab Calon Iparku Adalah Ayah Anakku: Bab 31 - Bab 40
51 Bab
Bab 31: Provokasi
“Kak Raya!” Panggil Yasnuar sambil membuka pintu.“Bu!” Noval yang seharian tidak bertemu Raya mulai merindukan ibunya itu.Berbeda dengan Noval yang mencari Raya setengah berlarian dan bermain-main, Yasnuar bergerak cepat memeriksa semua ruangan. Tidak lama kemudian, dia segera kembali ke ruang tengah dimana Juleha baru saja masuk.“Kak Raya tidak ada dimanapun.” Lapor Yasnuar pada Juleha.Bukannya Yasnuar sudah mempercayai Juleha sepenuhnya, tapi karna dia tidak memiliki siapapun yang lebih bisa diandalkan saat ini.“Coba telepon lagi. Siapa tahu sudah tidak sibuk.” Saran Juleha tanpa menunjukkan kepanikan. Juleha memiliki keyakinan jika orang dewasa seperti Raya sudah mampu bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Jadi tidak perlu terlalu khawatir selama tidak ada kabar buruk.Yasnuar yang kesal melihat sikap santai Juleha segera menghubungi Raya lagi. Tersambung. Tapi masih tetap tidak dijawab. Seketika dia menjadi lebih kesal. Dia tidak mengerti. Jelas Raya mengatakan akan naik t
Baca selengkapnya
32: Pilih!
[Ini tunangan Kal El?! Tidak mungkin! Gosip ini sangat berbahaya! Kenapa akhir-akhir ini Kal El ku terpapar gosip tidak bertanggung jawab?!][Kal El sudah dewasa! Tetanggaku seumuran Kal El sudah memiliki anak setinggi pinggang!][Diatasku konyol! Apa layak tetanggamu dibandingkan dengan Kal El?! Karir Kal El masih dipuncak kecemerlangan, sekarang belum saatnya memikirkan wanita!][Aku patah hati! Aku belum siap! Beri aku waktu untuk menerima fakta bahwa Kal El akan menjadi milik seseorang! Tidak boleh sekarang!][Diatasku tidak masuk akal! Anakku Kal El berhak bahagia! Dia berhak memiliki pacar atau bahkan istri dan anak kapanpun dia mau!]Keributan diinternet seperti gelombang tsunami. Para penggemar pacar tidak bisa menerima tunangan Kal El, penggemar karir tidak ingin karir Kal El terhambat akibat lebih fokus pada kekasihnya, sementara penggemar ibu selalu ingin yang terbaik untuk Kal El. Lalu penggemar ekstrim? Mereka menganggap Kal El tidak menghargai penggemarnya yang mendukung
Baca selengkapnya
Bab 33: Kesepakatan
Zaki membanting ponselnya hingga hancur. Nafasnya memburu. Wajahnya merah dan mengeras penuh amarah.“Beraninya dia!” Raungnya sambil menyapu semua barang-barang dimeja hingga berserakan dilantai. Menimbulkan suara riuh yang berdenting didalam ruangan.Zaki marah pada kesembronoan Kal. Tapi pria itu memiliki kemampuan untuk bertindak sembrono! Jadi dia hanya bisa menelan amarah ini tanpa bisa melampiaskannya secara langsung pada Kal. Antara Kal dan Niana, tentu saja dia condong pada gadis yang selalu dimanjakannya sejak kecil itu. Namun, konsekuensinya adalah dia harus pusing menghadapi ancaman Kal. Pria itu bukan orang yang mudah diganggu!Setelah menenangkan nafasnya yang memburu, Zaki membuka laci dan meraih ponsel lainnya. Dengan tenang dia menghubungi asistennya. “Cari tahu dimana Gin. Buat janji bertemu. Lalu, beli ponsel baru untukku.” Ucapnya tanpa jeda ketika panggilannya dijawab.Setelah mendengar asistennya akan melakukan semua perintahnya, barulah Zaki merasa sedikit leg
Baca selengkapnya
Bab 34: Cepat Atau Lambat Akan Jatuh
