Semua Bab Paman Angkatku itu Ayah Anakku: Bab 51 - Bab 60
203 Bab
Bab 51
“Siapa yang membeli barang secara online ini?” tanya David, saat melihat sang kepala pelayan membawa paket milik Laura.“Mama punya Pa,” sahut Dika.“Iya itu pasti dijual lagi sama Mama,” Dita menimpali.“Dijual lagi,” David membeo. “Di mana Mama kalian?” tanyanya lagi.“Di kamar Tuan,” jawab sang kepala pelayan. Baru saja wanita paruh baya itu hendak menuju ke kamar Laura, tapi David menghentikan langkahnya.“Biar saya saja Bi,” ucapnya.Lalu David meminta anak-anaknya untuk bermain dengan suster mereka, David harus bicara dengan Laura.Ini tak bisa dibiarkan begitu saja.Setelah memastikan sang anak menuju ke lantai tiga di arena bermainnya, David menuju ke lantai dua untuk menemui Laura.Pria itu membuka paksa pintu kamar Laura lalu melempar paket yang berisi 10 stel pakaian yang akan dijual secara online. Laura yang saat itu sedang melakukan live untuk menjualkan dagangannya pun terpaksa menghentikan kegiatannya, biarlah nanti dia beralasan kalau sinyal di tempatnya sangat buruk.
Baca selengkapnya
Bab 52
“By by anak Papa, nanti kalau sudah sampai di rumah kabarin Papa ya,” pinta David pada kedua anaknya.Mereka sudah melakukan pemeriksaan selama tiga jam dan si kembar tetap menolak kehadiran Linda di sana. Beberapa kali sempat menangis hanya karena Linda dengan tak tahu malunya masih beruhaha untuk mendekati keduanya, hal itu membuat Dita dan Dika marah.“Oke Papa, We Love You, Papa,” jawabnya kompak.Dia memberi tanda love ke David dengan ibu jari dan jari telunjuknya, David jadi semakin gemas dibuatnya. Sang papa tampan pun membalas.“Papa love you too,” jawab David. Lalu dia menoleh ke arah Laura yang duduk di samping kedua anaknya.“Hati-hati ya,” ucapnya pada Laura, namun tak mendapat jawaban.Bisa-bisanya David sok ramah pada Laura di saat mak lampir masih menggandeng tangannya. Kalau saja tidak takut berurusan dengan hukum, Laura sudah membawa kabur kedua anak nya. Dia muak melihat David yang tampak plin plan pada Linda.“Ternyata semua laki-laki sama saja, mereka hanya manis
Baca selengkapnya
Bab 53
“Wah hebat sekali kamu bisa langsung mendapatkan informasi akurat, baiklah aku setuju, Ryan juga kan?”pertanyaan itu ditanyakan oleh Joe pada Ryan saat mereka sedang menikmati undangan makan malam dari Alex.Alex sudah menceritakan semua alasan David sampai melukai perasaan Laura. Hanya saja kedua pria tampan itu menyetujui permintaan Alex untuk membuat David berani berkata jujur bukan malah menggali lubang masalah yang lain.“Saya setuju juga pak Joe. Tadi setelah pulang dari rumah sakit Nyonya memborong perhiasan di toko berlian yang ada di dekat Bandara dan harganya bikin Tuan David sesak nafas,” adu Ryan.“Baguslah biar tahu rasa nuduh Laura cuma ngarepin warisan saja makanya mau sama dia, setelah Laura tidak menggunakan uangnya, eh langsung Laura dimaki-maki!”Kali ini Joe melihat Alex sangat berbeda, atau mungkin tebakan David benar kalau Alex mencintai Laura? pikir Joe sambil menatap cara bicara Alex yang menggebu-gebu.“Alex, kamu tidak mencintai Laura kan?” tanya Joe member
Baca selengkapnya
Bab 54
