All Chapters of Menantu Terhina Ternyata Mafia: Chapter 51 - Chapter 60
115 Chapters
Bab 51
Belingham Rosfold dengan tergesa-gesa menemui Adrian yang sudah menunggunya di ruang tamu. Ketika pria paruh baya itu sampai di sana, terlihat bawahan Martin tersebut sedang duduk santai memegang ponsel, menyilangkan kakinya sambil mengapit sebatang rokok di bibirnya."Tu-Tuan Adrian," sapa Belingham sopan, sedikit membungkukkan badan.Adrian tidak menjawab sama sekali, ia masih fokus dengan ponselnya sambil menghembuskan asap rokok yang ia pegang.Belingham sedikit melirik Adrian yang tidak berbicara sepatah kata pun, ia benar-benar mengutuk sang Anak yang sudah berurusan dengan Martin."Sudah berapa lama kau kerjasama dengan tuan Luther?" tanya Adrian tiba-tiba dengan suara dingin sambil beranjak dari duduknya."Se-Sejak awal tuan besar mulai berbisnis tuan," jawabnya gugup sambil menelan ludah.Adrian memegang kerah Belingham dan menatapnya dengan tajam. Sontak saja pria paruh baya itu terkejut, ia langsung ketakutan diperlakukan seperti itu."A-Ampuni saya tuan, saya tidak pernah b
Read more
Bab 52
Melihat Video tersebut Rex langsung mengeluarkan ponsel menelepon Helinsiki. Tidak butuh waktu lama untuk bosnya itu mengangkat panggilan darinya."Bagaimana hasilnya Rex?" tanya Helinsiki langsung diseberang telepon tanpa berbasa-basi sama sekali.Rex menjawab, "sesuai dugaan bos, Samuel dan yang lainnya memang tewas di sini.""Aku mengerti, kalian cari tahu lagi, siapa orang-orang yang membunuh mereka semua!" perintah Helinsiki tegas sambil menurut telepon.Rex memasukkan kembali teleponnya kedalam saku. "Bos ingin tahu informasi detail siapa yang membunuh Samuel dan yang lainnya," ujarnya kepada dua rekan yang bersama dirinya."Merepotkan sekali, sudah jelas kalau Martin dan bawahannya yang melakukan itu, bukan?" celetuk pria dengan rambut kuncir."Diamlah Nando, kita melakukan ini agar tidak ada korban lagi!" tegur Rex tegas."Cih!" Nando berdecih kesal sambil membuang mukanya.Paul, pria yang ahli dalam peretasan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perdebatan kedua reka
Read more
Bab 53
Ambulan datang ketempat kecelakaan, pihak kepolisian juga ikut datang, pasalnya kecelakaan yang di akibatkan oleh mobil Rex dan yang lainnya menyebabkan macet lalulintas. Namun, tidak ada yang tahu kalau kecelakaan tersebut di sengaja oleh Zarko, mengingat ban belakang mobil Rex seperti pecah biasa ditambah mobil ringsek, sehingga sulit untuk mengidentifikasi jika itu sebuah kesengajaan.Sementara lalu lintas di tempat kecelakaan sedang di atur polisi. Zarko ditempatnya sedang tertawa melihat berita di tv. Pria itu sudah sangat yakin kalau mereka bertiga pasti masih hidup."Bos, apa rencana anda selanjutnya?" tanya bawahan Zarko yang sedang duduk di pos penjagaan sambil menonton TV bersama dengan Zarko.Zarko menyeringai. "Menjadi malaikat pencabut nyawa untuk mereka bertiga," jawabnya santai.Bawahan Zarko tersenyum getir, bosnya itu memang senang sekali jika menyiksa seseorang. Ia hanya bisa mengangguk pelan, mengisyaratkan mengerti dengan rencana Zarko.Zarko tidak seperti Ivan dan
Read more
Bab 54
