Semua Bab Terpenjara Hasrat Adik Ipar : Bab 71 - Bab 80
137 Bab
70. Sidang Peceraian
"Kapan itu Nona? Aku sedang butuh uang saja dan aku mau melakukan apa saja," ucap anak buah Lussy melalui telponnya."Tunggu dia selesai bercerai dengan Brian suamiku. Aku akan kabati kalian dan pastinya aku ingin meminta bantuan kalian untuk balas dendam," jawab Lussy."Siap Nona, kita tunggu tugas dari Anda." anak buah Lussh mematikan ponselnya dan Lussy juga.Hari itu berlalu besok harinya. Pagi ini Brian memanggil Lussh karena hari itu dia tidak berkerja. Dia mendengar putranya menangis dan Lussy hanya tidur saja padahal sudah jam 6 pagi."Bangunlah! Putra kamu menangis dan jangan selalu mengandalkan baby sister saja," Brian membangunkan Lussy."Aduh, kenapa putraku menangis terus. Aku tidak mau merawat bayi itu dan biarkan baby sister saja yang merawatnya," jawab Lussy dia tidur lagi dan tidak mempedulikan Brian."Dasar wanita yang buruk sama anaknya saja malas tidak mau merawatnya. Kamu itu berbeda dengan Laura yang sifat dan sikapnya keibuan kalau kamu itu pemalas," Brian marah
Baca selengkapnya
71. Perjanjian Dengan Brian
"Kamu benar tapi aku malu, Rendra. Semuanya tahu kalau aku akan menjadi janda sebentar lagi," jawab Laura."Kamu tenang saja Kak. Kamu menjadi janda terhormat dan aku akan menikahi kamu," ujarnya.Suara ponsel Laura berdering dan Brian menelponnya. Laura segera menerim telpon dari Brian."Ya, ada apa? Kenapa kamu menelponku?" tanya Laura."Laura, apa bisa kita bertemu? Please, aku mohon sekali ini saja," pinta Brian."Ketemu dimana? Hari ini aku tidak bisa berita viral kita akan menyebar dan perceraian kita di tereksps media," jawabnya."Besok pagi-pagi sekali temui aku di villa pribadi Papa yang di Jakarta. Aku akan kirimkan alamat nomornya ke kamu Laura dan aku akan memnuat perjanjian denganmu." Brian memang ingin segera menemui Laura karena dia tahu hanya Laura yang mampu menepis kabar buruk tentangnya."Ya, besok aku bisa. Kirimkan alamat villa dan jam beraap?" "Jam 8 pagi dan aku kirim alamat villa sekarang. Terimah kasih, Laura dan aku pamit dulu." Brian menutup panggilan ponsel
Baca selengkapnya
72. Aku Dan Kamu Bisa Bersama
"Kurang ajar kamu, Laura! Kamu menghinaku sebagai pelakor. Itu tidak masalah sentar lagi kamu akan menjadi janda." Lussy membalasnya dengan hinaam kalau Laura akan menjadi janda."Aku tidak masalah menjadi janda karena pelakor seperti kamu, Kak. Kak, ingat aku janda terhormat tapi kamu pelakor murahan." Laura membalaz hinaan Lussy lalu mematikan ponselnya.Laura biasa saja karena di tidak boleh sedih dihadapan Lussy. Baginya sekarang Lussy kakak kembarnya sudah meninggal."Kenapa kamu bisa begitu kejam Kak? Kita saudara kembar dulu sering tidur bersama tapi kamu melakukan ini semua kepadaku?" Laura sedih karena dia ingat dulunya dia dekat dengan Lussy meskipun kadang Lussy yang diutamkan oleh Papa dan Mamanya."Laura, maafkan Lussy! Jangan pikirkan dia lagi. Kamu fokus sama kehidupan kamu saja." Brian mendengar semua hinaan Lussy melalui pembicaraan mereka di ponsel."Brian, aku akan pulang karena ini sudah selesai semua. Aku akan naik taxi dan jangan ganggu hidupku lagi! Bilang juga p
Baca selengkapnya
73. Rencana Gagal
