All Chapters of Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!: Chapter 371 - Chapter 380
430 Chapters
Bab 371 Kamu akan Buat Dia Ketakutan
Lydia menerimanya dengan terkejut. Dia kaget sekaligus senang, kebetulan itu adalah dessert kesukaannya.“Terima kasih, Mike. Hati-hati di jalan.”Mike melambaikan tangan kecilnya, “Sampai jumpa, Kakak cantik.”Tiger berlari mendekat sambil mengibaskan ekor kecilnya, “Sampai jumpa, Mike!”***Setelah masuk ke dalam mobil, Mike mengangkat wajahnya dengan bangga, “Kakak cantik itu cantik banget, kan?”Si pengasuh spontan mengangguk setuju, “Cantik, lebih cantik dari perempuan yang ingin dekati papa kamu. Jadi kamu harus waspada.”Mike mengedipkan mata birunya, lalu menganggukkan kepala kecilnya dengan raut wajah serius. Tentu saja dia harus waspada.Pengawal berjanggut yang duduk di depan menggerutu, “Awalnya sudah sepakat aku yang pergi. Aku belum pernah lihat dia.”Si pengasuh memutar bola matanya, “Kalau kamu yang pergi, kamu hanya akan buat kakak cantik itu ketakutan.”Mike mengangguk setuju, “Betul.”Pengawal berwajah galak itu hanya bisa memasang raut wajah lebih sedih. Mike berpik
Read more
Bab 372 Sangat Menggemaskan
Baru saja keluar dari perusahaan, Lydia melihat Mike yang sedang berpose di samping mobil van.Wajah mungilnya yang lucu menarik perhatian banyak orang, membuat orang-orang yang berlalu lalang spontan berhenti untuk melihatnya. Mata birunya yang jernih seperti air mata pegunungan berkedip-kedip, membuatnya terlihat semakin menggemaskan.Jika Mike sudah dewasa, entah berapa banyak bencana yang akan dia timbulkan bagi negara dan masyarakat.Begitu Mike melihat Lydia, dia langsung berlari dengan penuh semangat dan memeluk kaki Lydia, bahkan mengusap kepalanya di kaki Lydia.“Kakak cantik, aku kangen banget sama kamu,” kata Mike dengan suara manis.Lydia hanya bisa tertawa, hatinya juga merasakan kelembutan. Mike yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya sama sekali tidak membuatnya merasa terganggu. Sebaliknya, dia malah merasa ada perasaan akrab yang tidak bisa dijelaskan.“Kakak juga kangen sama kamu, Mike.”Lydia berlutut untuk bicara dengan Mike. Dia mengelus rambut Mike yang halus, rasany
Read more
Bab 373 Siapa Orang Sembarangan
Mike menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Setelah itu, mereka berdua berjalan sampai ke depan pintu ruang perjamuan.Suasana di dalam ruang perjamuan tenang dan elegan, sekali lihat juga tahu kalau itu bukan pesta biasa. Apalagi dari jauh Lydia merasa sepertinya melihat Dylan di sana.Lydia menghentikan langkah kakinya, ekspresi wajahnya juga sedikit berubah. Mike melihat senyum di wajah Lydia yang membeku, dia pun bertanya, “Kenapa nggak masuk? Kakak cantik, papaku ada di dalam.”Lydia spontan mengerutkan kening. Tangannya menggenggam tangan Mike dengan erat.“Papamu ... siapa namanya?”Mike hendak bicara, seorang pria paruh baya datang bersama dua orang di belakangnya.“Siapa kamu?” tanya pria paruh baya itu dengan penuh amarah.Lydia berbalik, pria itu pun bisa melihat gaun yang dikenakan Lydia. Ekspresi pria itu seketika berubah drastis, dia terlihat sangat marah.“Bagaimana kamu bisa curi baju majikanku? Siapa kamu? Kamu perempuan yang ingin pansos? Sekaran
Read more
Bab 374 Kamu Tamu Terhormat