Jam enam pagi, Kal yang baru bangun terkejut melihat notifikasi pesan diponselnya. Dia membuka pesan grup dengan cepat.[Kami akan berkunjung ke rumah Noval... apa kau terkejut, Kal?] Tulis Raffa. Dari tulisannya, jelas pria itu sangat penuh semangat.Terkejut. Kal sangat terkejut, terutama setelah membaca pesan lainnya. Nyawa yang masih tersebar dialam mimpi segera ditarik paksa kedalam pikirannya.[Setelah menyisihkan waktu dengan susah payah, sekarang aku sedang mempersiapkan diri untuk bertemu dengan keponakanku yang tersembunyi ha ha. Juga calon ipar, tunggu... apakah ini sudah jadi ipar?] Ini Hilman. Banyak bicara seperti biasanya.Kal berdecak. Tidak perlu bersusah payah menyisihkan waktu untuk menyusahkan Raya. Bagaimana jika mereka dengan ceroboh menyebut Raya sebagai ipar mereka? Apa para penerus perusahaan ini benar-benar kurang kerjaan?[Aku tidak yakin apa yang disukai Noval, jadi aku beli semua yang aku lihat. Jangan salahkan aku. Kal kecil tidak menyukai apa-apa. Jadi t
Baca selengkapnya
Bab 35: Kunjungan Teman
Baru saja Raya menginjakkan kakinya ke dalam toko bunga tempatnya bekerja, ponselnya bergetar. Itu adalah notifikasi pesan masuk. Dia merogoh ponselnya dari dalam tas sambil terus berjalan masuk.[Ada temanku datang, bolehkan aku membiarkannya masuk?] Pesan dari Juleha yang meminta ijin tapi terkesan tidak terlalu peduli apakah Raya memberi ijin atau tidak.Raya tahu jika Juleha tidak akan begitu peduli dengan larangannya, jadi dia tidak repot-repot melarang. Lagipula, sejak dia mengijinkan Juleha masuk ke dalam rumahnya, dia harus siap kedatangan kunjungan lain. Seperti Raffa, misalnya.[Selama tidak mempengaruhi kondisi rumah menjadi buruk, itu terserah padamu.] Balas Raya.[Oke. Jangan khawatir.]Raya membaca janji Juleha yang tidak meyakinkan sekilas lalu melupakannya. Hari ini pesanan ditoko mereka cukup padat, sampai-sampai Raya tidak sempat lagi memegang ponselnya.Ketika jam pulang tiba, barulah Raya bisa menarik nafas lega dan membuka ponselnya. Ada dua pesan masuk. Raya memb
Baca selengkapnya
Bab 36: Gadis Miskin dan Pria Kaya
Hampir satu jam setelah Raffa dan lainnya pergi, Raya akhirnya keluar kamar bersama Noval yang sudah mandi dan ganti baju. Dia sudah mempersiapkan hatinya agar lebih tenang saat menghadapi teman-teman Juleha. Tapi ternyata diruang tamu hanya tinggal Juleha yang berbaring santai disofa sambil menonton tv.“Kemana mereka?” Tanya Raya sementara Noval sudah berlari untuk memilih beberapa mainan lagi untuk dimainkan.“Ke hotel. Tidak mungkin kan mereka menginap disini? Terlalu sempit.” Sahut Juleha asal-asalan. Tapi setelah berpikir sebentar, dia mengalihkan pandangannya dari tv kepada Raya. Dia bertanya, “Besok Kal datang. Apa kau tahu?”“Ya, Kal mengabariku tadi. Kenapa?” tanya Raya balik sambil memilah mainan-mainan baru Noval dan menyusunnya di rak ruang bermain yang berada disisi ruang tv.Juleha mematikan tv dan beranjak mengikuti Raya. Dia mengamati cara Raya memilah mainan beberapa saat sebelum ikut membantu.“Omong-omong, Raffa dan lainnya datang bukan hanya untuk melihatku, tetap
Baca selengkapnya
Bab 37: Sarapan
[Kapan kau tiba? Kami mendapat undangan makan dari Raya. Ini akan canggung apakah kita akan datang saat sarapan atau makan siang?]Kal membaca pesan Raffa di grup ketika baru saja keluar dari bandara kota F dan memasuki mobil. Sekarang sudah hampir pukul tujuh. Bukankah sarapan pukul delapan baik-baik saja?Sebelum Kal membalas pesan Raffa, Hilman lebih dulu menulis balasan di grup.[Ayo, ayo berangkat sekarang. Aku yakin Kal sudah dalam perjalanan menuju rumah Noval.][Bagaimana kau tahu?] Tanya Raffa.[Apakah mungkin Kal tidak mengambil penerbangan terpagi hari ini setelah tahu kita semua ada disini?] Pertanyaan restoris ini adalah milik Kenzo.Kal berdecak. [Bukankah kalian satu kamar hotel? Kenapa masih perlu menggosipkanku digrup?][Omong kosong apa?! Aku hanya menerima satu kamar dengan Jueha. Tidak ada yang lain.][Jadi, sudah jalan menuju rumah Noval kan, Kal?] Seperti biasa, kenzo si paling fokus pada topik diantara keempatnya.[Akan sampai dalam dua puluh menit.] Balas Kal.