"Maksud Nona, kita harus membunuh wanita ini?" tanya anak buahnya."Lakukan cara apapun untuk mendapatkan wanita itu dan segera bunuh dia. Tapi kalian harus aman dan aku juga, jangan sampai ketahuan siapapu," jawa; Lussy."Ada uang beres, Nona. Tenang saja Nona, kita akan lakukan semua yang kamu suruh." kata anak buah Lussy yang tertawa jahat."Stop tertawa kalian jelek. Ini uang DP untuk kalian setelah kalian berhasil menangkap Laura, maka aku akan membayar sisanya." Lussy mengeluarkan amplop coklat beirisi segepok uang dan memberikannya pada anak buahnya."Kamu adalah Kakak kembar terjahat di dunia Nona. Tapi kita melakukan hanya demi uang saja.""Sudah! Aku akan pergi dan lakukan perkerjaan kalian dengan benar." Lussy segera pergi dan dia membawa mobil sendiri menemui mereka.'Laura, tunggu saja kamu akan mati. Aku yakin rencanaku pasti akan berhasil. Anak buahku adalah pembunuh profesional yang lebih bagus daripad anak buah yang dulu.' batin Lussy.Lussy pagi itu dia langsung ke ka
Baca selengkapnya
74. Perusahaan Baru (CEO Laura)
"Nona, maafkan kita karena ada pria yang menolongnya dan tahu keberadaan kita. Baru kali ini kita gagal menjalankan misi dari orang lain," jawab anak buah Lussy."Kalian kurang ajar! Saat ini kalian harus tetap bersembunyi dan jangan sampai ketahuan oleh siapapun. Wajah kalian itu pasti sudah dilihat pria yang menolong Laura." Lussy khawatir rencananyanya yang gagal itu ketahuan oleh Brian dan mertuanya karena mereka peduli pada Laura."Lalu apa yang harus kita lakukan?" "Pergilah! Jangan ada di kota ini lagi dan tunggu perintah dariku untuk melakukan rencana lain." Lussy menyuruh anak buah atau pembunuh bayaran itu pergi dari kota Jakarta."Siap, Nona. Maafkan kita karena mengagalkan rencana Anda." anak buah Lusssy segera menitup telponnya dan Lussy menyuruh mereka bersembunyi agar tidak dilacak oleh Laura dan pria yang menolongnya.'Sial! Rencana gagal, Laura saat ini kamu bisa bahagia sementara saja. Tunggu saja nanti aku akan membuat kamu lenyap karena kamu aku dituduh pelakor pad
Baca selengkapnya
75. Sukses Setelah Bercerai
"Apa urusan kamu? Kenapa kamu menayakan hal yang tidak penting. Urus saja Kaka Lussy dan kita akan segers bercerai sebentar lagi," jawab Laura."Ya aku hanya mantan suami kamu sebentar lagi. Semoga kamu bisa menikah lagi dengan pria yang mencintai kamu apa adanya," tuturnya."Tentu, pastinya setia dan tidak seperti kamu. Sudah aku tutup saja telpon ini, malas berbicara denganmu." Laura segera menutup ponselnya dan disebelahnya Rendra mendengarkan semuanya."Kak, kenapa Kak Brian bertanya kamu dan aku terlihat dekat? Apa ada orang yang mengetahui tentang hubungan kita Kak?" Rendra curiga ada yang memata-matai mereka."Biarkan saja, aku yakin mereka hanya melihat kamu dan aku atasan. Mulai besok aku akan jadi CEO juga di perusahaan kamu. Kita akan sering bertemu juga," jawab Laura dengan santainya.Mulai saat ini Laura akan menjadi CEO. 1 bulan kemudian Laura dan Brian hadir di persidsngan terkahir. Laura dan Brian menandatangani semuanya dan mereka bercerai karena mediasi juga mereka t
Baca selengkapnya
76. Iri Hati Lussy
