All Chapters of Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!: Chapter 381 - Chapter 390
430 Chapters
Bab 381 Tidak akan Melepaskannya
Sesampainya di rumah, Lydia merasa begitu lelah. Sekalipun dia telah mendapatkan proyek besar itu, dia tetap saja tidak bisa bahagia.Mungkin karena kejadian masa lalu yang terungkit kembali terlalu tragis, sehingga Lydia tidak sepenuhnya siap mental.Di tengah malam, Lydia berbaring di tempat tidur. Meski sudah membolak-balikkan tubuhnya, yang ada di dalam pikirannya tetap saja isi foto itu.Tiba-tiba, notifikasi pesan masuk di ponselnya berdering. Lydia mengambil ponselnya dengan kasar dan melihat pesan itu. Seketika alis perempuan itu berkerut, pesan dari Dylan.“Lydia, aku sangat senang orang yang aku selamatkan adalah kamu.”Bukan orang lain, tapi kamu. Untung saja kamu selamat dan baik-baik saja.Mata Lydia berkedip, memandangi langit malam yang gelap di luar sana. Lydia keluar dari kamar untuk mengambil segelas susu, lalu meminumnya dengan tenang dan perlahan. Setelah itu, dia kembali ke kamarnya.Lagi pula, masa lalu tidak akan terulang kembali. Jadi buat apa repot-repot memiki
Read more
Bab 382 Tidak Terima Diberhentikan
Orang seperti Markus tidak memiliki kontribusi nyata kepada perusahaan. Dia suka berpuas diri dengan prestasinya yang terdahulu. Dia juga suka mengambil risiko yang berujung dengan kegagalan. Orang seperti dia hanya akan merugikan dan memberikan pengaruh buruk jika terus dipertahankan untuk bekerja di perusahaan. Apa mungkin Lydia rela mempertaruhkan masa depannya hanya untuk kedua orang itu? Kemungkinan besar, Lydia tidak akan pernah melepaskan Markus dan putranya dari masalah ini.Markus menatap Nixon dengan wajah panik lalu berkata, “Pak Nixon, saya dan Marlo melakukan semua ini agar perusahaan bisa mendapatkan proyek itu. Kami senang sekali loh ketika tahu kalau Bu Lydia akhirnya berhasil mendapatkan proyek itu ....”“Jadi, kamu masih mau kerja di perusahaan ini dan tetap tidak mau keluar?” tanya Nixon kesal. Suasana di dalam ruang rapat berubah dingin dan tegang setelah kata-kata itu keluar dari mulut Nixon. Semua orang yang berada di dalam ruangan langsung menatap tajam ke arah
Read more
Bab 383 Pujian
Gabrielle berdiri sambil memperhatikan anak itu dengan tatapan campur aduk. Anak asing itu terlihat sangat menggemaskan ditambah lagi dengan bunga krisan berwarna kuning dan putih yang sangat memesona .Suasana hati Gabrielle benar-benar campur aduk saat ini. Apa mungkin Lydia juga sudah mulai berusaha untuk menakuti anak kecil?Tidak lama kemudian, Lydia berjalan keluar dari dalam gedung Agustine Group ketika Gabrielle sedang sibuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan anak asing itu.“Kenapa kamu datang ke sini?” tanya Lydia setelah sempat melambaikan tangannya.Mike tiba-tiba berlari menghampiri Lydia dan memeluk kaki Lydia sebelum Gabrielle sempat menanyakan apa yang terjadi saat ini kepada Lydia. Mike mengangkat kepalanya lalu bertanya dengan matanya yang bulat dan berbinar, “Kakak cantik, aku kan kangen sama Kakak ....”Gabrielle masih berdiri di tempatnya dengan wajah tercengang. “Kakak juga kangen sama kamu,” balas Lydia sambil menyentuh wajah mungil si anak asing it