“Tante mengusirku demi membela orang miskin ini?” tanya Linda dengan suara melengking.Yang dilakukan Monica adalah penghinaan untuknya.Edward bergabung dengan keduanya di dekat meja makan.“Apa yang kamu katakan sayang? Aku tidak salah dengar kan?” “Aku rasa tak perlu mengulang lagi apa yang sudah aku katakan tadi, kamu dan Linda silahkan keluar dari rumah ini, karena David mau kembali ke rumah bila kalian tidak lagi tinggal di rumah ini, atau-" Monica menjeda kalimatnya. Wanita itu kini menatap tajam ke arah sang kekasih. Dia yakin Edward tidak akan mau menikahinya sehingga Monica memberikan keputusan itu."Atau apa sayang?" desak Edward."Kamu segera nikahi aku, karena itu syarat dari David," ucapnya tegas.Edward menggeleng lemah, ia tak menyangka nasibnya strategis ini.Bahkan dia belum sempat mengambil semua uang milik keluarga ini, lalu sekarang dirinya sudah diusir dari rumah yang diidam-idamkan menjadi rumahnya sendiri.Dan segala hal yang sudah terencana di benaknya selam
Baca selengkapnya
Bab 55
“David sudah memaafkan Mama, tapi apa Mama yakin akan mengusir mereka dari rumah ini?” tanya David pada sang mama.Monica mengangguk, “pulanglah sayang, hanya kamu yang tulus pada Mama,” ucap Monica setelah tangisnya mereda.Hatinya begitu sakit harus merasakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Linda dan Edward.Justru rasa sakit ini diberikan oleh orang-orang yang disangkanya baik.“Mama tahu Laura dan kedua anak nya mungkin tidak bisa memaafkan Mama, tapi tidak ada salahnya bukan kalau Mama ingin mencoba meminta maaf langsung padanya?”Apa yang Monica ucapkan sangat beralasan, dia adalah dalang dari kekacauan dalam hidup Laura, dan sekarang Tuhan baru menunjukkan bukti tentang kebusukan Linda dan Edward setelah semuanya dipertaruhkan demi mereka berdua.Tak berselang lama Edward turun dari lantai dua dengan membawa satu koper berukuran besar.Ucapan Monica tidak pernah main-main dan dia mengenal betul sosok Monica.‘Tapi tak ada salahnya aku mencoba bicara pada David, siapa tahu dia
Baca selengkapnya
Bab 56
Tak ada lagi yang David tutupi dari sang mama tentang kondisinya.Monica pun harus pasrah menerima takdir mereka. Tapi dia akan selalu memberikan doa terbaik untuk sang anak dalam setiap hembusan nafasnya.Kondisi david sempat drop dan Monica yang menjaga David dengan penuh cinta.Satu bulan lamanya David tak bertemu sang anak dan berencana pergi ke desa sembari mempertemukan sang mama dengan Laura.Belum sempat dirinya mengatakan apapun pada sang mama, ponselnya berdering.KriiiingTerlihat wajah Alex yang menghubunginya.“Ckk!” David berdecak kesal. “Mau apa dia menghubungiku? Awas saja kalau berani meminta izin menikah dengan Laura,” gumamnya kesal. David pun menekan icon berwarna hijau untuk menjawab panggilan pria yang paling dibencinya di dunia ini.[Hal-] suara David terjeda.[Cepat ke rumah sakit, Dita kritis saat menjalani pemeriksaan hari ini.][Apa???]TuuuuutPanggilan telepon terputus.“Ada apa sayang?” tanya Monica.“Dita kolaps Ma, hiks hiks.” Hati Monica hancur meliha
Baca selengkapnya
Bab 57
“Usir dia, Ma,” ucap Dita yang matanya kembali basah.Sampai mati pun Dita tidak akan pernah melupakan orang ini, saat dulu dia dibawa masuk ke restoran oleh Alex, mereka melihat dari jendela kaca sang mama seperti sedang dimaki oleh orang itu.Dita lebih baik tidak punya nenek.“Boleh kita bicara sebentar?” Laura menatap ke arah David daan Monica penuh permohonan.“Boleh Ma, ayo,” sahut Dika. “Bukan kamu sayang, gemes deh Mama.” Laura mencubit pipi sang anak. Dika terkekeh setiap kali berhasil menggoda Mamanya. Lalu Laura menitipkan pada sang pengasuh kedua anaknya.Setelah mendapat anggukan dari pengasuhnya, ketiganya pun keluar dari ruangan itu.Ternyata ada Alex di depan ruang rawat inap si kembar.“Alex, aku titip anak-anak ya. Ada hal yang harus kami bicarakan dulu,” pamit Laura.“Pergilah,” sahut sang sahabat.Darah David mendidih, “ingat hanya titip, bukan ambil!” tegas David dengan suara tak bersahabat.“Sebentar lagi saya akan mengambil semua yang sudah anda buang.”Kedua