Pria yang mengendarai sepeda motor besar langsung berbelok kearah Mansion Dreams. Hal itu tentu saja membuat penjaga gerbang bergegas menghentikannya. Namun, pengendara motor tidak takut sama sekali, ia dengan santainya turun dari motor melepaskan helm yang ia kenakan."Maaf tuan, ini bukan tempat umum, lebih baik anda cepat meninggalkan tempat ini!" tegur salah satu penjaga gerbang tegas.Pria itu tersenyum simpul mendengar teguran dari penjaga. "Aku tahu itu, kedatanganku kemari untuk menemui tuan kalian," ucapnya santai.Penjaga gerbang saling menatap satu sama lain, mereka tentu saja heran dengan perkataan pria tersebut. Akan tetapi karena kondisi kurang kondusif akibat kehadiran para pengintai yang silih berganti berdatangan, para penjaga gerbang tidak percaya begitu saja.Mereka menatap pria berwajah oriental, kulit sawo matang dan tubuhnya yang kekar dari balik pakaiannya itu dari atas sampai ke bawah."Ada apa!" teriak Zarko yang berniat akan keluar dari Mansion untuk membunuh
Read more
Bab 55
Entah siapa yang akan ditemui Galard, pria itu seolah sudah sangat akrab dengan sosok orang yang diteleponnya.Sementara Galard pergi menemui kenalannya, para bawahan yang ikut bersama dengannya mencari penginapan sendiri.Galard merupakan sosok terkuat dari para pengawal Leonardo, pria itu terkenal dengan kekuatan fisiknya yang sangat prima.Helinsiki dan Rocky juga kuat, hanya saja jika beradu fisik dengan Galard keduanya bisa dipastikan kalah, mengingat mereka memiliki kemampuan yang berbeda dengan pria itu.Alasan kenapa Leonardo memerintahkan Galard untuk memburu Martin. Karena selama ini Galard tidak pernah gagal dalam menjalankan misinya.Leonardo tidak ingin gagal lagi, setelah dua kali tidak dapat membunuh Martin. Ia yakin dengan mengutus pengawal terkuatnya akan sangat mudah membunuh sosok yang menghalangi tujuannya.***Sementara itu Zarko yang berniat membunuh ketiga mata-mata yang di kirim Helinsiki terlihat sudah keluar dari rumah sakit mengenakan jas dokter dan mengenaka
Read more
Bab 56
Ivan dengan sopan menghampiri Adama dan Martin yang sedang mengobrol berdua. Kedatangan pria tua itu membuat keduanya reflek menoleh."Ada apa Ivan?" tanya Martin tanpa basa-basi terlebih dahulu.Ivan mengulurkan tangannya. "Tuan, Zarko menitipkan ini kepada saya," jawabnya sopan.Martin menatap benda yang kecil yang ada di tangan Ivan, ia mengambilnya dan berkata, "Flashdisk? Dari mana Zarko mendapatkannya?" "Saya tidak tahu tuan, tapi Zarko bilang Jimy nanti akan datang, kemungkinan dia yang akan memberitahu tuan," jawab Ivan yakin.Martin mengangguk mengerti, ia memasukkan Flashdisk tersebut ke saku. "Terima kasih Ivan, kamu boleh pergi."Ivan mengangguk, ia meninggalkan ruangan tersebut setelah memberikan barang titipan Ivan.Baru saja Ivan pergi. Jimy dengan tergesa-gesa datang ke ruang keluarga, terlihat napas pria gempal itu terengah-engah, sehingga membuat Martin dan Adama mengernyitkan dahi."Kenapa kau Jimy?" tanya Martin langsung.Jimy mengangkat tangannya, memberikan kode
Read more
Bab 57
Sementara itu Galard tiba ditempat kenalannya, sebuah apartemen milik Nancy. Wanita yang dari awal sudah menyukai Martin itu ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan Galard."Besok aku mau pergi Syuting ke luar kota, kamu tinggal saja di sini," ucap Nancy pada Galard sambil menatap cermin menghapus make up diwajahnya."Syuting apa menemani Produsernya?" tanya Galard menggoda sambil merebahkan tubuhnya di sofa.Nancy menghela napas panjang. "Sekarang aku pilih-pilih kalau akan melakukan hubungan, lagi pula sudah ada orang yang aku sukai," jawabnya santai.Galard mengernyitkan dahi. "Memangnya kamu bisa setia dengan satu pria?" "Apa sih, pertanyaan mu itu tidak bermutu!" gerutu Nancy, wanita itu kemudian bertanya, "siapa lagi orang malang yang menjadi incaran mu?" Galard tersenyum, ia berbaring di sofa dan berkata, "kamu tidak perlu tahu, ini misi rahasia."Nancy hanya menggelengkan kepalanya, ia juga tidak peduli saudaranya itu akan membunuh siapa, lagi pula itu bukan urusanny
