All Chapters of Menantu Terhina Ternyata Mafia: Chapter 31 - Chapter 40
115 Chapters
Bab 31
Dua tahun lalu ketika Martin tidak dapat melawan orang-orang yang mengejarnya pada saat itu semua titik meridian nya terkunci.Martin dijebak Danil ketika sedang berpesta dengan obat tidur dengan dosis yang besar. Ketika bangun pria itu sudah berada ditengah hutan dengan kondisi sudah kesulitan menggunakan kekuatannya. Namun, kemauan hidup Martin yang sangat kuat, membuatnya bisa menggunakan kekuatannya walau hanya untuk sesaat, tepatnya ia hanya bisa menggunakan kekuatan dalam waktu lima menit saja.Sebab itulah Martin bisa melarikan diri, hingga akhirnya ia melompat ke sungai dan ditemukan Kekek Jesica.Hanya kerabat Ibunya dan beberapa orang bawahan Martin yang tahu kalau dia punya kekuatan turunan keluarga Ibunya, selain beberapa orang tersebut, mereka pikir Martin hanya mampu menggunakan kemampuan Ayahnya yang mahir dengan senjata, pasalnya Martin tidak pernah memperlihatkan kemampuan beladiri nya.***Martin menatap Sulivan dan kedua anaknya dengan seksama, ia kemudian berbicara.
Read more
Bab 32
Narika, Negara besar yang menjadi pusat perdagangan dunia. Negara tersebut terkenal dengan sebutan Jantung Dunia, pasalnya hampir seluruh Negara di Dunia di kuasai oleh pebisnis yang berasa dari Negara tersebut.Kendali Narika terhadap pasar perdagangan Dunia memang sangat berpengaruh, bahkan nilai mata uang di sana menjadi patokan para pebisnis dari kelas bawah hingga atas.Di antara para pebisnis tersebut, ada seseorang yang memang senang sekali menguasai Negara yang memiliki sumber daya alam sangat tinggi.Leonardo Zagal, namanya sangat tersohor diberbagai belahan dunia, sudah berapa Negara yang merasakan kekuasaan pria tersebut, ia mampu mengendalikan pemerintahan Negara yang di kuasainya dengan sangat mudah, dengan kata lain menjadikan boneka para petinggi Negara tersebut.Kekuasaan Leonardo tidak luput dari cara berbisnis nya yang sangat tidak manusiawi, mereka yang berani menentang akan langsung dilenyapkan. Karena sosok tersebut juga seperti Martin, memiliki kekuasaan di dunia
Read more
Bab 33
Leonardo melihat Samuel yang terus memperhatikan Sely masuk kedalam kamar dengan air liur hampir menetes.Pria tu menegurnya. "Apa kamu menyukai Sely Samuel?" Sontak saja Samuel terkejut, ia langsung menundukkan kepalanya. "Ti-Tidak tuan, saya tidak berani," jawabnya tergagap."Kamu tahu, permainan dia sangatlah luar biasa, yakin tidak mau?" tanya Leonardo lagi.Leonardo melirik wajah bosnya, ingin memastikan pria itu berbicara serius atau tidak, tapi saat melihat tatapan membunuh dari bosnya tersebut, ia seketika langsung menggelengkan kepala sambil menelan ludah.Rocky menyeringai melihat Samuel ketakutan, pasalnya pria itu memang senang sekali mempermainkan wanita.Leonardo menghela napas. "Kita langsung berbicara ke inti masalahnya, kenapa aku memanggil kalian kemari!" ucapnya tegas.Keempat bawahan Leonardo mengangguk bersamaan, mereka menyimak dengan seksama apa yang akan bosnya katakan."Baron, Nase dan Gyle telah tewas, saat menjalankan misi di Souland," lanjutnya berbicara.R
Read more
Bab 34
