All Chapters of KISAH GLORY : Panglima Perang: Chapter 51 - Chapter 60
79 Chapters
Bab 51
Namun, di balik keceriaan yang ada di raut wajah Harlino, tentu masih terpendam rasa benci yang mendalam terhadap Brockley. Harlino merupakan salah satu utusan dari Hopkin dalam upaya pemberitahuan kepada Hirb terkait pembunuhan Horb. Harlino merupakan salah satu orang yang sangat menginginkan agar kiranya Brockley mati di medan pertempuran tempo lalu.Posisi Perwira dan Komandan merupakan impiannya sejak dulu tetapi hingga sekarang dia tak mampu mencapainya. Melihat kesuksesan yang telah diraih oleh Brockley, Harlino tidak bisa menahan sikap tak senangnya meskipun sebisa mungkin dia berakting baik di hadapan banyak orang. Orang munafik seperti dirinya memang sampah kerajaan yang sudah sepantasnya ditendang.“Komandan Fricker, kau menuruti apa perkataanku waktu itu, rupanya kau benar melaksanakannya. Kau memang sudah seharusnya menikah, Komandan. Hidup sebagai prajurit memang selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Jika kau tidak punya keturunan, siapa yang bakal
Read more
Bab 52
Malam hari di kamar, Riley Royse menangis sesenggukan. Selama satu pekan terkahir dan puncaknya pada acara siang tadi, dia sering mendengar omongan orang-orang bahwa dirinya dianggap tak layak menjadi istri dari seorang Komandan Fricker. Ada kesal dan sesal di jiwanya.Brockley mendekapnya erat. “Sayangku Riley, aku tulus mencintaimu. Aku tidak mempermaslahkan usia, status, dan apa pun itu. Aku tulus mencintaimu. Apa pun yang mereka katakan, tidak akan berpengaruh pada cinta dan ketulusanku.”Mendengar suara Brockley yang berat dan menggetarkan, Riley malah makin terharu. Dia berusaha untuk menangkan diri. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka melakukan hubungan badan suami istri. Mereka sungguh menikmatinya karena selama bertahun-tahun saling mencintai, barulah sekarang mereka bisa menikmatinya bersama.Sebuah kenikmatan yang tak kentara nikmatnya. Jika sebagian orang melampiaskan hasrat sekusal dan nafsunya kepada seseorang yang salah, maka tidak
Read more
Bab 53
Karena nama besarnya, Brockley terpilih untuk melatih pasukan militer. Sebagaimana yang telah dia pelajari, dia memberikan apa yang dia ketahui kepada mereka semua. Satu kompi pasukan dari berbagai divisi pun dikumpulkan guna mendengarkan kuliah dari seorang Komandan. Brockley tidak hanya mengajarkan mereka cara menyerang musuh, tetapi terpenting bagaimana cara menyelamatkan benteng dan kota dari serangan musuh. Maka pada hari ini dia memperkenalkan sebuah alutsista terbaru yang bisa dipakai buat pertahanan maupun penyerangan. “Ballista! Kita akan menempatkan alat tersebut di beberapa titik di benteng Glora, terutama di dekat gerbang masuk kota.” Ballista merupakan crossbow berukuran besar. Alat tersebut biasanya dioperasikan oleh satu sampai tiga orang. Jika diletakkan di atas benteng pertahanan, maka akan sangat ampuh membuyarkan formasi musuh. “Aku telah mengusulkan ide tentang katafrak yang bakal digunakan oleh Jenderal, Komandan, dan perwira ketika peperangan. Raja Grock kemun