Read more
Bab 58
Martin mengalami luka di sekujur tubuhnya, pakaian yang ia kenakan juga robek. Jika saja Martin tidak memiliki tubuh yang sudah terlatih, kemungkinan akan ikut hancur bersama mobil tersebut."Tuan!" seru Ivan membantu Martin untuk berdiri."Aku tidak apa-apa," ucap Martin sambil mengusap darah yang ada di sudut bibirnya.Ivan menggelengkan kepalanya. "Tuan, lebih baik anda kedalam saja, tubuh anda masih belum sepenuhnya pulih," ucapnya khawatir."Tidak Ivan, aku harus menyelesaikan masalah ini bersama dengan kalian," jawabnya mantap."Tapi Tuan ...."Ivan belum selesai berbicara, Martin sudah bergegas maju kedepan kembali, tanpa rasa takut sama sekali. Ia mengambil senjata bawahannya yang tewas di halaman.Setelah ledakan tersebut, musuh mulai menyerang. Suara tembakan terdengar dari berbagai arah.Martin bergerak dengan sangat cepat sambil menembaki mereka. Namun, musuh sudah menyiapkan mobil Anti peluru sebagai tameng didepan gerbang yang hancur.Pria itu tahu kalau ia tidak bisa men
Read more
Bab 59
Adama dan Zarko menyipitkan matanya ketika melihat tangan Robot pria tersebut. Mereka menduga kalau dia orang-orang modifikasi dari organisasi perdagangan gelap, mengingat hanya kelompok tersebut yang memiliki anggota dengan tubuh fisik yang aneh."Zarko, hati-hatilah," ucap Adama sambil bersiap menyerang dengan menggenggam pisaunya erat.Zarko menganggukkan kepalanya, ia tahu kalau lawannya sangat kuat. Karena dirinya juga sudah di buat babak belur.Tiba-tiba Pria berlengan Robot tersenyum, ia merentangkan tangan robotnya kedepan.Adama membelalakkan mata lebar. "Zarko menghindar!" teriak Adama sambil berlari zig-zag menghindar.Benar saja dugaan Adama, dari tangan Robot pria tersebut keluar peluru layaknya senapan mesin.Terdengar suara bunyi tembakan yang sangat cepat mengincar Adama. sementara Zarko langsung berlari mencari tempat persembunyian.Adama bergerak cukup cepat dan terus maju kedepan, pria itu bermaksud untuk menghancurkan tangan Robot pria tersebut."Hahaha ... makan it
Read more
Bab 60
Martin, Adama dan Zarko berhadapan dengan Galard, mereka bertiga menatap Galard dengan waspada, pasalnya pria itu terlihat lebih kuat dari orang-orang yang sudah berhasil dikalahkan.Galard melepaskan rompi yang ia kenakan, terlihat ia hanya mengenakan singlet. Bentuk tubuhnya sangatlah kekar, hampir mirip dengan Adama yang memiliki bekas luka hampir di sekujur tubuhnya.Adama menatap bekas-bekas luka tersebut dengan seksama, ia sangat yakin kalau Galard telah melakukan pelatihan ekstrim sama seperti dirinya."Martin, hati-hatilah," ucap Adama serius.Martin mengangguk mengerti, kondisinya masih belum sepenuhnya pulih. Ia harus melakukan beberapa terapi lagi. Namun, jika ia membiarkan Galard, yang ada bawahannya semua bisa terbunuh.KralakTerdengar suara Galard yang meremas kedua tangannya sendiri, hingga berbunyi renyah.Martin membuka membuka meridian nya, mau tidak mau ia harus menggunakan itu untuk melindungi keluarganya."Adama, aku akan menyerang terlebih dahulu, kalian berdua g
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status