Pengurus rumah tangga yang berdiri di belakang terkejut. Namun, sudah terlambat. Bisa-bisanya dia lupa kalau Mike bukanlah anak yang mudah dibodohi. Sungguh merepotkan.Markus yang berdiri di samping langsung mendesak, “Ayo cepat masuk. Jangan biarkan Lydia mendahului kita. Kenapa dia tiba-tiba muncul di sini? Sial!”Pengurus rumah tangga menggertakkan gigi. Dia tidak punya pilihan selain membawa mereka masuk terlebih dahulu.Semua anggota keluarga Quinn mengenal pengurus rumah tangga itu. Jadi dia langsung masuk sambil membawa dua orang asing bahkan tanpa menunjukkan undangan.Pelayan yang belum pergi terpelongo sejenak, lalu dia segera berkata, “Pak Hasan, Pak Charter hanya menyuruh Den Mike dan Bu Lydia masuk, nggak bilang yang lain boleh masuk.”Ekspresi pengurus rumah tangga bernama Hasan itu langsung berubah, “Lancang sekali kamu, aku pengurus rumah tangga. Pak Charter nggak akan menyalahkan aku. Kalau ada apa-apa, aku akan bertanggung jawab penuh.”Usai berkata, Hasan langsung m
Read more
Bab 375 Menjauhlah Darinya
Lydia berbalik memutar bola matanya, “Apa urusannya sama kamu?”Napas Dylan tercekat, tapi dia segera kembali bersikap seperti biasa. Dia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.Sesaat kemudian, Dylan baru berkata lagi, “Aku hanya tanya, kalau kamu nggak mau jawab ya sudah.”Entah mengapa nada bicara Dylan terdengar sedikit sedih. Tiga orang di sebelah mereka sangat terkejut hingga mereka hampir menjatuhkan gelas di tangan mereka.Hati Lydia tiba-tiba bergetar. Dia segera mengatupkan bibirnya, dalam hati mengumpat Dylan yang bodoh itu tidak bisa bicara baik-baik?Mike berdiri di depan Lydia. Dia menghalangi Dylan yang mendekat, sambil mengedipkan kedua matanya yang jernih.“Om, menjauhlah darinya,” seru Mike.Dylan mengangkat alisnya, dia juga tidak menyangka kalau anak kecil pemberi bunga krisan itu ternyata anak Charter. Akan tetapi, itu tidak masalah. Toh, itu tidak bisa mengubah rasa tidak sukanya pada Mike.“Om, kamu suka Kakak cantik, ya?”Mike menyilangkan tangannya di depan dada
Read more
Bab 376 Lempar Keluar
Seketika atmosfer di sekeliling mereka membeku. Pemandangan orang yang sedang mengobrol yang tidak jauh dari sini seperti dipisahkan oleh sebuah penghalang.Charter sama sekali tidak berusaha menutupi rasa bencinya. Sekalipun orang itu adalah pengurus rumah tangga yang telah bekerja untuknya selama sepuluh tahun. Karena orang itu telah melanggar peraturannya, maka orang itu tetap harus menerima konsekuensinya.Maksud perkataan Charter sangat jelas. Tidak peduli dengan siapa dia bekerja sama, orang dengan status Markus masih jauh dari kualifikasi.Ekspresi Markus berubah-ubah, dia pun melihat ke arah Hasan untuk meminta bantuan, “Kak ....”Hasan mengerutkan kening. Dia masih ingin mendapatkan kesempatan untuk Markus. Tidak masuk akal kalau kesempatan itu direbut oleh Lydia yang tiba-tiba muncul.“Pak Charter, bisa dipertimbangkan lagi, nggak?”“Pak Hasan, papaku sudah ngomong dengan sangat jelas. Kamu sudah linglung? Papa nggak akan berteman dengan orang yang menyebalkan. Papa suka kaka
Read more
Bab 377 Dia Adalah Pilihan Utama
Kalau didengar dari percakapan tadi, sepertinya gaun yang dipakai Lydia ada hubungannya dengan ibu Mike.Lydia melirik Mike dan mendapati anak itu sedang mengedipkan matanya yang besar, lalu segera menggelengkan kepalanya.“Bukan!” Sorot mata Charter menjadi tegang, lalu perlahan-lahan menjadi lebih rileks.“Sungguh bukan. Hanya saja gaun itu dibuat oleh seseorang, model dan warnanya agak mirip. Silakan, Bu Lydia.”Lydia mengikuti Charter kembali ke ruang perjamuan tanpa mengatakan apa-apa lagi. Mike dibawa pergi untuk makan dulu.Dylan sedari tadi duduk diam di kursinya, matanya terus memperhatikan mereka. Orang-orang di sekitarnya datang untuk bicara dengannya, tapi Dylan malah mengabaikan mereka.Charter duduk di kursi utama. Pria itu memiliki aura yang misterius dan kuat. Dalam beberapa hal, dia sangat mirip dengan Dylan.Ketiga orang lainnya melihat situasi ini, mereka pun segera duduk kembali di kursi masing-masing.Perjamuan ini disebut perjamuan, tapi sebenarnya sifatnya lebih