Martin masih mengobrol dengan Sulivan di pos penjagaan, memang banyak hal yang ingin Martin ketahui setelah kepergiannya selama dua tahun belakangan.Ivan datang membawakan Martin minuman kesukaannya, secangkir kopi pahit tanpa gula sedikitpun."Terima kasih Ivan, duduklah!" perintahnya pelan.Ivan mengangguk, ia duduk disebelah Sulivan yang sedari tadi sedang mengobrol dengan tuannya tersebut."Sulivan, jika pengguna teknik ilusi memang orang suruhan dibalik berhianat nya Danil, aku yakin dia akan muncul kembali, apa kamu punya cara untuk menghapus pengaruh dari teknik ilusi tersebut?" tanya Martin serius.Sulivan menatap heran tuannya, kemudian berbicara, "Tuan sebelumnya saya meminta maaf, bukankah seharusnya anda tidak akan terpengaruh dengan kekuatan anda yang bisa memfokuskan pikiran?" Martin menghela napas, menjawab pertanyaan Sulivan, "Kalian tentu ingat kejadian dua tahun lalu, hampir semua titik meridian ku terkunci, aku hanya bisa menggunakan kekuatan dalam beberapa menit,
Read more
Bab 35
Tanpa sepengetahuan Martin ancaman yang datang semakin besar. Jika saja kekuatannya tidak terkunci, mungkin pria itu bisa menyelesaikan semuanya dengan mudah. Namun, sayangnya kondisi Martin tidak seperti dulu, ia yang sekarang sangatlah lemah.Martin hanya bisa berharap dengan keluarga Reilly untuk melindunginya selama kekuatannya belum kembali seperti semula.***Sementara itu di perusahaan Leonardo berada, terlihat seorang pria paruh baya yang Tempak sedang gusar di kamar mandi."Brengsek, aku sudah memberikan segalanya, bahkan pencapaian ku juga sudah sangat maksimal, tapi kenapa dia yang selalu menjadi pilihan!" gerutunya marah di kamar mandi.Daryl Zapata, dia salah satu karyawan terbaik diperusahaan Leonardo. Namun, pria tersebut tidak pernah mendapatkan kenaikan jabatan. Karena atasannya selalu menggunakan pencapaian Daryl sebagai pencapaiannya.Wajar saja jika Daryl marah ketika semua pencapaiannya diambil sang atasan. Namun, pria itu tidak bisa melawan sama sekali, karena ia
Read more
Bab 36
ke esokan harinya, Apartemen milik Martin berada yang diberikan ke kedua orang tua Jesica. Wanita yang telah menikah dengan Martin itu sedang bersiap pulang ke Mansion Dreams, dimana suaminya tinggal."Ayah, Ibu, hanya ini yang bisa aku berikan," ucap Jesica sambil memberikan kartu Bank miliknya.Reinhard menahan tangan Jesica. "Nak, itu kartu Bank milikmu, lebih baik kamu simpan saja."Jesica menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum. "Tidak apa Ayah, walaupun isinya tidak banyak, tapi setidaknya bisa untuk hidup kalian, nanti kalau kalau aku diberi uang sama Martin, aku pasti akan mengirimnya ke Ayah dan Ibu.""Martin tidak memberimu uang sampai hari ini? Pria macam apa dia itu?!" tegur Sarah yang baru keluar dari kamar.Mendengar suara Ibunya yang begitu menggetarkan gendang telinga, reflek Jesica menoleh.Terlihat wanita paruh baya itu sambil bersungut-sungut menghampiri Jesica dengan wajah menggelap."Sudah kaya tetap saja tidak memberikan nafkah buat kamu, benar-benar pria yang
Read more
Bab 37
Daryl menghirup napas dalam-dalam untuk menambahkan kepercayaan dirinya. Pria itu berusaha tetap tenang agar sang istri tidak ikut ketakutan. Ia bergegas mengeluarkan laptop, menyalakannya kemudian memasang Hardisk tempat penyimpanan data perusahaan Leonardo."Tuan Luther silahkan anda lihat sendiri," ucap Daryl sopan sambil menyerahkan laptopnya yang menampilkan data-data perusahaan Leonardo.Norman mengerutkan keningnya saat melihat data perusahaan Leonardo, walaupun ia tidak bergelut langsung dalam dunia bisnis, tapi ia cukup paham dengan perusahaan tersebut.Pemimpin sementara mafia Luther Newland tersebut menatap Daryl dengan tajam lalu buka suara. "Apa maksudmu memperlihatkan data-data ini? Kami tidak ada sangkut pautnya dengan Leonardo Zagal!" "Sa-Saya tahu tuan, anda pasti berpikir begitu, tapi sebenarnya ...." Daryl sengaja menghentikan ucapannya agar Norman penasaran.Norman mengeluarkan pistol, menodongkan langsung ke kepala Daryl. "Aku paling tidak suka dengan orang yang b
