All Chapters of Paman Angkatku itu Ayah Anakku: Chapter 41 - Chapter 50
203 Chapters
Bab 41
“Ajak anak-anak pulang sekarang!” seru David melalui sambungan ponsel kepada Laura.Sedangkan Monica dan dua orang lainnya sudah menjauhi restoran tempat mereka melabrak Laura.Tanpa mendengar jawaban dari Laura sambungan telepon itu pun terputus.Dua jam berikutnya saat Laura membuatkan menu makan malam kedua anak kembarnya yang masih merajuk akibat batal makan di restoran, dia mendengar suara helikopter di atas rooftop mewah itu.“Siapa yang datang?” tanyanya di dalam hati. Laura mematikan kompornya, berniat hendak menuju ke lantai 4 agar bisa mengetahui yang datang malam ini. Entah kenapa dia berharap David yang saat ini datang.Baru saja dia mau masuk ke dalam lift, suara langkah kaki semakin mendekat.Tap Tap TapDavid yang datang dengan raut wajah penuh amarah dan terlihat sangat menakutkan.Di belakangnya ada Ryan dan Joe yang sama menyeramkannya seperti David. Tanpa mengucapkan sepatah katapun David dan kedua orang kepercayaannya berjalan ke halaman depan rumah Itu.Nyali Lau
Read more
Bab 42
BraaaaaakDavid membuka paksa pintu rumahnya malam itu juga. Dia kembali ke Kota sekitar jam sepuluh malam, dan kini dirinya baru menginjakan kaki di rumah mewahnya.“Apa yang kalian rencanakan pada Laura dan kedua anakku huh? Katakaaaaaaaaan!” teriak David kesal.Sejak tadi sore dia berusaha menahan emosinya atas rencana busuk Edward dan dua wanita jahat ini terhadap Laura dan si kembar.“Jaga bicaramu David!” bentak sang mama.“Pada siapa David harus menjaga bicara? Pada penjahat seperti kalian huh?” hina David pada ketiganya.“Sejak kamu bergaul dengan anak miskin itu, kamu tak pernah lagi menghormati Mama yang sudah melahirkanmu!” Monica pun tak kalah kesal pada sang anak."Mama melahirkan David karena terpaksa, dan Mama melakukannya tidak dengan ikhlas. Apa Mama lupa bagaimana Papa banting tulang bekerja demi bisa membayar jasa Mama yang awalnya tak pernah menginginkan David? Atau apa Mama lupa menjemput David ke Sun City hanya untuk Mama jadikan pelayan di rumah kecil itu!""Dav
Read more
Bab 43
"Tega sekali dia setelah berhasil membuat anak-anakku peduli padanya dan menganggapnya ada, sekarang dia justru mempermainkannya, aku belum pernah melihat Dita dan Andika seperti ini, dia harus tahu bagaimana rasanya berjuang menenangkan keduanya," ucap Laura di dalam hati.Dia masih menatap tajam ke arah mobil David yang orang di dalamnya tak kunjung keluar.Sampai akhirnya ketika Laura hampir saja mendekati mobil itu dan membuka paksa, tiba-tiba seseorang keluar dari dalam mobil.Dan di luar dugaannya, Laura harus kembali kecewa. Ternyata yang saat ini datang adalah Joe sahabat David yang menggunakan mobil milik David.Raut wajah kecewa tak bisa disembunyikan oleh Laura sampai membuat Joe menjadi tak enak hati."Maafkan aku Laura, tidak bisa mengatakan yang sebenarnya padamu! Aku tidak ingin mengecewakan David," Joe membatin lalu berusaha untuk tersenyum mendekat ke arah Laura."Hai Laura, kamu datang? Apa ada yang bisa aku bantu atau kita ke ruanganku saja?" Joe memberi tawaran pad
Read more
Bab 44