Read more
Bab 378 Aku Memilihmu
Pada detik itu juga, Dylan menjadi panik. Lydia dan Charter jelas tidak mengenal satu sama lain sebelum ini. Mengapa cara Charter menatap Lydia menjadi berbeda? Charter bahkan menyerahkan proyek sebesar itu ke tangan Lydia dengan begitu saja.Bukannya Dylan merasa kesal kehilangan proyek itu. Bisnis Tansen Group telah merambah ke berbagai bidang. Meskipun proyek ini proyek besar, bagi Dylan proyek itu hanya setetes air di lautan.Dylan lebih memilih tidak melakukan kerja sama ini daripada mendengar kalau Charter memiliki perasaan terhadap Lydia.Lydia sendiri juga terkejut sesaat. Dia merasa seolah-olah sedang bermimpi. Charter sama sekali tidak seperti sedang bercanda.Akan tetapi, mengapa? Ada puluhan ribu tanda tanya di hati Lydia. Hanya saja, dia tetap bersikap tenang, sama sekali tidak lepas kendali. Lydia berpikir lagi, apakah mungkin karena Mike?Charter mengucapkan beberapa kata sebagai penutup. Semua orang pun berdiri dan berbondong-bondong pergi. Perjamuan ini berakhir dengan
Read more
Bab 379 Dia Mengakuinya
Kenangan itu telah terkubur di lubuk hati Lydia yang paling dalam. Dia bahkan tidak berani mengeluarkannya dan mengingatnya lagi. Karena dia takut jika dia merasakan denyut jantung saat itu lagi, hatinya akan melembut, dia pun aku terjatuh tanpa memedulikan apa pun lagi.Foto di tangan Lydia adalah foto saat dia menghambur ke arah anak kecil itu. Entah siapa yang memotretnya. Perasaan ketakutan sepertinya masih mengelilinginya, membuatnya bergidik.Suara tawa Charter tiba-tiba menarik Lydia keluar dari ingatannya. Matanya sedikit basah. Begitu dia mendongak, dia melihat tatapan Dylan yang begitu dalam. Seolah-olah ada pusaran air besar, mencoba menyedot Lydia ke dalam mata pria itu.Jantung Lydia tiba-tiba berdetak kencang ketika melihat Dylan yang seperti itu. Wajah berlumuran darah di dalam ingatan Lydia sesuai dengan wajah Dylan saat ini, begitu tampan dan menawan. Fitur wajah pria itu seperti digariskan dengan kuas, juga seperti patung yang dipahat dengan sempurna.Sedangkan foto
Read more
Bab 380 Harus Menikah denganmu
Mike memanyunkan bibirnya dan bertingkah manja. Matanya yang jernih dan berkilau menatap Lydia dengan penuh harap. Anak itu benar-benar menggemaskan hingga membuat hati orang meleleh.“Mike, Kakak cantik masih ada urusan. Sudah waktunya kamu kembali ke atas dan kerjakan PR-mu.”Charter melihat jam tangannya dan berkata dengan suara dingin. Mata Mike langsung tampak kecewa. Dia menatap ke arah ayahnya dengan sedih. Tidak peduli pergi ke mana pun, Mike tetap tidak bisa lepas dari nasib harus mengerjakan pekerjaan rumah.Lydia teringat anak laki-laki di dalam foto itu ternyata sudah tumbuh besar, dia pun merasa semakin dekat dengan Mike. Dia mengelus rambut keriting Mike sambil menatapnya dengan tatapan lembut.“Besok Kakak baru main sama kamu, oke?”Mike mengedipkan matanya, sepasang manik yang jernih itu dipenuhi dengan kekecewaan. Tepat ketika Lydia mengira Mike akan mengerti dan melepaskannya, Mike tiba-tiba menarik pakaian Lydia, lalu memeluknya erat-erat, dengan kelicikan terpancar
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
43
DMCA.com Protection Status