Semua Bab Istri Kecilku Bos Mafia: Bab 101 - Bab 110
123 Bab
Mengambil Axel
Setelah mengusir Ryan agar meninggalkannya sendirian, Rain menyendiri sampai hari berganti. Setelah lelah dengan banyaknya pikiran di kepalanya, akhirnya Rain memejamkan mata entah kapan tepatnya.Namun baru beberapa jam tertidur, sinar matahari terasa sudah terik dan membangunkan tidurnya, membuatnya kembali ingat akan banyak hal. Rain ingin segera menemui sang ayah di ruangannya.Setelah membersihkan diri, Rain perlahan berjalan sambil merayap berpegangan ke dinding. Ia ingin berusaha berjalan sendiri tanpa merepotkan siapa pun lagi. Lagi pula jarak kamar sang ayah dengan kamarnya tidak begitu jauh.Rain hampir sampai ke pintu kamar Tuan Parker yang sedikit terbuka. Ia mendengar sepertinya sang ayah bicara dengan seseorang yang ia juga kenal suaranya.'Ah, Ryan juga di sini ternyata,' ucapnya dalam hati. Tapi apa yang ia dengar selanjutnya membuat Rain menghentikan langkahnya."Aaron sudah mengambil langkah.” ucap Tuan Parker yang bicara pada Ryan.'Aaron?' gumam Rain dalam hati saa
Baca selengkapnya
Diserang Mobil Hitam
Keputusan Rain sudah bulat. Ia akan kembali ke California untuk menjemput Axel. Sekalipun Tuan Parker, Ryan, bahkan Reed sudah menasihatinya dengan fakta kesehatannya, Rain tetap bersikeras untuk pergi.Saking emosional dan tidak bisa diberitahu, Rain bahkan tidak bicara apapun pada Ryan dan Tuan Parker selama tiga hari lamanya. Hanya dengan Reed saja ia bisa bertukar pikiran dan mencurahkan kegelisahannya.Namun sepertinya hari ini akan berjalan sesuai keinginannya. Rain akan pergi dengan izin Tuan Parker dan pengawalan Ryan.“Apa kau tetap ingin diam padaku sekalipun aku yang menemanimu ke sana?” Ryan mulai bicara setelah memasuki mobil dan duduk di kursi mengemudi. Ia hanya mengendikkan bahunya saat Rain tidak menanggapi pertanyaannya.“Baiklah kalau ingin tetap diam. Mari kita saling diam karen aaku juga masih kesal padamu. Pistol milikmu ada dalam dashboard di depanmu. Buka saja.” Ryan berucap lagi sambil mulai menghidupkan me
Baca selengkapnya
Serangan Susulan
“Kira-kira siapa yang begitu bodoh ingin melawan kita di daerahku ini, Rain?” Ryan bertanya tanpa menolehkan pandangannya dari kobaran api yang menghanguskan mobil yang menyerang mereka tadi.“Entahlah... Tapi aku juga tidak mengira kalau serangan mereka begitu cepat dan tidak terkira untuk kita. Aku benar berfirasat mereka mencari kelemahanku, tapi ini terlalu gila. Aku baru saja kembali ke sini, kan? Tapi siapa yang tahu aku sangat lemah saat ini?” Rain juga tidak menyangka secepat ini serangan akan diterimanya.“Astaga...” Ryan baru saja menghela napas berat ingin beristirahat sejenak. Tapi sepertinya itu tidak bisa ia lakukan saat ini karena ia harus bergerak spontan dan berteriak seketika pada Rain.“Rain!”“Ryan, apa-apaan ini?” Rain yang sudah berdiri di samping Ryan saat ini bertanya dan ikut mengarahkan senjata api di tangannya ke arah lima pria yang kesemuanya juga mengarahkan senjata mereka pada Rain.“Serangan belum berakhir dan sepertinya mereka tidak ingin membiarkan kit
Baca selengkapnya
Mempertanyakan Dendam
