Semua Bab Terpenjara Hasrat Adik Ipar : Bab 81 - Bab 90
137 Bab
80. Mual
"Brian itu cinta sama aku, diam-lah! Kamu itu hanya iri saja padaku. Laura tunggu saja aku akan pastikan hidup kamu tidak akan bahagia," jawab Laura."Kalau gitu jangan pernah menghubungi aku lagi. Aku malas dengan kamu. Kamu itu hanya mantan Kakak kembar saja yang merebut suamiku." Laura kesal dan dia mematikan ponselnya.Rendra mendengarkan semua itu dan pastinya Brian saat tiba di Jakarta akan bertengkar dengan Lussy."Kak, Kakak kamu itu tidak tahu diri. Malah Mendo'akan Kakak menderita bukannya dia yang merebut suami Kakak. Dasar wanita gila, Kak aku akan buat kamu bahagia," ujar Rendra saat mendengarkan pembicaraan Laura dan Lussy melalui ponsel baru saja."Sudahlah! Biarkan saja demi cinta dia rela menyakiti aku yang adiknya. Saat ini aku harus sukses melebihi mereka berdua saja deh dan aku malas kalau bertemu mereka," jawabnya."Pasti saat Kak Brian sampai di Jakarta akan ada percikan api pertengkaran diantara mereka. Aku tidak sangka Kakak yang lembut dan kalem seperti kamu bi
Baca selengkapnya
81. Penyergapan
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
Baca selengkapnya
82. Akan Aku Selamatkan
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
Baca selengkapnya
83. Kamu Apakan Dia? (Koma)
"Siapa kamu? Kenapa kamu menculik aku? Apa mau kamu?" Laura ketakutan karena di todong pistol dan pistol itu mengarah ke keningnya."Mauku hanya ingin kamu mati. Laura aku ingin kamu lenyap dari dunia ini," jawab Lussy yang menyamar."Kamu suruhan siapa? Apa kamu suruhan Kak Lussy? Dia tetap banget, padahal aku ini adik kembarnya." Laura menangis karena dia yakin semua orang yang ada di situ itu suruhan Lussy."Lussy siapa? Kamu diam saja. Aku akan membunuh kamu saat ini juga." Lussy memakai penyamar suara dia tertawa jahat.Lussy mengurung Laura dan mengirim dia dengan air kotor. Baju Lussy basah dan perutnya semakin sakit. Lussy menampar Laura dengan sangat keras, lalu dia memukul Laura dengan tongkat hingga dia pingsan."Rasakan ini! Aku mau kamu terus kesakitan lalu kamu meninggal." Lussy memukul Laura dengan balok kayu di kakinya."Sakit! Jangan begini, perutku sakit." Laura langsung pingsa."Laura, bangunlah! Dasar lemah. Kalian jaga Laura, aku akan ke mobil jaga dia sampai sadar
Baca selengkapnya
84. Apa Hamil? Apa Itu Anakku?
"Tuan Rendra, maaf dia kabur karena tadi dia pura-pura pingsan saat sudah masuk mobil. Saya tadi buang air kencing dan yang lainnya beli minum," jawab anak buahnya."Temukan dia dimanapun dia berada. Lussy harus masuk penjara saat Laura bangun dari koma. Gara-gara wanita kejam itu Kak Laura koma tidak sadarkan diri. Besok pagi kirim para pembunuh bayaran itu ke kepala polisi kenalanku dan aku akan kirim bukti semua kejahatan Lussy karena telah membuat Laura seperti ini." Rendra sangat murka dan dia tidak jadi masuk ke ruangan Laura."Siap Tuan! Maafkan kita! Kita akan cari Nona Lussy lalu menjebloskan dia ke penjara." anak buahnya takut Rendra marah besar karena dia meksipun lebih mudah daripada Brian tapi dia lebih tegas dan lebih tidak suka anak buahnya yang gagal menjalankan perintahnya.Anak buahnya segera mencari Lussy karena dia kabur saat perjalanan menuju rumah Rendra. Untungnya anak buahnya mengejar Lussy dan kaki Lussy di tembak anak buahnya.Dor.."Wanita sialan rasan tembak
Baca selengkapnya
85. Aku Akan Menikahimu
"Kamu, kamu adalah penjahat yang waktu itu menculik aku. Rendra, dia pria yang waktu itu," kata Laura."Tenang Kak, wajahnya penuh luka dia tidak akan berani macam-macam," jawab Rendra."Tolong maafkan aku! Aku hanya pembunuh bayaran dan aku juga punya anak sama istri. Aku akan melakukan apa saja asal jangan membunuh aku. Tuan Rendra dan Nona Laura maafkan aku." pria itu berlutut dibawah kaki Rendra yang saat itu dia berada di dekat ranjang pasien Laura."Pergi kamu! Jangan berlutut dan memohon kepadaku. Minta maaflah pada Kak Laura, kamu dan semuanya yang ikut terlibat dengan penculikan Laura akan mendapat balasannya," jawab Rendra."Nona Laura maafkan saya! Saya janji akan tobat dan jangan bunuh saya," pinta pria berbadan besar itu wajah penuh luka yang belum kering."Kamu pergi sana! Penjarakan mereka saja Rendra. Aku tidak mau mereka di bunuh, aku hanya ingin mereka mendapat balasan yang tepat saja. Hukum saja, Rendra usir dia dan aku mau tidur." Laura menyuruh Rendra mengusir pen