“Maaf kami harus segera menangani kondisi pasien, tolong keluarga pasien menunggu di luar,” ucap salah satu petugas medis yang ada di ruang rawat David.Joe mengangguk lalu merengkuh tubuh Laura dan membawanya keluar dari ruangan itu.Ryan ikut meneteskan air mata, siapapun yang tahu kondisi David sekarang pasti terkejut.“Minumlah Laura,” ucap Joe.Pria itu menjadi salah tingkah setelah ikut menutupi keadaan David yang sesungguhnya.Laura meneguk air itu, dia seperti orang yang kehilangan arah, ini benar-benar kejutan yang menyakitkan.Selama lima belas menit hening, tak ada yang bersuara, mereka masih gelisah menunggu dokter memberi kabar baik.“Dita dan Dika beberapa kali mengigau kalau Papanya dalam bahaya, aku pikir semua itu hanya karena mereka merindukan Papanya. Ternyata ikatan batin tak bisa dibohongi.”Akhirnya setelah lebih tenang Laura membuka suaranya. Giliran Joe dan Ryan deg-degan takut Laura marah pada keduanya.“Maafkan aku,” sesal Joe yang sudah duduk di samping Laur
Read more
Bab 45
"David, kamu di mana sayang?" tanya Monica dengan raut wajah senduWanita paruh baya itu terlihat sangat frustasi, dia merindukan sang anak yang tak kunjung bisa dihubungi.Sebab biasanya meskipun David tidak pulang ke rumahnya, setidaknya mereka masih bisa berkomunikasi lewat ponsel pintar.Akan tetapi sudah dua bulan belakangan ini Monica mencari keberadaan sang anak namun tak kunjung ia temukan.Bahkan wanita itu sempat mengira kalau David berada di rumah Laura tapi ada bukti yang mengarah ke sana.Monica juga pernah menunggu David seharian di depan kantornya, sekali lagi dia tidak menemukan keberadaan anaknya hingga membuat wanita paruh baya itu dihantam rindu yang sangat luar biasa."Sayang kamu makan dulu ya, jangan seperti ini nanti malah sakit. David pasti baik-baik saja," ucap Edward pada sang calon istri.Sudah 3 hari lamanya Monica mulai merasa tidak sehat, bahkan ketika kemarin dia pergi ke kantornya David kondisi tubuhnya sedang tidak baik-baik saja.Dan sejak pagi dia se
Read more
Bab 46
“Papa David, Dita kangen tahu,” ucapnya merengek.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari tapi kedua anak kembar itu justru tak bisa terlelap lagi. Mereka benar-benar merindukan David.“Dika juga kangen banget sama Papa David,” balas sang jagoan.David tersenyum hangat, ternyata Tuhan masih mengizinkannya untuk melihat kedua anaknya setelah operasi yang dijalani tak membuahkan hasil baik.“Papa jangan diajak bicara banyak dulu ya sayang, Papa harus banyak istirahat,” ucap Laura menegur sang anak.David menatap ke arah Laura dia kembali menggeleng seakan meminta Laura untuk tidak melarang anak-anaknya untuk ngobrol dengan nya.“Tapi kamu harus istirahat,” jawab Laura tanpa menatap ke arah David.Tadinya Laura ingin sekali merubah panggilannya menjadi sayang, tapi setelah David benar-benar siuman nyalinya menciut, ternyata Laura tak seberani itu.David tersenyum, lalu berucap, “aku juga masih kangen.”Suaranya hampir tak terdengar. Laura mengesah.Terdengar pintu ruang raw
Read more
Bab 47
David masuk ke dalam kamarnya, tangisnya pecah. Tapi dia tak ingin membuat Laura semakin terluka ketika harus kehilangannya. “Maafkan aku sayang, maafkan aku, hiks hiks.’Ingin sekali dia memaki dirinya sendiri karena sudah menolak wanita paling berharga dalam hidupnya.“Kamu berhak bahagia sayang, kamu harus bahagia bersama Alex. Aku tak ingin menjadi beban dalam hidupmu,” gumamnya lagi dalam isak tangisnya.Hanya pada Alex dirinya bisa menitipkan Laura dan juga kedua anaknya, bahkan David sudah berpesan pada Joe untuk memberi jabatan tinggi di kantor pada Alex bila kelak dirinya sudah kembali ke pelukan Tuhan.“Papaaaa, Papaaaaaa,” panggil si kembar disusul suara gedoran pintu kamarnya.David menghapus air matanya, dia kembali mendekati pintu kamar. Dua hari belakangan ini Dika dan Dita sudah memanggil David dengan sebutan Papa.Anak kembar itu mulai merasakan pentingnya kehadiran David dalam hidup mereka. Hanya saja yang mereka tanyakan sejak kemarin kenapa Mama dan Papanya tidak
