Semua Bab Mantan Istriku Ternyata Pewaris Nomor Satu: Bab 131 - Bab 140
268 Bab
Bab 131. Semua Harus Dengan Cinta
"Jika kamu memang berniat ingin serius dengan Rara, aku memberikan restu. Tetapi dengan sebuah catatan, jika sampai kamu menelantarkan dia, maka aku akan mengakhiri hidup kamu Juna."Rara langsung membelalakkan mata mendengar apa yang dikatakan oleh sang kakak itu. Dia begitu kaget dan terkejut. " Apa ini berarti ... kakak merestui hubungan kami?" Wanita cantik itu nampak masih belum percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.Satria menghembuskan nafasnya kasar, kemudian pria tampan ini pun mengubah posisi duduknya. Kini dia bersandar pada sofa."Apa ada yang kurang jelas Juna?"Bukannya menjawab pertanyaan Rara, tetapi Satria malah bertanya pada Arjuna."Cukup jelas." Arjuna menjawab dengan cepat dan singkat.Arjuna sebenarnya pun merasa kaget dengan Satria yang begitu gampang memberikan restu pada hubungannya dengan Rara. Padahal sebelumnya sang sahabat seperti begitu menentang hubungan itu. Tetapi dia tahu pasti, Satria bukan orang yang suka bercanda dan berbelit-belit, dia suk
Baca selengkapnya
Bab 132. Tiga Hari Lagi
"Akhirnya." Arjuna saat ini sudah kembali sampai di rumah, dia masih terus tersenyum sepanjang perjalanan tadi bahkan sampai sekarang. Euforia kebahagiaan itu masih seperti melekat dalam dirinya.Tak ada perasaan lain selain bahagia saat ini, seperti sebuah impian dan cita-cita yang baru saja digapai, Arjuna tentu tak ingin semua ini cepat usai.Padahal tadinya dia merasa masih harus berjuang melakukan beberapa hal untuk bisa mendapatkan restu dari Satria. Tetapi nyatanya, seperti sebuah keajaiban yang datangnya tak bisa diduga, hanya sedikit saja Arjuna mengatakan sebuah kejujuran, Satria langsung memberikan restu itu."Kenapa kamu terus tersenyum?" Suara dari seorang wanita yang tak lain adalah sang ibu, sukses membuat lamunan Arjuna menghilang."Eh ... Mama." Arjuna berucap spontan dengan wajah yang sedikit kaget.Ternyata sejak beberapa detik tadi, Yasmin memang sudah berdiri di teras saat mendengarkan mobil Arjuna masuk pekarangan rumah."Bagaimana perkembangan selanjutnya hubung
Baca selengkapnya
Bab 133. Doakan Saja
"Nona Rara sejak tadi terlihat begitu bahagia sekali." Linda berkata dengan depan tetapi disertai dengan senyuman tipis.Seharian ini memang Rara terus saja nampak bahagia dan Linda memang terus memperhatikan atasannya itu. Sebenarnya dia tak ingin bertanya karena mungkin hal itu bukan dalam urusannya. Hanya saja, dia jadi begitu penasaran.Rara tersenyum dan menoleh pada asisten pribadinya itu. "Coba tebak."Kalimat singkat yang diucapkan oleh Rara itu, seperti menjadi angin segar bagi Linda. Itu berarti dia bisa menanyakan lebih lanjut lagi."Ada tender baru? Atau ada klien baru?" Linda mencoba untuk menebak.Rara menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. "Coba yang lain." Rara memang tak pernah menganggap Linda seperti orang lain saat ini. Karena memang wanita cantik ini selalu menjadi pendukungnya dalam setiap hal di kantor. Sehingga dia bisa menjadi seorang pebisnis sukses yang dielukan banyak orang. Pun bisa membuat Satria bangga dengan keberhasilan sang adik."Apa karena
