Semua Bab Menantu Terhina Ternyata Mafia: Bab 71 - Bab 80
115 Bab
Bab 71
Greyat pikir kalau kedatangan Martin ke Narika hanya untuk mengincar Leonardo yang telah membuatnya kehilangan kekuatan. Namun, ternyata pria itu mengetahui tentang bagaimana keluarganya dulu tewas."B-Bagaimana kau tahu tentang itu?" tanya Greyat tergagap.Martin tersenyum. "Sepandai-pandainya kalian menyembunyikan sesuatu, tidak mungkin bisa menutupnya dengan rapat!" Martin mengambil sebuah foto dari balik jasnya. Greyat tercengang melihat foto tersebut, di mana seorang pria tua yang ia sangat kenal sedang duduk bersama keluarganya sambil memeluk mereka."Tidak mungkin, seharusnya dia berada di luar negeri," ucap Greyat semakin ketakutan."Kamu benar Tuan Atkinson dan dia bekerja dengan saudaraku," jawab Martin sambil menyeringai.ClapArgh!Greyat berteriak histeris ketika Martin menancapkan pisaunya di paha pria paruh baya tersebut.Argh!Greyat berteriak lagi saat Martin menggerakkan pisaunya. "Katakan padaku, selain Leonardo, siapa lagi kelompok kalian, atau keluargamu juga perl
Baca selengkapnya
Bab 72
Jesica sudah pasrah akan di pukul oleh penjaga gerbang, mengingat bawahan Martin memang semuanya terlihat menakutkan."Berhenti bodoh!" terdengar suara seruan Zarko.Penjaga gerbang menghentikan tangannya, menoleh ke arah suara, terlihat Zarko bergegas berlari menghampirinya.Jesica membuka matanya saat mendengar seruan dari Zarko, wanita itu langsung bergegas berdiri.Zarko bergegas menghampiri Jesica, mendorong penjaga gerbang yang sedang mencekal lengan Jesica."Nyonya, kenapa anda tidak bilang datang kemari?" tanya Zarko sopan.Jesica menghela napas. "Aku tidak punya nomor kalian," jawabnya sedih.Zarko menepuk jidatnya, mentap iba Istri Tuannya itu yang terlihat sangat lelah. "Kita masuk dulu, pasti anda sangat lelah."Jesica menganggukkan kepalanya, ia bersyukur bisa bertemu dengan Zarko setelah semua yang telah ia lewati.Penjaga gerbang ketakutan, tidak berani bergerak sama sekali. Ia mengutuk dirinya sendiri atas kebodohan yang telah di perbuatnya."Kenapa kau diam, bawakan ba
Baca selengkapnya
Bab 73
Ke esokan harinya ....Martin sudah terbangun dari tidurnya, ia bergegas keluar dari kamar hotel. Raka dan yang lainnya sudah menunggu di depan kamar."Raka, kamu sudah menghubungi Paman Norman mengenai persiapan pengambil alihan saham?" tanya Martin sambil berjalan."Sudah Tuan, mereka akan langsung bergerak ketika bursa saham di buka," jawab Raka sambil berjalan mengikuti Martin di belakang."Riquelme, apa sudah ada titik terang?" tanya Martin lagi."Masih dalam pencarian Tuan, tapi saya mendengar mereka sudah sedikit menemukan petunjuk tentang keberadaannya," jawab Raka lagi.Martin menganggukkan kepalanya, ia masuk Lift bersama dengan Raka dan bawahannya yang lain. Martin berencana dengan cepat mengakhiri semuanya.Mereka pun keluar dari Lift dan langsung pergi keluar Hotel. Mobil sudah di siapkan depan hotel oleh bawahan Raka. Setelah Martin masuk ke dalam mobil. Mereka pun langsung berangkat ke tempat Leonardo berada.Martin tidak ingin melewatkan kesempatan, ia tahu hari ini Le
Baca selengkapnya
Bab 74