Read more
Bab 54
Pusat kota Gloriston mirip Bagdhad pada masa Abbasid. Di dalam kota yang dikelilingi benteng kuat terdapat fasilitas lengkap. Kehidupan di dalam sana sangat berbeda dengan kehidupan orang di luar benteng. Meskipun orang di luar benteng tidak ada perlindungan utama seperti layaknya pusat kota, mereka tetap mendapatkan pengawasan dan penjagaan dari para prajurit yang ditugaskan.Wilayah Gloriston saat ini sangat luas dan sama seperti pusat kota lainnya, maka di wilayah tersebut terdapat bangunan-bangunan yang megah dan unik, dengan pilar-pilar raksasa dan ukiran-ukiran khas pada masa awal abad masehi. Ketika Kerajaan Glora tegak berdiri, saat itulah filsafat, seni, dan berbagai macam pengetahuan dihidupkan.Tidak hanya berbicara tentang militer dan cara memperkuat pertahanan, Brockley juga mengajarkan cara menjadi masyarakat yang berperadaban. “Kita harus menciptakan sejarah!” serunya sambil mengepalkan tinju.Seorang prajurit senior yang dari awal mem
Read more
Bab 55
“Fricker, kau lupa daratan!” damprat Hopkin menyeringai. “Bahkan kau mau menghancurkan daratan yang pernah kau pijaki! Kau sangat keji!” Hopkin berdiri dan berbicara dengan sangat lantang. “Apa kau mau menggeser posisiku? Atau bahkan, kau mau melampaui aku? Kau mau menjadi Panglima yang begitu dihormati?” Hopkin terus mencecar. Dia meluapkan semua kekesalannya. Brockley masih sabar. Jika dia membantah omongan atasannya sekarang, dia bisa dianggap tidak sopan. “Fricker, apa yang sebenarnya kau inginkan?” Setelah memastikan Hopkin telah menyelesaikan omongannya, barulah Brockley berkata, “Jenderal, aku hanya lah seorang pemuda yang terlahir di Desa Arbilis dan mempunyai cita-cita yang sama seperti kalian, yaitu agar kiranya negeri Gloriston yang kita tempati sekarang ini bisa lebih sejahtera dan aman dari gangguan para penjahat dan penjajah. Brockley pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Hopkin karena telah diberikan kesempatan denga
Read more
Bab 56
Setelah cukup lama, barulah Brockley menjawab, “Meskipun berat dan tidak memihak bagi perempuan, aku setuju dengan kebijakan semacam itu. Tujuannya mulia, yakni biar tidak akan ada permusuhan di antara saudara kandung dalam tujuan memperebutkan kekuasaan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Raja Avraam mengharuskan seorang Raja juga harus menjadi seorang Panglima perang, itu berarti beliau membuka pintu kematian bagi sang Raja. Ketika sang pemimpin telah mati dan dia belum sempat mempunyai keturunan, lantas bagaimana?” Raja Grock menghela napas kasar. Dari segi usia dan kedewasaan serta pengalaman, dia masih kalah dari kakaknya. “Aku bisa merasakannya, Komandan. Aku mengkhawatirkan diriku sendiri. Jika aku mati, aku tidak tahu bagaimana nasib kerajaan yang didirikan oleh .....” Brockley langsung  menoleh dan menghunjamkan tatapan tajam. Dia mencegah adiknya untuk berkata, ‘Ayah kita.’ Menerima tatapan tajam itu, Raja Grock terkesiap. “Oleh Raja Avraam.