Baca selengkapnya
Bab 134. Lihat Saja
"Kak Satria mau ke luar kota?" tanya Rara saat itu, saat melihat Satria yang siap bersama dengan koper kecilnya.Satria segera menganggukan kepalanya. "Iya. Kenapa?" Pria berwajah dingin itu hanya menjawab seperlunya saja pertanyaan sang adik.Wajah Rara menampakkan kekecewaan. "Nggak sih." Ada sesuatu hal yang sepertinya dicemaskan oleh Rara saat ini. "Berapa hari?" tanya Rara lagi."Sepertinya dua hari. Tapi tergantung nanti bagaimana perkembangannya." Satria mulai memasang kaca mata hitamnya.Wajah Rara malah semakin keruh saja saat ini. Dia lalu hanya menganggukan kepala saja."Kamu takut aku nggak bisa hadir di acara pertunangan kamu dan Arjuna?" Seakan bisa menebak apa yang ada dipikirkan sang adik, Satria pun mengacak pucuk rambut Rara.Rara tersenyum sambil menampakan deretan giginya yang putih. Seperti anak kecil yang merasa senang."Kakak pasti akan datang, hal yang membuat kamu bahagia, tentu tak akan olehnya kakak lewatkan." Satria kembali meyakinkan sang adik jika dia past
Baca selengkapnya
Bab 135. Tiadakan Pertunangan Itu
"Ini gelang peninggalan pemberian mertua Tante. Ibunda dari Om Rudi. Dulu beliau juga memberikan saat Tante dan Om Rudi akan melangsungkan acara pertunangan."Yasmin memberikan sebuah gelang cantik bertahtahkan berlian yang berkilauan dan nampak sangat cantik."Ini untuk saya, Tante?" Rara belum menerima gelang tersebut, karena dia masih belum percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Yasmin mengangguk dan segera menggapai tangan Rara. Wanita paruh baya itu memasangkan gelang pada pergelangan tangan Rara. "Cantik dan pas sekali gelang ini di lengan kamu Sayang."Raut penuh kebahagiaan nampak sekali di wajah cantik Yasmin, sembari menepuk telapak tangan Rara. Kini gelang keluarga yang tentu saja harganya tak mungkin murah.Rara menatap takjub pada kecantikan gelang yang saat ini melingkar di tangannya."Gelang ini selalu diberikan turun temurun untuk pada istri pewaris keluarga Pranama." Yasmin pun terus menambahkan.Rara mengangguk. "Terima kasih banyak atas semua ini." Rara masi
Baca selengkapnya
Bab 136. Dua minggu Lagi
"Baiknya acara pertunangan itu dihilangkan saja, kalian langsung menikah saja minggu depan. Tante sudah tak sabar untuk menimang seorang cucu, pewaris keluarga Pranama."Yasmin mengatakan kedua kalimat itu dengan nada yang terdengar sangat enteng sembari menyungingkan sebuah senyuman manis."Ta-tapi ... Tante. Apa hal itu tidak terlalu terburu-buru?" Saking kagetnya Rara dengan perkataan Yasmin itu, sesaat tadi mulutnya sampai membentuk huruf O."Tidak dong Sayang. Bukankah hal yang baik itu memang harus dipercepat?" ucap Yasmin yang memang saat ini dalam pikirannya hanya ingin memberikan kebahagiaan untuk Arjuna. Setelah perjodohan pertama yang gagal dulu, tentu dia tak ingin sang anak nanti bernasib sama, rumah tangganya menjadi berantakan karena pilihan calon istri yang tidak tepat.Sedangkan Rara, wanita cantik ini adalah pilihan Arjuna sendiri. Yang didukung dengan sepenuh hati oleh semua anggota keluarga Pranama. Rara mengangguk, membenarkan apa yang baru saja keluar dari mulut
Baca selengkapnya
Bab 137. Nyonya Arjuna Pranama?