Read more
Bab 384 Pendukung Setia
Mereka bertiga akhirnya pergi ke sebuah mal mewah bersama-sama. Gabrielle mengambil barang sesuka hatinya lalu membayarnya dan langsung mengirim semua barang-barang itu ke rumahnya. Lydia sedang mencoba beberapa pakaian ketika Mike melihatnya dengan mata berbinar dan tangan yang menopang wajahnya. Dia memindahkan bangku kecil ke samping cermin lalu duduk sambil menunggu waktu yang tepat untuk memberikan pujian. “Ya ampun, Kakak cantik banget ….”“Gaun ini benar-benar cocok sama Kakak cantik. Nggak ada orang lain yang bisa memakai gaun ini secantik Kakak!”“Kakak ini peri, ya?”“Baju ini benar-benar cantik ketika Kakak pakai!”*** Lydia terus mendapat pujian sampai membuat suasana hatinya menjadi semakin baik. Jadi, dia memutuskan untuk membeli semua pakaian itu hanya dengan lambaian tangan. Di sisi lain, Gabrielle sedang berdiri di belakang mereka dengan raut wajah campur aduk seraya bergumam, “Anak kecil ini mulutnya manis banget. Tapi dia cuma bisa begitu sama Lydia seorang.”Pra
Read more
Bab 385 Bayi Dylan
Lydia dan Gabrielle tidak suka melihat ikan paus yang berenang-renang di samping mereka. Jadi, mereka memilih untuk duduk dan minum kopi di sebuah tempat yang cukup tenang. Tidak lama kemudian, seorang resepsionis akuarium menghidangkan mereka berdua secangkir kopi. Namun, entah mengapa resepsionis itu terlihat takut ketika menghidangkan kopi yang dibawanya seakan kopi itu akan terasa tidak enak bagi dua perempuan kaya yang ada di hadapannya saat ini. Lydia melihat ke sekelilingnya lalu bertanya kepada resepsionis itu, “Di sini nggak ada ikannya, ya?”Sebenarnya, hal ini adalah hal yang cukup menyenangkan bagi Lydia dan Gabrielle. Resepsionis yang ada di dekat mereka langsung berhenti lalu berkata, “Benar Bu Lydia, di sini adalah tempat untuk udang pippi. Jarang ada yang mau datang dan melihat udang pippi yang ada di sini. Mungkin karena hewan ini bukanlah hewan langka seperti hewan lainnya. Apa Ibu mau melihatnya?”Udang pippi?Lydia akhirnya mengangguk setuju setelah melihat ekspr
Read more
Bab 386 Makan Aku?
Dylan masuk ke dalam dengan tenang sambil menatap punggung Lydia. Si resepsionis buru-buru menepi. Ini adalah pertama kalinya bosnya langsung datang ke akuarium untuk memeriksa pekerjaan mereka semua. Lydia masih tidak menyadari kedatangan Dylan, jadi dia terus saja berkata, “Enaknya dikukus atau ditumis pedas, ya?”“Kamu mau makan aku?” tanya Dylan tiba-tiba sebelum Gabrielle sempat membuka mulutnya. Lydia langsung tersentak dengan suara yang sangat dia kenal itu. Dia buru-buru berbalik dan langsung melihat sosok Dylan di belakangnya. “Kamu lagi?” tanya Lydia dengan raut wajah sedikit kesal. “Kamu senang ya ketemu aku lagi?” ujar Dylan sambil tersenyum lembut. “Siapa bilang aku senang ketemu sama kamu?” balas Lydia ketus. Apa Dylan buta?Dylan menatap ke arah udang yang dipilih Lydia lalu berkata, “Tadi kamu bilang aku itu bayi, kan?”Bagaimanapun juga, Lydia memberi nama udang pippi itu sama seperti namanya, yaitu Dylan. Secara tidak langsung, Lydia pasti sedang memikirkannya.