Read more
Bab 57
Ketika situasi telah aman terkendali, Lothar mengendap-endap masuk ke dalam kamar tidur Hopkin. Dia sudah siap dengan pedang di tangan. Cukup satu tebasan di leher, lalu dia akan segera keluar dari kamar dan kembali bertugas seperti biasa di gedung militer.Namun, saat Lothar mengayunkan pedangnya, Hopkin terbangun dan sangat kaget. Dia sigap, lalu berdiri dan menghindari serangan.“Lorris, kau mau membunuhku?!” sentak Hopkin tercengang. Lalu dia pun menjerit histeris, “Tolong! Pengawal!”Karena sudah ketahuan, Lothar tidak mungkin bisa mengelak atas tudingan apa pun nantinya. Dari pada dia dihukum tapi Hopkin tidak mati, lebih baik Hopkin mati saja sekalian, tidak lah mengapa jika nanti dia harus dihukum mati.“Kau adalah pembunuh Raja Avraam dan Ratu Megan! Kau juga mau membunuh Raja Grock!” Lothar mengamuk. Dia mengayunkan pedangnya dengan sangat kerasa berulang kali.Namun, Hopkin cukup lincah untuk menghinda
Read more
Bab 58
Setelah itu, Hopkin langsung menuju gedung peradilan dan memaksa hakim agar segera memberikan keputusan berat saat itu juga. Hakim yang merupakan teman dekat Mundric sejak lama pun tak membuang-buang waktu.“Saudara Lorris telah melakukan perencanaan pembunuhan terhadap Jenderal Muda Hopkin di kamar tidur kediaman rumah dinas Jenderal pada malam hari, namun upaya tersebut berhasil digagalkan. Oleh karena itu, Hakim memberikan putusan kepada Sudara Lorris, hukuman penggal.”Tidak masuk akal.Padahal, setetes darah pun tidak keluar dari tubuh kotor Hopkin.Lothar meronta. “Aku tidak terima keputusan tersebut, Yang Mulia Hakim. Hukuman tersebut tidak setimpal jika dibandingkan dengan kesalahanku.”Meski Lothar terus berkoar, namun putusan Hakim sudah bulat, maka saat itu juga Lothar langsung diseret ke tempat penghakiman, tertutup. Hanya ada tiga algojo yang tertutup mukanya yang akan memenggal kepala Lothar.Biasanya, h
Read more
Bab 59
Ada satu rencana besar dari Mundric dan Hopkin setelah melakukan spionase terhadap Brockley, yakni berencana melakukan kudeta. Pada masa pemerintahan Raja Avraam, Mundric sempat pernah melakukan kudeta, menggulingkan kekuasaan Raja Avraam, namun gagal. Maka kali ini Mundric akan kembali mencoba upaya tersebut. Tidak ada opsi lain yang harus mereka lakukan, selain dengan secepatnya segera menggulingkan Raja Glora saat ini. Jika langkah kali ini kembali gagal, entah apa yang akan kembali Mundric rencanakan. Mengetahui bahwa Mundric telah menggerakkan sebagian prajurit untuk menyerang istana, Brockley segera menemui Raja Grock dan mendiskusikannya. Maka atas perintah Raja, sebagian besar pasukan yang tidak bergabung dengan pasukan Hopkin, lantas dikumpulkan di sekitar istana. Militer Kerajaan Glora terbagi menjadi dua. Kubu pertama dipimpin oleh Komandan Fricker, dan kubu lainnya dipimpin oleh Jenderal Muda Hopkin. Siang hari ini kedua kubu sudah saling berhadap-hadapan di depan gerba
Read more
Bab 60
Setelah Hopkin dan Mundric puas dan bungkam, barulah Brockley bicara. Brockley memanfaatkan momen. Pada kesempatan hari ini dia bakal membongkar semua kebobrokan dua orang itu di hadapan semua militer, biar mereka pada tahu siapa sebenarnya Mundric dan Hopkin. Brockley beberapa saat mengedarkan pandangan ke arah ribuan pasukan. “Siapa di antara kalian yang mengutuk para pembunuh Raja Avraam dan Ratu Megan?” Suara Brockley sangat keras dan mampu didengar oleh semua orang tanpa terkecuali. Mereka serempak menjawab bahwa mereka mengutuk para pembunuh Raja dan Ratu. “Apa hukuman yang pantas bagi para pengkhianat?” Suara ribuan orang pun menyatu padu. “Hukuman mati! Hukuman mati!” “Ya, jika hampir membunuh Jenderal Muda saja dipenggal kepala, apalagi telah membunuh Raja dan Ratu. Maka, para pengkhianat harus mendapatkan hukuman setimpal. Nyawa dibayar nyawa!” Mundric dan Hopkin mendengar cukup jelas apa yang Brockley katakan. Sekarang malah ayah dan anak itu yang kikuk. Karena memang
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status