Baca selengkapnya
Bab 58
“Ma, kalau Mama merasa tidak sanggup seperti ini ya sudah, David tidak akan memaksa Mama bisa dekat dengan kedua anak David. Hanya dengan Mama tidak menyakiti mereka lagi saja sudah membuat David sangat bahagia,” tutur sang anak.Monica kembali meneteskan air mata, dia pun tidak mengerti kemana sifat arogan yang dulu dia miliki? Kenapa sekarang dia menjadi lemah?Monica balas menatap wajah sang anak untuk memberi keyakinan kalau dia sanggup bertahan dalam situasi ini.“Mama harus membayar lunas semua luka yang pernah Mama berikan untuk Laura dan kedua anakmu itu,” jawab Monica penuh keyakinan. David pu mengangguk dan akan mendukung sang mama asal demi kebaikan Laura dan si kembar.“David pesan makanan dan minuman dulu ya Ma untuk yang lainnya,” pamitnya.David pun membeli banyak minuman dan makanan akan dibawa ke ruangan rawat inap Dita. David akan menghabiskan banyak waktu bersama kedua anaknya.Setelah selesai, mereka kembali menuju ke ruang rawat inap, dengan dibantu oleh pelayan
Baca selengkapnya
Bab 59
Setelah berhasil mengejar Monica, kini David, Ryan dan juga Joe serta Monica sudah berada di depan butik yang dibangun dari nol oleh wanita paruh baya itu.Monica berteriak histeris ketika melihat semuanya telah hancur, tak ada lagi yang bisa ia selamatkan dari butik tersebut, konon kejadiannya begitu cepat sehingga para pelayan di butik itu tidak bisa menyelamatkan apapun selain diri mereka.Bangunan megah dengan tiga lantai tersebut dalam waktu sekejap sudah rata dengan tanah.Sementara itu, kini di sebuah apartemen mewah Edward dan Linda sedang merayakan kemenangannya, yang mereka inginkan adalah kehancuran Monica dan David yang akan mereka lakukan secara pelan dan pasti.Hidup Linda telah hancur dan keduanya dibuang oleh keluarga kandung mereka akibat video viral itu. Beruntung beberapa aset milik Monica sudah sempat dia alihkan menjadi miliknya setidaknya dia dan Linda tidak akan kelaparan."Aku puas banget sayang dengan cara kerjamu," ujar Linda pada pria tua yang lebih pantas
Baca selengkapnya
Bab 60
“Di–Dita benar mau memaafkan nenek?” Monica buru-buru masuk ke dalam ruang rawat inap Dita saat cucu tampannya memberitahu kalau Dita memaafkannya.Dita menggeleng sambil memberengut membuat sang nenek yang tak ingin Dita menangis lagi menjauhi ranjang pasien.“Bercyandaaaaaa,” guraunya berhasil membuat Monica mematung.“Ayo nek peluk Dita, nanti kalau konslet lagi dia batal maafkan nenek loh,” ujar Dika yang gemes melihat kelakuan sang nenek dan juga kakak kembarnya.Monica kembali menatap ke arah Dita, kali ini Dita tersenyum untuk pertama kalinya membuat hati Monica seketika menghangat.Wanita paruh baya itu langsung memeluk Dita sambil menangis haru.“Terima kasih ya sayang,” ucapnya.Dita mengangguk lalu pelukan keduanya terurai. “Tapi jangan sakiti Mama dan si kembar lagi ya,” pintanya serius.Monica menyentuh tangan sang cucu yang terbebas dari jarum infus lalu mengecupnya.“Pasti dong sayang, nenek tidak akan pernah menyakiti kalian. Nenek akan melindungi kalian,” sahutnya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
21
DMCA.com Protection Status