Baca selengkapnya
86. Balas Dendam Dimulai
"Apa? Kak Lussy, kenapa bisa dia ada disini? Kamu apakan dia Rendra?" tanya Laura."Dialah yang menculik kakak sampai Kakak koma dan baru sadar. Kamu tahu dia Kakak kamu sudah berulang kali dia mencoba membunuh kamu, apaa kamu tidak mau balas dendam saja?" tanya Rendra."Kenapa dia begitu tega, aku kira dengan memaafkan dia dan aku bercerai dengan Brian. Dia tidak akan membunuhku, saat ini aku yang akan menghukum sendiri," ucapnya.Lussy mendengarkan suara Laura dia memanggilnya tapi matanya di tutup kain hitam. Tubuhnya babak dan kakinya di tembak anak buah Rendra waktu dia kabur. Tangan dan kaki Lussy diikat dia duduk di kursi. "Laura, lepaskan aku dari anak buah Rendra yang gila ini. Laura, maafkan aku dan aku tidak akan melakukan hal buruk lagi padamu," teriak Lussy."Kamu tahu ini aku Kak, jangan keterlaluan kamu yang berniat membunuhku beberapa kali tapi aku diam saja. Saat ini Rendra berada di pihakku dan dia membantu tapi kamu malah ingin aku melepaskan kamu, itu tidak mungkin
Baca selengkapnya
87. Menyelidiki Pelaku Pembuhan
"Kamu mau menghancurkan Brian karena balas dendam padaku? Cukup bunuh saja aku Laura, jangan hancurkan dia karena dia merawat putraku. Tolong jangan membuat perusahaannya bangkrut." Pinta Lussy lalu dia menangis tapi air matanya hanyalah air mata buaya dan pura-pura saja, dari wajahnya sudah tersirat banyak manipulasi agar Laura tidak mau balas dendam lagi agar dia percaya pada air mata itu."Tentu saja kamu dan Brian tidak akan hidup bahagia. Kamu akan membunuhku tapi Brian waktu itu dia tahu dan dia menutupi kesalahan kamu Kak. Dia kekasih kamu dan dia akan hancur bersama kamu Kak Lussy." Laura segera pergi meninggalkan Lussy dan anak buah Rendra memberinya makan."Laura, kamu tidak akan berhasil membuat Brian bangkrut. Papa mertua tidak akan membiarkan itu dan aku yakin Brian akan membebaskan aku dari sini juga." Lussy berteriak kencang saat Laura pergi meninggalkan ruangan bawah tanah itu.Laura pergi dari ruangan bawah tanah itu, lalu dia segera menelpon Rendra yang masih berada d
Baca selengkapnya
88. Mama Tiri Masuk Penjara (Rendra)
"Terimah kasih kamu sudah membantuku menghancurkan perusahan Kak Brian dan bukti kejahatan Mama tiriku. Aku sangat berterimah kasih padamu," jawab Rendra melalui ponselnya."Hukum Mama tiri Anda dengan kejam karena dia meracuni Mama Anda dan membuat Mama Anda kecelakaan mobil. Aku tidak tega melihat jenazah Mama Anda yang terbakar karena kecelakaan itu dan ini saya dapat dari rekaman CCTV jalan raya beberapa tahun silam," ucap mata-mata Rendra."Aku akan balas dendam dan aku tahu kamu pasti prihatin karena melihat semua kejahatan Mama Tiriku pada Mamaku. Aku tutup dulu dan aku akan memberimu bayaran yang sepadan untuk kamu." Rendra langsung menutup panggilan ponselnya.Rendra saat ini sudah menutup ponselnya dan dia segera memutar video yang di kirim ke ponselnya. Dia juga mendengar saksi dokter dan suster yang mengatakan kalau Mamanya sudah di racuni lama tapi mereka menutupnya dengan kasus kecelakaan saja. "Sialan! Kurang aja kamu Mama Tiri bermuka dua. Dari dulu aku tahu Mama tidak
Baca selengkapnya
89. Terungkap
Rendra dan Laura mengikuti Dokter itu ke ruangannya. Dokter segera menjelaskan keadaan Papa Rendra."Nak Rendra, pasien mengalami serangan jantung dan harus di rawat intensif di rumah sakit. Papa Anda belum sadarkan diri tapi dia sudah melewati masa kritisnya," jelas Dokter."Dokter, apakah Papa saya akan sembuh dan pulih?" Rendra bertanya lagi didampingi Laura."Tunggu Papa Anda sadar jika selama 24 jam Papa Anda tidak sadarkan diri maka kemungkinan Papa Anda akan mengalami koma. Sakit jantung yang dia derita sudah lama tapi sepertinya Anda tidak tahu." Dokter tahu kalau Pasien pasti menyembunyikan penyakitnya dari keluarnya."Papa tidak pernah bilang ke Mama Tiri dan Kakak saya Dok. Saya juga baru kembali dari luar negeri baru tinggal di Indonesia 2 tahun ini dan tidak tahu Papa akan seperti ini," jawab Rendra."Semoga Tuhan memberikan kesembuhan untuk Papa Anda. Saya do'akan pasien cepat sadar dan saya akan lakukan yang terbaik sebagai dokter Papa Anda. Anda bisa melihat keadaan Pap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status