‘Breaking News hari ini... Telah terjadi baku tembak antara sekelompok orang yang disinyalir merupakan oknum mafia.’‘Total ada lima orang tewas mengenaskan dengan beberapa orang yang hancur di bagian kepala, diduga karena tembakan. Di tempat yang tidak jauh dari lokasi kejadian, ditemukan mobil terbakar dengan beberapa orang tewas terpanggang di dalamnya.’‘Belum diketahui motif apa yang terjadi pada kejadian mengerikan di siang hari ini. Kami masih menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian yang melakukan investigasi olah TKP.’‘Sekian Breaking News kami sampaikan. Nantikan Breaking News selanjutnya tentang kematian antar kelompok ini satu jam mendatang dan sampai jumpa!’'Tap!'Televisi dimatikan dan setelah itu ‘Booom!’ ledakan kecil terjadi karena televisi tadi meledak setelah dilemparkan dengan remote kontrolnya dengan kuat.Di kamar hotel mewah tersebut ada Tracy yang begitu marah. Ia bertiak kesetanan dan setelah itu tertawa. Kabar tewasnya Bisker memang sudah ia terima dari
Baca selengkapnya
Pesta Pertunangan Yang Kacau
Hari penting pun datang. Hari ini adalah hari pertunangan Aaron dan Karina yang diadakan dengan begitu mewah dan meriah. Tentu saja itu akan terlihat hebat karena tamu yang datang tidak hanya dari kalangan pengusaha tapi juga dari kalangan politik pemerintahan."Axel, maafkan papa karena memaksakan keinginan papa membuat acara ini. Apapun yang papa lakukan saat ini juga demi kebaikan Axel sendiri.” ucap Aaron lembut pada Axel yang ada di pelukannya.Seakan mengerti dengan apa yang dikatakan sang papa, Axel menjawab persetujuan dalam ketenangannya. Tapi tentu saja, ia tidak mengerti maksud ucapan Aaron yang merujuk ke hal lain.'Babe, datanglah padaku. Tunjukkan dirimu sekarang. Aku sudah menunggumu dengan segalanya...' gumam Aaron dalam hati.Pesta pertunangan dimulai dengan sambutan MC di depan para hadirin. MC tersebut memandu semua orang untuk bersama memberikan tepuk tangan meriah pada Aaron dan Karina. Dilanjutkan dengan pemotongan kue tart bertingkat melebihi tinggi orang dewasa
Baca selengkapnya
Kakeknya Axel
"Kak, apa yang terjadi? Kenapa kau membubarkan pestanya tiba-tiba? Bukankah Axel dan orang tua kita baik-baik saja?" tanya Austin beruntun."Gill, antarkan Karina dan keluarganya pulang sekarang!" perintah Aaron pada asisten pribadinya yang baru bernama Gillbert, dengan wajahnya sudah tegang. Pria tampan dan gagah berdarah Asia itu mengangguk tanpa menjawab dan langsung mempersilahkan Karina untuk keluar dari aula tersebut."Minggir, kau!" tolak Karina pada Gillbert dan kembali berbalik mendekati Aaron, "Aaron, apa yang kau lakukan? Kenapa aku juga harus keluar dari sini?" tanya Karina yang keberatan."Pergi dari sini sekarang juga atau Gillbert akan menyeretmu secara paksa." jawab Aaron geram menatapnya. Ia menoleh pada Tuan Jenshen yang sepertinya lebih mengerti situasi, “Aku perlu waktu dengan keluargaku dulu, Tuan. Kuharap kau bisa mengerti.”Tanpa menjawab apapun, Tuan Jenshen yang terlihat lebih tenang saat ini langsung meninggalkan aula dan menyusul para tamu pentingnya, ketimb
Baca selengkapnya
Membawa Axel Bersama Kami
Setelah melepaskan pelukan kerinduan yang seakan tidak pernah terpuaskan, Tuan Parker mengajak keluarga Hobbs untuk duduk dan bicara serius. Sambil mendudukkan Axel di pangkuannya, Tuan Parker bicara dengan tenang."Sebelumnya aku ingin mengenalkan diriku pada kalian sebagai ayahnya Rain, atau yang biasa kalian sebut dengan Alexa. Ya, dia adalah putriku. Untuk kejelasan hubungan kami, aku akan menceritakan semuanya pada kalian, termasuk saat aku menyerahkan bayi Axel dulu pada pasangan Hobbs.” Tuan Parker mulai bicara lagi dan menceritakan semuanya dimulai dari awal hingga saat ini.Waktu berlanjut dengan suasana yang terus berjalan dengan keheningan karena semua yang ada di sana terdiam mendengarkan kisah yang Tuan Parker ceritakan. Bahkan Axel saja sampai sudah tertidur, tidak lama setelah pangkuannya berpindah dari sang kakek ke mamanya.Mungkin melebihi kerinduan yang Tuan Parker rasakan pada cucunya, Alexa jelas merasakan hal itu. Memeluk Axel seakan terus saja membuatnya kehausa