Baca selengkapnya
Bab 38: Ciuman pertama
Selesai makan, Raya membereskan piring. Kemudian mengemas sisa makanan untuk dimasukkan ke kulkas. Awalnya Yasnuarlah yang membantunya. Tapi ketika Raya menoleh untuk meminta bantuan Yasnuar, gadis itu sudah digantikan Kal.“Oh hei. Dimana Nuar?” tanya Raya tiba-tiba merasa agak canggung.“Aku menyuruhnya mengawasi Nono didepan. Mungkin saja Nono akan digoda habis-habisan oleh mereka. Jadi dia butuh pengasuhnya.” Jawab Kal sambil tersenyum.Raya tertawa kecil tanpa menghentikan kegiatannya mengemas makanan. “Nono memiliki kemampuan membela diri agar tidak dianiaya.”“Benarkah?” Kal mengambil makanan lain dan membantu mengemasnya.“Tentu. Dia akan menangis, berteriak dan mengamuk ketika tidak tahan lagi akan sesuatu.” Sahut Raya dengan percaya diri.“Itu bagus.” Kekeh Kal. “Aku harap dia tidak akan pernah menahan diri ketika dianiaya.”Kal serius dengan harapannya ini. Dengan kurangnya kemampuan Noval bicara, peluang penganiayaan dari lingkungan selalu ada. Dan Noval tidak akan bisa me
Baca selengkapnya
Bab 39: Orang Terindah
Malam harinya, semua orang memutuskan jalan-jalan ke pasar malam. Tidak ada pertunjukan drama holografik ditaman. Namun keramaian masih sesemarak biasanya.“Aku dengar kota F memiliki pertunjukan drama holografik, apakah tidak ditampilkan malam ini?” Celetuk Hilman yang merangkul bahu Kenzo.“Seharusnya besok malam, kau bisa menunggu jika benar-benar ingin melihatnya.” Sahut Raya. Dia berjalan diposisi paling pinggir, disamping Kal yang menggendong Noval. Tempat yang menurutnya paling aman.“Tidak bisa. Aku sudah pesan tiket penerbangan jam lima pagi.” Sahut Hilman. Mendorong semua pekerjaan demi melihat orang tersayang Kal selama dua hari benar-benar batasnya. Jika tidak bekerja lebih lama lagi, gunungan pekerjaan akan menimpa dan menenggelamkan mereka dalam sekejap.“Sayang sekali kan.” Ucap Yasnuar dengan nada sinis penuh ejekan. Dia masih sangat dendam kepada Hilman yang suka menggoda Noval hingga hampir menangis. Dia yang bersusah payah menahan agar Noval tidak menangis!Hilman t
Baca selengkapnya
Bab 40: Rela berbagi
Bahkan dengan upaya pengendalian maksimal yang dilakukan oleh Kal, akan selalu ada celah yang tidak terjangkau.Sebuah foto dengan suasana gelap diunggah oleh netizen di forum. Ada sosok pria dengan pakaian tertutup yang merangkul pinggul seorang wanita. Didepannya seorang anak kecil sedang mendongak menatap pendaran cahaya holografik.Foto itu diambil dengan sudut tujuh puluh atau delapan puluh derajat. Sehingga hanya wajah Raya yang terlihat jelas. Sementara wajah Noval tidak begitu jelas.[Apakah menurut kalian wanita ini familiar? Bukankah dia familiar? Ini wanita yang bersama Kal El terakhir kali! Menurut kalian, siapa yang memeluknya?]Segera saja judul itu memicu percikan kuat. Beberapa penggemar Kal segera menyulut keributan.[Postur, tinggi dan pakaian mahal itu, aku yakin itu adalah suamiku Kal El! Tapi bagaimana mungkin suamiku berselingkuh?! Aku tidak mau percaya! Suamiku seharusnya masih syuting saat ini.][Diatasku, tolong berhenti berkhayal. Jika kau adalah istri Kal El
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status