Leonardo terlihat berbeda dari sebelumnya. Martin merasakan kalau pria itu membuka meridiannya. Ia langsung waspada dengan kekuatan Leonardo."Ku beritahu kamu satu Hal Martin Luther, keluargamu waktu itu menyerahkan nyawanya hanya untuk menyembunyikan keberadaan mu. Karena mereka sadar hanya kaulah yang mewarisi kekuatan keluarga Luther. Meskipun, pada akhirnya kau akan mati di tanganku!" ucap Leonardo sambil menyeringai.Martin menghela napas. "Apa kau bodoh? Sudah tahu semua itu tapi tidak membunuhku, atau kau ingin mati ditanganku?" balasnya santai, walau masih tidak tahu maksud dari Leonardo."Hahaha ... menarik, sudah lama aku tidak memiliki lawan yang sepadan!" seru Leonardo yang langsung melesat dengan cepat ke Martin.SwuzzDuak!Pukulan Leonardo di tahan Martin. Terlihat pukulan keduanya beradu satu sama lain.Leonardo menyeringai. "Hoooh ... lumayan."SwutDuak! Duak!Mereka berdua beradu pukulan satu sama lain dengan gerakan yang sangat cepat. Pengguna pembukaan meridian me
Baca selengkapnya
Bab 75
Martin tidak pernah menduga kalau dirinya akan di permainkan seperti itu. Semuanya rencananya tidak berjalan lancar seperti apa yang ia harapkan.Sebenarnya Leonardo sudah mewaspadai Martin sewaktu Greyat mendatanginya. Pria itu sadar kalau harus berhati-hati dengan Martin, mengingat semua pembunuh bayaran yang ia kerahkan tidak berhasil membawa kepala Martin kehadapannya.Sejak saat itulah Leonardo membuat rencana untuk memancing Martin keluar dengan bantuan Rocky yang menyamar menjadi dirinya.Rencana Leonardo berhasil, mengelabuhi Martin. Bukan hanya itu saja, ia juga berhasil membuat Norman salah menyerang perusahaannya. Bukan perusahan induk yang di kuasai Martin, melainkan perusahaan cabang. Hal tersebut tentu membuat gejolak di Narika, menyebabkan perusahaan yang di akusisi Martin jadi tidak ada gunanya.***Martin sudah kembali ke hotelnya, ia duduk di balkon kamar setelah membersihkan diri. Pria itu tampak sangat gusar."Brengsek! Apa kau pikir bisa lari dariku, Leonardo," gum
Baca selengkapnya
Bab 76
Martin pergi keluar dari Mansion Luther bersama dengan sang Istri. Ia mengajak sang Istri ke sebuah Restoran mewah yang di kelola langsung Luther grup.Keduanya di sambut hangat oleh pelayan Restoran. Mereka di ajak ke ruangan VVIP yang di sediakan hanya untuk Martin."Sayang, kamu tidak perlu seperti ini," ucap Jesica terharu melihat ruangan tempat mereka makan sangat romantis.Martin tersenyum, ia berjalan ke kursi, sedikit menariknya untuk duduk Jesica. "Aku ingin kali ini menjadi awal hubungan yang baik buat kita," ucapnya lembut.Jesica balas tersenyum dan duduk di kursi tersebut. "Terima kasih sayang."Martin menuangkan anggur ke gelas, sebelum ia juga ikut duduk berhadapan dengan sang Istri. Pria itu menyangga dagu dengan menautkan kedua tangannya. Tatapan Martin terfokus pada wajah sang Istri.Jesica tersipu malu di tatap seperti itu oleh sang Suami, ia menenggak gelas berisikan anggur yang di tuangkan Martin untuk sedikit mengurangi rasa canggungnya."Kamu tahu, aku sangat mer
Baca selengkapnya
Bab 77
Wanita itu menaruh Black Card di hadapan Martin. Sontak saja Jessica terkejut saat melihat Black Card suaminya ada ditangan wanita yang tampak lebih muda darinya tersebut."Sayang, siapa dia?" tanya Jessica lembut, mencoba untuk berpikiran positif."Celine." Wanita yang duduk di sebelah Martin langsung mengulurkan tangannya sebelum Martin menjawab.Jessica menatap sang Suami. Martin hanya bisa menghela napas berat, momen indahnya di ganggu oleh seorang wanita penghibur."Jessica, Istri Martin," jawabnya menyambut uluran tangan Celine.Celine tersenyum. "Lain kali jangan buat suami anda bingung, jika terulang kembali, aku akan merebutnya," ucapnya tanpa ragu sambil melepaskan tangannya.Jessica menatap tajam Celine, ia tersenyum penuh arti. "Tidak akan pernah, lebih baik kamu jauhi Suamiku." Wanita itu langsung berdiri dan duduk di sebelah Martin merangkul lengan sang Suami, masih dengan menatap tajam Celine.Martin tersenyum melihat sang Istri yang terlihat cemburu seperti itu. Ia sen