Baca selengkapnya
Bayi Ini Milikku
“Itu tidak mungkin.” Alexa menjawab singkat dan berusaha melepaskan pelukan pria yang dirinduinya itu. Munafik jika ia tidak merasa rakus ingin tetap di pelukan Aaron saja, tapi saat ini hubungan seperti itu mustahil.Kenyatannya, Aaron dan Alexa akan bercerai dan Karina juga sudah resmi menjadi tunangan Aaron. Saat ini, Alexa lah yang menjadi orang ketiga di hubungan pertunangan itu.“Mungkin saja jika kau sangat peduli pada anak-anak kita.” Aaron menjawab setelah melepaskan pelukannya dengan rela.“Anak-anak?”“Ya, anak-anak kita. Memangnya anak siapa lagi? Apa aku salah mengira kalau kau sedang mengandung bayiku? Kenapa tidak katakan saja padaku kalau kau sedang mengandung bayi kita? Itu akan sangat membuatku bahagia dan melupakan dendam ini, Alexa...” Aaron sepenuhnya menyerah untuk marah. Ia menundukkan kepalanya dan bersimpul di lantai sambil memegangi tangan Alexa.“Anak di kandunganmu adalah buah cinta kita, kan? Tolong katakan padaku kalau itu benar...” ucapnya lirih lagi. Ta
Baca selengkapnya
Simbiosis Mutualisme Dua Wanita Iblis
Sesuai apa yang sudah diteguhkan olehnya, Aaron memang langsung bicara pada Tuan Parker. Tapi sayangnya, keputusan dan jawaban Tuan Parker sama seperti yang Reed katakan padanya sebelumnya. Sebagai ayah Rain dan juga kakeknya Axel, Tuan Parker hanya ingin yang terbaik untuk mereka semua. Ia menyerahkan semuanya pada Alexa.“Tapi sepertinya aku akan meninggalkan Rain di sini untuk beberapa hari. Setelah urusanku selesai di New York, aku akan kembali menjemput putri dan cucuku. Kuharap kau bisa mengambil keputusan matang dan tidak menyakiti semua pihak.” Tuan Parker bicara, dan saat ini ada Alexa juga di sana.“Pulang? Memangnya ada apa, Ayah? Dan, apa yang disampaikan Ryan padamu itulah yang membuatmu bergegas pulang? Apa yang kalian sembunyikan dariku?” Alexa langsung bertanya setelah kebingungannya memuncak.“Tidak ada yang ingin kami sembunyikan darimu, Nak. Ini hanya masalah kecil yang Ryan tidak bisa selesaikan tanpa ayah. Tenang saja, kami kan segera menjemputmu pulang, tentunya
Baca selengkapnya
Axel Menghilang
Hari berganti membawa suasana baru dalam kepelikkan hubungan Alexa dan Aaron. Cuaca yang sangat segar di pagi hari di daerah sekitar danau, membuat orang tua Aaron bersemangat sekali membawa Axel berjalan-jalan. Bukannya bermaksud tidak acuh dengan situasi rumah tangga anak mereka saat ini, tapi tidak ada salahnya menikmati liburan daripada harus diam dengan kecemasan menunggu kabar Aaron dan Alexa tentang semuanya di rumah.Atas izin Aaron maupun Alexa, Tuan Daniel dan istrinya ingin membawa Axel bermain tanpa pengawasan berlebih. Itu terasa sesak bagi mereka saat ingin berlibur tapi harus tetap merasa was-was. Mereka hanya ingin diawasi oleh orang mereka sendiri. Tapi sebenarnya kedua orang tua itu ingin mental Axel tidak terbebani dengan percakapan orang tuanya yang tidak ia mengerti dan rumit.Tuan Daniel yang sudah pernah dan beberapa kali ke tempat itu, sudah lumayan hafal dan mengenal spot yang bagus untuk jalan-jalan bersama istri dan cucunya. Tak lupa mereka mengambil foto pe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status