Read more
Bab 387 Dia Takut
Lydia dan Gabrielle keluar dari akuarium sambil membawa Mike bersama mereka. “Mau makan udang pippi, nggak?” tanya Dylan sambil berjalan di belakang mereka. “Tidak,” jawab Mike, Gabrielle dan Lydia bersamaan sambil menoleh ke belakang. Dylan hanya bisa tersenyum kecut sambil melihat Lydia yang berjalan lebih dulu dari Gabrielle dan Mike karena dia akan menyetir mobilnya sendiri. Dia berjalan dengan cepat karena takut Dylan akan mengikutinya. Namun, tidak ada yang memperhatikan kalau tidak jauh dari mereka ada sebuah mobil terparkir yang sedang menunggu kesempatan emas ….Mobil itu tiba-tiba meraung dan bergerak dengan cepatnya ke arah Lydia ketika dia melihat kemunculan Lydia di depannya. Mobil itu bergerak sangat cepat seperti sedang terbang ke arah Lydia. “Lydia!” teriak Gabrielle yang berada di belakang Lydia. Namun, tiba-tiba sesosok tinggi muncul dan bergegas mendorong Lydia menjauh dari jalanan. “Brak!”Terdengar suara benda yang saling bertabrakan. Semua itu terjadi kuran
Read more
Bab 388 Rubah Betina
Berita tentang kecelakaan Dylan langsung menyebar ke mana-mana. Sugiono dan Erika bergegas pergi ke rumah sakit bersama-sama. Raut wajah mereka terlihat semakin penuh amarah setelah mengetahui kalau kecelakaan Dylan disebabkan karena Dylan berusaha untuk menyelamatkan Lydia. Sugiono masih terlihat tenang ketika melihat keadaan Dylan karena dia sudah memiliki banyak pengalaman dalam hidup ini. Namun, akhirnya Sugiono harus dibawa keluar dari ruang rawat Dylan setelah dia terduduk cukup lama di sana karena tubuhnya tidak lagi sanggup untuk melihat keadaan Dylan yang cukup parah. Erika juga terlihat terus menangis selama 2 jam penuh sambil memperhatikan keadaan putranya itu. Lydia masih duduk dengan tenang di ruang tunggu VIP sambil mendengar semua makian Erika di dalam ruang rawat Dylan yang tersirat ditujukan padanya. “Mama sudah bilang untuk menjauh dari perempuan itu. Dia itu rubah betina! Perempuan itu selalu saja membuatmu dalam bahaya. Kamu hampir kehilangan nyawamu ketika kam
Read more
Bab 389 Aku Kalah
Di dalam mobil.Rizal mengambil setumpuk foto yang ada di sampingnya lalu berkata, “Papa dapat ini dari kepolisian. Polisi harus menyelidiki kasus ini terang-terangan. Tapi kita harus menyelidikinya sendiri secara diam-diam.”Lydia langsung mengambil tumpukan foto itu lalu memperhatikan mobil di dalam foto itu. Bayangan akan dirinya yang didorong oleh Dylan tiba-tiba kembali muncul di benaknya. Kecepatan mobil itu mencapai 110 Km/jam. Namun, kenapa Dylan masih saja berani menghampirinya dan berusaha menyelamatkannya?Ujung jari Lydia tampak memutih dan gemetaran. Nixon langsung menghela napasnya lalu berkata, “Sekarang kita sudah berhutang budi sama si Dylan itu. Ada kemungkinan Dylan nggak akan melepaskanmu dengan mudahnya.”Dylan memang tidak bisa melepaskannya dengan mudah. Buktinya dia berkali-kali berusaha untuk menyelamatkan nyawa Lydia. Mungkin Lydia masih bisa mengabaikan Dylan kalau dia hanya menyelamatkannya sekali saja. Namun, sekarang Dylan sudah tiga kali menyelamatkan hi
Read more
Bab 390 Tidak Mungkin!
Lydia sama sekali tidak membalas pesan apa pun yang masuk ke ponselnya. Dia lebih memilih untuk mencuci tangannya lalu menggunakan masker di wajahnya agar kulit wajahnya terlihat lebih segar. Kemudian Lydia turun ke lantai bawah dan melihat Rizal sudah menunggunya di ruang makan. Rizal mengawasi putrinya memakan hidangan malam ini dengan perasaan cemas. Dia baru bisa bernapas dengan lega setelah Lydia menghabiskan makanan dan meminum supnya sampai habis.“Lydia, Papa harap jiwamu nggak terguncang dan tertekan karena masalah ini,” ujar Rizal ragu. Lydia tersenyum lalu berkata dengan nada santai, “Aku tahu kok kalau masalah ini akan berlalu dengan cepat. Lagi pula, keadaan Dylan juga akan segera membaik. Nyawanya nggak mungkin terancam cuma karena kecelakaan itu. Nanti aku akan membayar semua hutangku padanya dengan perlahan. Tapi aku nggak mau membicarakan masalah lainnya sekarang.”Namun, Lydia sekarang tidak bisa lagi membenci Dylan seperti sebelumnya. Apa mungkin mereka harus hidu
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
43
DMCA.com Protection Status