Baca selengkapnya
Bab 78
Sementara itu di bekas kediaman keluarga Bloody, Soouland. Terlihat bawahan Leonardo sudah berada di sana. Mereka semua tampak kebingungan saat tahu kalau penghuni rumah besar tersebut sudah bukan keluarga Bloody lagi."Brengsek! Kenapa kalian bisa salah informasi seperti ini?" seru pemimpin kelompok marah."Bos, kami tidak tahu kalau tempat ini sudah di jual satu bulan yang lalu," jawab salah satu bawahan.Bug!Ugh!Pria yang menjawab pertanyaan si Bos, di pukul kepalanya hingga terkapar di lantai dengan hidung keluar darah."Apa kau pikir Tuan Leonardo bisa menerima alasan seperti itu, hah!" seru si Bos marah.Semua bawahannya menundukkan kepala, mereka semua tidak berani menatap si Bos. Karena sadar telah melakukan kesalahan.Bos kelompok tersebut menghampiri penghuni rumah tersebut yang sedang bertekuk lutut di tanah. Ia jongkok di hadapan kepala keluarga pemilik rumah, mencengkram rahangnya."Apa kalian yakin tidak mengenal keluarga pemilik Rumah ini!" ucap si Bos tegas."Be-Benar
Baca selengkapnya
Bab 79
Orang-orang berpakaian serba hitam itu mendekat ke mobil yang di naiki kedua keluarga Kakak orang tua Jesica."Keluar!" seru salah satu pria berpakaian hitam."Kakak, bagaimana ini?" tanya Matias ketakutan."Bagaimana apanya, kamu keluar hadapi mereka!" balas Reinhard yang sama takutnya."Cepat keluar! Atau ku hancurkan mobil kalian!" seru orang berpakaian hitam sambil mengetuk mobil dengan keras.Mereka berempat tidak bisa berbuat apa-apa, selain menuruti perintah orang-orang berpakaian serba hitam tersebut. Mereka keluar dari mobil dengan terpaksa.Orang-orang berpakaian serba hitam tersebut langsung menyeret ke empatnya masuk ke dalam mobil mereka dan membawanya pergi. Reinhard dan yang lainnya memohon untuk di lepaskan. Namun, orang berpakaian serba hitam tidak menggubrisnya, mengikat mereka dan membungkam mulutnya dengan lakban.Kedua keluarga tersebut hanya bisa pasrah, Istri Reinhard dan Matias hanya bisa menangis, sepanjang perjalanan.Setelah beberapa saat perjalan, mereka sam
Baca selengkapnya
Bab 80
Iring-iringan mobil Martin sudah masuk ke wilayah perbatasan Souland ketika beberapa jam perjalanan.Martin mendapatkan pesan dari Zarko, pria itu mengepalkan tangannya dan wajahnya menggelap saat mendapatkan pesan tersebut. Ia menghubungi Adama yang sedang berada di Narika bersama Sulivan."Adama, apa semuanya berjalan lancar?" tanya Martin langsung ketika panggilannya di angkat.Adama menjawab di seberang telepon. "Sesuai dengan perkataan Daryl, perusahaan yang kemarin kalian akusisi itu milik Istrinya dan sekarang kami sudah mulai menyerang pusatnya.""Selesaikan secepatnya!" perintah Martin dingin."Ya," jawab Adama singkat di seberang telepon.Martin menutup teleponnya. Mobil sudah mulai memasuki wilayah gunung Soul. Ia menyuruh para bawahannya untuk menyebar agar tidak terlihat oleh Leonardo.Tidak berselang lama, Mobil Martin sampai di kaki gunung Soul, pria itu turun bersama dengan Adrian yang menjadi sopirnya.Martin menatap gunung Soul sambil mengambil rokok di bajunya, ia me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status