"Kamu cemburu Kak? Kamu juga pelakor yang sukses berhasil merebut Brian," jawab Laura."Siapa juga cemburu, aku tidak iri dan cemburu padamu. Enak saja, setidaknya aku tidak janda dan aku berhasil merebut Brian dari kamu. Laura tunggu saja, kita ini sudan memutuskan tali persaudaraan kita jadi aku tidak mau ketemu kamu." Lussy tidak mau bertemu lagi dengan Laura selamanya."Harusnya aku sebagai adik yang malu mempunya Kakak kembar seperti kamu. Demi cinta kamu dan demi Briam pria yamg seperti itu kamu membuangku. Kamu mengkhianati aku yang saudara kamu sendiri, aku tidak sudi mempunyai saudara seperti kamu." Laura membalas perkataan Lussy."Kamu belum mencintai seseorang sampai terobsesi, kamu akan tahu nanti rasanya seperti aku. Cinta tidak pernah salah, Laura.""Jangan bicara soal Cinta, Kak. Kamu saja kabur di hari pernikahanmu dengan Brian." "Aku akan pulang, malas melihat wajahmu." Lussy pergi dari pesta itu sendirian dan dia tidak menunggu Brian.Sementara Brian mendekati Laura
Baca selengkapnya
77. Liburan Mesra
"Kak, pakai baju kamu. Sembunyilah di balik lemari dan aku segera memakai bajuku. Papa tumben sekalu dia ke perusahaan ini?" Rendra memyuruu Laura memakai bakunya dan dia juga segera memakai bajunya."Rendra, apa kamu sibuk? Buka pintunya!""Sebentar Pa, aku baru saja dari kamar mandi." Rendra menuju pintu ruangannya.Rendra segera membukakan pintu Papanya. Dia mempesilahkan masuk Papanya."Papa, silahkan masuk. Aku tadi baru ke kamar mandi kare perutku sakit," kata Rendra."Tadi ada suara Laura, kemana dia? Papa mau menemuinya dan mengucapkan selamat padanya?""Pa, tadi aku ada di kamar mandi. Mungkin Kak Laura kesini mengambil berkasnya. Aku belum bertemu dengannya." Rendra hanya berbohong.Laura tiba-tiba darang dari balik lemari Mark. Dia seolah merasa kaget melihat mantan mertuanya yang datang. Dia berjabat tangan dengan Papa Rendra."Papa, senang bertemu dengan Anda. Apa kabar Anda baik Pa?" tanya Laura."Nak, kamu jangan memakai bahasa formal. Aky baik-baik saja kabar kamu baga
Baca selengkapnya
78. Penyesalan Yang Terlambat
"Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" ""Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Kita makannya terpisah dan di restoran khusus. Laura, apa kamu bahagia bisa bersamaku?""Tidak! Aku tidak bahagia karena kamu belum menikahi aku, hoekkk... Rendra aku masuk angin." Laura muntah dan dia membuka pintu mobil."Kak, wajah kamu pucat sekali. Apa yang terjadi? Apa kita ke rumah sakit saja?" tanya Rendra."Tidak! Aku
Baca selengkapnya
79. Jangan Temui Aku
Lussy marah dan dia tidak terimah Brian menyusul Laur sampai ke Bali. Sedangka Laura tertawa melihat Lussy yang panik karena Brian ke Bali."Hahaha... Kak kamu pasti takut aku akan kembali pada Brian. Itu tidak mungkin Kak, meskipun lagit terbelahku aku tidak aka kembali ke pria tukang selingkuh itu," kata Laura."Kamu kenapa ketawa Kak? Kamu suka Brian mengajak kamu kembali?" Rendra melihat Laura tertawa."Tidak! Aku tidak bahagia Brian menyusulku ke Bali. Tapi aku senang Kak Lussy panik, dia pasti mengira aku mau balikan sama Brian. Rendra, aku cinta kamu saat ini dan aku tidak akan kembali pada Brian tukang selingkuh dan pembohong itu," jawabnya."Kak kamu harus melihatku dan hanya memikirkan aku saja," ucap Rendra yang dia sedikit cemburu tapi dia tidak mau Laura menganggap Rendra kurang dewasa."Sudahlah! Aku tahu kamu cemburu tapi kamu tidak mau menganggap kamu kurang dewasa. Rendra, kamu berhak cemburu karen kamu itu pria yang aku suka saat ini." Laura tiba-tiba dia memeluk Rend
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status