Read more
Bab 38
Martin tidak tahu kalau ada sekelompok orang yang mengincarnya. Semua itu karena dia baru saja kembali menguasai Souland, sehingga penjagaan di Negara tersebut belumlah seketat dulu ketika ia belum menghilang.Bisa dikatakan Martin masih kekurangan bawahan, mengingat sebagian besar bawahannya sudah berpihak kepada Danil dan banyak yang gugur setelah penyergapan ketika transaksi besar dilakukan.***Samuel, Rudeus dan bawahannya bergegas ke kota Andalas, dimana Martin tinggal dalam Mansion megahnya. Mereka berniat untuk menyerang secara langsung tanpa menunggu lagi. Kedua bawahan Leonardo tersebut tentunya tahu kalau Martin masih belum bisa menggunakan kekuatan penuhnya, sebab itulah mereka langsung berinisiatif menyerang.Iring-iringan mobil taksi terlihat di jalanan menuju Mansion Dreams berada, mereka tampak sudah bersiap menghadapi para bawahan Martin nantinya.Setelah dua jam perjalanan, iring-iringan mobil taksi berhenti tidak jauh dari Mansion Dreams berada.Samuel, Rudeus dan b
Read more
Chapter 39
Rudeus melesatkan pukulan ke Naza. Namun, Naza juga melakukan hal yang sama.Siluet Naga meraung kearah pukulan Rudeus hingga kedua kepalan tangan keduanya bertemu satu sama lain.Duak!Krak!Ketika pukulan mereka bertemu, terdengar suara retakan tulang dari tangan mereka berdua. Namun, Naza dan Rudeus tidak menarik diri, mereka semakin memperkuat pukulan mereka.Prak! Prak!Tanah tempat mereka berpijak retak, angin berhembus kencang, sedikit merobek pakaian keduanya.Hoek!Rudeus memuntahkan seteguk darah kembali, begitu juga dengan Naza yang terlalu lama menggunakan teknik pernapasan Naga.Mereka berdua sama-sama mengalami luka dalam cukup serius.Krak!Argh!Rudeus berteriak histeris ketika tulang tangannya hancur.SwutDuak!Pukulan pernapasan Naga mengenai telak Rudeus, hingga ia terhempas puluhan meter kebelakang.Uhuk ... uhuk ....Naza bersimpuh ditanah terbatuk-batuk, tenaganya terkuras habis akibat menggunakan teknik terkuatnya yang masih belum sempurna. Ia mendongak menatap
Read more
Bab 40
Samuel melesat kearah Sulivan dan Naza. Tinju Brajamusti dengan kedua tangan bertemu dengan dua teknik pernapasan Naga.Duak!Suara benturan keuda pukulan tersebut terdengar cukup keras.Hoek!Naza memuntahkan seteguk darah, mengingat dia sudah mengalami luka dalam cukup serius ketika menghadapi Rudeus.SwutNaza terhempas puluhan meter kebelakang, pria itu berguling-guling ditanah sebelum akhirnya berhenti dan tidak sadarkan diri.Samuel menyeringai, ia menatap Sulivan dengan tatapan hina, ia memperkuat pukulannya, pria tua itu juga terhempas hingga di samping Naza.Sulivan menatap anaknya dengan tidak berdaya, ia mencoba mendekati sang Anak dengan menyeret tubuh ringkih nya. Sepanjang hidup ini pertama kali ia mengalami luka yang cukup serius."Naza," gumamnya lirih sambil menghampiri sang Anak yang sudah tidak sadarkan diri.Samuel berjalan kearah mereka berdua dengan percaya diri, pria itu belum terluka sama sekali, sehingga bertingkah merasa tidak terkalahkan.Suara derap langkah
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status