Read more
Bab 48
“Loh kamu sudah sehat Vid?” tanya Joe saat melihat sahabatnya sudah berada di kantor.“Hmmmm!” sahutnya dengan bergumam.Joe yang baru tiba di kantor jujur dibuat kaget melihat David turun dari rooftop kantornya karena di sana ada landasan untuk helikopter.“Ck, kumat lagi nih orang. Harusnya belum masuk kerja sih, belum juga bawahannya sempat korupsi,” gumam Joe tapi masih didengar oleh David.David menghentikan langkahnya secara tiba-tiba hingga membuat Joe yang berjalan di belakangnya membentur punggung David.“Sialan, tulangmu bikin dahiku sakit!” seru Joe.David mengabaikan keluhan Joe lalu berucap, “Laura nembak aku,” adunya.Joe yang mendengar seketika membulatkan matanya, lalu dengan cepat memeriksa tubuh sang sahabat. "Bohong, tak ada luka sedikitpun. Jangan fitnah loh!" seru Joe kesal.Kini giliran David yang berdecak kesal. Lalu dia memilih masuk ke dalam ruangannya. Ryan menunduk memberi hormat sekaligus mengucapkan salam pada Bosnya.Joe mengekor di belakangnya."Mana mu
Read more
Bab 49
“Ma,” panggil David. Monica menoleh ke sumber suara, dan dia tampak sangat bahagia melihat David yang saat ini datang mengunjunginya di rumah sakit.“David, maafkan Mama sayang, hiks hiks.”David memeluk sang anak dengan erat, lalu mereka menangis bersama.“David yang harusnya minta maaf sama Mama, David tidak memperhatikan Mama lagi, kalau bukan karena Mama tidak mungkin David terlahir ke dunia ini Ma,” jawab David dalam dekapan sang Mama.Hati David berdenyut ngilu melihat kondisi sang mama sekarang, dia tahu Mamanya jahat pada Laura karena hasutan dua manusia terkutuk itu.Sejak David merubah nasib keluarganya menjadi keluarga Konglomerat, sejak saat itu juga sang mama berubah menjadi sombong dan seolah anti dengan orang miskin.Padahal dulu banyak sekali teman-temannya memandang remeh pada sang mama.“Mama sangat merindukanmu sayang, hiks hiks,” Monica kembali menangis.David tak menjawab, dia hanya ikut menangis haru. Apa jadinya sang mama bila nanti David sudah pergi dari dunia
Read more
Bab 50
Di tempat berbeda, kini Laura sudah memulai bisnisnya. Dia sementara hanya bergerak sebagai dropship sebagai awal memulai untuk mencari penghasilan.Di zaman yang serba online ini Laura sangat yakin kalau dirinya pasti mampu memiliki penghasil, terlebih produk yang dijualnya adalah barang branded dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Kamarnya sudah di set sedemikian rupa sebagai toko online, terlihat rapi, mewah dan elegan dan pastinya tampak menarik untuk melakukan live.“Ayo Laura semangat, kamu pasti bisa mendapatkan uang,” ucapnya menyemangati diri sendiri.Air mata kembali menetes saat mengingat ucapan David seakan yang Laura butuh adalah warisan dari pria itu.Demi apapun Laura tulus karena ingin menjadi bagian untuk memberi semangat pada ayah biologis kedua anaknya.Tapi David salah paham dan menganggap dirinya sama seperti yang lain.“Ya Tuhan, semoga aku bisa mendapat rezeki lebih agar bisa menabung untuk kedua anakku. Aku juga harus memberi yang terbaik untuk mereka
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status