"Saya setuju, Tante. Tapi ... entah dengan Kak Satria." Yasmin sejenak langsung membelalakkan mata mendengar apa yang dikatakan oleh calon menantunya itu. Dia memang tadi sempat lupa dengan Kakak kandung Rara, yang sempat tak merestui hubungan Rara dengan Arjuna."Ah iya ... Tante hampir lupa. Tapi ... sepertinya Tante yakin jika Satria pun sangat setuju dengan rencana itu." Yasmin memang berkata seperti itu, tetapi pancaran matanya mengatakan jika tak mempercayai jika Satria pun akan memperbolehkan jika pernikahan itu dilakukan dalam waktu yang lebih cepat."Saya akan mencobanya nanti, Tante."*"Aduh ... aku harus bicara gimana dengan Kak Satria?" Sejak beberapa waktu yang lalu, Rara hanya mondar mandir saja di dalam kamarnya. Sembari memegang ponselnya dengan wajah yang nampak bingung."Aku harus segera menelepon Kak Satria!"Setelah beberapa waktu yang lalu terus menimbang, akhirnya Rara pun menelpon sang kakak. Sembari berdoa agar sang kakak tak marah."Ada apa, Ra?" Satria la
Baca selengkapnya
Bab 138. Selamat Rara
"Terima kasih banyak ya, Lin," ucap Rara saat memberikan beberapa dokumen yang baru selesai dia tanda tangani. "Apa masih ada lagi?"Dengan cepat Linda pun menerima bergaya dokumen itu. "Untuk hari sepertinya sudah çukup, Nona." Setelah berucap demikian Linda pun langsung akan pergi. "Kalau begitu saya permisi dulu, Nona."Rara mengangguk, "silahkan."Hari ini memang jadwal Rara di kantor tak terlalu padat. Pagi tadi dia sudah menyelesaikan meeting, dan setelah memeriksa semua dokumen tadi, dia tak lagi punya pekerjaan.Jam menunjukkan pukul sebelas siang, Rara memang telah berjanji untuk makan siang dengan calon suaminya."Aku akan menelepon Stella!" Raut wajah Rara yang tadi terlihat lembut pun kini berubah menjadi sedikit centil.Segera dia menekan layar benda pipih kesayangannya itu, beberapa menit kemudian panggilan pada Stella itu pun diterima. "Aku ada kabar, Stella. Entah ini kabar bahagia atau kabar apa." Rara mengawali obrolan melalui sambungan telepon itu dengan candaan.Di
Baca selengkapnya
Bab 139. Semua Tak Sama
"Semoga semua berjalan dengan lancar ya Tuhan." Doa yang sama seperti itu, terus saja diucapkan beberapa kali dalam sehari oleh Rara. Rasanya itu adalah sebuah hal yang wajar, karena dia akan memulai awal kehidupan yang baru. Setelah jatuh dan terpuruk dalam pernikahan yang salah dulu."Kali ini semua akan berjalan dengan restu Kak Satria, semoga tak ada lagi halangan apa pun."Saat seperti ini, Rara malah mengingat ketika akan menikah dengan Nizam dulu. Pernikahan yang terjadi tanpa adanya restu dari sang kakak. Hanya saja saat itu karena dia begitu cinta buta pada Nizam, sampai tak memikirkan resiko apa pun, yang penting bisa bersama dengan pria terkasih."Ra ... nggak apa apa kan jika nanti pernikahan kita ijab kabulnya hanya di KUA saja?" tanya Nizam saat itu, sekitar dua minggu lagi saat itu.Rara yang memang sedang dimabuk cinta pun tentu hanya mengiyakan saja. "Iya gak apa-apa kok Mas. Yang penting sah dimata agama dan hukum.""Terima kasih banyak ya Ra. Aku janji akan sela
Baca selengkapnya
Bab 140. Hanya Ada Kamu
"Telat lima menit," ucap Arjuna sambil menatap jam tangan mewahnya, saat Rara baru saja sampai di restoran Sandy's.Rara pun tersenyum dengan menampakkan deretan gigi putihnya. " Baru lima menit saja 'kan?"Arjuna pun tersenyum tipis dan segera menyiapkan kursi untuk Rara. Masih ada Sedikit rasa kesal sepertinya dalam hati, karena menunggu Rara, sang pujaan hati, meski hanya satu detik saja, rasanya sudah seperti bertahun-tahun lamanya."Mau makan siang apa?" Arjuna kembali bertanya saat keduanya sudah duduk menghadap meja makan mewah itu.Sembari mengatur nafasnya, Rara pun segera memesan. Pesanan yang sama seperti yang dipesan Arjuna."Kenapa ngos-ngosan? Apa baru dikejar hantu?" tanya Arjuna lagi sambil menatap lekat wajah Rara.Kembali Rara menarik kedua sudut bibirnya dan tersenyum kikuk. "Nggak sih." Simple sekali jawaban yang di berikan oleh Rara. Tadi saat sudah sampai di parkiran restoran, dia memang langsung berlari. Kenal sejak lama dengan Arjuna, membuat dia paham bagaim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
27
DMCA.com Protection Status